Hutan mangrove memiliki fungsi biologis yaitu

Hutan mangrove memiliki fungsi biologis yaitu

Ikan di mangrove.

Jakarta - KeMANGTEER. Ayo makan ikan! Mengapa harus makan ikan? Hal ini karena ikan dan jenis biota laut lainnya selain enak, juga mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi tubuh kita. Namun, sekarang di beberapa daerah, nelayan sulit mendapatkan ikan, padahal Indonesia adalah negara dengan laut yang luas.

Selain karena illegal fishing, penangkapan ikan berlebihan dan penjaringan anak-anak ikan, ternyata faktor lainnya adalah berkurangnya hutan mangrove. Mangrove memegang tiga peranan penting pada siklus kehidupan biota laut, seperti ikan, udang, kepiting dan lainnya.

Ekosistem mangrove memberikan kontribusi penting dalam menyediakan unsur hara. Guguran daun mangrove yang jatuh akan diuraikan oleh mikroorganisme sehingga berfungsi sebagai sumber energi bagi biota yang hidup di perairan sekitarnya (Suparjo, 2007).

Udang dan ikan yang ditemukan di hutan mangrove (pesisir laut) sebagian besar berada pada tingkatan juvenile dan remaja. Hal ini menunjukan bahwa fungsi biologi kawasan mangrove sebagai daerah asuhan (nursery ground), yaitu daerah pertumbuhan dan perkembangan atau asuhan organisme yang masih kecil/masih muda sebelum dewasa.

Telur udang menetas menjadi larva yang bersifat planktonik terbawa oleh arus menuju daerah estuari sampai fase juvenile dan udang yang telah dewasa akan kembali ke laut lepas. Pada fase juvenile, udang sangat tergantung pada ekosistem hutan mangrove karena pada fase ini udang mencari makan dari berbagai jasad renik dan detritus (serasah), yang mana terdapat melimpah pada ekosistem mangrove (Dahuri, 2003).

Hutan mengrove yang subur, menurut Supriharyono (2006) merupakan tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground), dan mencari makan (feeding ground) dari beberapa ikan dan hewan air tertentu.

Peningkatan kerapatan akar mampu meningkatkan kondisi habitat, karena peningkatan substrat lumpur akan memperbaiki habitat, sehingga mampu memacu tumbuhnya vegetasi. Meningkatnya vegetasi mampu pula meningkatkan kepadatan dan keanekaragaman biota laut.

Hutan mangrove juga menjadi tempat persembunyian anak udang dan ikan. Sebagai tempat pemijahan (spawning ground), areal mangrove berperan penting karena menyediakan tempat naungan. Akar-akar pohon bakau (Rhizophora spp) digunakan larva udang sebagai tempat berlindung dari serangan predator sampai ia tumbuh menjadi udang muda.

Dengan ikut melestarikan hutan mangrove, kita juga akan mendapatkan limpahan jumlah ikan, udang, kepiting dan biota laut lainnya, di masa mendatang. (ADM/KJKT).

Sumber foto:

darwinfoundation.org

Hutan Mngrove merupakan salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam tinggi. Biasanya hutan ini di dominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis. Ciri-ciri tanaman yang ada pada hutan mangrove biasanya adalah akar yang terlihat di permukaan tanah dan bisa hidup di tanah (baca: jenis-jenis tanah) dengan kadar oksigen terbatas.

Hutan mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, dan kesehatan, serta kontribusinya terhadap lingkungan. Fungsi hutan mangrove itu sendiri dibagi menjadi lima, yaitu fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi lainnya.

Fungsi Fisik

Fungsi fisik hutan mangrove menegaskan bahwa secara fisik, hutan mangrove mempunyai fungsi yang sangat penting, diantaranya:

  1. Menjaga kestabilan garis pantai

Fungsi paling utama dari ekosistem hutan mangrove adalah menjaga kestabilan garis pantai. Hal ini tentu saja sangat penting karena apabila garis pantai tidak terjaga dengan baik, maka garis pantai lama-lama akan terkikis oleh gelombang air laut. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan rusaknya lokasi pantai karena abrasi pantai sehingga daratan akan menyempit karena terkikis.

  1. Melindungi pantai dari dan abrasi

Abrasi merupakan proses pengikisan tanah atau daratan oleh gelombang air laut. Proses ini terjadi ketika air laut terbawa angin ke daratan dan kembali lagi ke laut dengan membawa material-material daratan seperti tanah atau pasir. Jika terus-terusan dibiarkan, maka dataran akan semakin terkisis dan menyempit, maka dari itu dibutuhkan hutan mangrove yang juga menjadi barikade terdepan dalam mencegah abrasi pantai secara berkelanjutan.

  1. Menahan sedimen

Selain menjaga kestabilan garis pantai dan mencegah abrasi, hutan mangrove juga berfungsi untuk menahan sedimen sehingga jika terjadi secara terus-menerus, maka akan menumbuhkan lahan baru atau memperluas daratan. Hal ini dapat terjadi karena sistem perakaran mangrove yang sangat rapat dan lebat dapat menahan atau memerangkap sedimen yang terbawa oleh air laut.

  1. Kawasan penyangga proses intrusi

Intrusi air laut merupakan salah satu masalah lingkungan yang banyak dihadapi oleh masyarakat kawasan ekosistem pantai di Indonesia. Intrusi air laut itu sendiri adalah naiknya batas antara permukaan air tanah (baca: ciri air tanah yang baik) dengan permukaan air laut ke arah daratan. Perbedaan tekanan dimana tenakan air tanah lebih kecil dibandingkan air laut sehingga menyebabkan batas antara air tawar dan asin menjadi kabur sehingga air tanah di wilayah pesisir pantai menjadi asin.

Hutan mangrove membantu untuk memberikan batasan sehingga gelombang air laut dapat dipecah ketika melewati hutan mangrove sehingga masuknya air asin ke dalam pori-pori tanah atau daratan dapat diperkecil sehingga tidak terjadi kelangkaan air tawar di kawasan pantai.

Fungsi Kimia

Selain fungsi fisik, hutan mangrove memiliki fungsi secara kimia dimana hal ini berhubungan dengan bagaimana hutan mangrove berperan dalam kegiatan yang bersifat kimiawi, diantaranya:

  1. Penghasil oksigen & penyerap karbon dioksida

Hutan mangrove mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk seperti yang terjadi pada kebanyakan ekosistem hutan lain. Selain dapat menghasilkan dari proses fotosintesis, hutan mangrove juga dapat menyerap lebih banyak karbon dibanding ekosistem hutan lainnya karena tumbuhan pada hutan mangrove memiliki lebih banyak daun sehingga lebih banyak menyerap karbon dalam jumlah yang lebih banyak, dan melepaskan karbon lebih sedikit ke atmosfer (baca: fungsi atmosfer, lapisan atmosfer) .

  1. Pengolah limbah

Siestem perakaran hutan mangrove yang sangat rapat dan juga kokoh membuat hutan mangrove berfungsi untuk menyerap dan mengolah limbah hasil pencemaran industri sehinggal limbah tersebut tidak mencemari air laut.

Fungsi Biologi

Fungsi biologi berkaitan erat dengan bagaiman hutan mangrove berperan dalam hal yang berkaitan dengan lingkungan biologinya, diantaranya:

  1. Sumber makanan

Fungsi biologi hutan mangrove yang pertama adalah sebagai salah satu bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi invertebrata pemakan bahan pelapukan, yang juga berfungsi sebagai makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar seperti ikan laut, udang, juga binatang laut lainnya.

  1. Nursery ground

Hutan mangrove berfungsi juga sebagai kawasan asuhan atau pemijahan bagi hewan-hewan yang biasa berkembang biak dan tumbuh di area hutan mangrove seperti udang, ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya sebelum akhirnya dilepas kemabli ke hutan setelah dewasa.

  1. Kawasan persinggahan dan habitat satwa langka

Banyak sekali hewan-hewan yang menjadikan hutan mangrove tempat persinggahan hingga menjadikannya tempat berkembang biak. Selain itu hutan mangrove menjadi habitat bagi banyak burung-burung langka seperti kera ekor panjang, dan juga buaya rawa. Selain itu ada juga harimau bengal, kijing bintik, kancil, dan satwa-satwa liar lain yang pertumbuhannya jarang dan terancam mengalami kepunahan.

  1. Plasma Nutfah

Plasma nutfah merupakan pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme, sehingga plasma nutfah dianggap sebagai salah satu kekayaan alam berharga. Keberadaan plasma nutfah sangat bermanfaat baik bagi perbaikan jenis-jenis flora dan fauna juga keberlangsungan kehidupan liar itu sendiri di masa depan.

Fungsi Ekonomi

Hutan mangrove juga mempunyai sisi ekonomis yang mana hal ini sangat baik untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar hutan. Fungsi ekonomi dari hutan mangrove diantaranya:

  1. Penghasil kayu

Salah satu fungsi ekonomi utama dari hutan mangrove adalah pohon-pohon yang ada di dalam hutan mangrove bisa dimanfaatkan dapat dimanfaatkan sebagaimana pohon-pohon pada ekosistem hutan umumnya. Kayu dari pohon-pohon di hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan sebagai bahan pembuatan furniture juga bahan bangunan. Selain itu, kayu dari tanaman di hutan mangrove dapat digunakan sebagai kayu bakar sehingga dapat menjadi alternatif bahan bakar fosil.

  1. Bahan baku industri kertas

Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan dan bahan bakar, kayu dari tanaman di hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas karena kayu tanaman hutan mangrove memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dari kayu lainnya sebagai bahan baku kertas.

  1. Penghasil bibit hewan

Karena menjadi salah satu tempat untuk berkembangbiak banyak hewan, hutan mangrove pun berfungsi menjadi tempat pembibitan hewan, terutama ikan. Kondisi air yang baik merupakan salah satu alasan mengapa kawasan hutan mangrove sangat baik untuk dijadikan penghasil bibit hewan yang baik.

Fungsi Lain Hutan Mangrove

Selain fungsi fisik, biologi, kimia, dan ekonomi, ada pula fungsi lain dari hutan mangrove, diantaranya:

  1. Kawasan Wisata

Banyak yang menganggap bahwa ekosistem hutan mangrove merupakan kawasan yang mempunyai nilai estetika, baik dari faktor alamnya juga kehidupan yang ada di dalamnya. Sehingga dengan keunggulan hutan mangrove tersebut dapat memberikan objek wisata yang berbeda salah satunya karena karakteristik hutan yang berada di di dua alam yaitu darat dan air (laut).

  1. Kawasan pendidikan

Indonesia merupakan negara dengan area hutan mangrove terbesar di dunia, sehingga hal ini cukup menguntungkan bagi para pelajar dan para peneliti yang akan meneliti lingkungan hutan mangrove. Keunikan dan keberagaman yang ada di hutan mangrove dapat dijadikan sarana untuk edukasi maupun rekreasi bagi masyarakat.

Itulah tadi beberapa fungsi penting dari hutan mangrove, maka dari itu perlu sekali diadakannya prinsip perlingungan, pembelajaran, serta pemanfaatan pada area hutan mangrove. Semau tentu memerlukan kerjasama dari semua pihak baik masyarakat dan pemerintah agar kawasan hutan mangrove tidak rusak oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.

Apa fungsi biologis dari hutan mangrove?

Fungsi Biologis dari Hutan Mangrove: Pemasok sistem rantai makanan organik untuk organisme yang hidup disekitarnya. Penyedia energi bagi makhluk hidup dari sejarah yang dihasilkanya. Habitat untuk berbagai jenis hewan dan berbagai biota laut. Seperti ikan, burung, kepiting, udang, dan lain-lain.

Apa dua fungsi hutan mangrove?

Hutan mangrove memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Adapun, fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu sebagai habitat atau tempat hidup, berlindung, mencari makan, atau berkembang biak binatang laut. Selain itu, hutan mangrove dapat berfungsi sebagai stabilisator garis pantai.

Apa itu mangrove dan fungsinya untuk apa?

Mangrove atau hutan bakau merupakan habitat bagi banyak jenis ikan, udang, dan moluska. Tempat ini juga menyediakan tempat untuk bertelur, pembesaran, dan tempat mencari makan berbagai hewan laut yang kecil.

Apa saja fungsi dari hutan mangrove brainly?

Hutan mangrove memiliki fungsi sebagai berikut:.
Mencegah Erosi Pantai. Erosi pantai atau abrasi bersifat mengancam lingkungan hidup. ... .
Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut. ... .
Lingkungan Hidup hewan kecil di laut. ... .
Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas. ... .
Sumber Pakan Ternak. ... .
Menjaga Kualitas Air dan Udara..