Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah

Bulan merupakan salah satu benda langit yang paling mudah diamati di sistem tata surya. Satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi ini tampak tersusun oleh bintik terang dan gelap di bagian permukaannya jika dilihat dengan mata telanjang.

Pada kenyataannya, bagian tersebut tak sesederhana itu jika diamati menggunakan teleskop. Permukaan bulan yang dikira memiliki lautan ternyata dipenuhi oleh banyak kawah-kawah dengan diameter bermacam-macam. Telah terbentuk sejak miliar tahun yang lalu, berikut lima fakta menarik tentang permukaan bulan yang bisa kamu ketahui, dilansir Popular Science, Serious Science, dan Space Place NASA.

Baca Juga: Rumus Luas Permukaan Bola: Cara Menghitung dan Contoh Soal

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bulan (unsplash.com/@gferla)

Saat mengamati bentuk permukaan bulan, kamu dapat melihat ada bagian yang berwarna terang dan bagian lainnya memiliki warna yang lebih gelap. Dua bagian ini disebut dengan istilah Mare dan Terra. 

Mare adalah daerah berwarna gelap dengan usia bahan penyusunnya berkisar antara 3 — 4.2 Ga dengan rata-rata 3 — 3.5 Ga (1 Ga = 1 miliar tahun). Meskipun dapat terlihat dengan jelas karena sebagian besar menghadap ke arah bumi, daerah ini hanya memiliki sekitar 17 persen dari total permukaan bulan.

Berbeda dari Mare, Terra adalah daerah berwarna terang yang berupa dataran tinggi berbukit dan bergunung di permukaan bulan. Daerah ini berusia lebih tua dan memiliki lebih banyak kawah daripada daerah Mare.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sumber Air Permukaan di Tabanan Keruh

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bulan (unsplash.com/@gferla)

Mare dan Terra memiliki perbedaan dalam hal materi yang menyusun daerahnya. Daerah Mare tersusun oleh batuan basalt yang berasal dari pembekuan lava di kerak bulan. Batuan ini berbutir halus serta kaya akan magnesium dan besi yang menyebabkan daerah Mare tampak terlihat gelap.

Berbeda dari Mare, di daerah Terra tersusun oleh anortosit, batuan berpori yang didominasi oleh plagioklas feldspar. Selain itu juga ada batuan breksi yang terbentuk dari kumpulan pecahan batuan yang memadat karena panas dan tekanan tinggi akibat benturan meteorit.

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
kawah di bulan (nasa.gov)

Banyaknya kawah di permukaan bulan muncul karena bombardemen meteorit yang jatuh ke permukaannya. Benda langit ini menumbuk dengan kecepatan rata-rata 17 km/detik dan menimbulkan gelombang yang bergerak radial dari titik tumbuk.

Hal ini mengakibatkan materi yang dilemparkan oleh tumbukan menjadi terlempar jauh dan memicu pantulan yang memunculkan suatu puncak di dasar kawah. Berbeda dari bumi, bulan hampir tidak mengalami erosi karena tidak memiliki atmosfer. Sehingga hampir tidak ada yang mampu menghilangkan bekas tumbukan tersebut.

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Bulan (unsplash.com/@nasa)

Saat melakukan pengamatan bulan purnama menggunakan teleskop, beberapa kawah tampak memancarkan garis-garis yang berasal dari pusatnya. Garis-garis ini terbentuk dari hamburan partikel yang terlempar saat pembentukan kawah yang disebabkan oleh tumbukan meteorit ke permukaan bulan.

Pancaran garis ini dapat digunakan sebagai ukuran umur suatu kawah. Sebuah kawah yang umurnya relatif masih muda akan memiliki pancaran yang terlihat dengan jelas dan berjumlah banyak.

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah

Bagian-bagian bulan yang tampak terang adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Yongkiet Jitwattanatam

Ilustrasi bulan purnama, bulan bersinar di malam hari. Fenomena bulan purnama sering dikaitkan dengan gelombang pasang air laut.

KOMPAS.com - Saat malam hari, Bumi akan gelap karena tidak ada cahaya dari matahari. Hal ini menyebabkan benda di langit seperti bulan akan tampak bersinar terang jika dilihat dari Bumi.

Melansir Universe Today, Senin (9/12/2013) sebenarnya cahaya terang di bulan adalah ilusi. Sebab, bulan tidak termasuk bintang yang bisa menghasilkan cahaya sendiri seperti matahari.

Lantas, bagaimana bulan bisa bersinar di malam hari?

Untuk menjawab hal ini, rahasia alam semesta akan membahas penyebab mengapa bulan tampak lebih terang saat malam dan ?

Bulan terlihat bercahaya saat malam karena memantulkan sinar matahari sesuai dengan orbitnya.

Namun, tidak semua permukaan bulan memantulkan cahaya tersebut, di mana hanya bagian yang menghadap matahari saja yang melakukannya.

Baca juga: Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan Total?

Bulan diketahui memantulkan banyak cahaya, sehingga benda luar angkasa ini menjadi objek paling terang kedua setelah matahari. Karena inilah mengapa bulan bersinar lebih terang saat malam hari.

Pada saat astronaut meneliti bulan, mereka menemukan bahwa permukaannya berwarna abu-abu gelap serta bergelombang.

Akibatnya, bulan hanya memantulkan sekitar 12 persen dari cahaya matahari yang mengenainya.

Sementara itu, mereka mengatakan jumlah cahaya yang dapatkan dari bulan bergantung pada titik orbitnya.

Seperti dilansir dari Live Science, Jumat (30/5/2014) bulan bersinar terang saat malam, ketika bulan berada pada titik paling terang, yakni ketika jaraknya 180 derajat dari matahari. Kondisi itu terjadi saat matahari, Bumi, dan bulan dalam satu garis lurus.

Baca juga: Kenapa Bulan Tidak Jatuh ke Bumi Meski Ada Gaya Gravitasi? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Bulan terlihat berubah-ubah bentuknya. Terkadang bentuknya bulat, setengah lingkaran, atau tidak terlihat sama sekali. Perubahan penampakan Bulan dari waktu ke waktu disebut fase bulan.

Fase bulan

Perubahan bentuk Bulan terjadi berdasarkan posisi Bulan di orbitnya terhadap Bumi dan posisi Bumi pada orbitnya terhadap Matahari. Posisi ini membuat bulan mengalami 4 fase utama, yaitu bulan baru, kuartal pertama, bulan purnama, dan kuartal ketiga.

Selain 4 fase tersebut, Bulan juga mengalami 4 fase tambahan yang lebih detail. Sehingga, total Bulan melewati 8 fase sebelum mengulang kembali ke fase yang pertama. Dilansir dari Observatorium Bosscha ITB, berikut adalah pembahasan detail mengenai fase-fase Bulan secara berurutan.

1. Bulan baru

Fase bulan baru dikenal juga dengan fase new moon. Pada fase ini, Bulan terlihat gelap sama sekali. Bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Bagian Bulan yang menghadap ke Bumi tidak mendapatkan cahaya Matahari sama sekali dan hanya mendapat cahaya dari Bumi. Ini sebabnya Bulan terlihat gelap sama sekali.

2. Bulan sabit awal

Fase kedua adalah bulan sabit awal atau waxing crescent. Bulan sabit awal terlihat bagian sangat kecil bersinar dari sisi kanan. Cahaya mulai terlihat karena Bulan mulai bergerak mengelilingi Bumi sehingga mulai tampak sedikit cahaya Matahari.

Baca juga: Bagaimana Bulan Bisa Bersinar Terang di Malam Hari?

3. Kuartal pertama

Kuartal pertama adalah fase dimana setengah bagian sisi kanan Bulan terlihat bersinar. Posisi Bulan pada fase ini berada 90 derajat dari Matahari sehingga setengah permukaannya yang menghadap ke Bumi terlihat. Disebut kuartal pertama karena posisi ini seperempat jalan sejak bulan baru.

4. Cembung awal

Cembung awal bisa juga disebut dengan waxing gibbous. Kita bisa melihat hampir seluruh bagian Bulan bersinar dan hanya sebagian kecil permukaan sebelah kiri yang gelap. Semakin banyak bagian bulan yang mendapat cahaya Matahari.

5. Bulan purnama

Bulan purnama terjadi ketika Bulan 180 derajat dari Matahari. Namun, karena orbit Bulan tidak selalu lurus dengan Bumi dan Matahari, Bulan masih bisa terlihat. Ada kalanya orbit Bulan berada tepat satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari. Inilah ketika terjadinya fenomena gerhana bulan.

6. Cembung akhir

Mulai dari fase ini cembung akhir, penampakan Bulan tampak terbalik dari fase-fase sebelumnya. Kali ini, sebagian besar permukaan kiri Bulan tampak bersinar. Hanya sebagian kecil bagian kanan yang gelap.

7. Kuartal ketiga

Sesuai dengan namanya, proses ini menandakan tiga per empat jalan fase Bulan. Penampakan Bulan yang bisa kita lihat adalah setengah Bulan bagian kiri tampak bersinar.

Baca juga: Objek Misterius di Bulan Akhirnya Terpecahkan, Apa Itu Sebenarnya?

8. Bulan sabit akhir

Fase ini disebut juga dengan waning crescent. Hanya sebagian kecil Bulan sebelah kiri yang terlihat oleh kita.

Setelah kedelapan fase bulan tersebut, maka Bulan akan mengulang fase dari fase 1, yaitu bulan baru dan kembali tampak gelap di langit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya