Faktor utama yang menyebabkan sering terjadinya gempa tektonik di Indonesia adalah

Oleh:

pixabay.com Ilustrasi dampak gempa

Bisnis.com, SOLO - Indonesia adalah salah satu negara yang kerap mengalami gempa bumi. Dikutip dari laman BMKG, terhitung sejak awal Januari 2022 ini, tercatat 21 gempa dengan magnitudo di atas 5.

Nah, lalu apa penyebab sering terjadinya gempa ini?

Melansir dari gov.uk, Indonesia sering terjadi gempa karena terletak di sepanjang jalur seismik bergejolak yang disebut Cincin Api Pasifik. Hal itu menjadi alasan mengapa gempa bumi hingga letusan gunung berapi terjadi secara teratur, yang dapat menghadirkan potensi ancaman tsunami.

Baca Juga : Penyebab Gempa M 5,5 di Banten, Ini Penjelasan BMKG

Sementara, dikutip dari weforum.org, adanya aktivitas gunung berapi aktif juga diketahui karena tepat di Cincin Api Pasifik berada di tataran lempeng tektonik.

Lempeng tektonik ini disebut juga sebagai mantel bumi yang karakteristiknya atas lapisan batuan yang sebagian padat dan sebagian cair.

Secara geografis, empat lempeng tektonik mengelilingi Indonesia, yakni lempeng Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Pergerakan lempeng bumi lambat, namun mantel bumi selalu bergerak.

Nah, ketika bertabrakan atau terpisah antarlempeng, maka muncullah gelombang tektonik atau disebut gempa tektonik.

Apabila gempa tektonik terjadi di samudra, interaksi antarlempeng memicu timbulnya gelombang pasang. Dilansir dari bnpb.go.id, tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya.

Dikutip dari laman weforum.org, beberapa akibat dari adanya gempa tektonik yang terjadi di wilayah subinduksi adalah gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,1 di lepas pantai barat Sumatera yang menyebabkan tsunami di Samudra Hindia pada 2004 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : gempa, bencana alam

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Tempo

Editor: Aliftya Amarilisya

Faktor utama yang menyebabkan sering terjadinya gempa tektonik di Indonesia adalah

Faktor utama yang menyebabkan sering terjadinya gempa tektonik di Indonesia adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Andrey VP

Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.

KOMPAS.com - Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat pelepasan energi dari dalam Bumi secara tiba-tiba.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Karena gempa merupakan getaran yang terjadi karena sejumlah faktor alam.

Secara garis besar, ada lima faktor penyebab gempa bumi. Apa sajakah itu?

Pergeseran lempeng Bumi

Gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng Bumi disebut gempa tektonik.

Menurut Ismail Suardi Wekke dalam buku Mitigasi Bencana (2021), pergeseran lempeng tektonik secara mendadak dengan kekuatan yang sangat beragam, mulai dari kecil hingga besar, dapat menimbulkan gempa.

Adapun pergerakan lempeng Bumi ini menjadi salah satu faktor penyebab gempa bumi yang paling sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia maupun negara lainnya.

Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Aktivitas vulkanik

Dikutip dari buku Kearifan Lokal "SMONG" dalam Konteks Pendidikan (Revitalisasi Nilai Sosial-Budaya Simelue) (2019), gempa bumi yang disebabkan letusan gunung berapi atau aktivitas vulkanik disebut gempa vulkanik.

Lebih spesifiknya, aktivitas vulkanik, seperti pergerakan magma dan tekanan gas dari dalam Bumi, dapat menyebabkan terjadinya getaran secara tiba-tiba. Inilah yang disebut gempa bumi vulkanik.

Jenis gempa ini biasa terjadi sebelum erupsi gunung berapi. Jika tingkat keaktifan gunungnya tinggi, kian besar pula peluang terjadinya gempa.

Runtuhan

Faktor penyebab gempa bumi lainnya adalah runtuhan. Jenis gempa bumi ini sering terjadi di daerah kapur maupun pertambangan.

Dilansir dari situs BPBD Provinsi NTB, gempa bumi akibat runtuhan sangat jarang terjadi dan bersifat lokal. Karena gempa ini hanya berlangsung di kawasan runtuhan tersebut saja.

Baca juga: Daerah yang Aman dari Bencana Gempa Bumi di Indonesia

Jatuhnya asteroid ke Bumi

Gempa yang disebabkan oleh jatuhnya asteroid atau benda langit berukuran besar ke Bumi disebut gempa bumi tumbukan.

Kekuatan gempa ini sangat beragam, tergantung seberapa besar benda langit yang jatuh ke permukaan Bumi. Sama seperti gempa bumi runtuhan, jenis gempa ini juga sangat jarang terjadi.

Aktivitas manusia

Ternyata beberapa aktivitas manusia juga dapat memicu terjadinya gempa bumi. Jenis gempa ini sering disebut gempa bumi buatan.

Faktor penyebab gempa bumi dari aktivitas manusia, antara lain menggunakan peledak dinamit, nuklir, dan bom berkekuatan besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)


Page 2

Jakarta -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Maluku, tadi pagi. Apa penyebab gempa di Maluku? Apa saja faktor penyebab gempa bumi?Pusat gempa di Maluku terletak di 245 km timur laut Maluku Barat Daya di kedalaman 231 km. Gempa itu bahkan terasa hingga Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya.Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi terjadi.Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa."Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi

Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.

Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.

3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor

Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.

4. Faktor Non Alam

Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.

Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara drastis.

(vmp/nwy)