Berapa banyak juz dalam al quran

juz dalam al-Qur’an. Daftar halaman, arti satu juz, serta cara mencari nama surat dalam al-Qur’an. artinya satu juz menurut saya adalah seper tiga puluh bacaan al-Qur’an. Lazimnya mushaf saat ini satu juz adalah 9 sampai dengan 10 lembar kitab suci Ummat Islam ini.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh, lazimnya, letak tanda juz dalam al-Qur’an berada di sebelah kanan bagian atas pada lembar mushaf al-Qur’an. Sedangkan sebelah kiri adalah nama surat.

dasar pembagian juz

Pada jaman para sahabat nabi, biasanya para sahabat ini khatam membaca Al Qur-an dalam waktu sepekan (tujuh hari).

Akan tetapi untuk kalangan awam hal ini (mengkhatamkan ngaji dalam 7 hari) sangat berat. Selanjutnya muncul ide pembagian Al Qur-an menjadi 30 juz.

Tujun Pembagian berdasarkan juz ini supaya yang membaca al-Qur’an bisa mengukur waktu untuk dapat khatam al-Quran sekali per bulan.

Dalam berbagai keterangan, yang pertama kali membagi mushaf Al-Quran menjadi 30 juz (bagian) adalah Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi (W 110 H).

Pembagian berdasarkan juz ini berpatokan pada jumlah huruf. Yang melakukan pembagian kala itu adalah para cendekiawan di Iraq atas perintah tugas dari Al-Hajjaj.

Pembagian ini membantu pembaca al-Qur’an yang ingin khatam dalam satu bulan (30 hari).

Supaya lebih terukur kapan saatnya membaca agar khatam 30 juz.

Arti satu juz dalam al-Qur’an adalah satu bagian (juz = bagian). Dalam pembagain juz ini mengacu kepada pembagian al-Qur’am menjadi 30 bagian.

nama 30 juz dalam al qur’an

yang lazim nama nama juz dalam al-Qur’ana dalah urutan angkanya, yaitu juz satu, juz dua sampai dengan juz terakhir yaitu juz 30.

Jadi sepanjang yang saya tahu hanya satu juz terakhir yang terkenal memiliki nama yaitu juz ‘amma.

Jumlah halaman dalam satu juz

Jika ada pertanyaan yang berbunyi 1 juz berapa halaman? Maka lazimnya mushaf al-Qur’an saat ini adalah 10 lembar untuk satu juz atau 20 halaman, adapula yang 9 halaman atau 18 lembar, tergantung percetakan mana yang mencetaknya.

Nah sekarang anda bisa mencoba menghitung jumlah lembar al-Qur’an yang biasa anda baca, apakah 9 lembar atau 10 lembar dalam satu juz alQur’an.

Tanda Juz di Quran

untuk membedakan perpindahan dari juz satu ke yang lainnya biasanya berupa tulisan awal yang tebal pada al-Qur’an, juga adanya perubahan angka juz pada pojok kanan lembar al-Qur’an yang disebelah kiri.

Selain itu pada mushaf yang banyak beredar di Indonesia, pergantian ini dengan keberadaan tanda juz yaitu tulisan huruf lebih tebal dan bergaris bawah.

cara mencari nama surat dalam al quran (juz dalam al-Qur’an)

ada sebuah informasi bonus yaitu cara mencari nama surat dalam al-Qur’an.

Yang pertama mencari nama surat yang anda baca, yaitu caranya dengan melihat pada lembar yang sedang sampean baca, kemudian lihatlah pada sebelah kiri atas, disitu ada nama surat yang sedang anda baca. Sedangkan pada sebelah kanan adalah awal kalimat dan juz al-Qur’an.

Yang kedua yaitu mencari nama surat yang hendak anda baca, tentu akan praktis jika sampean sudah hafal urutan nama suratnya.

Jika tidak, sampean bisa membuka mushaf al-Qur’an pada halaman belakang, disitu ada daftar nama surat beserta halamannya. Mulai awal sampai dengan akhir. Tentunya dengan menggunakan huruf hijaiyah, bukan teks latin.

Setelah ketemu surat yang anda maksud, kemudian carilah halamannya, dan bukalah halaman yang ada dalam daftar, tentunya sampean akan menemukan surat yang anda inginkan kemudian carilah ayat yang hendak anda mau.

Dan yang terakhir yaitu cara paling praktis, bukalah hape anda, kemudian ketikkan nama surat, pada internet akan muncul nama surat beserta urutan angka surat keberapa, anda tinggal mencarinya pada mushaf al-Qur’an.

Dulu, tatkala Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu dari malaikat Jibril, beliau mendapatkannya ayat per ayat berangsur-angsur dan tanpa urutan yang seperti kita ketahui pada mushaf Al Qur’an pada masa kini.

Ayat ayat tersebut pun hanya dihafal dan disampaikan kepada para sahabat tanpa adanya upaya menuliskan bahkan sampai Rasulullah wafat. Namun setelah sejarah berlalu, ayat-ayat Al Qur’an tersebut kemudian dibukukan pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab dikarenakan pada masa itu para Hafidz terancam hilang karena banyak dibunuh oleh kaum-kaum kafir.

Atas pertimbangan agarWahyu Allah tidak hilang ditelan sejarah, pembukuan tersebut pun dilakukan danhasil final dari mushaf Al Qur’anadalah seperti yang berada di masa kini.

PembagianAl Qur’an Menurut pada Sahabat Nabi

Sebenarnya, dulu parasahabat tidak membagi setiap juz sebagai satu bagian yang terpisah (yang manadimasa kini seperti yang kita ketahui bahwa Al Qur’an terbagi menjadi 30 Juz).Melainkan pada masa itu para sahabat membagi setiap isi Al Qur’an dalam 7bagian.

Pembagian Al-Quran di kalangan Sahabattersebut adalah dimulai dari surah Al Baqarah terus ke belakang yakni 3 surat,5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, 13 surat kemudian mufashshal.Bagian tersebut, jika dirinci maka akan menjadi seperti berikut :

  • Bagian pertama yaitu 3surah (al-baqarah, ali ‘imran, an-nisaa’),
  • Bagian kedua yaitu 5 surah(dari al-maa’idah sampai dengan at-taubah), 
  • Bagian ketiga yaitu7 surah (dari yunus sampai denganan-nahl), 
  • Bagian keempat yaitu ada 9surah (Al-Israa’ sampai dengan Al-Furqan), 
  • Bagian kelima yaitu ada11 surah (Asy-Syu’araa’ sampai dengan Yaasiin), 
  • Bagian keenam yaitu ada 13surah (Ash-Shaaffaat sampai dengan Al-Hujurat) dan 
  • Bagian ketujuh biasa disebut Al-Mufashshal yangartinya adalah secara terperinci. Maksudnya surat-surat yang ayatnyapendek-pendek yang dimulai dari surah Qaaf sampai dengan An-Nas.

Pembagian diatas terjadi dikarenakan para Sahabat terbiasa meng khatamAl-Qur’an dalam waktu satu pekan (7 hari atau satu minggu). Jadi setiap bagiandibaca selama satu hari, dilanjurkan bagian selanjutnya di hari berikutnya.

Terlebih pada masa itu para sahabat sering mendapat dakwah secara langsung oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam perihal surat-surat yang diterima beliau dari malaikat Jibril.

Adapun juga karena surat-surat tersebut diturunkan terkadang juga tatkala Rasulullah sedang berkegiatan bersama pada sahabat, jadi bisa dikatakan sahabat merupakan orang-orang yang bersentuhan langsung atas kejadian yang mendasari surat-surat tersebut diturunkan.

PembagianBerdasarkan Juz (30 Juz)

Sebenarnya, pada masa Sahabat setelah wafatnya Rasulullah, tidak dikenal yang namanya pembagian Al Qur’an berdasarkan pada Juz, dikarenakan dahulu Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam maupun Jibril tidak memberitahukan kalau Al Qur’an harus dibagi berdasarkan Juz nya.

Sehingga para sahabat kala itu hanya mengenal pembagian Al Qur’an berdasarkan pada 7 bagian seperti yang dijelaskan diatas.

Pembagian berdasarkan Juz baru dilakukan pada tahun 110 H, yang mana sejarah mencatat bahwa orang pertama yang mnempelopori terjadinya hal tersebut adalah Al-Hajaj Bin Yusuf Al-Tsaqafi. Hal ini didasari dari gagasan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 30 hari, sehingga dapat dibaca satu hari satu Juz.

Tentu saja dikarenakan pada kala itu, masyarakat awam merasa sangat sulit untuk mengkhatamkan Al Qur’an dalam waktu 1 minggu seperti yang dilakukan para sahabat Rasulullah pada masanya.

Sehingga upaya untuk mempermudah pun dilakukan agar membantu pembaca Al Qur’an yang ingin khatam dalam kurun waktu satu bulan. Supaya lebih terukur kapan saatnya membaca agar khatam 30 juz.

Pembagian berdasarkan juz iniberpatokan pada jumlah huruf yang ada. Yang melakukan pembagian kala itu adalahpara cendekiawan di Iraq atas perintah yang diberikan langsung oleh Al-HajjajBin Yusuf Al-Tsaqafi.

Pembagian berdasarkan Hizb (seperempat)

Kemudian ditemukan pembagian yang lain yaitu berdasarkan Hizb. Yang dimaksud adalah pembagian tiap juz menjadi Hizb. Setiap hizb memiliki jumlah setengah juz yang kemudian dibagi lagi menjadi seperempat.

Pembagian menjadi seperempa ini dimaksudkan supaya dapat dibaca sesuai waktu salat fardhu’. Agar saat dalam shalat, maka seorang hafizh bisa khatam dalam 30 hari.

Tata caranya adalah dengan membaca seperempat hizb setiap rakaat shalat fardhu pada siang hari (zhuhur & ashr) dan shalat malam hari (maghrib & isya). Adapun pada shalat shubuh, bacaannya lebih panjang dari pembagian tersebut karena pembagian berdasarkan juz dan hizb tidak memperhatikan kesempurnaan kalimat.

Itulah kenapa muncul berbagai macam kritik dari para ulama atas pembagian berdasarkan Hizb ini. Karena jika kesempurnaan kalimat tidak diperhatikan, maka akan sulit menentukan awal dari surat yang terakhir dibaca, dan terkadang makna dari surat pun bisa kemungkinan tidak sesuai.

Tentunya upaya dalam pembagian Al Qur’an berdasarkan Juz bukan bermaksud untuk mengubah ataupun mencampuri isi dari Al-Qur’an itu sendiri, melainkan berguna untuk mempermudah dalam membaca agar tidak merasa berat dan sulit.

Dan isi dari Al-Qur’an masih sama seperti saat pertama kali dibukukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan, hanya saja pembagian tersebut berfungsi untuk memindahkan sekat dari tiap bagian agar mudah dibaca.

Nyatanya, hari ini banyak sekaliHafidz Al Qur’an yang sangat pandai dan runtut dalam menghafal isi dari kitabullah. Tentunya seedikit banyakpembagian berdasarkan 30 Juz diatas ikut andil dalam pencapaian tersebut.

Sedangkan untuk pembagian berdasarkan Hizb, masih banyak perdebatan hingga saat ini. Yang perrlu kita ketahui bahwa memang sistem-sistem pembagian diatas tidak pernah ada dalam mushaf asli pada zaman Khalifah Utsman Bin Affan, oleh karena itu untuk mengkaji lebih lanjut, nampaknya perlu dibuka kembali catatan-catatan sejarah yang membenarkan.

Apapun itu, benar atau tidaknya upaya-upaya pembagian tersebut. Wallahu A’lam bishowab.

Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam belajar untuk mencari kebenaran dan berkah. Amin InsyaAllah

Berapa total juz?

Seluruh 114 surat tersebut, tersusun dalam 30 juz dengan satu juz terakhir yang disebut dengan Juz Amma.

Kenapa Al

Pada jaman para sahabat mereka umum mengkhatamkan Al Qur-an dalam sepekan (tujuh hari). Namun di kalangan awam hal ini sangat berat. Oleh karena itu muncul ide pembagian Al Qur-an menjadi 30 juz. Pembagian berdasarkan juz ini bertujuan agar para pembaca bisa mengukur waktu untuk dapat khatam al-Quran sekali per bulan.

Juz 1 ayat berapa sampai berapa?

Juz 1 (dalam bahasa Arab: الجزء ا‎) merupakan sebuah bagian dari juz dalam Al-Qur'an yang diawali dengan kata بِسْمِ pada surah Al-Fatihah ayat kesatu dan berakhir di pertengahan surah Al-Baqarah ayat ke-141.

Berapa juz dalam 1 Al

Al Quran terdiri dari 6.200 ayat yang terbagi dalam 30 juz. Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan seseorang untuk khatam atau menyelesaikan Al Quran dalam 30 hari. Lantas apa itu juz dalam Al Quran? Adapun arti dari cara pembagian menjadi 30 juz terpisah untuk memudahkan umat Islam membaca Al Quran.