Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya

Saat berhasil menolong korban tenggelam keluar dari air, segera baringkan korban di tempat aman dan datar dalam posisi telentang.

Lepas pakaian basah dan sesegera mungkin tutupi korban dengan baju, handuk, atau selimut hangat.

Setelah itu, angkat sedikit kepalanya ke atas. Namun, jika Anda mencurigai adanya cedera leher atau kepala, hindari untuk mengangkat kepalanya, tetapi buka sedikit rahangnya.

Coba cek pernapasannya dengan mendekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban untuk merasakan adanya embusan udara.

Perhatikan pula apakah dadanya bergerak naik turun untuk menandakan korban masih bernapas. Jika korban tidak bernapas, cek nadinya selama 10 detik.

Berikan korban tenggelam 5 kali napas buatan dengan cara di bawah ini.

  • Jepit hidung orang tersebut dan tempatkan bibir Anda yang dalam posisi terkatup di atas mulutnya.
  • Ambil napas seperti biasa dan tiupkan udara secara perlahan (1-2 detik tiap kalinya) ke dalam mulutnya.
  • Jika mengatasi korban anak di bawah satu tahun, cukup katupkan bibir dan hembuskan napas buatan tanpa perlu menjepit hidungnya.

Sebelum mulai memberikan napas buatan selanjutnya, perhatikan apakah dada korban naik-turun.

Jika korban muntah, miringkan kepalanya untuk mencegah ia tidak tersedak.

4. Lakukan resusitasi jantung paru (CPR) dengan tangan

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya

Jika saat diangkat ke daratan, orang tersebut sudah tidak responsif dan tidak bernapas, segera mulai tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau resusitasi jantung paru.

Pemberian CPR sebenarnya bisa dilakukan dengan langsung memberikan tekanan pada dada tanpa terlebih dahulu memberikan napas buatan.

Melansir Saint John Ambulance, ini adalah cara CPR untuk menolong orang tenggelam berusia dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun.

  • Tempatkan bagian bawah pergelangan salah satu tangan Anda di tengah dada korban, dan tempatkan tangan satu lagi di atasnya.
  • Tekan tangan ke bawah sekitar 5 cm. Pastikan untuk tidak menekan tulang rusuk.
  • Lakukan 30 kali kompresi dada, dengan laju 100 kali kompresi per menit atau lebih.
  • Biarkan dada untuk naik sepenuhnya sebelum kembali memberikan tekanan.
  • Periksa apakah korban mulai bereaksi atau bernapas.

Sementara itu, berikut ini adalah cara CPR untuk menolong orang tenggelam berusia anak-anak di bawah 1 tahun.

  • Tempatkan dua jari pada tulang dada.
  • Tekan ke bawah sedalam 1 – 2 sentimeter (cm). Pastikan untuk tidak menekan ujung tulang dada.
  • Lakukan 30 kali kompresi dada dengan laju 100 kali kompresi per menit atau lebih.
  • Biarkan dada untuk naik seutuhnya di antara tekanan.
  • Periksa apakah korban mulai bernapas.

Jika korban masih tidak bernapas, lakukan dua kali napas buatan pendek dan dilanjutkan dengan 30 kali kompresi dada.

Ulangi terus siklus ini sampai orang tersebut mulai bernapas atau bantuan medis datang.

Setelah mendapatkan CPR, korban harus secepatnya mendapatkan bantuan medis lanjutan untuk memeriksa adanya komplikasi atau kerusakan organ.

Catatan: instruksi di atas tidak dimaksudkan sebagai pengganti pelatihan CPR. Pelatihan CPR resmi bisa Anda dapatkan melalui Palang Merah Indonesia atau institusi pelayanan kesehatan lain.

5. Hangatkan tubuh korban

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya

Saat korban sadar dan kondisi memungkinkan, angkat tubuhnya ke tempat kering dan hangat untuk beristirahat.

Namun, jangan langsung membasuh korban dengan air hangat atau memijat kaki jika ia menggigil.

Cukup jaga tubuhnya tetap hangat dan kering dengan menambahkan selimut atau baju hangat.

Selalu temani dan periksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi serta pernapasan dan seberapa baik respons korban tenggelam sampai bantuan medis datang.

Mengetahui gaya renang untuk penyelamatan sangat berguna bagi diri kita sendiri ataupun untuk membantu menyelamatkan orang lain dengan teknik yang tepat.

Ketika berenang, tenggelam menjadi satu hal yang sering ditakutkan bagi orang-orang. Terlebih bagi mereka yang mungkin belum bisa berenang atau mereka yang belum mengetahui teknik berenang.

Teknik berenang sendiri memiliki macam- macam gaya seperti gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu- kupu, dan masih banyak lagi. Belajar gaya renang yang efektif untuk melakukan penyelamatan menjadi salah satu bagian yang penting dalam berenang.

Meskipun olahraga renang merupakan olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan, tetapi kita juga tahu bahwa olahraga ini juga memiliki risiko bahaya. Oleh sebab itu, kita juga dianjurkan agar memiliki pengetahuan dan keahlian terkait teknik berenang untuk penyelamatan.

Mari kita ulas gaya dan teknik berenang seperti apa, yang termasuk dalam gaya renang untuk penyelamatan paling efektif. Penasaran? Berikut pembahasannya.

Gaya Renang untuk Penyelamatan yang Paling Efektif

Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya teknik berenang memiliki banyak variasi yang sudah dimodifikasi guna tujuan penyelamatan. Ingat, setiap gaya berenang yang ditekankan pada kondisi untuk menjaga kepala berada diatas permukaan air, maka dapat digunakan sebagai penyelamatan.

Itulah kunci yang sebenarnya harus ada pada gaya renang ketika hendak melakukan penyelamatan yang paling efektif. Bukan hanya itu saja, hal lain dalam penyelamatan juga tergantung pada penggunaan lengan. Sebab, pada saat itulah lengan digunakan untuk melakukan penyelamatan.

Dalam melakukannya, salah satu atau kedua lengan dapat digunakan secara berbeda. Namun, untuk lebih rincinya perhatikan 4 teknik atau gaya renang untuk penyelamatan sebagai berikut.

4 Gaya Renang untul melakukan penyelamatan

1. Gaya Samping

Gaya penyelamatan samping merupakan salah satu dari teknik atau gaya renang untuk penyelamatan yang cukup sulit dilakukan. Teknik penyelamatan jenis ini seringkali digunakan untuk membantu menyelamatkan perenang yang terluka.

Teknik berenang dengan menggunakan gaya samping sangat mendukung karena efektif menggunakan satu lengan untuk mengayuh, dan satu lengan lagi untuk memeluk korban. Namun perlu diingat bahwa teknik ini bukan gaya berenang samping yang sederhana, hal tersebutlah yang berbeda dari berenang biasa.

2. Gaya Punggung

Selanjutnya, terdapat teknik penyelamatan yang ke dua, yakni gaya punggung. Teknik penyelamatan gaya punggung dilakukan untuk penyelamatan yang melibatkan penggunaan kedua tangan untuk membantu perenang yang terluka juga.

Teknik penyelamatan dengan gaya punggung disini bukan seperti gaya punggung ketika Anda berenang santai atau berenang dengan gaya punggung seperti biasanya. Akan tetapi, demi penyelamatan yang membutuhkan koordinasi antara bagaimana mempertahankan keseimbangan tubuh serta menjaga agar kepala si korban selalu berada di atas permukaan.

3. Gaya Dada

Selain beberapa gaya di atas, gaya dada merupakan salah satu gaya renang untuk penyelamatan yang juga sering dilakukan. Gaya dada kali ini memiliki perbedaan pada teknik. Meskipun cara berenangnya sama, namun tekniknya berbeda.

Tekniknya, lengan bergerak dengan jangkauan lebih pendek dan lebih cepat. Hal ini dilakukan supaya membantu perenang yang diselamatkan dan membuatnya aman sesegera mungkin penuh antisipasi secara sigap.

4. Gaya Bebas

Terakhir terdapat gaya bebas yang juga merupakan salah satu teknik atau gaya renang untuk penyelamatan. Kelebihan dari gaya jenis ini adalah kecepatan.

Gaya bebas di sini dilakukan dengan sedikit perbedaan dengan biasanya. Bila pada teknik umum pengambilan nafas dilakukan ketika kepala berada di sisi kiri atau kanan dan dalam ritme 2-1-2 atau ritme yang lain.

Teknik berenang gaya bebas untuk penyelamatan, dilakukan dengan kepala selalu berada di atas permukaan air, hal tersebut berguna untuk menjaga korban agar tetap bisa bernafas.

Nah, selain mengetahui gaya renang yang efektif untuk menyelamatan, Anda juga sangat direkomendasikan untuk mengetahui teknik mengevakuasi korban serta memegang tubuh korban sebagai bentuk penyelamatan. Penasaran? Berikut penjelasannya.

Teknik Membawa Korban dan Memegang Tubuh Korban untuk Penyelamatan

1. Penyelamatan Menggunakan Satu Tangan

Penyelamatan menggunakan satu tangan ini dapat Anda lakukan dengan cara memegang korban di bawah bahu. Penyelamatan jenis ini dilakukan dengan cara menarik korban dan memegang dagu bagian bawah menggunakan satu tangan saja.

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya
gaya renang untuk penyelamatan

Kenapa? Hal tersebut tentu nantinya akan membuat kepala korban menengadah ke atas, sehingga korban dapat bernapas dari hidung dan dapat diselamatkan.

Selain itu, dapat pula dengan memegang korban di depan dada. Nah, pada penyelamatan kali ini, korban akan ditarik dengan menempatkan satu lengan di depan dada korban.

2. Penyelamatan Menggunakan Dua Tangan

Sedangkan untuk teknik penyelamatan ini dilakukan menggunakan dua tangan dilakukan dengan cara memegang kepala, dada, dan bahu korban dari belakang, sehingga posisi kepala korban menghadap ke atas.

3. Memegang Lengan si Korban

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya
Yuk Cari Tahu Gaya Renang untuk Penyelamatan yang Paling Efektif 6

Setelah mencapai dan menjumpai korban, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah membawa korban menepi termasuk memegang lengan dari depan. Lakukan dengan posisi penolong berada di samping korban dan memegangnya dengan satu tangan.

4. Memegang si Korban dari Bagian Belakang

Teknik yang satu ini dilakukan dengan cara membawa korban dari belakang korban dengan menggunakan satu atau dua tangan oleh si penyelamat dengan kondisi korban adalah terlentang sehingga korban dapat dengan mudah mengambil napas.

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya
Yuk Cari Tahu Gaya Renang untuk Penyelamatan yang Paling Efektif 7

Sementara itu, posisi penolong atau penyelamat berada di samping korban dari arah belakang dengan keadaan bagian tubuh korban tang dipegang adalah dapat dada, dagu, atau lengan.

5. Memegang Dagu si Korban

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya
Yuk Cari Tahu Gaya Renang untuk Penyelamatan yang Paling Efektif 8

Teknik selanjutnya dilakukan dengan memegang dada korban menggunakan dua tangan. Teknik ini dilakukan apabila posisi penolong sudah berada di belakang korban. Posisi tubuh sebisa mungkin sama dengan teknik memegang korban dari belakang yaitu korban terlentang.

6. Memegang Dada si Korban

Teknik dan gaya renang untuk penyelamatan nomor enam yaitu terdapat teknik memegang dada korban. Dilakukan dengan merangkul dada korban. Cara ini dilakukan dengan menggunakan satu tangan dan posisi penolong berada di samping korban.

Dalam melakukan pertolongan membawa korban yang pingsan biasanya penolong melakukan renang gaya
Yuk Cari Tahu Gaya Renang untuk Penyelamatan yang Paling Efektif 9

Misalnya, lakukan dengan merangkul dada korban menggunakan tangan kiri, maka posisi korban berada di sebelah kiri. Pada posisi tangan yang seperti itu, korban dibawa dengam renang gaya dada menyamping. Akan tetapi teknik renang jenis itu dipercaya kurang efisien karena membutuhkan tenaga yang besar oleh si penyelamat.

Nah, dengan mengetahui beberapa poin penting terkit berenang dan gaya renang untuk penyelamatan di atas, tentunya Anda sudah dapat menyimpulkan sendiri bahwa gaya renang untuk penyelamatan serta teknik membawa korban memang sangat penting dalam proses penyelamatan.

Akan tetapi, terdapat beberapa aspek lain yang tidak kalah penting yang perlu diperhatikan oleh para penolong / penyelamat, seperti yang disebutkan di bawah ini.

1. Usahakan untuk Melakukan Penolongan Secepat Mungkin

Kenapa harus cepat? Sebab dengan melakukan tindakan cepat, maka sama dengan meringankan kondisi korban pasca tenggelam. Penting diperhatikan bahwa lepaskan benda- benda yang kurang penting supaya tidak memperlambat gerakan saat berada di dalam air dan tidak memperlambat tindakan pertolongan atau penyelamatan yang dilakukan.

2. Yakin

Dalam penyelamatan, Anda harus yakin dan jangan ragu. Termasuk yakin dapat menguasai situasi air. Tidak perlu ragu akibat tidak mengetahui kedalaman air kolam renang. Nah, jika Anda masih ragu dengan kondisi kedalaman, maka melompatlah ke air dengan posisi kaki terlebih dahulu ya.

3. Harus Selalu Siap dengan Kemungkinan yang Dialami si Korban

Siap dengan kemungkinan korban dapat berupa kepanikan oleh si korban. Penyelamatan harus siap untuk meraih dan menarik korban meskipun si korban berada dalan kondisi kepanikan.

Perlu diketahui pula bahwa seorang korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya yang terbesar bagi orang yang menyelamatkan. Apa lagi korban yang panik, tentu akan membuat tubuhnya memberontak dan berusaha berada di permukaan sehingga akan semakin membahayakan penyelamat saat proses evakuasi dilakukan.

Demikian pembahasan mengenai gaya renang untuk penyelamatan yang paling efektif disertai dengan tambahan teknik serta hal-hal penting dalam penyelamatan lainnya, semoga bermanfaat.