Bekatul serealia adalah hasil samping dari dan bagaimana cara mendapatkan nya

Bekatul serealia adalah hasil samping dari dan bagaimana cara mendapatkan nya

Swadayaonline.com - Indonesia memiliki potensi ketersediaan bekatul padi yang tinggi. Setiap menggiling padi menjadi beras dihasilkan 6-7 persen bekatul, yang selama ini hanya untuk pakan ternak bahkan banyak pula yang terbuang sia-sia. Namun dengan teknologi yang dihasilkan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Kementan, kini bisa diolah menjadi berbagai produk pangan yang bergizi dan menyehatkan.

Produk-produk olahan bekatul telah dikenal dunia sebagai produk dengan sifat fungsional. Kandungan serat yang tinggi (20-27 persen), menjadi keunggulan tersendiri untuk mencegah penyakit kanker usus, jantung koroner, kegemukan, diabetes dan masalah pencernaan. Selain itu, bekatul juga mengandung protein, mineral, lemak tak jenuh dan vitamin yang tinggi.

BB Litbang Pascapanen, Kementan, beberapa tahun terakhir ini telah menghasilkan berbagai teknologi untuk memaksimalkan pemanfaatan bekatul sebagai produk pangan. 

Masalah bekatul yang daya simpannya tidak tahan lama dan mudah berbau tengik yang selama ini menjadi kendala dalam pemanfaatannya, melalui teknologi stabilisasi yang tidak terlalu rumit dan mudah dilakukan oleh petani terutama wanita tani, bisa mengatasi masalah tersebut, sehingga dapat memperpanjang umur simpan bekatul.

After taste dan aroma bekatul yang kurang enak melalui proses pengolahan yang tepat, dapat diminimalisasi sehingga produk akhir yang dihasilkan tetap memiliki rasa yang bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Kandungan serat bekatul yang tinggi menyebabkan bekatul memiliki sifat memperbaiki tekstur, stabilitas, ketebalan, gelling, dan emulsifying produk yang dihasilkan khususnya untuk produk bakery seperti roti, biskuit dan cake.

Dalam rangka mendekatkan teknologi pengolahan bekatul kepada masyarakat, Balitbangtan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Litbang Pascapanen bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin selaku penyelenggara Pelatihan Pemanfaatan Bekatul Padi Menjadi Produk Pangan bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) Sembawa, Kabupaten Banyuasin pada tanggal 10 Mei 2018. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin Ir. H. Babul Ibrahim. 
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut kegiatan Bimtek Bioindustri Padi yang dilaksanakan akhir April lalu. 

Dalam sambutannya Babul Ibrahim menyampaikan bahwa Banyuasin termasuk daerah yang surplus padi, sehingga potensi untuk memanfaatkan bekatul sangat tinggi. Oleh karena itu pelatihan pemanfaatan bekatul padi menjadi produk pangan ini akan sangat mendukung Model Bioindustri Padi berupa Auto Pneumatic Rice Milling Unit (AP-RMU) dengan mengolah hasil sampingnya  berupa sekam (menjadi Pupuk Biosilika Cair dari abu sekam sisa pembakaran mesin pengering gabah) dan bekatul yang  dikembangkan oleh Balitbangtan di Banyuasin. 

Rudy Tjahjohutomo, Perekayasa Utama BB Litbang Pascapanen yang dalam hal ini mewakili Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen, menyatakan bahwa kegiatan Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari DWP Pemkab, PKK, Guru SMKPP, Istri Pengusaha Penggilingan Padi Kecil, Wanita Wirausaha, dan Penyuluh se Kabupaten Banyuasin. Kegiatan pelatihan ini penting dalam rangka mendekatkan inovasi Balitbangtan kepada masyarakat Banyuasin sekaligus memperkuat interelasi Pusat dan Daerah yang akan dikawal oleh BPTP Sumsel, imbuh Rudy. Instruktur BB Litbang Pascapanen adalah penelit Ir. Ira Mulyawanti didampingi teknisi pascapanen, mengajarkan dan mempraktekkan cara memperpanjang daya simpan bekatul sebagai bahan baku aneka olahan, seperti membuat sereal atau susu bekatul,  kukies, dan brownis bekatul serta rerotian. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi para Ibu untuk keluarga maupun untuk usaha bahkan ada peserta yang belum mengetahui bekatul itu berasal dari bagian apa dari gabah, sehingga pelatihan ini sangat berarti bagi para Ibu-ibu peserta.

Babul Ibrahim,  Kadistan Kabupaten  Banyuasin selaku penyelenggara dalam sambutan pembukaan pelatihan  mengharapkan kepada para Perempuan  khususnya yang hadir sebagai peserta pelatihan agar cerdas dalam memanfaatkan sumber sumber alami termasuk komoditas Pertanian seperti padi ini, yang ternyata hampir seluruh bagian tanaman padi bisa menghasilkan pangan, pakan, energi, dan serat serta sebagai bahan baku industri (pangan, pertanian, dan non pangan).
Paling tidak, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Banyuasin memiliki produk khas unggulan berbasis bekatul padi, sekaligus mengangkat harkat Bekatul padi, tukasnya.

Pada kesempatan ini pula, aneka peralatan yang digunakan untuk praktek oleh BB-Pascapanen diserahkan kepada peserta pelatihan melalui Dinas Pertanian Kabupaten agar dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan gizi keluarga dan manfaat ekonominya bagi kesejahteraan masyarakat khususnya keluarga petani.

Disamping itu, mengolah bekatul menjadi produk pangan akan memaksimalkan pertanaman padi per satuan luas dalam penyediaan pangan, pungkas Babul Ibrahim. SY/HMSL

Pengolahan hasil samping serealia, kacang kacangan, dan umbi menjadi produk pangan tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memiliki sikap memanfaatkan lingkungan sekitar.

Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman pengolahan hasil samping serealia, kacang kacangan, dan umbi menjadi produk pangan. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.

Bab 5 Pengolahan Hasil Samping Serealia, Kacang kacangan, dan Umbi Menjadi Produk Pangan

Pengertian

Produk hasil samping adalah produk yang dihasilkan selain produk utama. Hasil samping serealia, kacang-kacangan, dan umbi masih bisa dimanfaatkan menjadi produk pangan.

Jenis, Kandungan dan Manfaat

1. Bekatul (Serealia)

Bekatul pun memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh dikarenakan kandungan gizinya yang luar biasa.

Susu kedelai dibuat dengan menggiling kacang kedelai sehingga menghasilkan cairan putih yang merupakan susu kedelai. Hasil samping dari penggilingan kacang kedelai menjadi susu berupa limbah kacang kedelai atau tepatnya dikatakan sebagai ampas kedelai.

3. Kulit Singkong (Umbi)

Bagian tanaman singkong yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan yaitu umbi dan daun singkong.

Mengandung polifenol yang dapat mencegah penyakit jantung dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, serta dapat mengobati diare, sakit perut, mual, dan demam.

Teknik Pengolahan

  1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah (Moist Heat)
  2. Teknik Pengolahan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
  3. Pengawetan secara Fisik
  1. Pengawetan dengan Suhu Rendah
  2. Pengawetan dengan Suhu Tinggi

Baca Juga: Materi Prakarya Kelas 8 Semester 2 Bab 2 Alat Penjernih Air

Tahapan Pengolahan dan Contohnya

1. Bangket Bekatul dan Jus Pepaya-Nanas Bekatul

Bahan yang diperlukan, antara lain: kelapa parut, tepung bekatul, telur, gula pasir, vanili, dan sedikit garam. Proses pembuatannya, pertama dengan mencampur kelapa parut dan tepung bekatul, lalu disangrai hingga matang.

Setelah itu kocok telur, gula, vanili dan sedikit garam hingga mengembang, kemudian campur bersama adonan bekatul yang telah disangrai. Tuang adonan kedalam cetakan dan panggang hingga matang, lalu sajikan bersama teh manis hangat.

Perencanaan

Membuat tempe gembus sebagai teman sarapan nasi goreng.

Pelaksanaan/Pembuatan

Bahan:

• Ampas kedelai 500 gram

• Ragi tempe 1 sendok teh

Alat-alat: 

Plastic sealed, tusuk gigi, panci kukusan, nampan, wajan dan sutil penggorengan, serta rak kawat dan serbet

Proses Pembuatan

  1. Isi bagian bawah panic kukusan dengan air, letakkan sarang kukusan diatasnya, lalu masukkan ampas kedelai pada panci kukusan dan kukus selama 30 menit.
  2. Angkat ampas kedelai sangrai dan dinginkan dengan dihampar pada nampan secara merata.
  3. Setelah dingin, sangria ampas kedelai kukus hingga kering (tidak terasa lembab jika dipegang dengan jari).
  4. Angkat ampas kedelai kukus dengan dihampar pada nampan secara merata dan dinginkan dengan cara dianginkan.
  5. Setelah ampas kedelai sangria dingin beri satu sendok teh ragi dan campurkan secara merata dengan menggunakan sedok atau sutil penggorengan.  Usahakan tangan jangan sampai menyentuh ampas kedelai yang telah dicampur ragi.
  6. Masukkan ampas kedelai bercampur ragi pada plastik sealed dan rapatkan. Lubangi kedua permukaan plastik dengan menggunakan tusuk gigi agar ada rongga udara. Letakkan plastic sealed berisi ampas kedelai diatas rak kawat yang telah dihampar dengan serbet dan diamkan selama 2 s.d 3 hari.

Baca Juga: Materi Prakarya Kelas 7 Budidaya Bab 3 Budi Daya Tanaman Obat

Penyajian

  • Untuk penyajian tempe gembus perlu dimasak terlebih dahulu. Caranya dengan menggoreng secara langsung atau dibuat tempe gembus goreng tepung yang diberi bawang putih cincang halus, garam, dan irisan daun bawang.
  • Untuk pengemasan bisa memakai wadah stereofoa yang dialasi kertas nasi coklat atau wadah kotak plastic

3. Sambal Glandir Asam

Perencanaan

Memasak daun ubi/glandir dengan sambal asam dan dimakan bersama nasi panas serta ikan tongkol sangat nikmat saat tubuh lelah.

Pelaksanaan/pembuatan

Persiapan

Bahan:

  • Sayur daun glandir/ubi jalar satu ikat
  • Cabe merah besar, cabe rawit, bawang merah, tomat, terasi, gula merah dan jeruk nipis.

Alat-alat:

  • Baskom
  • Panci
  • Talenan
  • Centong saring
  • Piring saji dan sendok garpu

Proses Pembuatan

  1. Potong daun ubi jalar/glandir satu persatu, kemudian cuci bersih.
  2. Rebus daun ubi jalar/glandir dengan diberi sedikit garam agar daun terlihat hijau segar.
  3. Dalam merebus sayuran daun, angkat dan tiriskan segera setelah sayuran tidak kaku lagi dan agar rasanya renyah-lunak. Sayur daun ubi jalar/ glandir jika direbus terlalu lama akan menjadi lunak dan berlendir
  4. Siapkan dan bersihkan cabe merah, cabe rawit, bawang merah, dan tomat, lalu kukus sebentar agar bahan sambal menjadi sedikit lunak.
  5. Setelah dikukus, ulek semua bahan dan masukkan terasi serta gula merah. Setelah halus atau agak halus beri perasan jeruk purut, campurkan.

Penyajian/pengemasan

  • Untuk penyajian sambal glandir asam bisa disajikan terpisah antara sayur dan sambal atau disatukan dalam satu wadah.
  • Untuk pengemasan bisa memakai wadah stereofoam yang dialasi kertas nasi coklat atau wadah kotak plastik untuk sayur glandirnya, sedangkan sambalnya di tempatkan pada plastic sealed.

Pengemasan

Persyaratan dari suatu pengemasan :

  1. Kemasan harus bisa mewadahi produk
  2. Kemasan harus bisa melindungi produk

Daftar Pustaka

Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Sukri, IchdaChaerudin. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas VIII Semeter I. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Baca Juga: Materi Prakarya Kelas 8 Budidaya Bab 3 Budi Daya Satwa Harapan