Butuh berapa lama sampah plastik terurai

Butuh berapa lama sampah plastik terurai

null Plastik adalah suatu jenis bahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ketika kita makan, minum dari botol, membawa barang, membungkus sesuatu, mungkin tak sedikit dari kita yang menggunakan plastik.

Namun tanpa kita sadari, sesungguhnya kita turut andil dalam menambah jumlah sampah plastik yang semakin menggunung dan sulit untuk terurai ini. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, produksi sampah plastik Indonesia menduduki peringkat kedua sampah domestik yaitu 5,4 juta ton per tahun.

Proses Penguraian Sampah Plastik

Plastik yang terbuat dari bahan dasar minyak bumi beserta dengan aneka bahan lain yang ditambahkan dalam pembuatannya, tidak dapat terurai dengan cara yang sama seperti bahan organik. Kayu, rumput, serta makanan yang dibuang mengalami proses yang disebut biodegradasi ketika tertimbun di dalam tanah, di mana bahan-bahan ini diubah oleh bakteri di dalam tanah menjadi senyawa yang berguna. Tidak demikian halnya dengan plastik.

Walaupun kantong plastik standar yang umumnya berbahan polyethylene tidak dapat mengalami biodegradasi, namun sebenarnya pada plastik dapat terjadi fotodegradasi, yakni menjadi rapuh dan terpecah-pecah bila terkena pancaran ultraviolet dari sinar matahari. Tapi tentu saja, diperlukan waktu yang lama bagi matahari untuk melakukan ‘keajaiban’ ini, sehingga para pakar memperkirakan setidaknya dibutuhkan waktu selama 500 tahun hingga 1.000 tahun untuk terjadinya penguraian.

Dampak Buruk Sampah Plastik

Plastik, dengan bahan-bahan beracun yang terkandung di dalamnya, dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan maupun lingkungan. Dampaknya yang serius bila masuk ke dalam tubuh dapat memicu terjadinya:

  • Kanker.
  • Endometriosis.
  • Kerusakan saraf.
  • Disrupsi endokrin.
  • Cacat lahir.
  • Kelainan perkembangan anak.
  • Gangguan kesuburan.
  • Gangguan organ reproduksi.
  • Kerusakan sistem imun.
  • Asma.
  • Kerusakan organ multipel.

Bagi lingkungan, plastik dapat menimbulkan pencemaran, baik di tanah, air, maupun udara. Di tanah plastik dapat menghalangi peresapan air dan sinar matahari, sehingga mengurangi kesuburan tanah dan dapat menyebabkan banjir.

Sampah plastik memberi sumbangsih 90% sampah yang ada di lautan. Berbeda dengan sampah plastik di tanah yang mungkin tidak terkena sinar matahari apabila tertimbun, sampah plastik di lautan secara leluasa dapat terpapar sinar ultraviolet matahari. Seperti disebut di atas, kemudian terjadilah fotodegradasi yang memecah plastik menjadi ukuran kecil-kecil. Akhirnya bahan beracun dari plastik yang telah terpecah-pecah itu, misalnya bisphenol A (BPA), masuk dalam rantai makanan, termakan oleh makhluk hidup di laut, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Dan manusia yang mungkin berada dalam urutan teratas rantai makanan tersebut, mendapatkan efek akumulasi dari bahan-bahan beracun itu.

Di udara, komponen plastik yang bertebaran dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebagai contoh, plastik jenis polyvinyl chloride (PVC) yang mengandung halogen, akan memproduksi dioksin apabila dibakar. Dioksin adalah salah satu komponen paling berbahaya yang dihasilkan oleh manusia.

Karena itu, jaga kesehatan Anda maupun lingkungan dengan memilih dan mengelola plastik secara tepat. Saat berbelanja, bawalah tas sendiri dari rumah. Manfaatkan sampah plastik yang tidak terpakai menjadi benda yang berguna, misalnya pot tanaman. Atau Anda bisa mengganti plastik yang biasa yang Anda pakai dengan plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, hindari membakar sampah plastik di ruangan terbuka maupun ruangan tertutup.

tirto.id - Kertas terurai berapa lama? Sampah kertas memerlukan waktu 2 hingga 6 minggu untuk terurai. Bagaimana dengan jenis sampah lainnya?

Sampah yang digunakan manusia sehari-hari memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk dapat hancur atau terurai di alam.

Pentingnya untuk mengetahui berapa lama suatu material sampah dapat terurai dapat membantu membangun kesadaran untuk mengurangi jenis sampah tersebut.

Jenis Sampah dan Waktu Mengurainya

Banyak sampah yang digunakan berasal dari produk sekali pakai, seperti popok bayi, pembalut, baterai, dan plastik. Berikut ini beberapa jenis sampah dan waktu yang dibutuhkan untuk mengurainya.

  • Sampah Plastik
Plastik mendominasi jenis sampah di masyarakat, mulai dari kantong plastik, gelas plastik, sedotan palstik dan lainnya. Plastik terbuat dari minyak bumi. The Balance melansir, 1,6 juta minyak diperlukan untuk membuat botol plastik setiap tahunnya.

Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun. Untuk saat ini, plastik merupakan sampah yang paling lama terurai.

  • Popok dan Pembalut
Popok bayi sekali pakai diperkirakan akan terurai di pembuangan sampah dalam waktu 250-500 tahun.

Kebutuhan akan popok bayi dan pembalut terus meningkat, mengingat bahwa bayi akan memakai popok hingga usia 2 atau 2,5 tahun untuk bisa dilatih menggunakan toilet.

Sedangkan, pembalut perlu waktu 500-800 tahun untuk terurai.

Baca juga: Indonesia Penghasil Sampah Plastik Nomor Dua di Dunia

  • Kaleng aluminium
Kaleng aluminiun butuh waktu sekitar 80 hingga 200 tahun untuk terurai sepenuhnya di alam. Di Amerika Serikat, 120 ribu kaleng aluminium didaur ulang setiap harinya.

Dalam kurun waktu tiga bulan, jumlah aluminium daur ulang tersebut setara dengan jumlah aluminium yang dibutuhkan untuk membuat seluruh pesawat komersil di AS.

  • Kaca
Kaca terbuat dari pasir dan mudah didaur ulang. Kaca tidak terpakai dapat dicairkan dan dibentuk kembali menjadi produk baru.

Namun, jika dibuang ke tempat pembuangan sampah, kaca utuh waktu jutaan tahun untuk terurai, bahkan beberapa menyebut bahwa sampah kaca tidak dapat terurai sama sekali.

  • Sampah Kertas
Secara volume, sampah kertas hampir sama banyaknya dengan sampah plastik. Biasanya, sampah kertas memerlukan waktu 2 hingga 6 minggu. Akan tetapi, jika didaur ulang, sampah kertas akan mengurangi banyak volume sampah di tempat pembuangan.

  • Sampah Makanan
Tergantung pada jenis sampah makanan. Kulit jeruk misalnya, terurai di alam dalam waktu enam minggu, sedangkan sisa apel dan kulit pisang membutuhkan sekitar satu bulan untuk terurai.

  • Sol Sepatu Karet
Sepatu bekas yang dibuang di tempat sampah butuh waktu sekitar 50 hingga 80 tahun untuk terurai, terutama pada bagian sol karet.

Beberapa produsen sepatu kini melakukan inovasi produk agar sol sepatu yang digunakan cepat terurai di alam liar.

  • Kain Nilon
Kain nilon bersifat lentur dan umumnya digunakan pada produk-produk olahraga dan kerajinan tangan. JIka dibuang, kain nilon akan terurai dalam jangka waktu 30-40 tahun.

  • Sterofoam
Sterofoam terbuat dari polystyrene, jenis plastik yang berasal dari petroleum. Sterofoam tidak dapat terurai di alam, sehingga, secara teknis hanya memenuhi tempat pembuangan sampah, Ecoparts mewartakan.

Jenis-jenis sampah dan waktu terurainya di alam, di antaranya:

  • Karton susu - 5 tahun
  • Sepatu kulit - 25-40 tahun
  • Kaleng makanan - 50 tahun
  • Sarung tangan katun - 3 bulan
  • Cardboard - 2 bulan
  • Triplek atau ply wood - 1-3 tahun
  • Wol - 1-5 tahun
  • Produk kayu - 10-15 tahun
  • Produk kanvas - 1 tahun

Baca juga:

  • Bahan Bakar Alternatif dari Sampah
  • Dilema Sampah Plastik: Antara Kepentingan Lingkungan dan Bisnis

Baca juga artikel terkait SAMPAH atau tulisan menarik lainnya Anggit Setiani Dayana
(tirto.id - asd/tha)


Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Anggit Setiani Dayana

Subscribe for updates Unsubscribe from updates