Berapa lama untuk mengetahui hasil swab

Halodoc, Jakarta - Virus corona yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Vaksin masih terus diuji coba, belum pasti pula kapan akan selesai dan siap untuk digunakan oleh seluruh penduduk dunia. Sementara itu, angka penularannya semakin tinggi setiap hari, meski protol kesehatan digalakkan.

Setidaknya, sudah sekitar 58 juta jiwa penduduk dunia terinfeksi oleh virus yang mematikan ini. Sementara itu, jumlah angka kematian akibat virus ini telah mencapai 1,3 juta jiwa, dengan angka kesembuhan sebesar 40 juta jiwa. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna memberikan penanganan pertama pandemi, termasuk menambah jumlah laboratorium untuk deteksi virus corona melalui uji swab antigen, rapid test antibodi, dan PCR. 

Sayangnya, masih ada keluhan dari masyarakat terkait lamanya hasil uji PCR yang kabarnya harus menunggu antara 10 hingga 15 hari, hanya untuk mengetahui apakah hasil uji menunjukkan positif atau negatif. Lalu, apa sebenarnya yang membuat hasil PCR baru bisa diketahui dalam waktu lebih dari satu minggu? Berikut pembahasannya!

Baca juga: Penjelasan Hasil Rapid Test dan Swab Test Kadang Berbeda

Penjelasan Lamanya Hasil PCR

Ternyata, salah satu alasan mengapa masyarakat harus menunggu lebih lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan PCR adalah, kapasitas laboratorium yang dinilai masih belum mencukupi. Keterbatasan ini tidak bisa dipaksakan, karena itulah hasil uji memakan waktu lebih lama. 

Setiap hari, setiap laboratorium tentu memiliki target penyelesaian uji PCR. Namun, terkadang ada berbagai kondisi yang mengakibatkan petugas tidak berhasil memenuhi target uji, sehingga mau tidak mau harus menunggu lebih lama dari waktu sebenarnya. 

Guna mengantisipasi banyaknya keluhan masyarakat terkait lamanya hasil uji PCR, masyarakat dapat melakukan uji swab antigen atau rapid tes antigen. Dibandingkan dengan PCR, uji swab antigen memang memakan waktu yang jauh lebih singkat, yaitu hanya sekitar 15 sampai 30 menit. 

Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

Swab Antigen dan PCR, Lebih Baik Mana?

Secara sederhana, sebenarnya swab antigen dan PCR dilakukan dengan menggunakan metode swab untuk pengambilan sampel yang tidak jauh berbeda. Namun, proses ujinya yang memiliki perbedaan, swab antigen diuji dengan proses yang sama seperti prosedur rapid test antibodi, sehingga hasil bisa diketahui lebih cepat.

Prosedur uji swab antigen pun tidak perlu dilakukan di laboratorium, bisa juga di luar laboratorium asalkan dilakukan secara hati-hati dan menggunakan reagen yang telah sesuai.

Saat tes antigen dilakukan, hasil akan menunjukkan reaktif ketika seseorang terinfeksi dan jumlah virus sedang begitu tinggi. Saat inilah orang tersebut sangat berisiko menularkan penyakit COVID-19 kepada orang lain. 

Baca juga: Selain Virus Corona, Ini 12 Wabah Mematikan Lainnya dalam Sejarah

Dibandingkan dengan rapid test antibodi, swab antigen memang memiliki harga yang lebih tinggi. Namun, harga ini masih terbilang lebih rendah jika dibandingkan dengan PCR. Uji swab antigen pun tidak sepenuhnya bisa menggantikan PCR, karena tingkat akurasinya yang tidak setinggi PCR.

Meski begitu, uji deteksi virus corona ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak dan tidak sempat menunggu hasil uji PCR. Terlebih di tengah situasi pandemi dengan angka positif yang semakin tinggi seperti sekarang ini.

Sementara itu, pemerintah tidak lagi menganjurkan masyarakat untuk melakukan rapid test antigen. Bukan tanpa alasan, meski harganya terbilang paling murah, metode uji coba ini dinilai tidak mampu mengidentifikasi virus corona dengan akurat. Memang benar, rapid test antibodi hanya memiliki tingkat akurasi sebesar 18 persen. 

Kamu bisa melakukan uji swab antigen di klinik atau laboratorium terdekat. Buatlah reservasi terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Setelahnya, kamu juga bisa chat dengan dokter untuk mendiskusikan hasil uji swab antigen yang telah dilakukan. 



Berapa lama untuk mengetahui hasil swab

Referensi:
Kompas. Diakses pada 2020. Sering Dikeluhkan, Mengapa Hasil Tes Swab atau PCR Cenderung Lama?

Berapa lama untuk mengetahui hasil swab
Petugas kesehatan mengambil sampel usap dari calon penumpang pesawat saat mengikuti tes cepat COVID-19 di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 21 Desember 2020. Hasil negatif Covid-19 dari PCR test dan rapid test antigen digunakan untuk memastikan penerbangan yang sehat khususnya jelang Natal dan Tahun Baru 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) di Airport Health Center, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kini bisa keluar dalam waktu 3 jam. Sebelumnya, hasil tes swab itu keluar dalam waktu 1x24 jam.

PT Angkasa Pura II (Persero) meminta pihak Airport Health Center mempercepat waktu pemeriksaan spesimen setelah pemerintah memberlakukan aturan kewajiban tes PCR bagi penumpang pesawat di rute intra-Jawa dan Bali.

“Khusus bagi calon penumpang pesawat yang melakukan tes di layanan RT-PCR drive thru Airport Health Center di Terminal 3, dan menunjukkan tiket penerbangan pada hari yang sama dengan tes, maka dapat mengetahui hasil tes RT-PCR dalam waktu kisaran 3 jam setelah sampel diambil,” ujar Senior Manager of Branch Communication & Legal Badar Soekarno-Hatta M. Holik Muardi dalam keterangannya, Ahad, 24 Agustus 2021.

Holik memastikan tidak ada perbedaan harga tes PCR untuk hasil yang keluar dalam waktu 3 jam dan 24 jam. Tarif PCR di Airport Health Center Bandara Soekarno - Hatta kini ditetapkan sebesar Rp 495 ribu sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/I/2845/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR.

Adapun Angkasa Pura II menambah petugas, perlengkapan, dan peralatan tes PCR di Bandara Soekarno Hatta untuk meningkatkan layanan terhadap penumpang. Holing mengatakan perseroan telah berkomunikasi dengan sejumlah stakeholder terkait.

Mulai 24 Oktober 2021, penumpang pesawat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta wajib menunjukkan surat vaksin Covid-19 minimal dosis pertama dan surat keterangan hasil negatif tes PCR. Tes PCR ini sampelnya diambil maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.

Baca: Per Hari Ini Anak-anak di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Pesawat, Simak Syaratnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Jakarta -

Penularan virus Corona COVID-19 semakin dekat dengan lingkungan sehari-hari, tak terkecuali orang terdekat yang mungkin terpapar. Untuk memastikan tubuh ini aman dari paparan virus, sebagian orang memilih melakukan tes swab, baik secara mandiri atau swadaya maupun ikut gratisan.

Namun, terkadang hasil tes tersebut tidak bisa langsung diketahui. Butuh waktu berhari-hari, bahkan hingga hitungan pekan hingga hasilnya keluar. Sebenarnya, berapa lama sih tes swab itu bisa diketahui hasilnya?

"Lamanya bervariasi. Secara teknis sih sehari selesai. Tapi kan laboratorium kan ada pola efisiensi. Ya rata-rata sekitar mungkin 3-4 hari," kata pakar biologi Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD, saat dihubungi detikcom, Jumat (2/10/2020).

Ahmad juga menegaskan setelah melakukan swab wajib melakukan isolasi mandiri. Ini dilakukan sampai hasil pastinya keluar.

Menurut Ahmad, saat seseorang didefinisikan sebagai kontak erat dan melakukan swab, harus mencoba menempatkan dirinya sebagai suspek. Hal ini perlu ditekankan lagi agar masyarakat semakin paham terkait apa yang harus dilakukan setelah melakukan tes swab.

Terkait hasil yang lama keluar, Ahmad memprediksi mungkin karena masalah jarak tempat tes dan kehabisan stok reagen. Ini bisa menjadi evaluasi pemerintah untuk mencari solusi, agar hasil tesnya bisa lebih cepat keluar misalnya ada kerja sama dengan laboratorium yang bisa membantu.

"Mungkin karena di daerah, atau karena ada kehabisan stok reagen. Iya ini bisa jadi feedback ke pemerintah coba dicari solusinya," kata Ahmad.

"Ya standarnya harus cepat. Itu bisa jadi evaluasi, supaya kinerja semua alat itu bisa memberikan hasil yang cepat yang mestinya 2-3 hari keluar," jelas Ahmad.

Simak Video "Kasus Harian Covid-19 Jepang Tembus 100.000"



(sao/up)