Dalam penyembelihan secara sempurna urat leher yang wajib putus adalah

Jakarta -

Hari Selasa (20/7/2021), umat muslim memperingati hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Hukum ibadah kurban adalah sunnah muakad yaitu dianjurkan apabila memiliki kemampuan finansial.

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam yaitu dengan memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam.

Berikut adalah rukun dan tata cara penyembelihan hewan qurban yang dikutip dari laman resmi Provinsi Sumatera Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rukun Menyembelih Hewan Kurban

1. Penyembelih beragama Islam.

2. Binatang yang disembelih harus halal baik dari halal zatnya dan cara memperolehnya.

3. Alat untuk menyembelih hewan kurban harus tajam agar proses pemotongan terjadi cepat dan hewan kurban tidak terlalu menderita waktu disembelih.

4. Tujuan menyembelih untuk diridhoi Allah SWT.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Berikut adalah tata cara penyembelihan hewan Kurban:

1. Menggunakan pisau yang tajam. Semakin tajam pisau semakin baik untuk menyembelih. Berdasarkan hadist Syaddad Bin Aus radhiallahu 'anhu, jika Nabi SAW berkata. "Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan melakukan ihsan dalam segala macam hal. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah secara ihsan, dan jika kalian menyembelih, maka sembelihlah secara ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisau dan menyenangkan sembelihnya." (HR. Muslim).

2. Tidak mengasah pisau di depan hewan yang disembelih. Hal tersebut dilakukan agar hewan kurban tidak merasa takut sebelum disembelih. Menurut hadist Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma yang mengatakan "Rasulullah SAW memerintahkan agar mengasah pisau tanpa memperlihatkan kepada hewan." (HR. Ahmad, Ibnu Majah).

3. Menghadapkan hewan ke kiblat.

4. Membaringkan hewan kurban di atas lambung sisi kiri.

5. Menginjakkankaki pada bagian leher hewan.

6. Membaca Bismillah sebelum menyembelih.

7. Membaca takbir.

8. Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan kurban tersebut.

9. Menyembelih dengan cepat supaya meringankan rasa sakit hewan kurban.

10. Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.

11. Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-benar mati.

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Mengutip dari laman Baznas, berikut adalah doanya:

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya waihai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."

Demikianlah rukun, tata cara, dan penyembelihan hewan kurban. Selamat hari raya Idul Adha Sahabat Hikmah!

(nwy/nwy)

mhamadnoval1 mhamadnoval1

Di dalam penyembelihan binatang adalah kerongkongan (A). Karena terdapat 2 saluran saluran, yaitu saluran pernafasan dan saluran makan termasuk di dalamnya adalah terdapat pembuluh darah. Hal ini dlakukan agar hewan cepat mati dan tidak merasakan sakit bekepanjangan.

Pembahasan

Dalam Islam terdapat ibadah menyembelih hewan diantaranya yaitu ketika Idul adha, Aqiqah dan memotong hewan dikarenakan nadzar. Ketika menyembelih hewan tersebut maka Rasulullah  telah memberikan tuntunan-tuntunan di dalamnya. Diantaranya di dalam sebuah hadis :

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Sesungguhnya Allah telah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian ingin membunuh, maka bunuhlah dengan cara baik. Jika kalian ingin menyembelih, maka sembelihlah dengan cara baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan kalian sembelih." (HR. Muslim)

Kemudian alat yang digunakan disebutkan harus tajam dan terbuat dari besi. Dilarang memotong menggunakan gigi dan kuku atau lainnya yang tumpul.

Urutan penyembelihan sebagai berikut:

  • Binatang yang akan disembelih direbahkan kemudian kakinya diikat lalu dihadapkan ke sebelah rusuknya yang kiri agar mudah menyembelih.
  • Menghadapkan diri dan binatang yang akan disembelih menghadap kiblat.
  • Potong urat nadi dan kerongkongannya yang ada di kiri kanan leher sampai putus agar lekas mati.
  • Bagi binatang yang lehernya agak panjang maka menyembelihnya di pangkal leher sebelah atas.
  • Bagi binatang yang tidak dapat disembelih lehernya karena liar atau jatuh dalam lobang sehingga tidak bisa disembelih lehernya, maka menyembelihnya dilakukan di mana saja dari badannya asal kematiannya itu disebabkan oleh sembelihan bukan karena sebab lain dan tidak lupa menyebut nama Allah.
  • Setelah hewan atau binatang itu benar telah mati baru boleh dikuliti.

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas: 10

Mapel: Agama

Bab: Al-Qur'an dan Hadis adalah Pedoman Hidupku

Kode: 10.14.4

#AyoBelajar#SPJ2

UAS mengatakan Islam melarang menyiksa atau menyakiti binatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengatur berbagai hal dalam kehidupan, termasuk dalam tata cara penyembelihan hewan. Penyembelihan hewan yang benar dijelaskan dalam syariat sebab daging yang disembelih tersebut akan dikonsumsi.

Proses pemotongan hewan itu harus benar sesuai syariat Islam agar daging tersebut halal dimakan. Penyembelihan hewan tentulah harus memperhatikan cara-cara yang tepat yang tidak menyakiti hewan bersangkutan.

Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan sesungguhnya Allah mewajibkan umat manusia untuk berbuat baik walaupun pada binatang. Karena itu, menurutnya, dilarang menyiksa atau menyakiti binatang.

"Kalau kau menyembelih, sembelihlah dengan baik. Jika tak pandai menyembelih, tidak usah menyembelih. Jangan menyiksa binatang dengan membiarkan urat nafasnya tak terputus," kata Ustadz Abdul Somad kepada Republika.co.id.

Ia lantas menjelaskan, leher binatang memiliki dua urat, yakni urat makan dan urat nafas. Ia menyampaikan dilarang saat menyembelih membiarkan urat makan putus, tetapi tidak memutus urat nafasnya. Sehingga, hewan sembelih tersebut masih bisa bergerak-gerak.

Salah satu syarat pemotongan halal adalah memotong atau menyayat tiga saluran, yaitu saluran nafas, saluran makan, dan pembuluh darah kiri dan kanan yang ada di bagian leher. Dalam menyembelih tersebut, posisi juru sembelih atau posisi ayam saat akan disembelih harus diperhatikan. Sebab, jika tidak tepat, bisa menyebabkan ketiga saluran tidak terpotong sekaligus atau ada saluran yang tidak terpotong.

Dalam situs LPPOM MUI dijelaskan, bentuk tubuh ayam, domba, kambing atau sapi, itu berbeda. Sehingga, juru sembelih perlu memiliki pengetahuan tentang bentuk dan struktur tubuh ternak yang akan disembelih. Saat hendak memotong binatang ternak, UAS mengatakan hendaknya penyembelih mengucapkan Bismillahi Allahuakbar.

Namun, bagaimana jika leher ayam tersebut terputus karena misalnya pisau yang digunakan terlalu tajam? Bagaimana hukum memotong leher hewan hingga putus, apakah haram dimakan?

UAS menjelaskan daging dari ayam yang lehernya terputus saat disembelih hukumnya tidak haram, melainkan hukumnya paling tidak makruh. Karena itu, menurutnya, daging ayam tersebut halal atau tetap boleh dikonsumsi.

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebentar lagi umat Islam bakal merayakan hari raya Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Dalam menyembelih hewan kurban ini, ada tata caranya agar proses penyembelihan berjalan lancar dan hewan tidak stres sebelum atau saat lehernya digorok.

Dikutip dari Bangka Pos dalam berita diterbitkan pada 24 September 2015, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bangka, Ustdz H Syaiful Zohri mengatakan, sesuai syariat Islam penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni saluran makanan, saluran nafas dan saluran pembuluh darah yang harus putus.

Baca: Lucinta Luna Jawab Tentang Identitas Asli Dirinya, Malah Disindir Pedas Karena Ini

"Kalau menyembelih hewan kurban seperti sapi yang susah jika lehernya tebal, jadi harus lebih kuat menyembelihnya dengan senjata tajam sekali karena sapi juga bergerak," ungkap Syaiful usai melakukan menyembelih hewan kurban kepada bangkapos.com.

Dikutip dari NU Online, dalam artikel diterbitkan pada 15 September 2014, ditulis oleh Praktisi Dokter Hewan dan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Barokah, Ngumbul Kemasan Sawit, Boyolali, drh Nur Fauzi Akhmad, jika hewan kurban berupa sapi, biasanya hewannya direbahkan atau dirobohkan dulu ke tanah sebelum disembelih.

Baca: Ini Larangan Saat Tonton Pembukaan Asian Games 2018 di GBK, Tak Boleh Rekam Video

Proses merobohkan sapi ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan stres dan takut pada hewannya.

Jika hewan stres, pengeluaran darah tidak akan sempurna dan akan dijumpai hemoglobin (Hb) dalam daging.

Hb merupakan media yang paling disukai mikroba, sehingga pengeluaran darah yang tidak sempurna akan mempercepat pembusukan pada daging.

Baca: Ucapan Selamat Iduladha 2018 Untuk Keluarga dan Teman

Saat proses penyembelihan harus dilakukan di atas lubang penampungan darah.

Menyembelih dengan tangannya sendiri lebih utama dan dilakukan oleh orang yang terbiasa atau terlatih.

Orang yang menyembelih disyaratkan baligh dan berakal, laki-laki atau perempuan sama saja.

Minimal menyaksikan penyembelihan bagi orang yang mewakilkan penyembelihan kepada orang lain seraya berdoa : Inna sholaatii wanusuki wamahyaaya wamamaatii lillahi robbil ‘alamiin, laa syarikalahu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Hewan yang sudah siap disembelih dirobohkan pada bagian kiri dengan posisi kepala menghadap kiblat.

Disunnahkan ketika menyembelih ada 5 hal (lihat: al-Bujairomi ‘alal Khotib jld 5 cet. Dar al-kotob al-ilmiyah hal 248-249), yaitu mengucapkan basmalah (Madzhab Syafi’i, madzhab lain menyatakan wajib), mengucapkan sholawat kepada Nabi, menghadap kiblat, mengucapkan takbir dan berdoa.

Urutan selengkapnya membaca:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ .

اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ. فَتَقَبَّلْ مِنْ.....(sebut nama yang berqurban)


Page 2

Sabtu, 18 Agustus 2018 15:33

Dalam penyembelihan secara sempurna urat leher yang wajib putus adalah
lihat foto
Dalam penyembelihan secara sempurna urat leher yang wajib putus adalah

Agustin Setyo Wardhani

memeriksa organ dalam hewan kurban yang telah disembelih 

atau

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ...........(sebut nama yang berqurban) وَمِنْ آلِ.....(sebut nama yang berqurban)

Hewan disembelih di lehernya dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau dari leher, memutuskan tiga saluran, yaitu saluran pernafasan (hulkum), saluran makanan (mari’) dan dua urat nadi (wadajain).

Ikat kerongkongan (esofagus) secepatnya setelah menyembelih agar isi rumen tidak mengotori daging.

Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar-benar mati.

Jika hewannya berupa kambing/domba harus digantung untuk penirisan dan pengulitan.

Pengulitan sapi/kerbau dilakukan dengan tataan kayu, kemudian isi perut dan isi dada (jeroan) dikeluarkan.

Periksa organ-organ termasuk organ dalam dilakukan dengan melihat, meraba dan menyayat.

Organ yang diperiksa adalah paru-paru, jantung, diafragma, hati, ginjal dan limpa.

Jika daging dan organ-organnya tidak sehat atau tak layak dimakan, harus dibuang dan dimusnahkan.

Dokter hewan atau paramedis hewan seharusnya dilibatkan dalam pemeriksaaan ini.

Langkah selanjutnya, yaitu deborning (pemisahan daging dari tulang) dengan meja potong atau dalam keadaan tergantung yang dilakukan di tempat teduh dengan alas plastik bersih.

Bungkus daging dengan plastik putih/bening dan tidak dicampur dengan organ-organ atau jeroan lalu dibagikan dengan terbungkus rapi.

Dalam pembagian daging kurban, Rasulullah SAW memberi petunjuk dalam riwayat Bukhari dan Muslim:

“(Adapun sekarang) Makanlah sebagian, sebagian lagi berikan kepada orang lain dan sebagian lagi simpanlah.”

(banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)