Faktor-faktor yang Mempengaruhi peramalan Penjualan

Tak ada yang tahu bagaimana perusahaan akan berkembang ke depannya. Banyak perusahaan yang mungkin memiliki kejayaan di masa lalu, namun seiring berjalannya waktu dan berbagai tantangan menghadang, kini perusahaan tersebut tak mampu bertahan. Mengapa demikian? Hal itu terjadi akibat ketidaksiapan perusahaan menghadapi dinamika dalam dunia bisnis. Ada banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk tetap bertahan. Forecasting adalah pendekatan yang paling sering diterapkan.

Apa sih sebenarnya forecasting itu? Forecasting sama halnya dengan peramalan suatu objek atau pelaku. Namun dalam konteks bisnis, forecasting bertujuan untuk meramal bagaimana perusahaan akan berkembang dan bertahan secara berkelanjutan. Agar lebih memahami apa itu forecasting, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Forecasting

Forecasting secara bahasa artinya adalah peramalan. Namun pada praktiknya, forecasting adalah salah satu metode untuk memperkirakan informasi yang bersifat prediktif untuk menentukan perkembangan masa depan dengan data masa lalu sebagai pertimbangan. Dalam konteks bisnis, forecasting biasa dilakukan oleh pihak yang berkaitan dengan perusahaan.

Selain itu, forecasting juga jadi salah satu pertimbangan dalam menentukan proses pengambilan keputusan perusahaan di masa depan. Mengapa demikian? Saat perusahaan melakukan forecasting, akan terdapat banyak informasi yang menjadi acuan terkait aspek yang ada dalam perusahaan, seperti produksi, keuangan, hingga supply chain.

Baca Juga: Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi dan Contoh Penerapannya

Fungsi Forecasting

Forecasting berfungsi sebagai acuan bagi perusahaan untuk bertindak. Akan ada beberapa tindakan perusahaan yang bisa memanfaatkan fungsi dari forecasting, yaitu terkait pengambilan keputusan dan penentu kebijakan. Berikut adalah fungsi dari forecasting dalam perusahaan.

  • Bentuk kompilasi kumpulan data historis perusahaan dari masa lalu, sekarang, dan masa depan serta pengaruhnya
  • Penyelaras tujuan berdasarkan pertimbangan penentuan arah kebijakan perusahaan.
  • Memberikan solusi terhadap masalah terkait bisnis di masa depan
  • Untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan

Faktor yang Mempengaruhi Forecasting

Saat melakukan forecasting, perusahaan harus memperhatikan banyak hal. Mengapa demikian? Karena forecasting adalah kegiatan peramalan untuk memprediksi masa depan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap proses forecasting.

Produk

Produk adalah nyawa dari perusahaan. Jadi saat melakukan forecasting, produk sangat berpengaruh. Bagian yang memiliki pengaruh adalah bagaimana produk akan diproduksi dan keberlanjutan dari produk itu sendiri.

Distribusi Produk

Mengapa metode distribusi produk menjadi penting? Metode distribusi merupakan gambaran jangkauan pasar perusahaan dan konsumen. Dengan kata lain, forecasting akan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam menggaet konsumen di pasar.

Posisi Perusahaan

Forecasting mementingkan faktor posisi perusahaan dalam pasar. Dengan forecasting, perusahaan dapat mengkategorikan dirinya sebagai market leader, newcomer, atau hanya sebagai penggembira di dalam pasar. Selain itu, posisi perusahaan juga dilihat dari peluang dan tantangan perusahaan yang datang dari pesaing.

Data Historis

Data historis perusahaan merupakan data kejadian apapun yang terjadi di perusahaan pada masa lalu. Data dari masa lalu bisa dijadikan sebagai bahan acuan saat melakukan forecasting. Umumnya, data historis yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah data dari lima hingga sepuluh tahun lalu.

Jenis Forecasting

Ada banyak cara dalam melakukan forecasting. Jenisnya pun dibedakan menjadi karena beberapa pertimbangan. Berikut ini adalah jenis dari forecasting.

Berdasarkan Waktu

Jenis forecasting berdasarkan waktu dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Forecasting jangka panjang, biasanya dengan waktu dua tahun lebih.
  • Forecasting jangka menengah, dilakukan dengan rentang waktu tiga bulan sampai dua tahun.
  • Forecasting jangka pendek yaitu, dengan rentang waktu tiga bulan ke bawah.

Berdasarkan Jenis Data

Forecasting berdasarkan jenis data terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Metode kualitatif yang melihat data dalam sudut pandang subjektif. Metode kualitatif digunakan apabila data yang dibutuhkan tidak mencukupi. Contoh metode kualitatif adalah investigasi, observasi, dan wawancara.
  • Metode kuantitatif dengan melibatkan penghitungan angka dan data yang ada. Metode ini mengutamakan hasil yang lebih objektif dibandingkan metode kualitatif.

Berdasarkan Tujuan

Forecasting berdasarkan tujuan dibagi menjadi empat, yaitu:

  • General business forecasting, dilakukan secara menyeluruh dengan melihat seluruh aspek, seperti ekonomi, politik, dan sosial budaya.
  • Sales forecasting, berfokus pada data penjualan perusahaan
  • Financial forecasting, melihat posisi finansial perusahaan, seperti biaya dan modal.
  • Demand forecasting, memprediksi permintaan kepada perusahaan dan kondisi pasar.

Metode Forecasting

Ada dua metode forecasting tergantung dengan ketersediaan data yang ada di masa lampau, berikut penjelasannya.

  • Metode kualitatif: dipilih saat data yang dibutuhkan tidak mencukupi.
  • Metode kuantitatif: penghitungan angka dan data untuk mendapatkan hasil objektif.
  • Metode delphi: melibatkan sekelompok pakar dari berbagai keahlian untuk memberikan pendapat saat melakukan forecasting.
  • Metode riset pasar: melihat hasil survei konsumen, stakeholder, dan investigasi terhadap pasar serta pesaing.
  • Metode time series: menganalisis variabel berkaitan dengan variabel waktu dengan berbagai pola, seperti pola tetap, musiman, siklis, dan pola tren.
  • Metode proyeksi tren: mempertimbangkan garis tren dengan deretan data yang diproyeksikan dalam proses forecasting. Pendekatan dengan mencocokkan garis tren dengan deretan data di masa lalu yang kemudian diproyeksikan ke dalam forecasting.
  • Metode kausal: menggunakan pendekatan sebab-akibat yang artinya akan menghubungkan data di masa lalu dan keadaan di masa sekarang. Ada tiga pendekatan dalam metode kausal, yaitu regresi, ekonometrik, dan input-output.

Baca Juga: Pentingnya Manajemen Data Perusahaan: Fungsi dan Tantangan

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa forecasting adalah metode untuk memperkirakan informasi yang bersifat prediktif untuk menentukan perkembangan masa depan suatu bisnis atau perusahaan.

Forecasting merupakan faktor penting dalam menentukan proses pengambilan keputusan perusahaan di masa depan karena dengan melakukan forecasting, perusahaan akan mendapatkan banyak informasi yang menjadi acuan

Forecasting memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai kompilasi kumpulan data historis perusahaan dan pengaruhnya, penentuan tujuan, solusi terhadap masalah bisnis, dan sebagai penjaga kestabilan perusahaan.

Ada empat faktor yang mempengaruhi forecasting, yaitu produk, distribusi, posisi perusahaan, dan data historis. Ada tiga jenis yang membagi forecasting seperti berdasarkan waktu, jenis data, dan tujuan.

Dalam melakukan forecasting, perusahaan membutuhkan banyak data historis, seperti laporan keuangan. Forecasting dapat dilakukan dengan mudah apabila perusahaan sudah memiliki laporan keuangan yang rapi dan terstruktur.

MASERP sebagai software ERP Akuntansi dapat mengakomodasi pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk mendukung proses forecasting dan proses pengambilan data. Tak hanya itu, MASERP juga dapat menjalankan fungsi lain sesuai yang dibutuhkan perusahaan dalam konteks akuntansi.

Dengan teknologi dan fitur canggih dari MASERP yang bisa diakses di mana saja, perusahaan dapat membuat dan menyajikan laporan keuangan dengan efisien dan efektif lengkap dengan fitur kustomisasi sesuai keinginan. Tak hanya itu, MASERP juga memiliki fitur lain yang sangat mendukung kegiatan forecasting di dunia bisnis.

Penasaran? Segera konsultasikan masalah dan kebutuhan perusahaan kamu dalam melakukan pencatatan keuangan melalui konsultan ahli kami di MASERP.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi peramalan Penjualan

Konsep Peramalan Penjualan

Oleh Hendra Poerwanto

Ada beberapa pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya:
  • Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
  • Peramalan penjualan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi .
  • Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
        Intinya Peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik proyeksi  permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Jae K Shim berpendapat, “In business, forecast are the basis for capacity planning, production and inventory planning, manpower planning, planning for sales and market share, and financial planning and budgeting”. Dengan demikian, peramalan sangat penting di lakukan oleh si “pengusaha” untuk menjalankan semua perencanaan di dalam perusahaannya.

        Hasil dari suatu peramalan penjualan lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu.Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana.

        Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal berikut :

    a.Pendapat manajemen     b.Strategi-strategi yang direncanakan     c.Keterkaitan dengan sumber daya     d.Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan

        Dengan adanya peramalan penjualan produk di suatu perusahaan,maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat melangkah kedepan dengan lebih pasti.Atas dasar peramalan penjualan yang disusun ini manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang keadaan masa depan perusahaan. Gambaran keadaan penjualan pada waktu yang akan datang ini sangat penting bagi manajemen perusahaan, karena kebijakan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh besarnya penjualan produk perusahaan tersebut.

        Dalam menjalankan usahanya perusahaan biasanya melakukan 2 pendekatan, yakni

1.    Speculative Approach (pendekatan spekulasi )

Di mana perusahaan tidak memperhitungkan resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor intern dan ekstern.

2.    Calculated Risk Approach ( pendekatan penghitungan risiko )

Di mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi terhadap resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor ekstern dan intern.

   

Faktor internal (faktor yang dapat di kuasai), seperti misalnya:

        Kualitas dan kegunaan produk yang terdiri dari :

1.    Bagaimana produk di pakai, 2.    mengapa orang membeli produk tersebut, 3.    penggunaan potensial produk, 4.    perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk.

Ongkos produksi dan distribusi produk.

1.    Proses pembentukan produk, 2.    Teknologi yang di pakai, 3.    Bahan mentah yang di pakai, 4.    Kapasitas produksi.

Kecakapan manajemen (management skill)  yang terdiri atas :

1.    Penghayatan persoalan yang di hadapi, 2.    kemampuan melihat reaksi pesaing. 3.    Kemampuan Melakukan Forecast


Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat di kuasai). Seperti misalnya:

  1. Kecakapan management pesaing.
  2. Volume kegiatan perekonomian yang di tentukan oleh : Konsumen, manager lain (produsen lain) spekulator, peraturan hukum, keadaan politik kondisi lingkungan, kehidupan organisasi ekonomi.
  3. Barang substitusi
  4. Selera masyarakat
  5. Faktor lain  seperti : konflik politik, iklim dan perubahan pemakaian produk, banyak perusahaan yang keluar masuk dalam produk

        Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang. Peramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai di masa yang akan datang .

Faktor-faktor yang Mempengaruhi peramalan Penjualan

Hubungan Peramalan dengan Rencana


        Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah tentang apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang sedang rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Peramalan penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer dalam membuat perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan memasukkan keputusan manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan kebijakan manajemen tentang hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga,usaha penjualan,produksi,dan biaya-biaya)

Pengaruh Kebenaran Asumsi


        Asumsi mempunyai pengaruh terhadap ketepatan peramalan yang dibuat.Jika asumsi yang dibuat tepat atau mendekati kenyataan,maka forecast yang dihasilkan juga akan mendekati kebenaran,sebaliknya jika asumsinya tidak tepat akan menyebabkan forecast yang dihasilkan akan mengalami penyimpangan.

*****