Berikut identifier yang dapat menjadi nama variabel di Java adalah

Java Identifier adalah suatu tanda yang mewakili nama-nama vaiabel, method, class dsb. Contoh dari pengidentifikasi adalah : Hello, main, System, out. Pendeklarasian Java adalah case-sensitive. Hal ini berarti bahwa pengidentifikasi : Hello tidak sama dengan hello. Pengidentifikasi harus dimulai dengan salah satu huruf, underscore “_”, atau tanda dollar “$”. Hurufnya dapat berupa huruf besar maupun huruf kecil. Karakter selanjutnya dapat menggunakan nomor 0 smpai 9.

Pengidentifikasi tidak dapat menggunakan kata kunci dalam java seperti class, public, void, dsb.

Pedoman Penulisan Program: 1. Untuk pemberian nama dai class java, diberikan huruf kapital untuk huruf pertama pada nama class. Untuk nama method dan variabel, huruf pertama dari kata harus dimulai dengan huruf kecil. Sebagi contoh: ThisIsAnExampleOfClassName thisIsAnExampleOfMethodName 2. Pada kasus untuk pengidentifikasi labih dari satu kata , menggunakan huruf kapital untuk mengindikasikan awal dari kata kecuali kata pertama. Sebagai contoh, charArray, fileNumber, ClassName.

3. Hindari menggunakan underscores pada awal pengidentifikasian seperti _read atau _write.

Diambbil dari buku yang sama dari Program dasar Java.

Keyword adalah pengidentifikasi yang telah dipesan untuk didefinisikan sebelumnya oleh java untuk tujuan tertentu. Anda tidak dapat menggunakan keyword sebagai nama variabel anda, class, method dsb. Berikut ini adalah daftar dai kata kunci dalam java (Java Keywords).

Abstract Continue For New Switch
Assert Default Goto Package Synchronized
Boolean Do If Private This
Break Double Implements Protected Throw
Byte Else Import Public throws
Case Enum Instanceof Return Transirnts
Catch Extends Int Short Try
Char Final Interface Static Void
Class Finally Long Strictfp Volatile
Const Float Native Super while

Untuk pembahasan masing-masing keyword akan saya jelaskan nanti.

Setelah memahami konsep diartikel sebelumnya, mari dilanjutkan dengan belajar memahami identifiers yang dimiliki oleh Java. Identifiers adalah nama-nama yang bisa dideklarasikan dalam Java, tetapi bukan bagian dari keyword Java. Contoh, nama-nama yang dideklarasikan di dalam class, interface dan method.

Selain bukan bagian dari keyword Java, identifiers ini juga memiliki berbagai aturan untuk tata cara penamaan. Berikut ini adalah beberapa aturan mengenai tata cara penamaan identifiers di Java.

1. Aturan dari compiler untuk menentukan apakah nama identifiers diperolehkan atau tidak 2. Konvensi penamaan identifiers dari SUN yang biada disebut sebagai “Java Code Convention” 3. Standard penamaan JavaBean

Untuk lebih memahami, mari dikupas satu persatu dari ketiga points diatas, dimulai dari point pertama

Aturan compiler

Kalau aturan compiler ini sangat jelas. Kenapa demikian?, jawabnya adalah tiada lain selain akan menimbulkan erorr pada waktu kompilasi bila melanggar aturan ini. Untuk aturan penamaan yang digunakan dalam compiler ini tentu sudah familiar sekali. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk diulas kembali, berikut adalah beberapa aturan compiler yang harus ditaati sebagai seorang programmer Java

  1. Untuk aturan yang pertama sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, yaitu tentang penggunaan keyword java yang tidak boleh digunakan sebagai identifiers.
  2. Identifiers tidak boleh diawali dengan karakter angka. Contoh : int 14sip;
  3. Identifiers harus diawali oleh huruf, simbol mata uang dolar, atau karakter penghubung underscore. Contoh : int a_; int $a; int _1_a;
  4. Karakter kedua atau berikutnya boleh diikuti oleh huruf, simbol mata uang dolar, karakter penghubung underscore dan angka. Contoh : int _andi; int name$; int name_; int name1;
  5. Identifiers ini bersifat case-sensitif
  6. Untuk panjang identifiers tidak ada batasnya
  7. Nama public class pun harus sama dengan nama file.java
Berikut ini adalah contoh identifiers yang TIDAK diijinkan : int 14sip; int x#; int x:; int .titik,koma;

Setelah memahami aturan compiler diatas, mari dilanjutkan dengan memahami aturan Java Code Convention.

Java code convention

Java Code Convention adalah sekumpulan aturan “tidak resmi” yang dibuat oleh Sun. Salah satu bagian dari aturan ini membahasa bagaimana menamakan identifiers yang seragam.

Latar belakang dibuatnya Java Code Convention ini berasal dari penelitian yang menyebutkan bahwa usaha untuk menulis kode(development) hanya berkisar 20% saja, sedangkan 80% usaha dikerahkan untuk memelihara kode dan menambahkan feature baru kedalam aplikasi.

Hal ini mendorong Sun untuk menyusun Java Code Convention agar usaha untuk membaca kode lebih mudah, dan pada akhirnya kode menjadi lebih mudah untuk dipeliharan dan dipahami. Berikut ini beberapa konvensi yang digunakan dalam Java Code Convention :

  1. Class dan Interface selalu diawali huru besar. Contoh: ArrayList, HashMap dan seterusnya.
  2. Class harus merupakan kata benda bukan kata sifat atau kata kerja. Contoh: Mobil, Motor dan seterusnya.
  3. Method harus diawali dengan huruf kecil.  Contoh : getIndex, setIndex, print, println dan seterusnya.
  4. Variabel menggunakan “camel case” , seperti point ke-3 diatas
  5. Variabel sebaiknya pendek, jelas, terdengar enak
  6. Variabel harus kata benda.
  7. Konstanta di java dibuat dengan mendeklarasikan sebuah variabel static dan final. Selain itu, hurufnya harus besar semua dan dipisahkan dengan underscore (_). Contohnya : ERROR_MESSAGE, DEPARTEMENT, dan seterusnya

Setelah memahami aturan Java Code Convention diatas, mari dilanjutkan  dengan memahami aturan yang terakhir, yaitu aturan JavaBean

Javabean

Konsep JavaBean dibuat oleh Sun sebagai dasar komponen dalam aplikasi java, salah satu kegunaan praktisnya adalah penggunaan JavaBean oleh IDE seperti NetBeans agar komponen–komponen Swing bisa dimanipulasi secara visual. Untuk pemahaman NetBeans dan Swing akan dijelaskan pada artikel terpisah.

Untuk memahami konsep JavaBean, ada satu isitilah yang disebut dengan Propertise. Dimana propertise ini sebenarnya adalah sebuah instance variabel, yaitu variabel yang berada tepat dibawah class, yang access modifier-nya private. Untuk access modifier ini akan dibahas pada artikel terpisah.

Karena bersifat private, maka harus dibuatkan method untuk mengakses propertise dari luar class tersebut. Sedangkan method untuk mengakses propertise ini disebut dengan getter dan untuk mengubah nilai propertise disebut dengan setter. Berikut ini adalah aturan penamaan method yang digunakan untuk mengakses propertise (getter dan setter) dari JavaBean :

  1. Kalau tipe data propertise bukan boolean maka method untuk mengakses propertise diawali dengan get. Contoh : getWidth, getSize, getIndex dan seterusnya
  2. Kalau tipe data propertise adalah boolean maka method untuk mengakses propertise diawali dengan is.  Contoh : isEmpty, isRunning, dan seterusnya
  3. Semua method setter harus diawali dengan set.  Contoh : setSize, setIndex, setWidth dan seterusnya
  4. Nama method diturunkan dari nama variabel yang diberi awalan get, set atau is. Aturan penulisan camel case berlaku untuk method getter dan setter
  5. Method setter harus public, return void dengan satu parameter yang tipe datanya sama persis dengan tipe data variabel
  6. Method setter harus public, return tipe data yang sama dengan tipe data variabel, dan tanpa parameter
  7. JavaBean harus mempunyai default constructor, yaitu contructor yang tidak mempunyai parameter sama sekali

Setelah memahami konsep ini, mari dilanjutkan dengan memahami access modifier yang dimiliki oleh Java. Stay tuned!