Epididimis merupakan saluran pada alat reproduksi laki-laki yang berfungsi untuk

Epididimis merupakan bagian dari organ reproduksi yang dimiliki oleh pria. Foto: Unsplash.com

Epididimis merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi laki-laki. Fungsi epididimis memiliki peran penting dalam sistem reproduksi tubuh laki-laki.

Salah satu fungsi utama dari epididimis adalah tempat pematangan sperma. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari bagian organ reproduksi ini.

Lantas, apa saja fungsi epididimis? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan mengenai epididimis di bawah ini.

Apa itu epididimis? Epididimis adalah saluran di dalam scrotum yang panjang dan bergulung menempel pada bagian belakang testis dengan panjang sekitar 5-6m. Foto: Unsplash.com

Epididimis adalah organ kecil yang terletak di belakang testis serta terkait padanya. Bagian ini terdiri atas sebuah tabung sempit yang sangat panjang dan meliku-liku di belakang testis.

Dikutip dari Buku Ajar Anatomi Fisiologi Jilid 1 yang ditulis oleh Muhamad Seto Sudirman, SST, dkk., epididimis adalah saluran di dalam scrotum yang panjang dan bergulung menempel pada bagian belakang testis dengan panjang sekitar 5-6 m.

Epididimis merupakan bagian dari saluran yang harus dilewati oleh cairan sperma sebelum akhirnya keluar dari tubuh seorang pria. Sebelum masuk ke epididimis, sel sperma yang belum matang bergerak dari testis ke epididimis, yang mana mereka selesai matang dan disimpan sementara.

Epididimis juga sering kali disebut sebagai komponen traktus reproduksi pria dengan tingkat spesialisasi yang tinggi. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh fungsi vital dari bagian tersebut.

Pada bagian epididimis, terjadi proses pematangan atau maturisasi sperma. Sperma yang belum matang tidak dapat menunjang proses pembuahan atau fertilisasi.

Apabila sperma telah melewati proses pematangan, kontraksi pada bagian epididimis akan terjadi setelah menerima rangsangan seksual untuk menyalurkannya ke bagian vas deferens.

Fungsi epididimis adalah tempat transportasi, pematangan, dan penyimpanan spermatozoa. Foto: Unsplash.com

Epididimis sebagai suatu bagian dari organ reproduksi tentunya mempunyai sejumlah fungsi yang menunjang sistem kerja. Fungsi kerja dari epididimis juga berkaitan dengan fungsi dari vas deferens

Apa fungsi epididimis dan vas deferens? Untuk bagian vas deferens berfungsi sebagai penyalur sperma dari epididimis saat ejakulasi, sedangkan epididimis mempunyai fungsi tersendiri.

Berikut adalah fungsi-fungsi dari epididimis yang dinukil dari Epididimis dan Perannya Pada Pematangan Spermatozoa yang ditulis oleh Muslim Akmal, dkk.

Di antara beberapa fungsi yang dimilikinya, epididimis mempunyai fungsi utama, yakni untuk menyimpan spermatozoa sampai penuh.

Spermatozoa yang ada dalam epididimis kemudian dialirkan ke dalam duktus epididimis. Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang, serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Pematangan spermatozoa di dalam epididimis manusia juga terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan spesies lain, sehingga penyimpanan spermatozoa tidak membutuhkan waktu yang lebih lama.

Selain itu, jika dibandingkan dengan spesies lain, proses pematangan spermatozoa manusia relatif lebih sederhana. Transit spermatozoa dalam epididimis memakan waktu 2-6 hari saja. Hal tersebut dianggap lebih singkat dibandingkan dengan spesies lainnya.

2. Tempat Pematangan Spermatozoa

Fungsi lain dari epididimis adalah tempat matangnya spermatozoa. Spermatozoa baru akan mengalami pematangan yang sempurna ketika berada di dalam epididimis.

Selama mengalami transit di dalam epididimis, spermatozoa juga mengalami akan mengalami pematangan. Tak hanya itu, spermatozoa juga akan mengalaminya perubahan, baik dari bentuk, ukuran, ketajaman, dan struktur internal akrosom.

3. Sumber Molekul-Molekul Penting

Epididmis merupakan organ yang kaya akan sejumlah protein atau molekul yang penting untuk pematangan spermatozoa. Proses permatangan spermatozoa bergantung pada sejumlah molekul yang disekresikan oleh epithelium.

Ada sejumlah molekul yangmemegang peranan penting dalam meregulasi mematangan spermatozoa atau sel sperma. Molekul-molekul tersebut adalah CRISP1, SPAG11e, DEFB126, carbonyl reductase P34H, CD52, and GPR64.

4. Transportasi Spermatozoa

Selain menyimpan dan mematangkan spermatozoa, bagian epididimis mempunyai fungsi untuk mengangkut dan menyalurkan sperma ke bagian lainnya. Sperma yang akan keluar dari tubuh juga harus melewati saluran tersebut.

Stuktur epididimis disusun oleh tiga bagian, yaitu kepala, tubuh, dan ekor. Foto: Unsplash.com

Secara umum, struktur epididimis disusun oleh tiga bagian. Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Adapun bagian-bagian dari struktur epididimis adalah sebagai berikut.

Kepala atau caput merupakan bagian pada epididimis yang terletak di bagian atas yang dekat dengan testis. Bagian ini berfungsi untuk menyimpan sel sperma yang siap untuk mengalami proses pematangan.

Bagian tubuh dari epididimis mempunyai bentuk seperti tabung yang panjang dan bengkok. Bagian ini merupakan tempat terjadinya peristiwa pematangan sel sperma.

Bagian ekor pada epididimis merupakan bagian yang berfungsi sebagai penyalur sel sperma ke bagian lainnya, yakni ke saluran vas deferens. Setelah itu, sperma akan diangkut menuju saluran ejakulasi.

Penyakit yang Menyerang Epididimis

Epididimitis adalah salah satu penyakit yang menyerang epididimis. Foto: Unsplash.com

Epididimis merupakan bagian dari organ reproduksi yang mempunyai sejumlah fungsi yang vital. Namun, epididimis tidak dapat berfungsi dengan baik tersebut akan apabila bagian tersebut mengalami gangguan.

Ada sejumlah penyakit yang dapat menyerang epididimis. Berbagai macam penyakit tersebut adalah sebagai berikut.

Jenis penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada bagian organ reproduksi pria, khususnya pada epididimis dan testis. Peradangan tersebut diakibatkan oleh adanya infeksi, terutama infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual.

Penyakit ini akan menimbulkan sejumlah gejala. Salah satunya adalah ditandai dengan pembengkakan dan rasa nyeri pada skrotum.

Epididimitis merupakan penyakit yang pada umumnya diidap oleh pria berusia 14-35 tahun. Penyakit ini diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih, infeksi prostat, atau penyakit menular seksual.

Kista epididimis adalah jenis penyakit yang ditandai dengan munculnya benjolan dalam bagian epididimis. Sampai saat ini, penyebab dari penyakit kista epididimis belum diketahui, tetapi diperkirakan bahwa penyakit tersebut terjadi akibat adanya penyumbatan pada bagian epididimis.

Itulah penjelasan mengenai fungsi dan beberapa hal mengenai epididimis. Kesehatan organ reproduksi pria perlu dijaga dengan baik agar tidak menimbulkan gangguan yang mengakibatkan epididimis tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.