Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?

Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol 3 No 1 (2021): 3rd SEMINASTIKA 2021 /
  4. Articles

DOI: https://doi.org/10.47002/seminastika.v3i1.263

Keywords: Zaman Kontemporer, Ilmu Pengetahuan, Teknologi

Hubungan Ilmu pengetahuan dan teknologi  pada zaman post modernism (zaman kontemporer) sangat dirasakan karena ilmu dan teknologi mengalami banyak perubahan  sangat cepat.  Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan lain sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan dan titik singgung dari ilmu dan teknologi. Metode penelitian dilakukan secara literer, dengan kajian pustaka  yang dipilih buku-buku dan jurnal atau majalah ilmiah  yang memuat uraian mengenai masalah ilmu pengetahuan dengan teknologi. Dari penelusuran terhadap konsep ilmu dan teknologi dengan berbagai aspek dan nuansanya, ada ‘titik singgung’ antara keduanya yakni bahwa baik ilmu dan teknologi merupakan komponen dari kebudayaan. Disamping itu  terdapat hubungan dialektis (timbal balik) antara ilmu dan teknologi. Pada satu sisi, ilmu menyediakan bahan pendukung penting bagi kemajuan teknologi yakni berupa teori-teori. Pada sisi lain penemuan-penemuan teknologi sangat membantu perluasan cakrawala penelitian ilmiah, yakni dengan dikembangkannya perangkat-perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat dikatakan, dewasa ini kemajuan ilmu mengandaikan dukungan teknologi, sebaliknya kemajuan teknologi mengandaikan dukungan ilmu.

Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?


Hubungan iman dan ilmu pengetahuan memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia dewasa ini. Dua bidang yang erat berkaitan dengan kehidupan manusia ini ternyata tidak bisa dipisahkan begitu saja. Ensiklik Fides et Ratio (1994) dari Paus Yohanes Paulus II memberi pendasaran yang lugas dan jelas. Di dalam ensiklik ini, Paus Yohanes Paulus II menjabarkan elemen penting tentang makna, pengaruh dan relevansinya yang tidak terbantahkan bahwa iman dan ilmu pengetahuan tidak pernah bertentangan. Malahan keduanya saling memperlengkapi dan memperkaya kehidupan manusia. Iman dan akal budi yang memproduksi ilmu pengetahuan merupakan dua sayap yang membawa roh manusia mengkontemplasikan kebenaran. Menurut Fides et Ratio, iman dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan. Iman menjabarkan isi kebenaran yang pada gilirannya mengatur relasi manusia dengan Allah. Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan produk dari akal budi manusia yang melewati penelitihan ilmiah. Dari pengertian ini, kedua bidang ini mengatur tata hidup manusia. Studi ini pertama-tama bertujuan untuk membaca, menggali dan merumuskan hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan menurut Fides et Ratio. Melalui tinjauan kritis atas dokumen Fides et Ratio, studi ini menunjukkan bahwa makna iman dan ilmu pengetahuan tidak hanya terbatas pada hubungan yang biasa, melainkan memperkaya kehidupan manusia. Manusia tidak bisa lagi membiarkan dirinya menerima iman dan mengabaikan ilmu pengetahuan. Begitu pun sebaliknya! Iman menerangi manusia dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam batas-batas kemampuan manusia. Demikian pula, ilmu pengetahuan memberikan sumbangan dalam menjelaskan isi iman. Hubungan iman dan ilmu pengetahuan menurut Fides et Ratio ini memiliki pengaruh yang besar bagi pembinaan calon imam zaman sekarang. Saat ini, seorang calon imam dituntut untuk tanggap terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memanfaatkannya sebagai sarana pewartaan Injil. Mereka harus mampu mengembangkan diri dalam studi Filsafat dan Teologi agar tidak hanya mengikuti paham-paham yang bertentangan, seperti relativisme, skeptisisme maupun fideisme. Perang ideologi dan kemajuan sains menunjukkan betapa pentingnya calon imam untuk tidak ikut arus budaya kontemporer yang kian menjerumuskan martabat manusia. Hubungan iman dan ilmu pengetahuan membentengi calon imam dari paham dan ideologi yang menyesatkan mereka serta untuk menguatkan mereka mencari kebenaran yang sejati.

15.01001262.92 Ari hAvailable

Series Title

-

Call Number

262.92 Ari h

Publisher STFT Widya Sasana : Malang., 2017
Collation

xv + 170hlm: 22x28cm

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Classification

262.92

Content Type

-

No other version available




RECORD DETAILBack To PreviousXML DetailCite this


Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hakikat manusia pada dasarnya adalah untuk mencari kebenaran dan oleh sebab itu manusia dibekali akal pikiran, dan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama itu saling berhubungan, dan memiliki tujuan yang sama yaitu mencari suatu kebenaran, ada tiga cara untuk menemukan kebenaran yaitu melalui filsafat, ilmu pengetahuan dan melalui agama.

Ilmu dari sudut pandang filsafat itu memiliki definisi bahwa ilmu itu ada sebab manusia berusaha berpikir lebih jauh perihal pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), melainkan ilmu merupakan pengetahuan yang sudah dikelompokkan dan diuji kebenarannya secara ilmiah, sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang objektif, ilmu bisa dikatakan sebagai kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan secara sederhana dan ilmu itu bertujuan untuk mendapatkan suatu  kebenaran. Ilmu pengetahuan menurut The Liang Gie (1987) adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Ilmu sering kali mengalami perkembangan dan pembaharuan ilmu itu sifatnya terbatas karena ilmu adalah hasil pemikiran dari manusia yang mana manusia selalu merasa tidak puas, sehingga pembaruan seringkali dilakukan. Teori yang ada pada tahun ini bisa saja berubah ditahun yang akan datang. 

Perkembangan ilmu itu tak bisa dipisahkan dari rasa ingin tahu manusia yang tinggi dan dibarengi juga dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui percobaa dan penalaran, dan perlu diketahui bahwasanya ilmu pengetahuan itu prinsipnya adalah bebas nilainya,  jadi tergantung bagaimana manusia itu mempergunakannya. Ilmu pengetahuan itu bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan dampak positifnya itu adalah semakin memudahkan kita dan juga memberikan kenyamanan pada kehidupan manusia sementara dampak negatifnya adalah dapat menghancurkan tatanan kehidupan manusia itu sendiri.

Sekitar abad ke-7 Masehi filsafat hadir di Yunani, pada masa itu masa awal muncul dan berkembangnya filsafat, munculnya filsafat sama dengan munculnya pengetahuan, namun pengetahuan dan filsafat tidak bisa dipisahkan, filsafat mempunyai upaya untuk menemukan suatu kebenaran tentang hakikat atau sesuatu yang sudah ada melalui penggunaan akal dan menghasilkan pemikiran-pemikiran.

Filsafat merupakan ilmu yang kritis, filsafat bisa dikatakan sebagai induk segala ilmu, filsafat menjadi jembatan untuk mengenal ilmu-ilmu lainnya. Jangkauan objek filsafat itu lebih luas dibandingkan dengan ilmu, sebab ilmu hanya terbatas pada pembahasan yang empiris saja, dan sedangan filsafat membahas mengenai yang empiris dan juga yang  non empiris.

Filsafat itu bisa dikatakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep yang mendasar, filsafat itu didalami tidak dengan menggunakan eksperimen-eksperimen atau percobaan-percobaan akan tetapi dengan mengutarakan suatu masalah secara seksama, memecahkan, mencari solusi dari suatu masalah tersebut.

Agama merupakan suatu kepercayaan (iman) terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan seperti tuhan, Agama merupakan sistem peribadatan terhadap Tuhan, dan agama itu menghubungkan antarmanusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian unsur-unsur agama itu meliputi kepercayaan peribadatan dan juga norma atau aturan-aturan.

Keterkaitan Antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.

Dari penjelas diatas mengenai pengertian ilmu pengetahuan, filsafat dan agama, kita bisa mengetahui bahwa ketiganya memiliki hubungan dan saling melengkapi, dan ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengungkap dan mencari kebenaran namun ketiganya juga mempunyai perbedaan seperti halnya ilmu dan filsafat yang mempunyai sumber yang sama yakni bersumber pada akal, sebab manusia itu memiliki akal yang terbatas yang tak mampu untuk menjelajahi wilayah yang metafisika dan oleh karena itu filsafat itu dianggap  relatif kebenarannya,  adapun agama, agama itu bersumber dari Wahyu yang kebenarannya itu dianggap absolut atau mutlak.

Ilmu pengetahuan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari filsafat, Filsafat bisa dikatakan sebagai pijakan atau landasan dalam berpikir manusia dan dalam hal itu manusia menggunakan penalaran akal dalam mencari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu itu tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang besar oleh manusia dan juga diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan dan juga berani mengambil resiko yang tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan juga menjadi acuan pertimbangan bagi generasi-generasi berikutnya untuk menyempurnakan, mengembangkan dan menemukan penemuan-penemuan berikutnya.


Page 2

Hakikat manusia pada dasarnya adalah untuk mencari kebenaran dan oleh sebab itu manusia dibekali akal pikiran, dan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama itu saling berhubungan, dan memiliki tujuan yang sama yaitu mencari suatu kebenaran, ada tiga cara untuk menemukan kebenaran yaitu melalui filsafat, ilmu pengetahuan dan melalui agama.

Ilmu dari sudut pandang filsafat itu memiliki definisi bahwa ilmu itu ada sebab manusia berusaha berpikir lebih jauh perihal pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), melainkan ilmu merupakan pengetahuan yang sudah dikelompokkan dan diuji kebenarannya secara ilmiah, sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang objektif, ilmu bisa dikatakan sebagai kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan secara sederhana dan ilmu itu bertujuan untuk mendapatkan suatu  kebenaran. Ilmu pengetahuan menurut The Liang Gie (1987) adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Ilmu sering kali mengalami perkembangan dan pembaharuan ilmu itu sifatnya terbatas karena ilmu adalah hasil pemikiran dari manusia yang mana manusia selalu merasa tidak puas, sehingga pembaruan seringkali dilakukan. Teori yang ada pada tahun ini bisa saja berubah ditahun yang akan datang. 

Perkembangan ilmu itu tak bisa dipisahkan dari rasa ingin tahu manusia yang tinggi dan dibarengi juga dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui percobaa dan penalaran, dan perlu diketahui bahwasanya ilmu pengetahuan itu prinsipnya adalah bebas nilainya,  jadi tergantung bagaimana manusia itu mempergunakannya. Ilmu pengetahuan itu bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan dampak positifnya itu adalah semakin memudahkan kita dan juga memberikan kenyamanan pada kehidupan manusia sementara dampak negatifnya adalah dapat menghancurkan tatanan kehidupan manusia itu sendiri.

Sekitar abad ke-7 Masehi filsafat hadir di Yunani, pada masa itu masa awal muncul dan berkembangnya filsafat, munculnya filsafat sama dengan munculnya pengetahuan, namun pengetahuan dan filsafat tidak bisa dipisahkan, filsafat mempunyai upaya untuk menemukan suatu kebenaran tentang hakikat atau sesuatu yang sudah ada melalui penggunaan akal dan menghasilkan pemikiran-pemikiran.

Filsafat merupakan ilmu yang kritis, filsafat bisa dikatakan sebagai induk segala ilmu, filsafat menjadi jembatan untuk mengenal ilmu-ilmu lainnya. Jangkauan objek filsafat itu lebih luas dibandingkan dengan ilmu, sebab ilmu hanya terbatas pada pembahasan yang empiris saja, dan sedangan filsafat membahas mengenai yang empiris dan juga yang  non empiris.

Filsafat itu bisa dikatakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep yang mendasar, filsafat itu didalami tidak dengan menggunakan eksperimen-eksperimen atau percobaan-percobaan akan tetapi dengan mengutarakan suatu masalah secara seksama, memecahkan, mencari solusi dari suatu masalah tersebut.

Agama merupakan suatu kepercayaan (iman) terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan seperti tuhan, Agama merupakan sistem peribadatan terhadap Tuhan, dan agama itu menghubungkan antarmanusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian unsur-unsur agama itu meliputi kepercayaan peribadatan dan juga norma atau aturan-aturan.

Keterkaitan Antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.

Dari penjelas diatas mengenai pengertian ilmu pengetahuan, filsafat dan agama, kita bisa mengetahui bahwa ketiganya memiliki hubungan dan saling melengkapi, dan ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengungkap dan mencari kebenaran namun ketiganya juga mempunyai perbedaan seperti halnya ilmu dan filsafat yang mempunyai sumber yang sama yakni bersumber pada akal, sebab manusia itu memiliki akal yang terbatas yang tak mampu untuk menjelajahi wilayah yang metafisika dan oleh karena itu filsafat itu dianggap  relatif kebenarannya,  adapun agama, agama itu bersumber dari Wahyu yang kebenarannya itu dianggap absolut atau mutlak.

Ilmu pengetahuan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari filsafat, Filsafat bisa dikatakan sebagai pijakan atau landasan dalam berpikir manusia dan dalam hal itu manusia menggunakan penalaran akal dalam mencari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu itu tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang besar oleh manusia dan juga diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan dan juga berani mengambil resiko yang tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan juga menjadi acuan pertimbangan bagi generasi-generasi berikutnya untuk menyempurnakan, mengembangkan dan menemukan penemuan-penemuan berikutnya.


Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?

Lihat Filsafat Selengkapnya


Page 3

Hakikat manusia pada dasarnya adalah untuk mencari kebenaran dan oleh sebab itu manusia dibekali akal pikiran, dan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama itu saling berhubungan, dan memiliki tujuan yang sama yaitu mencari suatu kebenaran, ada tiga cara untuk menemukan kebenaran yaitu melalui filsafat, ilmu pengetahuan dan melalui agama.

Ilmu dari sudut pandang filsafat itu memiliki definisi bahwa ilmu itu ada sebab manusia berusaha berpikir lebih jauh perihal pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), melainkan ilmu merupakan pengetahuan yang sudah dikelompokkan dan diuji kebenarannya secara ilmiah, sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang objektif, ilmu bisa dikatakan sebagai kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan secara sederhana dan ilmu itu bertujuan untuk mendapatkan suatu  kebenaran. Ilmu pengetahuan menurut The Liang Gie (1987) adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Ilmu sering kali mengalami perkembangan dan pembaharuan ilmu itu sifatnya terbatas karena ilmu adalah hasil pemikiran dari manusia yang mana manusia selalu merasa tidak puas, sehingga pembaruan seringkali dilakukan. Teori yang ada pada tahun ini bisa saja berubah ditahun yang akan datang. 

Perkembangan ilmu itu tak bisa dipisahkan dari rasa ingin tahu manusia yang tinggi dan dibarengi juga dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui percobaa dan penalaran, dan perlu diketahui bahwasanya ilmu pengetahuan itu prinsipnya adalah bebas nilainya,  jadi tergantung bagaimana manusia itu mempergunakannya. Ilmu pengetahuan itu bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan dampak positifnya itu adalah semakin memudahkan kita dan juga memberikan kenyamanan pada kehidupan manusia sementara dampak negatifnya adalah dapat menghancurkan tatanan kehidupan manusia itu sendiri.

Sekitar abad ke-7 Masehi filsafat hadir di Yunani, pada masa itu masa awal muncul dan berkembangnya filsafat, munculnya filsafat sama dengan munculnya pengetahuan, namun pengetahuan dan filsafat tidak bisa dipisahkan, filsafat mempunyai upaya untuk menemukan suatu kebenaran tentang hakikat atau sesuatu yang sudah ada melalui penggunaan akal dan menghasilkan pemikiran-pemikiran.

Filsafat merupakan ilmu yang kritis, filsafat bisa dikatakan sebagai induk segala ilmu, filsafat menjadi jembatan untuk mengenal ilmu-ilmu lainnya. Jangkauan objek filsafat itu lebih luas dibandingkan dengan ilmu, sebab ilmu hanya terbatas pada pembahasan yang empiris saja, dan sedangan filsafat membahas mengenai yang empiris dan juga yang  non empiris.

Filsafat itu bisa dikatakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep yang mendasar, filsafat itu didalami tidak dengan menggunakan eksperimen-eksperimen atau percobaan-percobaan akan tetapi dengan mengutarakan suatu masalah secara seksama, memecahkan, mencari solusi dari suatu masalah tersebut.

Agama merupakan suatu kepercayaan (iman) terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan seperti tuhan, Agama merupakan sistem peribadatan terhadap Tuhan, dan agama itu menghubungkan antarmanusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian unsur-unsur agama itu meliputi kepercayaan peribadatan dan juga norma atau aturan-aturan.

Keterkaitan Antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.

Dari penjelas diatas mengenai pengertian ilmu pengetahuan, filsafat dan agama, kita bisa mengetahui bahwa ketiganya memiliki hubungan dan saling melengkapi, dan ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengungkap dan mencari kebenaran namun ketiganya juga mempunyai perbedaan seperti halnya ilmu dan filsafat yang mempunyai sumber yang sama yakni bersumber pada akal, sebab manusia itu memiliki akal yang terbatas yang tak mampu untuk menjelajahi wilayah yang metafisika dan oleh karena itu filsafat itu dianggap  relatif kebenarannya,  adapun agama, agama itu bersumber dari Wahyu yang kebenarannya itu dianggap absolut atau mutlak.

Ilmu pengetahuan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari filsafat, Filsafat bisa dikatakan sebagai pijakan atau landasan dalam berpikir manusia dan dalam hal itu manusia menggunakan penalaran akal dalam mencari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu itu tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang besar oleh manusia dan juga diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan dan juga berani mengambil resiko yang tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan juga menjadi acuan pertimbangan bagi generasi-generasi berikutnya untuk menyempurnakan, mengembangkan dan menemukan penemuan-penemuan berikutnya.


Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?

Lihat Filsafat Selengkapnya


Page 4

Hakikat manusia pada dasarnya adalah untuk mencari kebenaran dan oleh sebab itu manusia dibekali akal pikiran, dan antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama itu saling berhubungan, dan memiliki tujuan yang sama yaitu mencari suatu kebenaran, ada tiga cara untuk menemukan kebenaran yaitu melalui filsafat, ilmu pengetahuan dan melalui agama.

Ilmu dari sudut pandang filsafat itu memiliki definisi bahwa ilmu itu ada sebab manusia berusaha berpikir lebih jauh perihal pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), melainkan ilmu merupakan pengetahuan yang sudah dikelompokkan dan diuji kebenarannya secara ilmiah, sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang objektif, ilmu bisa dikatakan sebagai kegiatan berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan secara sederhana dan ilmu itu bertujuan untuk mendapatkan suatu  kebenaran. Ilmu pengetahuan menurut The Liang Gie (1987) adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

Ilmu sering kali mengalami perkembangan dan pembaharuan ilmu itu sifatnya terbatas karena ilmu adalah hasil pemikiran dari manusia yang mana manusia selalu merasa tidak puas, sehingga pembaruan seringkali dilakukan. Teori yang ada pada tahun ini bisa saja berubah ditahun yang akan datang. 

Perkembangan ilmu itu tak bisa dipisahkan dari rasa ingin tahu manusia yang tinggi dan dibarengi juga dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui percobaa dan penalaran, dan perlu diketahui bahwasanya ilmu pengetahuan itu prinsipnya adalah bebas nilainya,  jadi tergantung bagaimana manusia itu mempergunakannya. Ilmu pengetahuan itu bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif bagi kehidupan manusia dan dampak positifnya itu adalah semakin memudahkan kita dan juga memberikan kenyamanan pada kehidupan manusia sementara dampak negatifnya adalah dapat menghancurkan tatanan kehidupan manusia itu sendiri.

Sekitar abad ke-7 Masehi filsafat hadir di Yunani, pada masa itu masa awal muncul dan berkembangnya filsafat, munculnya filsafat sama dengan munculnya pengetahuan, namun pengetahuan dan filsafat tidak bisa dipisahkan, filsafat mempunyai upaya untuk menemukan suatu kebenaran tentang hakikat atau sesuatu yang sudah ada melalui penggunaan akal dan menghasilkan pemikiran-pemikiran.

Filsafat merupakan ilmu yang kritis, filsafat bisa dikatakan sebagai induk segala ilmu, filsafat menjadi jembatan untuk mengenal ilmu-ilmu lainnya. Jangkauan objek filsafat itu lebih luas dibandingkan dengan ilmu, sebab ilmu hanya terbatas pada pembahasan yang empiris saja, dan sedangan filsafat membahas mengenai yang empiris dan juga yang  non empiris.

Filsafat itu bisa dikatakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep yang mendasar, filsafat itu didalami tidak dengan menggunakan eksperimen-eksperimen atau percobaan-percobaan akan tetapi dengan mengutarakan suatu masalah secara seksama, memecahkan, mencari solusi dari suatu masalah tersebut.

Agama merupakan suatu kepercayaan (iman) terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan seperti tuhan, Agama merupakan sistem peribadatan terhadap Tuhan, dan agama itu menghubungkan antarmanusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian unsur-unsur agama itu meliputi kepercayaan peribadatan dan juga norma atau aturan-aturan.

Keterkaitan Antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.

Dari penjelas diatas mengenai pengertian ilmu pengetahuan, filsafat dan agama, kita bisa mengetahui bahwa ketiganya memiliki hubungan dan saling melengkapi, dan ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengungkap dan mencari kebenaran namun ketiganya juga mempunyai perbedaan seperti halnya ilmu dan filsafat yang mempunyai sumber yang sama yakni bersumber pada akal, sebab manusia itu memiliki akal yang terbatas yang tak mampu untuk menjelajahi wilayah yang metafisika dan oleh karena itu filsafat itu dianggap  relatif kebenarannya,  adapun agama, agama itu bersumber dari Wahyu yang kebenarannya itu dianggap absolut atau mutlak.

Ilmu pengetahuan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari filsafat, Filsafat bisa dikatakan sebagai pijakan atau landasan dalam berpikir manusia dan dalam hal itu manusia menggunakan penalaran akal dalam mencari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu itu tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang besar oleh manusia dan juga diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan dan juga berani mengambil resiko yang tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan juga menjadi acuan pertimbangan bagi generasi-generasi berikutnya untuk menyempurnakan, mengembangkan dan menemukan penemuan-penemuan berikutnya.


Bagaimana hubungan antara ilmu dan pengetahuan?

Lihat Filsafat Selengkapnya