Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

Andi Tedy, 06 - Januari - 2022 925

Ruang interaksi dan antar ruang Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Bentuk-Bentuk Interaksi Antar Ruang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Interaksi Wujud Interaksi Antar Ruang

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

Berbagai organisme dan makhluk hidup yang ada, telah menjadi bagian dari ruang. Oleh sebab itu, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

Daftar Isi :

A. Ruang interaksi dan antar ruang

1. Pengertian Ruang dan Interaksi AntarRuang

Ruang merupakan tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakup berbagai hal di antaranya adalah udara (lapisan atmosfer), perairan (laut, sungai, dan danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antarsatu ruang dengan lainnya, karena setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contohnya, wilayah pegunungan umumnya merupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungan dan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melalui aktivitas perdagangan.

Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain. Interaksi antarruang adalah konsep yang memberikan gambaran mengenai adanya kondisi saling memengaruhi dan ketergantungan antarkomponen ruang muka bumi, baik antara faktor alami, faktor alam dengan manusia, alam dengan kondisi sosial budaya, maupun antar faktor sosial. Sebagai contoh, dalam menganalisis fenomena bencana banjir di suatu wilayah, fokus utama analisisnya adalah bagaimana manusia memper- lakukan alam lingkungannya. Manusia memberikan aksi kepada alam berupa penggundulan hutan di daerah resapan air dan tangkapan hujan (catchment area). Sebagai akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air (kapasitas infiltrasi) menjadi sangat rendah. Sebagai reaksinya, air tidak dapat meresap seluruhnya ke dalam lapisan lapisan tanah sehingga dapat mengakibatkan banjir bandang di suatu daerah pada saat terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

2. Bentuk-Bentuk Interaksi Antar Ruang

Bentuk-bentuk interaksi antarruang antara lain sebagai berikut.

a. Mobilitas Penduduk.

Mobilitas penduduk adalah interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia Contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antarwilayah untuk bekerja atau wisata.

b. Komunikasi

Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi. Contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.

c. Transportasi

ransportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi. Contohnya pengangkutan barang, perdagangan, dan lain-lain. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antara daerah asal dan tultian lebih rendah daripada keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi ke tempat kerja karena penghasilannya mampu monutupi ongkos yang dikeluarkannya. Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan, yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability),

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Interaksi

Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan sosial daerah tersebut, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah itu. Faktor utama yang mendasari atau mempengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu sebagai berikut.

a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementary) 

Regional complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan (surplus) sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan (minus) jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

b. Adanya kesempatan untuk Berintervensi (Intervening Opportunity)

Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antar wilayah.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

Berdasarkan bagan tersebut sebenarnya secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing- masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Namun karena ada wilayah lain, yaitu C yang menyuplai kebutuhan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara.  Intervening opportunity dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan Untuk lebih jelasnya, amati bagan berikut.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi antar ruang

c. Adanya kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang (Spatial Transfer Ability)

Faktor yang juga mempengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Kemudahan pergerakan antarwilayah ini sangat berkaitan dengan:

  1. jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif;
  2. biaya transportasi;
  3. kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antar wilayah;

4. Wujud Interaksi AntarRuang

Wujud interaksi antarruang seperti kota-desa yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut

  1. Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya
  2. Pergerakan gagasan dan informasi terutama dari kota ke desa.
  3. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah.
  4. Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi,  menuntut ilmu, ataupun keperluan-keperluan lainnya

Sumber

*) Diktip dari berbagai sumber

  • Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity)
  • Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer)
  • Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)

Pengertian interaksi antar ruang adalah merupakan sesuatu yang merujuk kepada sebuah interaksi yang terjadi antar daerah atau wilayah tertentu, perbedaan sumber daya dan keinginan untuk melengkapi kebutuhan merupakan faktor utama pemicu terjadinya interaksi antar ruang ini.

Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Tidak ada satu ruangpun yang mempu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antarsatu ruang dengan yang lainnya. Termasuk komunikasi antar manusia yang tinggal di dalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung.

Interaksi antar ruang adalah suatu cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi juga permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang di sekitarnya. Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, atau informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan atau dari suatu daerah ke daerah lain.

Interaksi antar ruang adalah cara untuk mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi dan masalahnya yang berkaitan dengan ruang-ruang yang ada disekitarnya. Berdasarkan cara melihatnya, interaksi antar ruang dibagi menjadi 2, yaitu fisik dan non fisik.

Jika secara fisik, setiap ruang pasti mempunyai karakteristik fisik yang sesuai dengan perannya pada wilayah tertentu. Misalnya pada tempat untuk pusat perdagangan. Sedangkan secara non fisik, interaksi antar ruang dapat dilihat dari adanya kesenjangan sosial dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sosial, akan selalu terpusat pada lokasi yang mempunyai pelayanan publik yang baik. Inilah menjadi faktor yang mempengaruhi pada perkembangan dilokasi tertentu.

Contoh Interaksi Antar Ruang adalah:

  • Interaksi antar ruang dalam bentuk perubahan iklim, contohnya hujan di Indonesia disebabkan oleh angin muson barat yang terjadi di samudera pasifik.
  • Adanya bencana banjir bandang di kawasan A, banyak orang-orang dari kawasan lainnya mengumpulkan dana untuk membantu korban di kawasan A.
  • Penggunaan media telpon. Dengan adanya media telepon, orang-orang bisa saling berinteraksi dengan oralin lain meskipun tidak secara langsung bertatapan muka.

Syarat-syarat Terjadi Interaksi Antar ruang adalah:

  • saling melengkapi (complementarity), adalahsuatu keadaan saling melengkapi terjadi apabila ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Contoh wilayah A ialah  penghasil sayuran, sedangkan pada wilayah B merupakan penghasil buah-buah. Kemudian wilayah A membutuhkan buah-buahan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika pada masing-masing wilayah itumemiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A dapat melakukan interaksi dengan wilayah B dengan melalui aktivitas perdagangan atau disebut juga dengan jual beli.
  • Kesempatan antara (intervening opportunity), adalah suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik ialah sebagai tempat asal atau pun tempat tujuan. Apabila seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan dapat memperhatikanf aktor jarak serta biaya dalam memperoleh produk tersebut. Contohnya,Wilayah A biasanya membeli buah-buahan ke wilayah B, namun kemudian diketahui terdapat wilayah C yang juga penghasil buah-buahan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat serta ongkos transportasinya juga lebih murah, maka para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli buah-buah ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B juga ikut melemah.
  • Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) – Pengangkutan barang maupun juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk dalam interaksi tersebut harus lebih rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan. apabila biaya tersebut terlalu tinggi jika dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tersebut tidak akan terjadi. Kemudahan transfer serta biaya yang diperlukan juga akan sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana serta prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan juga tujuan. Jalan yang rusak serta sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya suatu interaksi karena biaya dalam mencapainya juga akan lebih mahal. contoh, misalnya seseorang akan menjual buah-buah dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B ini mengalami kerusakan yang parah, akibatnya tidak bisa dilalui. oleh karena itu, orang tersebut tidak jadi menjual buah-buah ke wilayah B.

Bentuk Interaksi Antar ruang adalah:

  • Komunikasi, adalah suatu interaksi dengan melalui perpindahan ide atau gagasan serta informasi, contohnya ialah seperti pengiriman informasi baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung misalnya membaca berita, melihat tayangan televisi, internet serta lain sebagainya.
  • Transportasi, adalah suatu interaksi dengan melalui perpindahan barang atau juga  energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain sebagainya.
  • Mobilitas Penduduk, adalah suatu Interaksi dalam bentuk pergerakan atau juga perpindahan manusia, contohnya ialah sepertia emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah untuk/melakukan pekerjaan atau wisata.