Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

AsikBelajar.Com | Questionnaires, are form used in a survey design that participant in a study complete and return to the researcher (Creswell, 2012). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. Larry Cristensen (2004) menyatakan bahwa “a questionnaire is a self-report data collection instrument that each research participant fill out as part of a research study. Researcher use questionnaires so that they can obtain information about the thoughts, feeling, attitudes, beliefs, values, perceptions, personality and behavioral intentions of research participant. In other words, researchers attempt to measure many different kinds og characteristic using quesliunnaires” Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, di mana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran, perasaan,  sikap, kepercayaan, nilai,  persepsi, kepribadian dan perilaku dari responden. Dalam kata lain, para peneliti dapat melakukan pengukuran bermacam-macam karakteristik dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.

Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan kuesioner/angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.

1. Prinsip Penulisan Angket:
Prinsip ini menyangkut beberapa aspek yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka, negative positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

a. Isi dan tujuan Pertanyaan
Yang dimaksud di sini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus menggunakan skala yang tepat dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

b. Bahasa yang Digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket jangan disusun dengan bahasa lndonesia. Jadi bahasa yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya, dan “frame of reference” dari responden.

c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam wawancara: terstruktur dan tidak terstruktur) dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif.

Pertanyaan terbuka, adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Contoh: bagaimanakah tanggapan anda terhadap iklan-iklan di TV saat ini? Sebaliknya pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup.

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan/ pernyataan dalarn angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.

d. Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.

Contoh:
Bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan kecepatan pelayanan KTP? Ini adalah pertanyaan yang mendua, karena menanyakan tentang dua hal sekaligus, yaitu kualitas dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut dijadikan menjadi dua yaitu.” bagaimanakah kualitas pelayanan KTP? Bagaimanakah kecepatan pelayanan?

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukanjawaban dengan berfikir berat.

Contoh :
Bagaimanakah kinerfa para penguasa Indonesia 30 tahun yang lalu? Menurut Anda, bagaimanakah cara mengatasi krisis ekonomi saat ini? (kecuali penelitian yang mengharapkan pendapat para ahli). Kalau misalnya umur responden baru 25 tahun, dan pendidikannya rendah, maka akan sulit memberikan jawaban.

f. Pertanyaan Tidak Menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja. Misalnya: bagaimanakah kalau bonus atas jasa pelayanan di tingkatkan? Jawaban responden tentu cenderung akan setuju. Bagaimanakah prestasi kerja Anda selama setahun terakhir? Jawabannya akan cenderung baik.

g. Panjang Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variabel banyak. sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan.

h. Urutan pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau pada awalnya sudah diberi pertanyaan yang sulit, atau yang spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.

2. Prinsip Pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian. yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat di kertas buram, akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi angket yang dicetak di kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.

Sumber:
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal.192-196.

Teknik Pengumpulan Data dalam Rancangan Penelitian – Pernahkah mengumpulkan data dengan cara wawancara? Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling penting dalam suatu penelitian. Ketika rencana sudah dipersiapkan dengan matang tetapi kegiatan pengumpulan dan analisis data tidak dilaksanakan dengan baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan baik pula.

Dengan kata lain, kegiatan pengumpulan dan analisis data merupakan tahap pelaksanaan dalam proses melakukan penelitian. Pengumpulan dan analisis data penelitian didasarkan pada suatu metode atau prosedur agar data yang diinginkan dapat terkumpul secara lengkap dari lapangan. Berikut ini penjelasan mengenai teknik pengumpulan data dan pengolahan data penelitian. Check these out!

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan.

Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan yang dapat membantu hasil penelitian nantinya seperti halnya yang dibahas pada buku Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep. Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori.

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai berikut menurut cara memperolehnya diantaranya

  1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian.
  2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau subjek penelitian.

Jenis Data Menurut Sumbernya

Jenis-jenis data juga dapat dikategorikan menurut cara sumbernya, diantaranya:

  1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah organisasi
  2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi.

Jenis Data Menurut Sifatnya

Jenis-jenis data juga dapat dikategorikan menurut cara sifatnya , diantaranya:

  1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti, yang dapat diukur (measurable) atau dapat dihitung menggunakan variabel angka atau bilangan
  2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka atau data dari penjelasan kata verbal sehingga tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Lebih lanjut pembahasan mengenai data kualitatif dapat Grameds baca pada buku Anaalisis Data Penelitian Kualitatif.

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Contoh data kuantitatif:

  • Data jumlah total siswa tiap tahun pada suatu sekolah
  • Data total penjualan barang suatu swalayan tiap hari
  • Data pengunjung suatu website
  • Data kunjungan wisata suatu provinsi

Contoh data kualitatif:

  • Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti
  • Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian
  • Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti

Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

Jenis-jenis data juga dapat dikategorikan menurut waktu pengumpulannyaa , diantaranya:

  1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu
  2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/ kegiatan.

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Pentingnya Pengumpulan Data dalam Rancangan Penelitian

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Pengumpulan Data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan juga karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang dan mendukung penelitian.

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau berupa anggapan. Data ini juga dapat berupa fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, dan kode.

Daftar Pertanyaan dalam Proses Pengumpulan Data

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Daftar pertanyaan merupakan suatu alat baku pengumpulan data yang penting berupa serangkaian pertanyaan-pertanyaan tentang sejumlah indikator dari sejumlah variable yang diurut sedemikian rupa sehingga memperlancar wawancara. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum  membuat daftar pertanyaan yaitu sebagai berikut:

  • Adanya kejelasan konsep dan variable yang digunakan
  • Standarisasi (setiap responden akan diberi pertanyaan yang sama)
  • Obyektifitas (pertanyaan yang disusun harus senetral mungkin)
  • Relevansi Unit (adanya ketepatan dalam pemilihan kesatuan atau unsure sumber data dengan permasalahan penelitian)

Penjelasan mengenai membangun serta menggunakan kuisioner maupun wawancara dalam pengumpulan data juga dapat Grameds pelajari pada buku Metoda Pengumpulan Dan Teknik Analisis Data.

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Jenis Pertanyaan

Dilihat dari jenisnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam daftar pertanyaan dapat dibedakan kedalam beberapa jenis pertanyaan, yaitu:

  1. Pertanyaan tentang fakta misalnya pertanyaan tentang Usia, pekerjaan dan lainnya)
  2. Pertanyaan tentang Opini misalnya bagaimana pendapat seseorang mengenai adanya listrik masuk desa
  3. Pertanyaan tentang informasi atau pengetahuan misalnya” sejak kapan listrik masuk desa ini?”
  4. Pertanyaan tentang persepsi (pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang berusaha mengukur bagaimana responden menilai sesuatu dalam hubungannya dengan hal lainya atau orang lain).

Data Berdasarkan Sumber Pengambilannya

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Daftar pertanyaan tidak terlepas dari penelitian terutama dalam proses pengumpulan data. Berdasarkan sumber pengambilanya data dibedakan menjadi:

  1. Data Primer atau

    data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.

    Data primer disebut juga dengan data asli.

  2. Data Sekunder yaitu

    data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

    Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan penelitian terdahulu. Data sekunder ini disebut juga data tersedia.

Bentuk-bentuk Pertanyaan

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Sementara dilihat dari bentuknya, pertanyaan-pertanyaan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:

  1. Pertanyaan tertutup adalah bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan sejumlah alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari alternative yang telah disediakan tersebut sesuai dengan pilihanya.
  2. Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang tidak disertai alternative jawaban. Jadi responden bebas mengemukakan jawabanya sesuai dengan kehendak responden.
  3. Pertanyaan setengah terbuka, yaitu suatu pertanyaan yang disamping tersedia sejumlah alternative jawaban juga diberikan kemungkinan pada responden untuk mengemukakan jawaban sesuai dengan kehendaknya.

Berdasarkan sifatnya, data juga dapat dibedakan atas dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk bilangan, sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berbentuk bilangan.

Data Berdasarkan Tingkat Pengukurannya

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Berdasarkan tingkat pengukurannya, data dibedakan atas empat yaitu:

  • Data Nominal adalah Data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaanya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif
  • Data Interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang diurutkan berdasarkan akibat tertentu, di mana jarak antara tiap objek adalah sama. Pada data ini, tidak terhadap angka nol mutlak
  • Data Ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak yang tidak harus sama.
  • Data Rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal, dan data interval. Angka pada data ini, menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek yang diukur.

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Sosial

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Penelitian sosial dilakukan untuk menyelesaikan masalah menggunakan teori dan ilmu yang telah dipelajari. Penelitian juga merupakan syarat bagi pelajar sebelum menamatkan studinya.

Lewat penelitian sosial, kita dituntut mengaplikasikan materi-materi yang telah dipelajari ke dunia nyata dan mengenali pola-pola yang terjadi di masyarakat.

Ketika melakukan penelitian, kita juga perlu mengidentifikasi teknik pengumpulan data yang perlu dilakukan. Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mendapatkan data di lapangan. Dalam penelitian sosial, ada beberapa teknik yang umum dilakukan, yaitu

  1. kuesioner,
  2. studi pustaka,
  3. wawancara, dan
  4. observasi.

Dalam teknik pengumpulan data sendiri terdapat beberapa jenis serta teknik yang dapat digunakan untuk mengambil data di lapangan dan semua itu dibahas di dalam buku Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data Kesehatan, Termasuk Biostatistika Dasar.

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis.

Kuesioner digunakan ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel.

Pada umumnya, kuesioner digunakan pada analisis penelitian kuantitatif menggunakan SPSS atau Statistical Package for the Social Sciences yang cukup rumit. Oleh sebab itu, untuk menjawab permasalahan tersebut, buku Tuntunan Praktis Pengolahan Data Penelitian Dgn Bantuan Program dapat kamu gunakan sebagai tuntunan praktis dan panduan.

Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka. Studi pustaka mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan topik penelitian.

Kelebihan metode Kuesionaire

  • Dalam teknik ini responden mengisi sendiri sehingga tidak diperlukan wawancara.
  • Dari segi biaya, teknik ini membutuhkan biaya yang relative murah.
  • Dari segi waktu, teknik ini menghemat waktu artinya dapat di kirimkan ke berbagai tempat yang berbeda dalam waktu yang serentak, sehingga pengembaliannya dapat diterima dalam waktu yang tidak terlalu lama.
  • Dengan teknik ini responden dapat lebih leluasa dalam mengisi kuesioner, tanpa rasa sungkan karena tidak ada yang mewawancara.
  • Tidak ada pengaruh dari pewawancara yang memberikan angket atau kuesioner tersebut.

Kelemahan dari Kuesionaire diantaranya:

  • Kurang fleksibel
  • Tingkat pengembalian kuesioner yang rendah
  • Tidak dapat mengamati reaksi responden sewaktu menjawab pertanyaan
  • Suasana lingkungan sewaktu responden mengisi kuesioner yang tidak dapat dikontrol. Kemungkinan kuesioner tersebut diisi oleh orang lain bukan oleh si responden
  • Sulit mengontrol responden agar menjawab sesuai dengan urutan pertanyaan dalam kuesioner
  • Tidak dapat menggunakan format kuesioner yang komplek.

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Studi Pustaka

Studi pustaka dapat menguatkan latar belakang dilakukannya penelitian dan memungkinkan kita untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu, sehingga kita dapat menghasilkan penelitian yang lebih baru. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Studi Pustaka dapat dilakukan melalui:

  • Editing –  Editing merupakan proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik dan dapat segera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya. Tujuan editing, pada dasarnya adalah menghilangkan kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dn bersifat untuk mengoreksi. Hal-hal yang perlu diedit pada data masuk diantaranya Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk, Kelengkapan pengisian dan  Dipenuhi tidaknya instruksi sampling juga Keserasian, Apakah isi jawaban dapat dipahami.
  • Coding – merupakan pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Mengapa kita menggunakan kode? jawabanya adalah untuk menyederhanakan data penelitiannya. Misalnya dengan symbol angka, peneliti dimungkinkan untuk membuat perbandingan di antara jawaban responden secara mudah.
  • Pengolahan data dengan menggunakan statistic sederhana – biasanya menggunakan beberapa tehnik seperti distribusi frekuensi (sebaran frekuensi), central tendency (kecenderungan terpusat), dan ukuran dispersion seperti standar deviasi dan varians

Wawancara

Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu. Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan.Kelebihan teknik wawancara diantaraya dapat digunakan pada responden yang tidak dapat membaca dan menulis.

Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat langsung menjelaskan, Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden. Kekurangan tehnik wawancara adalah Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar dalam hal perjalanan dan uang harian bagi pengumpul data, Wawancara hanya dapat menjangkau responden yang kecil, Kehadiran pewancara mungkin mengganggu responden. Jenis wawancara dapat dibedakan menjadi:

Wawancara berstruktur

Teknik wawancara berstruktur merupakan wawancara yang dilakukan berdasarkan kuesioner. Kuesioner digunakan pewawancara dan mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan sebagaimana yang tertera dalam kuesioner tersebut, dengan begitu responden pun mengerti maksud pertanyaan yang diajukan pewawancara dan dapat menjawab dengan baik.

Wawancara tidak berstruktur

Teknik wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang dilakukan berdasarkan pada suatu pedoman atau catatan yang hanya berisi butir-butir atau pokok-pokok pemikiran mengenai hal-hal yang akan ditanyakan pada waktu wawancara berlangsung. Pedoman ini disebut pedoman wawancara. Pada tehnik ini pewawancara mempunyai kebebasan dalam merumuskan dan menanyakan butir atau pokok yang tertera dalam pedoman wawancara kepada responden.

Jenis Wawancara tidak berstruktur

Jenis Wawancara tidak berstruktur ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Wawancara berfokus merupakan tehnik wawancara yang dimaksudkan untuk memperjelas suatu permasalahan penelitian dengan hipotesis yangtelah dirumuskan terlebih dahulu
  2. Wawancara klinik merupakan wawancara yang pada dasarnya sama dengan wawancara berfokus dalam hal pelaksanaannya. Perbedaanya hanya terletak pada tema atau topic. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai riwayat hidup orang-orang yang menjadi satuan analisis permasalahan penelitian yang bersangkutan. Wawancara ini biasanya dipakai dalam bidang kedokteran.
  3. Wawancara bebas merupakan wawancara yang sama sekali tidak mempunyai struktur. Sebagian besar menggantungkan diri pada perkembangan Tanya jawab antara pewawancara dan responden ketika wawancara berlangsung

Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data
Bagaimana cara membuat sebuah angket untuk melakukan pengumpulan data

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung.

Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun rekaman.

Observasi dapat bersifat partisipatoris

partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.

Kelebihan tehnik observasi

Kelebihan tehnik observasi diantaranya:

  1. Data yang diperoleh lebih actual dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya,
  2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kelemahan tehnik observasi

Kelemahan tehnik ini adalah:

  1. Dalam memperoleh data yang diharapkan, pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan muncul.
  2. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin, bahkan mungkin dapat membahayakan diri pengamat.

Jenis Teknik Observasi Berdasarkan Keterlibatan Pengamat

Selain berdasarkan berstruktur atau tidak berstrukturnya, tehnik pengamatan atau observasi juga dibedakan berdasarkan keterlibatan pengamat dalam lingkungan sasaran pengamatan, diantaranya:

  • Observasi Terlibat –  Dalam observasi ini pengamat mengambil peran sebagai anggota dari lingkungan masyarakat sasaran pengamatannya.
  • Observasi tidak terlibat – Pada observasi ini , interaksi antara pengamat dan responden sebagai sasaran pengamatannya sama sekali tidak terjadi. Pengamat hanya berperan mengamati sasaran pengamatanya, dari luar lingkungan sasaran pengamatanya tersebut.

Perbedaan keduanya sendiri terletak pada Pengamatan terlibat ditujukan pada minat khusus atau nilai-nilai kemanusiaan dan interaksi antar manusia seperti pandangan dari perspektif orang-orang yang berada di dalam atau bagian situasi dan setting khusus, selain itu Lokasi atau tempat disini dan sekarang dari setting dan situasi kehidupan sehari-hari sebagai dasar penelitian dan metoda.

Suatu bentuk teori dan penyusunan teori yang menekankan interpretasi dan pemahaman tentang eksistensi manusia, Suatu proses penelitian yang logis yang terbuka-tertutup, fleksibel, memberi kesempatan dan memerlukan redefinisi yang tetap dari apa yang menjadi permasalahan, berdasarkan pada fakta-fakta yang dikumpulkan dalam setting yang konkret dari eksistensi manusia.

Rekomendasi Buku Statistik Mengenai Teknik Pengumpulan Data

Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial

Statistika Penelitian

Penggunaan statistik dalam sebuah penelitian, terutama penelitian atau analisis kuantitatif, sangat penting bagi kalangan kademisi, peneliti, politisi, dan praktisi lainnya. Statistik sering kali di gunakan untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas. Sebagaimana dikenal luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan, statistik merupakan seperangkat metode yang membahas tentang cara mengumpulkan data, meringkas data, menganalisis data, menyajikan data, dan melakukan intepretasi atau menarik kesimpulan dari data yang ada.

Fungsi Statistika untuk Menganalisis Data

Bukan hanya berisi fungsi-fungsi Statistik saja, tetapi juga keseluruhan fungsi-fungsi pendukung yang memungkinkan kita bekerja dalam bidang statistik. Meliputi persiapan data dan pengolahan data sebelum dilakukan perhitungan menggunakan fungsi-fungsi statistik. Perlu Anda ketahui pula bahwa bila Anda bekerja dengan Excel 2010 ternyata banyak nama-nama fungsi Excel yang diubah; lebih disesuaikan agar nama konsisten dengan kegunaannya.

Fungsi-fungsi statistik adalah salah satu kelompok yang banyak memperoleh pembenahan. Jelas ini sangat mempermudah bagi para pemakai Excel karena nama-nama yang semula terasa janggal dan sulit dikenali serta dihafal sekarang menjadi nama yang lebih konsisten dengan gunanya. Contoh BINOM.DIST untuk Distribusi Binomial; BINOM.INV untuk Inverse (nilai kebalikan) dari Binomial.

Demikian juga GAMMA.DIST untuk Distribusi Gamma dan GAMMA.INV untuk nilai kebalikan GAMMA. Lalu fungsi VAR.P dan VAR.S untuk menghitung varian dari seluruh populasi dan varian dari sejumlah sampling. Dan masih banyak lagi perubahan secara positif terhadap nama-nama fungsi Excel.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien