Jakarta - Usai melahirkan, umumnya seluruh tubuh terasa sakit. Nyeri pada vagina pun dirasakan ibu yang melahirkan dengan cara normal. Ada yang merasa nyeri begitu hebat dan ada yang nyeri dalam level sedang. Show Nyeri pada vagina setelah melahirkan akan dirasakan selama beberapa saat. Berikut ini beberapa sebab nyeri vagina usai melahirkan secara normal, seperti dikutip dari Boldsky, Selasa (11/6/2013): 1. Tekanan Persalinan secara normal memberikan tekanan besar pada daerah antara rektum dan vagina. Meskipun vagina melebar, kepala bayi mungkin tidak bisa keluar tanpa adanya tekanan yang besar pada daerah vagina. Tekanan ini meninggalkan trauma pada otot-otot sekitar vagina. Hal inilah yang bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit selama berminggu-minggu setelah melahirkan. 2. Otot Robek Terkadang kepala bayi memberikan tekanan yang terlalu besar pada vagina. Hal ini menghasilkan sedikit robekan di sekitar vagina. Robekan ini biasanya hanya terjadi pada kulit atau di tingkat epidermis. Luka ini akan sembuh sendiri dalam seminggu atau lebih. Rasa sakit yang dirasakan di vagina akibat adanya otot yang sobek akan sedikit menyulitkan ibu saat buang air kecil atau buang air besar. 3. Episiotomi Dalam beberapa kasus, vagina tidak cukup besar untuk dilewati kepala bayi. Hal ini sangat umum terjadi saat kehamilan pertama. Untuk mengatasinya, dokter melakukan episiotomi. Episiotomi adalah tindakan menggunting kulit dan otot antara vagina dan anus. Tujuannya untuk melebarkan jalan lahir. Setelah proses kelahiran selesai, dokter akan menjahit luka tersebut. Butuh waktu sekitar satu bulan untuk sembuh. Jika ibu memilih melahirkan dengan cara caesar, maka kecil kemungkinan akan merasakan nyeri vagina. Namun rasa sakit melahirkan dengan cara caesar terkonsentrasi pada sekitar perut. (vit/up) Tahukah Bunda, saat hamil volume darah di dalam tubuh kita meningkat sampai 50%. Peningkatan volume darah ini diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin dan juga persiapan saat persalinan nanti. Proses persalinan itu sendiri menyebabkan perdarahan akibat proses keluarnya janin, baik secara per vaginam maupun melalui operasi caesar. Jika perdarahan saat persalinan merupakan hal yang wajar, bagaimana dengan perdarahan yang terjadi setelah persalinan? Umumnya, di masa
pasca persalinan atau masa nifas, Bunda akan mengalami darah yang keluar dari vagina atau disebut dengan perdarahan nifas. Akan tetapi, bukan tidak mungkin ada perdarahan yang terjadi di masa pasca persalinan yang disebabkan oleh keadaan abnormal. Bagaimana membedakannya? Ini perdarahan nifas yang normalPasca persalinan per vaginam maupun caesar, tubuh akan
mengeluarkan darah nifas atau yang dikenal secara medis dengan nama lochea. Nifas merupakan cara tubuh mengeluarkan darah dan jaringan sisa di rahim, yang sebelumnya dipakai untuk menjaga pertumbuhan janin. Perdarahan terberat terjadi pada dua hari pertama setelah persalinan. Setelah itu, jumlah darah yang keluar dari vagina akan
terus berkurang. Darah nifas berwarna merah cerah dengan adanya beberapa gumpalan, terutama di beberapa hari pertama setelah persalinan. Untuk kenyamanan, Bunda perlu mengenakan pembalut menstruasi berukuran besar, yang khusus dibuat untuk ibu nifas. Dua sampai tiga hari setelah melahirkan darah nifas yang
keluar akan semakin berkurang jumlahnya. Akan tetapi, jumlah darah yang keluar bisa kembali meningkat jika Bunda banyak beraktivitas. Jika ini yang terjadi, cobalah beristirahat, jangan terlalu sering berjalan ke sana ke mari. Seperti halnya darah menstruasi, wajar jika Bunda merasakan arus darah keluar dari vagina saat berubah posisi dari duduk ke berdiri. Hal ini disebabkan oleh anatomi organ reproduksi perempuan yang khas. Saat duduk atau berbaring, darah nifas akan berkumpul
di area yang berbentuk seperti mangkuk. Otomatis ketika berdiri, darah yang turun terasa lebih deras. Sepuluh hari setelah melahirkan, jumlah darah nifas akan jauh berkurang. Alih-alih gumpalan dan aliran darah, Bunda akan melihat bercak atau noda darah pada pembalut menstruasi. Hal ini bisa terjadi sampai 6 minggu setelah persalinan. Saat ini, Bunda bisa mengganti pembalut menstruasi dengan sanitary pad yang lebih tipis dan nyaman. Hindari tampon ya, Bun… sebab tampon bisa menyebabkan infeksi. Perdarahan abnormal pada masa nifasKondisi yang terjadi di luar gambaran di atas bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Perdarahan setelah melahirkan bisa terjadi pada 5% ibu dan biasanya terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan. Akan tetapi bukan tidak mungkin perdarahan terjadi pada
12 minggu pertama setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan bukan hal yang bisa dianggap sepele. Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan turunnya tekanan darah. Jika tekanan darah turun hingga di bawah normal, organ-organ tubuh Bunda bisa kekurangan suplai darah. Kondisi ini dinamakan syok dan bisa berujung pada kematian. Itu sebabnya, kondisi ini harus segera ditangani. Segera datang ke fasilitas kesehatan jika Bunda mengalami hal ini:
Bunda yang rentan mengalami perdarahan abnormal masa nifasTerjadi pada 5% ibu yang baru melahirkan, ada beberapa kondisi yang membuat seorang ibu lebih rentan mengalami perdarahan nifas yang abnormal. Di antaranya jika Bunda pernah mengalami perdarahan pasca persalinan di kehamilan sebelumnya. Risikonya juga lebih tinggi pada Bunda yang keturunan Asia dan Amerika Tengah (Hispanik). Penyebab perdarahan masa nifas yang paling umum
adalah atonia uteri. Umumnya, rahim akan menyusut atau berkontraksi untuk mengurangi perdarahan. Pada kondisi atonia uteri, rahim tidak berkontraksi secara maksimal, yang akhirnya menyebabkan perdarahan. Kondisi atonia uteri lebih umum dialami jika Bunda:
Beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan perdarahan setelah persalinan, adalah:
Mengatasi perdarahanJika mengalami perdarahan yang abnormal di masa nifas, Bunda harus segera mencari pertolongan medis. Kunjungi fasilitas kesehatan tempat Bunda melahirkan untuk mengatasinya dengan segera. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi perdarahan
tersebut, tergantung penyebab dan gejala yang Bunda alami. Dari pijat rahim, pemberian obat untuk memicu kontraksi rahim, transfusi darah untuk mengembalikan darah yang hilang, sampai histerektomi dan bahkan laparotomi (bedah perut) untuk mengetahui dan mengatasi penyebabnya. Jadi jangan sepelekan perdarahan pasca melahirkan ya, Bun. Berapa lama sakit kemaluan setelah melahirkan?Persalinan pervaginam
Meski Anda melahirkan secara normal tanpa adanya robekan, perineum mungkin tetap akan mengalami bengkak atau nyeri setelahnya. Nyeri kemungkinan akan mulai mereda dalam waktu seminggu atau bisa juga setelah 1—2 hari.
Kenapa setelah melahirkan tulang kemaluan sakit?Keluhan nyeri pada tulang kemaluan pasca melahirkan bisa disebabkan karena disfungsi simfisis pubis. Pada masa kehamilan tubuh ibu akan menghasilkan hormon relaxin yang berguna dalam persalinan.
|