Berapa lama bisa cek kehamilan setelah berhubungan

Jakarta -

Tanda kehamilan bisa mulai dikenali pada minggu pertama atau setelah berhubungan intim, Bunda. Namun, tak semua wanita bisa merasakannya atau memiliki tanda yang sama.

Dokter biasanya akan mengecek kehamilan di minggu pertama melalui Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Selain untuk mengetahui kondisi kehamilan, HPHT juga dapat menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Menurut National Health Service (NHS), dalam waktu 24 setelah ovulasi, sel telur dibuahi oleh sperma bila Bunda melakukan hubungan intim dalam beberapa terakhir tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Sekitar 5 sampai 6 hari setelah ovulasi, sel telur yang dibuahi akan masuk ke dalam lapisan rahim atau disebut proses implantasi. Di waktu inilah, wanita dinyatakan hamil.


Selama proses ovulasi dan implantasi, Bunda bisa merasakan perubahan tubuh atau tanda hamil. Beberapa tanda ini dapat menjadi ciri hamil 1 minggu dan patokan bagi Bunda untuk melakukan tes kehamilan.

Tanda kehamilan 1 minggu

Tanda kehamilan bisa Bunda rasakan meski perut belum membesar. Menurut dr. Suwignyo Siswosuharjo, SpOG., M.Kes dan Fitria Chakrawati, S.Sos., MM dalam buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat, tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua, yakni tanda pasti dan tidak pasti. Kedua jenis tanda kehamilan ini bisa dikenali dan diprediksi dengan sendirinya, Bunda.

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 12 tanda pasti dan tidak pasti kehamilan 1 minggu:

1. Tidak haid

Tidak haid adalah tanda tidak pasti hamil yang sering dijadikan patokan banyak Bunda. Kondisi ini terjadi karena sel telur yang dibuahi tertanam di dinding rahim sehingga pembuluh darah yang setiap bulan luruh menjadi darah haid, akan tertahan hingga waktu melahirkan.

Pada saat itu, di dalam rahim sudah terdapat kumpulan sel-sel yang akan berkembang menjadi bayi. Meskipun demikian, terkadang di minggu-minggu awal kehamilan juga dapat muncul flek seperti haid.

"Untuk memastikannya, lakukan tes kehamilan dengan test pack atau periksa ke dokter," tulis Suwignyo dan Fitria.

2. Kram dan pendarahan implantasi

Kram sebagai tanda kehamilan 1 minggu mirip dengan tanda haid. Kram perut dapat terjadi karena pertumbuhan dan perbesaran rahim yang membuat otot ligamen merenggang.

Kram bisa disertai pendarahan implantasi. Dikutip dari What to Expect, pendarahan implantasi adalah pendarahan ringan atau bercak yang terjadi antara 7 sampai 14 hari setelah pembuahan.

Pendarahan implantasi cukup umum terjadi pada wanita, tepatnya pada sekitar 25 persen kehamilan. Dalam banyak kasus, pendarahan implantasi adalah tanda awal kehamilan.

3. Nyeri payudara

Setelah hormon kehamilan muncul di minggu pertama, biasanya tubuh Bunda akan mengalami perubahan. Salah satunya adalah timbul rasa nyeri di payudara.

Sejak awal kehamilan, tubuh Bunda akan secara otomatis mempersiapkan payudara untuk menyusui. Dalam tiga bulan pertama kehamilan, puting susu dan daerah di sekitarnya akan berubah dan terlihat berwarna gelap.

Berapa lama bisa cek kehamilan setelah berhubungan
Ilustrasi nyeri payudara saat hamil 1 minggu/ Foto: iStock

4. Suhu tubuh meningkat

Perubahan suhu tubuh sudah bisa dirasakan di awal kehamilan, bahkan menjadi tanda hamil 1 hari. Mengutip Romper, suhu tubuh memang berkaitan dengan hormon yang berfluktuasi melalui siklus menstruasi wanita. Itulah mengapa suhu tubuh basal dapat digunakan untuk melacak masa subur, Bunda.

Peningkatan hormon progesteron di awal kehamilan bisa melacak siklus haid dengan menggunakan suhu tubuh. Selain itu, hormon ini juga melacak tanda hamil.

Kehamilan menghasilkan produksi progesteron yang jauh lebih besar dan sedikit peningkatan suhu, yang dapat dianggap sebagai demam oleh wanita tetapi sebenarnya hanya peningkatan suhu kecil yang normal," kata dokter obgyn Felice Gersh, M.D.

5. Mudah lelah

Peningkatkan hormon progesteron bisa mengganggu pola tidur sehingga Bunda mudah lelah di awal kehamilan. Selain itu, tubuh biasanya berubah menjadi lemas dan gampang lelah karena banyak energi terbuang saat mengandung.

Di awal kehamilan, tubuh juga bekerja secara aktif menyesuaikan diri, baik secara fisik dan emosional. Untuk mengatasi keluhan ini, Bunda sebaiknya beristirahat yang cukup, konsumsi makanan mengandung vitamin B, dan hindari melakukan aktivitas berat di awal kehamilan.

6. Sering buang air kecil (BAK)

Sering buang air kecil di awal kehamilan bisa disebabkan perubahan hormonal. Selain itu, pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih juga bisa menyebabkan Bunda sering buang aair kecil.

Kondisi ini akan mulai berkurang saat kehamilan memasuki trimester kedua. Bila tanda ini terasa berat, Bunda bisa beristirahat atau duduk sambil mengangkat kaki ya.

Meski sering buang air kecil, bukan berarti asupan cairan harus dikurangi. Selama hamil, Bunda tetap perlu minum air agar tidak dehidrasi dan membahayakan janin.

7. Mengidam

Ngidam merupakan keinginan untuk mengonsumsi makanan dan minuman tertentu. Ada kemungkinan ngidam terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang membuat emosi Bunda tidak terkontrol saat menginginkan sesuatu.

Ngidam sering terjadi di awal kehamilan. Tak perlu khawatir karena tanda kehamilan ini biasanya akan berkurang dengan sendirinya menjelang persalinan.

Saat ngidam, usahakan Bunda tetap memerhatikan asupan makanan ya. Selama makanan yang dikonsumsi masih wajar dan tidak berdampak pada janin, ngidam tidak akan menjadi masalah kehamilan.

8. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati atau mood yang terjadi di awal kehamilan mirip dengan tanda haid. Kondisi ini bisa disebabkan perubahan hormon di tubuh.

Di minggu pertama kehamilan, hormon estrogen dapat meningkat dan memengaruhi serotonin kimia otak. Hal ini bisa memengaruhi suasana hati yang tadinya sedih menjadi bahagia atau sebaliknya.

Perubahan suasana hati di minggu pertama kehamilan setelah berhubungan intim adalah suatu hal yang wajar. Namun bila berlanjut sampai trimester kedua dan ketiga, Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter agar terhindar dari depresi.

9. Morning sickness

Morning sickness dapat terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh. Bunda biasanya akan mengalami mual dan muntah di trimester pertama, yakni 1 hingga 12 minggu.

Jurnal yang diterbitkan di Autonomic Neuroscience tahun 2017 menyatakan bahwa diperkirakan 70 hingga 80 persen Bunda hamil mengalami morning sickness. Waktu terjadinya morning sickness ini bisa setiap saat, namun paling sering di pagi hari.

Morning sickness karena peningkatan kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) yang puncaknya memang berlangsung di pagi hari. Hormon ini pertama kali diproduksi oleh embrio yang sedang berkembang setelah pembuahan. Beberapa ahli mengaitkan hubungan antara hCG dengan morning sickness.

10. Sakit kepala

Pusing di awal kehamilan dapat terjadi karena peningkatan aliran darah ketika Bunda berubah posisi, misalnya dari tidur ke duduk. Secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah akan sulit beradaptasi dan menyebabkan kepala pusing.

"Bila rasa pusing tetap timbul ketika duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah. Bila sering merasa ingin pingsan, coba periksa ke dokter untuk memastikan apakah Anda mengalami anemia atau tidak," kata dr. Suririnah dalam Buku Pintar Kehamilan & Persalinan.

Pusing juga bisa terjadi karena perubahan hormon di awal kehamilan, Bunda. Untuk mengatasinya, coba makan dalam porsi sedikit tapi sering serta minum obat penghilang sakit kepala yang diresepkan dokter.

11. Peningkatan cairan vagina

Peningkatan cairan vagina bisa menjadi tanda hamil 1 minggu atau usai berhubungan intim. Saat mendekati waktu ovulasi, serviks akan menjadi lunak dan tampak sedikit terbuka.

Cairan atau lendir (mucus) serviks menjadi kental, lengket, dan berwarna putih. Perubahan serviks ini memungkinkan sperma untuk bertahan hidup dan menuju sel telur.

"Sebelum berovulasi, kadar estrogen akan naik dan mengubah mucus serviks. Mucus akan terlihat berwarna putih seperti gel putih bening. Kondisi ini bisa menjadi petunjuk bahwa ovulasi akan terjadi selama beberapa hari ke depan," kata dokter obgyn, Allison Hill, MD, dikutip dari Very Well Family.

12. Libido meningkat

Perubahan hormon menjelang ovulasi dapat meningkatkan libido atau keinginan untuk berhubungan intim, Bunda. Kondisi ini juga terjadi selama masa subur dalam siklus haid.

"Jika wanita merasa libido meningkat dari biasanya, maka dia mungkin mendekati ovulasi. Jadikan itu petunjuk (hamil)," kata Andrea Chisolm, MD.

(ank/rap)

Kini, bisa dikatakan tidak sulit untuk mengetahui berapa lama kehamilan bisa diketahui setelah berhubungan seksual. Namun, ada kalanya pula alat tes kehamilan seperti test pack menunjukkan hasil yang salah.

Maka dari itu, Anda pun harus lebih jeli saat melakukan tes terutama untuk Anda yang menjalani persiapan kehamilan.

Di bawah ini beberapa faktor yang memengaruhi tes kehamilan mulai positif ketika menggunakan test pack.

1. Sel telur menempel pada dinding rahim

Ketika sel telur telah dibuahi sperma menempel pada dinding rahim, hormon hCG akan dilepaskan dan jumlahnya terus bertambah. Anda dapat melakukan tes kehamilan dan mendapatkan hasil positif pada saat ini.

Namun, tes kehamilan yang terlalu dini dapat menghasilkan tes negatif. Hal ini membutuhkan waktu sekitar seminggu bagi sel telur untuk menempel pada dinding rahim dan melepaskan hormon hCG.

2. Berapa banyak Anda minum

Kadar hormon hCG dalam urine tergantung dari seberapa banyak Anda minum. Jika terlalu banyak minum, ada kemungkinan kadar hormon hCG sedikit karena urine terlalu encer sehingga hasil tes nya negatif.

Urine yang lebih pekat biasanya menunjukkan hasil tes yang positif.

3. Kadar hormon hCG dalam darah

Kadar hormon hCG dalam darah mungkin memiliki tingkat yang bervariasi antar individu sehingga memengaruhi keakuratan hasil tes kehamilan.

Hasil tes positif mungkin memerlukan waktu lebih lama jika Anda memiliki kadar hormon hCG yang rendah dalam darah. Meski begitu, kadar hCG darah lebih akurat daripada kadar hCG urine.

4. Melakukan tes di waktu yang tepat

Sudah di jelaskan di atas bahwa test pack akan menunjukkan hasil positif bila hormon hCG dalam urin wanita mencapai tingkat tertentu. Masalahnya, tidak semua wanita yang sudah hamil akan memiliki tingkat hCG yang sama.

Oleh karena itu, Anda harus menunggu sampai waktu yang tepat agar kadar hCG dalam sudah bisa terbaca oleh test pack. Paling tidak, untuk mengetahui kapan kehamilan bisa terdeteksi adalah satu minggu setelah terlambat menstruasi.

5. Sensitivitas tes urine

Alat tes kehamilan yang menggunakan urine memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda-beda. Ini untuk menunjukkan seberapa cepat alat tes tersebut dapat mendeteksi keberadaan hormon hCG dalam urine.

Sebaiknya Anda membaca tingkat sensitivitas dan petunjuk dalam kemasan sebelum melakukan tes kapan kehamilan bisa terdeteksi.

6. Menunggu hasil tes sesuai anjuran

Terlalu cepat membaca tes bisa menunjukkan hasil yang salah, begitu juga jika Anda terlalu lama membaca hasil tes. Padahal, di dalam petunjuk penggunaan biasanya tercantum harus menunggu berapa lama sampai hasilnya benar-benar keluar.

Biasanya hasil tes akan muncul dua hingga lima menit. Setelah itu, tes tetap akan bekerja dan mungkin dapat mengubah hasil yang benar. Maka dari itu, tunggu hasil tes sesuai dengan petunjuk, baru Anda simpulkan hasilnya.

7. Melakukan tes kehamilan kembali

Anda mungkin perlu melakukan tes berkali-kali untuk memastikan kapan hasil tes kehamilan bisa terdeteksi dengan benar.

Apalagi, ketika Anda tidak kunjung mengalami menstruasi. Banyak wanita yang mendapatkan hasil negatif pada tes pertama, kemudian mendapatkan hasil positif pada tes kedua dan ketiga.