Page 142 - Buku Paket Kelas 11 Prakarya Semester 2
P. 142
140 141 142 143 144 |
Biaya produksi yang dalam 1 siklus pembenihan ikan cupang Rp 480.000,-. Pada 1 siklus pemijahan menghasilkan sekitar 1.000 butir dan pada saat masa inkubasi hanya 80 % telur yang menetas menjadi benih Jika asumsi harga jual benih Rp 1.000,- /ekor maka pendapatan bersih yang dapat diperoleh adalah....
Rp100.000,-
Rp200.000,-
Rp320.000,-
Rp450.000,-
Rp500.000,-
Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!
Perbesar
Ilustrasi menghitung. (Pixabay.com)
Cara Menghitung BEP Contoh 3
Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?
Diketahui :
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-
Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit :
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam Unit) = 1.000 unit
Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya.
Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (1,5 milliar)
Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).
Cara Menghitung BEP Contoh 4
Sebuah usaha kerajinan dari miniatur lilin menetapkan harga produk Rp10.000,00 per unit. Biaya tetap Rp10.000.000,00. Biaya tetap Rp5.000,00. Berapa volume produksi pada keadaan titik impas (BEP)? Berapakah harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%?
Jawaaban:
Diketahui: Harga produk:Rp10.000,00
Biaya tetap: Rp10.000.000,00
Biaya tidak tetap: Rp5.000,00
1. Volume produksi : 10.000.000+(5000x 1000) : 10.000
15 000.000: 10.000= 1500 produk
Volume produksi pada keadaan titik impas (BEP) adalah 1.500 produk
2. Keuntungan: 5/100 x (1500 x 10.000)=5/100 x 15 000 000= Rp750.000,00
(Modal+Keuntungan) : produk
(15 000 000+ 750.000): 1500= Rp10.500,00
Jadi, harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5% adalah Rp10.500,00
BerandaKewirausahaanContoh Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
2. Manfaat dari BEP
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi usaha dan mengetahui produksi minimal usaha yang menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. Analisis BEP sangat penting saat membuat usaha agar tidak mengalami kerugian. Secara umum manfaat BEP sebagai berikut : a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba. b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. c. Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP. d. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. e. Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan harus berproduksi di atas BEP-nya.3. Menghitung BEP
Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP produksi dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut:
4. Contoh Menghitung BEP Untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan Break Even Poin (BEP) agar saat melakukan usaha tidak mengalami kerugian. Berikut adalah cara perhitungan secara sederhana. Perhatikan data dibawah ini ! CV Jaya Abadi merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pembudidayaan dan perdagangan Benih Ikan Konsumsi di Sukabumi. Pada awal usaha CV Jaya Abadi mengalami kerugian yang tidak jelas, padahal produksi terus jalan dan penjualan juga sangat bagus. Setelah diamati lebih mendalam ternyata CV Jaya Abadi tidak memperhitungkan nilai BEP, jadi harga jual yang ditawarkan oleh CV Jaya Abadi terlalu rendah dan tidak mampu menutupi biaya produksi. Oleh sebab itu CV Jaya Abadi akhirnya melakukan perhitungan BEP. Perhitungan BEP didasarkan dari perhitungan biaya yang difokuskan pada kegiatan pembenihan saja dengan menggunakan berbagai asumsi, antara lain: a. Satu siklus kegiatan pembenihan, terdiri dari pemijahan induk sampai dengan panen benih yang siap didederkan. b. Satu siklus kegiatan pembenihan > 30 hari. c. Biaya produksi yang dibutuhkan dalam 1 siklus pembenihan sebesar Rp. 450.000 yang terperinci pada Tabel
Biaya Operasional satu Siklus Pembenihan