Show Tembang macapat adalah puisi jawa tradisional yang terikat oleh aturan-aturan tertentu, seperti guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu. Pengertian dalam Bahasa Jawa: Tembang macapat yaiku tembang utawa puisi gagrag lawas sing kaiket pauegran tartamtu kayata guru gatra, guru wilangan, lan guru lagune. Berdasarkan urutannya, tembang macapat ada 11, yaitu: Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing tembang macapat, mulai dari filosofi, ciri-ciri, hingga contohnya.
Arti Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan
Tiap jenis tembang macapat memiliki guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu yang berbeda, seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh Tembang Macapat1. MaskumambangMaskumambang berasal dari kata mas dan kumambang. Mas diambil dari kata Premas yang berarti punggawa, sedangkan kumambang berasal dari kata ambang yang memiliki arti terapung. Secara filosofis, maskumambang merupakan urutan pertama dari tembang macapat yang mewakili tahap awal kehidupan manusia yang masih berupa embrio di dalam kandungan. Ciri-Ciri Tembang Maskumambang
Contoh Tembang MaskumambangApan kaya mangkono watekan iki Sanadyan wong tuwa Yen duwe watek tan becik Miwah tindak tan prayoga 2. MijilMijil dapat diartikan sebagai keluar atau muncul. Tembang ini mewakili tahap kehidupan manusia ketika ia baru saja dilahirkan. Dalam pandangan lain, mijil juga dapat diartikan sebagai biji, lawang, atau pintu. Ciri-Ciri Tembang Mijil
Contoh Tembang MijilNggaru mluku nganggo kebo sapi Durung ana traktor Jam sepuluh teka kirimane Bapa tani enggala nglereni Nggone nambut kardi Nuli mentas wisuh 3. SinomSinom berasal dari kata nom yang berarti muda atau belia. Secara filosofi, sinom mewakili tahap kehidupan manusia saat ia mulai beranjak remaja atau dewasa. Berdasarkan hal tersebut, tembang ini sangat cocok digunakan untuk menceritakan hal-hal tentang persahabatan. Ciri-Ciri Tembang Sinom
Contoh Tembang SinomPunika serat kawula Katura sira wong kuning Sapisan salam pandonga Kapindo takon pawarti Jare sirarsa laki Ingsun mung sewu jumurung Amung ta wekasi wang Gelang alit mungging driji Lamun sida aja lali kalih kula 4. KinanthiSama halnya, dengan sinom, tembang kinanthi juga masih berkaitan dengan anak muda. Dari asal katanya, kinanthi memiliki arti menuntun (kanthi). Secara filosofi, tembang ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak muda yang masih membutuhkan tuntunan atau bimbingan dari orang tuanya. Ciri-Ciri Tembang Kinanthi
Contoh Tembang KinanthiTeka ndadak melu-melu Kaya budine wong ceplik Lali yen kalengkangningrat Ing bawana amurwani Mustikaning jagad raya Dhemen lalen sangga runggi 5. AsmaradanaAsmaradana berasal dari kata asmara yang berarti cinta. Dalam tembang ini, dikisahkan tahap kehidupan manusia yang sudah mulai merasakan cinta atau rasa suka terhadap lawan jenisnya. Ciri-Ciri Tembang Asmaradana
Contoh Tembang AsmaradanaJamane nyata wus keksi Sapa gelem nambut karya Bakal nampa pituwase Nging padha eling-elinga Sosial mring sesama Nggenya sami golek butuh Tan mung nggo dhiri priyangga Baca Juga: Contoh Cerita Rakyat Nusantara 6. GambuhGambuh berasal dari kata jumbuh yang berarti cocok atau menyambungkan. Secara filosofi, tembang gambuh mengisahkan tahap kehidupan manusia ketika ia sudah bertemu dengan pasangan yang cocok. Dengan demikian, mereka akan menjalin sebuah ikatan yang lebih serius melalui pernikahan. Ciri-Ciri Tembang Gambuh
Contoh Tembang GambuhAja nganti kabanjur Barang polah ingkang nora jujur Yen kabanjur sayekti kojur tan becik Becik ngupayaa iku Pitutur ingkang sayektos 7. DhandanggulaDhandanggula berasal dari kata dandang dan gula yang memiliki arti sesuatu yang manis. Hal ini sesuai dengan filosofi tembang dhandanggula yang mewakili tahap kehidupan manusia ketika sedang merasakan manisnya hidup pasangan yang baru berumah tangga. Ciri-Ciri Tembang Dhandanggula
Contoh Tembang DhandanggulaIku kabeh watak tembang yekti Lamun sira arsa ngripta sekar Kajaba guru lagune Ingkang perlu den emut Saben tembang yekti tan sami Guru wilanganira Wus pinathik baku Lagu winengku ing sastra Yen wus iku pedhotane kang premati Pryoga katindhakna 8. DurmaDurma berasal dari kata darmo yang berarti berbagi dengan sesama. Dalam pengertian yang lain, durma juga bisa diartikan sebagai pemberian. Menurut filosofinya, tembang durma mengisahkan kehidupan manusia yang suatu saat bisa mengalami duka maupun kekurangan. Dengan demikian, manusia diajarkan untuk saling memberi, saling melengkapi, serta saling tolong menolong satu sama lain. Ciri-Ciri Tembang Durma
Contoh Tembang DurmaAyo kanca gugur gunung bebarengan Aja ana kang mangkir Amrih kasembadan Tujuan pembangunan Pager apik dalan resik Latar gumelar Wisma asri kaeksi 9. PangkurPangkur berasal dari kata nyimpang dan mungkur yang bisa berarti pergi, menjauhi, atau meninggalkan. Makna filosofis dari tembang pangkur menggambarkan manusia yang harus selalu menjauhi atau meninggalkan hawa nafsu dan angkara murka dari kehidupan. Ciri-Ciri Tembang Pangkur
Contoh Tembang PangkurSekar pangkur kangwinarna Lelabuhan kang kanggo wongaurip Ala lan becik puniku Prayoga kawruh ana Adat waton puniku dipun kadulu Miwah ingkang tata krama Den kaesthi siyang ratri 10. MegatruhMegatruh berasal dari kata megat yang berarti pisah, dan ruh yang berarti roh. Secara filosofi, tembang ini menceritakan tahap kehidupan manusia ketika nyawa atau ruh mereka berpisah dengan raga. Dengan kata lain, tembang megatruh mewakili fase kematian. Ciri-Ciri Tembang Megatruh
Contoh Tembang MegatruhKabeh iku mung manungsa kang pinujul marga duwe lahir batin jroning urip iku mau isi ati klawan budi iku pirantine ewong 11. Pucung (Pocung)Pucung berasal dari kata pocong yang berarti jasad yang dibungkus kain kafan. Makna filosofis dari tembang pucung menggambarkan tentang ritual untuk melepaskan kepergian seseorang yang sudah meninggal. Meskipun memiliki makna filosofis yang serius, tembang pucung justru malah digunakan untuk menceritakan berbagai lelucon. Hal ini sesuai dengan namanya yang mengandung kata “cung”, di mana dalam bahasa jawa kata tersebut banyak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya lucu, misalnya seperti kuncung. Ciri-Ciri Tembang Pucung
Contoh Tembang PucungBapak pocung dudu tampar dudu dadhung Dawa kaya ula Penclokanmu kayu garing Prapteng griya si pocung ngetokne cahya Baca Juga: Contoh Cerkak Bahasa Jawa Kumpulan Contoh Tembang Macapat LainnyaUntuk contoh lainnya, kamu bisa unduh beberapa tembang macapat pada tabel di bawah ini. Catatan: Apabila kamu memerlukan arti dari tembang macapat di atas, kamu bisa menerjemahkannya dengan menggunakan alat translate bahasa jawa. Nah, itulah beberapa contoh tembang macapat lengkap dengan pengertian, makna filosofis, serta ciri-cirinya. Dengan mempelajari ini, semoga kamu bisa jadi lebih paham tentang macam-macam tembang macapat serta bisa menjadi langkah awal untuk ikut melestarikan budaya bangsa. Sekian, semoga bermanfaat. |