Bagaimana ketentuan pengemasan makanan yang baik dan aman

Bagaimana ketentuan pengemasan makanan yang baik dan aman

Kemasan produk untuk makanan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat setiap harinya. Perhatikan saja, baik saat sedang berbelanja di pasar tradisional maupun di supermarket, setiap belanjaan pastinya menggunakan kemasan. Bahkan untuk menyimpan makanan dirumah pun masyarakat tidak dapat terlepas dengan yang namanya kemasan. Untuk itulah, hendaknya kita lebih berhati-hati dalam memilih sebuah kemasan produk yang sehat dan aman terutama untuk makanan.

Sekarang ini banyak sekali kemasan produk yang disediakan oleh penjual makanan untuk mengemas produknya. Namun, ada sebagian kemasan yang tidak baik dan tidak aman bagi kesehatan. Perlu Anda ingat bahwa kemasan makanan berfungsi untuk melindungi makanan yang dikemas dari zat kontaminasi yang bisa menurunkan kualitas makanan. Selain itu, kemasan produk juga bisa bermanfaat sebagai daya tarik konsumen.

Seiring dengan berkembangnya berbagai bahan untuk membuat kemasan produk makanan, sekarang ini keamanan kemasan produk mulai diperhatikan oleh konsumen, terlebih lagi sekarang ini gaya hidup sehat telah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak hanya memilih bahan baku yang digunakan untuk membuat menu makanan, namun, kemasan produk sehat dan aman jadi pilihan konsumen.

Untuk itu, agar kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka bahan membuat kemasan produk makanan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut.

  • Tidak beracun
  • Kedap udara
  • Kedap air
  • Mudah dibuka dan ditutup
  • Anti mikroba
  • Mudah dibuang
  • Mencegah kebocoran produk
  • Tidak merusak lingkungan
  • Cocok dengan produk yang dikemas
  • Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk

Timbulnya kepedulian para konsumen terhadap keamanan kemasan produk tersebut, maka pelaku bisnis yang bergerak di bidang bisnis kuliner atau makanan harus menyediakan serta menggunakan kemasan produk yang sehat dan aman sesuai standar kemasan pangan dari pemerintah.

Dengan kepedulian dari konsumen, produsen dan pelaku bisnis kuliner dalam menyediakan dan menggunakan kemasan produk yang sehat dan aman diharapkan bisa menjadi sebuah peningkatan yang baik dalam dunia bisnis kuliner di tanah air. Pelaku bisnis juga harus selalu mengutamakan kesehatan. Jadi dalam menjalankan sebuah bisnis kuliner, pelaku bisnis tidak hanya mementingkan keuntungan dan kualitas produk semata, akan tetapi sisi kesehatan juga perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat dan salam sukses!

Sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-FVJNO5jJL4o/T5Ac7K0KaOI/AAAAAAAAE7Q/0VrEKrwl1ME/s1600/DSC_0833cakeinajar.jpg

Bagaimana ketentuan pengemasan makanan yang baik dan aman
Bagaimana ketentuan pengemasan makanan yang baik dan aman



Ketika membeli makanan atau minuman, banyak orang lebih fokus memperhatikan bahan makanan dan nilai gizi yang terkandung di dalam produk. Bagaimana dengan kemasannya? Ya, Anda mungkin tidak terlalu memperhatikan kemasan makanan dan minuman yang Anda pilih. Padahal, tidak semua kemasan pangan aman dan terbebas dari bahan berbahaya, lho.

Lantas, bagaimana cara memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan? Baca terus ulasan lengkapnya berikut ini.

Cara memilih kemasan makanan dan minuman yang aman

Kemasan pangan adalah material yang digunakan untuk melindungi makanan dari kerusakan maupun kontaminasi bakteri dari luar. Setiap produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran dibungkus dengan kemasan yang berbeda-beda. Ada yang dikemas dengan plastik, kaleng, gelas, kaca, atau styforoam.

Beberapa makanan dan minuman yang dijual di pasaran, terutama yang berupa jajanan kaki lima, sering menggunakan kemasan makanan dari bahan non-food grade. Food grade sendiri adalah standar untuk menguji kelayakan sebuah material yang digunakan untuk kelengkapan makanan, salah satunya adalah kemasan yang membungkus makanan tersebut. Ketika jenis kemasan tergolong non-food grade, ini artinya kemasan tersebut berpotensi memicu bahaya bagi kesehatan tubuh.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat memilih kemasan makanan dan minuman agar aman dari zat berbahaya tersebut:

1. Kedap udara

Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, pastikan kemasan pada produknya kedap udara. Pasalnya, makanan atau minuman harus disimpan dalam kemasan kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri. Makanan dan minuman yang tidak dikemas dengan benar dapat membuka peluang bagi bakteri untuk masuk dan mengontaminasi produk.

2. Kemasan tidak rusak/penyok

Jangan lupa untuk memperhatikan terlebih dulu bentuk kemasan produk yang akan dibeli. Jika kemasan sudah rusak, robek, atau penyok maka ada kemungkinan produk yang ada di dalamnya sudah terpapar udara di luar atau terkana paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Hal ini bisa menyebabkan warna dan rasa pada makanan maupun minuman dapat berubah.

Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, selalu lakukan cek KLIK. Cek KLIK itu sendiri terdiri dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.

Cek KLIK ini berguna untuk memastikan keamanan kandungan pada makanan atau minuman sekaligus menjadi pedoman bagi Anda untuk memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan.

Salah satu poin penting dari KLIK adalah pilih produk yang sudah memiliki nomor izin edar (NIE) dari BPOM. Ketika suatu produk memiliki nomor izin edar dari BPOM, artinya tidak hanya bahan makanan atau minuman saja yang terjamin aman, tetapi juga kemasannya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena kemasan makanan dan minuman yang sudah terdaftar pada BPOM karena BPOM senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk makanan/minuman yang beredar di pasar.

Bagaimana dengan kantong teh celup?

Anda mungkin pernah mendengar rumor bahwa kantong teh celup mengandung zat karsinogenik jika direndam terlalu lama dengan air panas. Lantas, benarkah demikian?

Berdasarkan siaran pers BPOM, kantong teh celup yang memiliki nomor izin edar dari BPOM sudah melalui berbagai evaluasi penilaian keamanan pangan dari kandungan maupun kemasannya. Penilaian keamanan pada kantong teh celup sendiri mensyaratkan pemenuhan terhadap batas migrasi yang baik yaitu jumlah maksimum zat yang bisa berpindah dari kemasan pangan (dalam hal ini kantong teh celup), ke dalam bahan pangan (misalnya air seduhan teh). Maka dari itu, kantong teh celup aman digunakan walaupun diseduh di air yang panas.

Selain itu, BPOM juga menegaskan bahwa kantong teh celup yang aman adalah yang tidak mengandung senyawa klorin sebagai pemutih, karena saat diseduh, klorin dapat ikut larut dan masuk ke dalam tubuh, menyebabkan masalah pencernaan dan memicu radikal bebas. Syarat bahwa kantong teh celup tidak boleh mengandung senyawa klorin ini wajib disertakan kepada BPOM saat permohonan penilaian keamanan produk.

Kesimpulannya, perlu diingat bahwa setiap produk yang sudah tersertifikasi BPOM menandakan bahwa kandungan makanan dan kemasan yang digunakan sudah aman untuk makanan karena telah melalui berbagai uji kelayakan. Artinya, produk teh yang memiliki sertifikat BPOM, sudah terjamin terbebas dari bahan-bahan berbahaya.

Bukan hanya kandungan tehnya saja yang sehat, tetapi juga semua material pada produknya aman digunakan. Produk teh yang baik dikemas dalam material kedap udara untuk menjaga rasa dan kandungannya. Selain itu, material kemasan juga harus sesuai dengan standar global dan menggunakan material food grade.

Kantong teh celup sebaiknya mengandung serat-serat alami sehingga terbebas dari substansi yang dapat membahayakan kesehatan. Jadi, sudah ngeteh belum hari ini?

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.