Akses instan ke jawaban di aplikasi kami Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan Lebih pintar, unduh sekarang! atau Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs
Parafrasa adalah pengungkapan kembali satu tuturan bahasa ke bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bermaksud menjelaskan makna yang tersembunyi. B. Cara Membuat Parafrasa Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrasa dari sebuah bacaan. Untuk membuat parafrasa lisan, langkah-langkahnya adalah membaca informasi secara cermat, mencatat kalimat inti, mengembangkan kalimat inti menjadi pokok pikiran, menyampaikan pokok pikiran dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri. Gunakan sinonim, ungkapan yang sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, mengubah kalimat aktif menjadi kalimat tidak aktif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan menguraikan. C. Memparafrasakan Puisi menjadi Prosa Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa, ialah :
D. Memparafrasakan Naskah Drama Menjadi Prosa atau Cerita Jika dalam puisi banyak terdapat simbol, pada naskah drama kita harus memperhatikan
E. Pola Penyajian Informasi Lisan Parafrasa dengan pola contoh dikembangkan memerinci atau memberikan ilustrasi untuk menjelaskan ide pokoknya. Pohon pisang merupakan pohon yang banyak fungsinya. Selain buahnya, daun dan batangnya dapat dimanfaatkan. Daun pisang dapat digunakan untuk membungkus, sedangkan batangnya dimanfaatkan untuk membuat perhiasan dalam pernikahan. Parafrasa diuraikan dalam bentuk proses, dengan memerinci cara kerja, langkah-langkah atau tahapan pelaksanaan. Parafrasa dengan pola ini berbentuk uraian ekspositoris. Berikut ini adalah proses pembuatan lumpia. Pertama, tumis bawang bombai dan bawang putih sampai harum. Kedua, masukkan daun bawang dan ayam cincang, masak selama kurang lebih tiga menit. Ketiga, masukkan jagung manis, jamur kancing, bayam, lada, gula pasir, dan bumbu penyedap secukupnya. Keempat, aduk sampai rata jagung dan bumbu-bumbu tersebut sampai layu. Terakhir, masukkan larutan maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kurang lebih lima menit dan sisihkan. Parafrasa dengan pola ini diawali dengan mengemukakan atau menggambarkan hal-hal yang menunjukkan sebab dan akhiri dengan suatu akibat. Mencuci dengan sabun deterjen dapat memudarkan warna tekstil atau bahan pakaian. Memudarnya warna pakaian terlihat seperti lusuh dan usang. Pakaian lusuh tidak layak untuk dipakai. Akibatnya, banyak orang tidak menggunakan lagi sabun deterjen untuk mencuci pakaian. 4. Pola Urutan/Kronologis Parafrasa pola ini pemaparannya diuraikan berdasarkan urutan waktu dan rangkaian kejadiannya. Parafrasa pada pola urutan/kronologis bersifat narasi. Saya mendengar suara kentongan, sepertinya itu pedagang bakmi lewat. Saya pergi keluar dan membuka pintu pagar, lalu memanggilnya. Ia berhenti. Pedagang itu seorang laki-laki. Dia bertanya, “Mau pesanberapa porsi?” Saya jawab “Satu porsi saja.” Kemudian, laki-laki itumenyiapkan bakmi sesuai pesanan saya. Setelah bakmi selesai dibuat,s aya memberikan uang lima ribu rupiah untuk membayar bakmi kepada pedagang keliling itu, kemudian saya masuk ke rumah, danpedagang berlalu dari depan rumah saya. Page 2Yang Lebih baik - Amazon AWS 31 ???. 2017 ?. ... ke dalam Sistem Informasi Sumber Daya manusia [HcIS]. HcIS ... Xl Center Ciputra World Lantai 4 No.15A Jl. Prof. Dr. Satrio Kuningan -. Video yang berhubunganSiedoo, Parafrase atau parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa ke dalam bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrase dari sebuah bacaan. Untuk membuat parafrase lisan, langkah-langkahnya adalah:
Gunakanlah sinonim, ungkapan yang sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Kemudian mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan menguraikan. Perlu diketahui, ada 2 jenis parafrase, yaitu:
Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasekan puisi menjadi prosa, ialah :
Dalam ilmu sastra, parafrase memiliki ciri-ciri. Hal itu harus dipahami seorang pengajar dan juga anak didik. Sehingga, mereka nantinya akan lebih mudah menyusun sebuah karangan dengan teknik parafrase. Adapun ciri-ciri parafrase adalah:
Berdasarkan jenisnya, parafrase dibagi menjadi dua. Yaitu parafrase lisan dan parafrase tulisan. Ada 6 langkah yang dapat dilakukan penulis (dalam hal ini guru/siswa) dalam membuat parafrase adalah:
Agar lebih, ada baiknya kita contohkan memparafrasekan sebuah puisi menjadi prosa. Kita ambil contoh puisi berjudul ‘Aku’ karya Chairil Anwar. Aku Kalau sampai waktuku (Chairil Anwar, DCD 1959:7) Untuk bentuk parafrasenya sebagai berikut: Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya. Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut. Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya. (diparafrasekan oleh : Rachmat Djoko Pradopo). Itulah cara sederhana mengubah puisi menjadi prosa, dengan teknik parafrase. Selamat mencoba dan berkarya. (*) *Yayan Rusyanto |