Bagaimana bentuk permainan musik pada Zaman Barok

Show

Bagaimana bentuk permainan musik pada Zaman Barok

Zaman Barok dan Rakoko pada awalnya terdapat pada seni bangunan/arsitektur, namun kemudian hiasan-hiasan (ornamen) yang terdapat pada seni bangunan tersebut turut memengaruhi ciptaan-ciptaan musik. Ciri musik zaman Barok adalah banyak menggunakan hiasan musik (ornamentik) yang muncul bersamaan dengan pemain musiknya. Sedangkan, ciri musik zaman Rokoko adalah hiasan musiknya ditulis sesuai kemauan komponisnya. Fungsi musik zaman Barok dan Rokoko adalah sebagai musik hiburan yang semakin berkembang.

Aliran Barok dan Rokoko mempunyai sifat yang hampir sama, yaitu adanya pemakaian ornamentik (hiasan musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai ornamentik yang diserahkan pada improvisasi spontanoleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan ornamentik dicatat. Komponis-komponis yang terkenal pada zaman Barok dan Rokoko, sebagai berikut.

1) Johan Sebastian Bach

Pada akhir hidupnya, Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal pada tanggal 28 Juli 1750 di Leipzig, Jerman. Hasil karyanya yang sangat indah dan terkenal, antara lain :

a) St. Mathew Passion,

b) Misa dalam b minor,

c) 13 buah konser piano dengan orkes,

d) 6 buah Konserto Brandenburg.

Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk khotbah gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumenal.

2) George Fredrick Haendel

Semasa kecilnya, dia sudah memperlihatkan bakat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703, dia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggota orkes opera. Tahun 1712, dia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal, antara lain :

a) Messiah merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal,

b) Water Music (Musik Air),

c) Fire Work Music (Musik Petasan).

Water Music dan Fire Work Music merupakan orkestranya yang paling terkenal.

Karya musik pada periode Barok ini telah benar-benar menjadi karya seni yang bernilai. Periode ini menggambarkan suatu karya seni yang rumit, penuh detail, dan merupakan ekspresi berbagai emosi, seperti kemarahan, gairah cinta, ketakutan, kekecewaan, dan kebahagiaan. Sayangnya kreativitas para komponisnya, seperti Claudio Monteverdi, Bach, dan Haendel, dibelenggu oleh aturan gereja yang ketat.

Pada periode ini dikenal sistem patronisasi dimana kekuasaan tertinggi terletak di tangan gereja. Setiap komponis besar pada saat itu memiliki tugas untuk menciptakan karya-karya musik liturgi sekaligus pemain organ di gereja dan aturan ini tidak boleh dilanggar.

Periode akhir dari zaman Barok dikenal dengan periode Rokoko. Pada periode ini musik menjadi komoditas yang dimanfaatkan untuk menaikkan gengsi kaum bangsawan. Musik tidak lagi menjadi kebanggaan komponis, tetapi menjadi barang pesanan kaum bangsawan dalam upaya peningkatan martabat keluarga. Maka, tidak jarang keluarga-keluarga bangsawan mengundang komponis dan kelompok musiknya untuk memainkan karya-karya yang mereka pesan pada acara-acara tertentu. Kesuburan penciptaan musik memang meningkat. Akan tetapi, terjadi penurunan kualitas penciptaan akibat pesanan-pesanan yang berlangsung.

Sobat sudah membaca artikel MUSIK ZAMAN BAROK DAN ROKOKO (1600-1750) dengan baik, terima kasih banyak sudah mengunjungi blog kami, nantikan artikel pelajaran selanjutnya.
Jika sobat ingin request artikel pelajaran, silahkan hubungi kami dengan mengisi form yang ada di bagian bawah blog kami.
Semoga hari sobat sangat menyenangkan ^_^

Bagaimana bentuk permainan musik pada Zaman Barok

FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets

Demo Blog NJW V2 Updated at: 4:16:00 AM

SEJARAH MUSIK BAROK

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar" (Portugis), hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Musik barok dimulai sekitar tahun 1600-1750. 2.Sejarah Zaman Musik Barok Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya musik. Sedangkan, perkembangan sejarah musik timur belum dapat disusun, berhubung jenis komposiis musik yang dihasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik Timur khususnya Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik musik, melainkan lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan .             Sejarah musik berlanjut dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama, yaitu menggunakan pemakaian Ornamentik (hiasan musik). Namun, yang menjadi perbedaannya adalah musik Barok memakai ornamentik yang disertai improvisasi spontan oleh para pemain, sedangkan musik rokoko semua hiasan ornamentik ditulis dan dimainkan sesuai apa yang ditulis. Pada masa musik Barok juga mulai diperkenalkan system tangga nada mayor dan minor. Bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera (suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangna musik yang sifatnya agung (cantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto). Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750) dan George Friederic Handel (1685-1759). Gaya barok mendapat titik pangkal di italia pada tahun 1568 di roma di bangun Gereja II Gesu sebagai peringatan akan St. Ignasius dari Loyola yang di makamkan dalam gereja ini. El Greco dan Tintoretto menghias gereja ini dengan lukisan yang sangat patetis dan penuh perasaan. Maka, gaya baru ini mulai ditirukan ditempat lain, terutama dalam gereja Sri Paus di Roma. Dalam jaman Barok para seniman berusaha untuk (melalui daya fantasi) menciptakan suatu ruang seni yang dipisahkan dari dunia alam dan realita hidup. Seni lukis dan seni rupa Barok melukiskan manusia; seni musik mengungkapkan emosi dan perasaan.  Awal masa Barok di sekitar tahun 1600 cukup jelas sebagai awal gaya musik baru dan orang pada waktu itu merasa bahwa mulailah masa baru, dengan perasaan dan fikiran baru. Sebaliknya akhir masa Barok tidak begitujelas. Sekitar tahun 1750(akhir hidup J.S. Bach) terjadi suatu perubahan tidak hanya dalam musik tetapi juga dalam arsitektur, senirupa, seni lukis, dan sastra. Disuatu pihak suatu keinginan kearah lebih sederhana dan lebih wajar (aufklärung/pecerahan)dan dipihak lain keinginan kearah luwes (rokoko) . Secara lazim, dibedakan tiga tahap dalam zaman Barok yakni: (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); · Barok awal : kira-kira 1580-1630 · Barok tengah : kira-kira 1630-1680 · Barok akhir : kira-kira 1680-1750 - Pada masa Barok awal kebanyakan komponis menyukai karakteristik homophonic dibandingkan dengan karakter poliphonik Renaissance, kebanyakan music hanya menggunakan satu melodi diiringi dengan iringan chord (Aria dan Recitative).  - Pada masa pertengahan musik barok bentuk musik baru mulai menjalar di eropa, tangga nada mayor dan minor menjadi dasar komposisi, dalam zaman ini mulai banyak komponis yang menggubah karya musik instrumentalia (tanpa vokal), banyak komposisi bagi instrumen tertentu, paling banyak adalah gubahan untuk biola, dalam periode ini.  -Diakhir zaman barok, poliphoni yang jauh lebih rumit menjadi kebanyakan pilihan para komponis, musik instrumen menjadi sama pentingnya dengan musik untuk vokal, kebanyakan musik barok yang diketemukan saat ini adalah, musik barok dari zaman akhir barok (1680-1750). Bentuk-Bentuk Musik :Concerto Grosso, Fuga, Opera, Trio Sonata, Suita, Cantata Pada awal zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri. Masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan sistem golongan lama: Raja, kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan  petani.Dalam kota terdapat orang kaya dan terdidik, sedangkan orang dipedalaman semakin miskin. 80% masyarakat Eropa pada jaman Barok buta huruf. Buktinya, lagu dan tari rakyat Barok untuk sebagian besar lenyap karena diwariskan hanya secara lisan, sedangkan musik yang dipakai dilapisan masyarakat atas saja yang dicatat dan diabadikan. Di masa itu Raja menganggap musik di ciptakan dan di pentaskan terutama pada istana ( di sponsori oleh bangsawan). Para seniman barok tidak hanya menirukan alam seperti seniman Renaissance tetapi mereka bekarya secara kreatif, sebagai genius dengan  perasaan dan akal pikiran. Proses ini kadang-kadang melawan alam, misalnya bila di alam seperti hutan dan rawa di bangun istana dan kebun yang di susun secara geometris-matematis.Banyak bentuk Barok nampak dibuat-buat dan tidak wajar Berikut karakteristik musik Barok : Sebuah karya musik barok biasanya menyatakan satu ekspresi dasar, apabila sebuah karya diawali dengan ekspresi emosi yang gembira maka ekspresi musik ini akan tetap sampai akhir karya musik tersebut. Hal ini terutama dapat diketemukan dalam karya musik vokal. Perubahan ekspresi biasanya diikuti dengan perubahan musiknya juga (musik diakhiri dan dimulai lagi dengan ekspresi yang berbeda) Dalam musik Barok, ekspresi yang tetap biasanya disampaikan dengan pola ritme yang terus berlanjut dan cenderung diulang ulang. Ritme dan irama lebih ditekankan dibanding dalam musik renaissance. Melodi Barok cenderung menciptakan perasaan yang berkelanjutan, melodi tema akan diulang terus menerus dalam sebuah karya musik barok walaupun dalam bentuk yang bervariasi karakter melodi tema lagu tidaklah berubah banyak Dalam Musik Barok dinamika tidaklah berubah secara tiba tiba tetapi bertahap, tetapi walaupun demikian para penyanyi dan pemain instrumen dalam praktiknya kerap membuat perubahan yang cukup nyata guna mengekspresikan emosi dalam sebuah karya musik Terutama dalam masa akhir musik Barok kebanyakan berupa musik musik Poliphony didalam pola musiknya, pola poliphony yang terdapat dalam musik barok berbeda dengan textur poliphony dalam musik renaissance. Dalam musik barok terdapat satu atau dua melodi tema yang berkejar kejaran atau saling berdialog dengan satu sama lainnya, dalam hal ini biasanya bagian treble (sopran) berdialog dengan bagian bass, dan melodi utama keduanya diulang ulang, ini menjadi pola dasar poliphony yang digemari. Sebagaimana dengan pendahulunya, musik renaissance, musik barok juga menggunakan tehnik yang sama dalam pengekspresian musik, yaitu menggunakan word painting, notasi yang disesuaikan dengan kata-kata, tetapi dalam masa Barok word painting tidak hanya sekedar menggunakan notasi tetapi juga menggunakan emosi lagu, sehingga lagu-lagu yang bertemakan kesedihan dan penderitaan pada contohnya akan menggunakan tangga nada dan musik yang sesuai. Penggunaan Chord (trinada) menjadi sangat penting dalam musik barok. Dalam masa barok seluruh struktur musik ada pada bagian bass. Dalam permainan musik keyboard (Clavichord/Harpsichord) penggunaan chord biasanya akan mengiringi alur melodi Bass. Tehnik permainan chord (trinada) dengan melodi bass biasa disebut dengan istilah Basso Continuo. Dengan demikian tehnik permaianan Basso Continuo ini menjadi pengiring utama dalam seluruh karya musik zaman barok. Zaman Barok disebut juga sebagai Zaman Keemasan Basso Continuo. Ensemble Basso Continuo biasanya dimainkan oleh dua alat musik, alat musik bass (Cello, Basoon, Contra Bass dll.) dan alat musik keyboard (alatmusik yang berpapan tuts) dalam zaman ini adalah harpsichord (untuk musik sekular) dan organ pipa (untuk musik sakral). 4.  Bentuk bentuk musik pada zaman Barok Sebuah Orkes Musik dalam Musik Barok biasa disebut dengan istilah Musik Kamar (Chamber Orchestra). Dalam sebuah orkes kamar biasa dibagi menjadi dua bagian pemusik: group besar dan group kecil. Paduan musik semacam ini biasa disebut dengan Concerto Grosso. Concerto Grosso adalah sebuah group kecil pemusik yang berperan sebagai Solis – bermain/berdialog musik dengan group besar pemusik yang disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua) dalam satu orkes kamar. Dialog antara Solis dan Tutti biasanya adalah dialog antara dua melodi tema yang dimainkan secara bergantian oleh kedua belah pihak pemusik, tehnik permaian seperti ini dinamakan Bentuk Ritornello. Fuga adalah sebuah komposisi poliphony yang berdasarkan sebua tema melodi utama yang disebut sebagai Subyek. Dan dalam sebuah Fuga: Subyek akan diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek). Melodi-melodi lain ini disebut dengan Suara (Voices). Walaupun dimulai pada zaman Renaissance, tetapi berkembang dengan pesatnya pada zaman barok. Opera dalam zaman barok adalah Drama yang dinyanyikan dengan iringan orkes. Sebuah opera dalam zaman ini merupakan kolaborasi antara dramawan dan komponis, dramawan opera disebut dengan istilah Librettist. Seorang Librettist akan membuat teks drama sesuai dengan musik yang digubah oleh komponis. Sonata adalah sebuah gubahan musik yang terdiri dari dua atau tiga bagian, masing masing dengan karakter dan tema yang berbeda. Komposisi ini untuk satu sampai delapan instrumen alat musik. Trio Sonata adalah sebuah sonata untuk tiga melodi: dua melodi tinggi (treble) dan satu basso continuo (bass). Treble bisa berupa biola, flute, oboe dll. dan basso continuo: cello atau viola di gamba (cello zaman barok) dengan harpsichord. Jadi trio sonata biasa di mainkan oleh empat alat musik. Sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari negara-negara yang berbeda-beda. Sebuah komposisi suita bisa digubah untuk sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat musik. Contoh sebuah suita dengan lagu-lagu (dansa): * Overture (lagu pembukaan) Cantata merupakan sebuah karya yang dinyanyikan, (selalu menggunakan vokal), dan biasanya sebuah kantata adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah cantata biasanya dinyanyikan dalam ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah cantata dalam zaman barok biasanya berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan himne-himne jemaat. Sebuah cantata biasanya digubah untuk sebuah paduan suara, solis vokal , organ pipa dan orkes kamar. 5.   ALAT MUSIK YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BAROK Dalam jaman Barok alat musik terus diperkembangkan. Sebenarnya proses ini sudah dimulai pada jaman Renaissance. Alat musik yang dipakai pada jaman barok : 1.Dalam musik istana dan gereja (musik seni) ; biola, biola alto, cello,  Flute, gitar, teorbe, harpa, cembalo/harpsichord, organ, flute, horn, terompet, pauten. 2.Dalam musik rakyat : biola sederhana (oktavgeige), drehleier (alat gesek dengan dawai bordun), gitar, hackbrett(dulcimer semacam sitar), maul trommel(rinding), pikolo, rekorder(blockflöte), schalmei(semacam klarinet),krummhorn(alat tiup kayu), genderang,kastagnet, xylophone, lonceng kecil, dll. 6.KOMPONIS – KOMPONIS ZAMAN BAROK BESERTA KARYA-NYA 1. Johann  Sebastian Bach(1685-1750) Organis Dan Penggubah Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa, masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik jika saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk Tuhan. Johann Sebastian Bach lahir pada tanggal 21 Maret1685 di kota Eisenach, Jerman. Ayahnya bernama Johann Ambrosius Bach, dia adalah seorang pemain terompet dan dirigen orkes kota tersebut[2]. Johann Sebastian adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Pada saat orangtua Bach meninggal pada tahun 1695 dia pindah ke Ohrdruf dan diasuh oleh kakak laki-lakinya, Johann Christoph Bach. Di Ohrdruf, Bach melanjutkan pendidikannya ke sekolah Lyceum. Bach cukup berprestasi di sekolahnya, dari kakaknya Bach diajarkan bermain organ dan kemungkinan juga belajar bermain biola. Bach belajar sendiri ilmu komposisi dengan cara biasa dan lazim pada zaman itu, yaitu menyalin buku musik komposisi-komposisi komponis Barok. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Pada umur 15 tahun, Bach terpaksa keluar dari rumah kakaknya karena jumlah anggota keluarga mereka terus bertambah. Bach melalui perantaraan pemimpin musik sekolahnya menjadi anggota penyanyi koor di gereja Michaliskirche, di kota Luneburg. Bach bertemu dengan komponis penting pada masa itu, George Boehm (1661-1773), Bach kemudian menjadi muridnya dalam bidang komposisi. Pada tahun 1702, pada Bach berangkat dari Luneburg dan mencari pekerjaan sebagai organis. Pekerjaan sebagai organis umumnya diberikan pada kepada pemusik yang menang dalam lomba improvisasi untuk organ. Bach memenangkan lomba tersebut dan mendapat jabatan di kota Sangerhausen, namun pangeran setempat tak setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari Bach. Pada tahun 1703, Bach mendapat tugas sebagai pelayan dalam memainkan musik untuk salah satu pangeran di Weimar, pada masa tersebut Weimar diperintah oleh dua pangeran. Pangeran pertama adalah pimpinan dan yang kedua adalah wakilnya. Pada tahun yang sama, Bach mendapat pekerjaan sebagai pemain organ di gereja kota Arnstadt. Pada masa ini Bach mengalami konflik dengan para anggota koor, dia tak dapat bekerja sama dengan anggota koor sehingga sering terjadi kesulitan dan berselisih paham dalam latihan koor. Pada tahun 1705, Bach diizinkan cuti dan ia pergi kota Lubeck untuk mendengarkan penampilan Dietrich Buxtehude, Bach mengharapkan agar bisa mengambil posisinya sebagai organis setelah Buxtehude pensiun tapi ternyata Buxtehude meminta Bach menjadi penerus keluarganya dengan menikahi anak tertua dari lima anaknya yang ditolak oleh Bach. Bach ternyata tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan lebih lama dari jangka waktu cuti yang diberikan dewan gereja. Bach ditegur dewan gereja, bukan karena keterlambatannya namun karena iringan-iringan koral untuk kebaktian dirasa terlalu sulit untuk diikuti oleh jemaat. Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk menjadi pemain organ di gereja Santo Blasius, Mulhausen yang terletak sekitar 55 kilometer dari Arnstatdt. Di sini, Bach tertarik dengan Maria Barbara yang ternyata adalah sepupunya, mereka menikah pada tahun yang sama. Pada tahun 1708 Bach menggubah Gott is mein Konig (BWV 71). Bach dipanggil untuk menjadi pemain organ oleh pangeran Wilhelm Ernst, pangeran kota Weimar, yang sangat terkesan dengan permainan Bach dan mendorongnya untuk membuat lebih banyak komposisi. Bach tinggal di Weimar sampai tahun 1717. Pada tahun 1713, mengetahui Bach melamar suatu jabatan sebagai pemain organ di kota Halle, Pangeran Wilhelm melantik Bach menjadi konzertmeister dan menaikkan gajinya. Namun sebagai konsekuensinya, Bach harus menciptakan sebuah kantata setiap bulannya. Pada tahun 1716 jabatan Kapelmeister diganti oleh Georg Phillipe Telemann (1681-1767) yang merupakan komponis paling populer pada masa Bach. Pada tahun 1717 Bach diterima sebagai Kapelmeister oleh pangeran Leopold di Cothen dan meminta pengunduran diri kepada Pangeran Wilhelm. Permohonan Bach ditolak namun dia diijinkan ke Dresden untuk berlomba improvisasi dengan seorang pemain harpsikord dari Perancis, Louis Marchand. Pada bulan November, Bach dipecat secara tidak hormat oleh Pangeran Wilhelm. Pangeran Leopold adalah majikan yang ramah dan seorang penganut Calvinisme. Bach tidak harus menciptakan musik gerejawi walau dia menciptakan kantata untuk peristiwa-peristiwa penting. Tugas utama Bach adalah menyediakan musik untuk hiburan pangeran. Pada tahun 1721 Bach menggubah enam konsertonya yang paling terkenal, yakni Brandenburg Concerto (BWV 1046-1051) yang didedikasikan untuk Pangeran Christian Ludwig dari Brandenburg. Komposisinya yang terkenal Toccata dan Fugue (BWV 565) untuk Organ diciptakan pada tahun 1720. Bach juga menggubah lagu-lagu lain seperti Clavierbuchlein fur Wilhelm Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das Wohltemperierte Clavier (BWV 846-869) . Pada masa ini, istrinya meninggal pada usia 36 tahun dan Bach menikah dengan Anna Magdalena Wilcken pada tahun 1721. Mereka berdua dikaruniai 13 anak; Bach bahkan menciptakan beberapa buku musik khusus untuk istrinya. Dalam buku ini juga terdapat Minuet in G yang sangat terkenal itu. Pada saat yang sama Pengeran Leopold juga menikah dengan istri yang tidak begitu tertarik dengan musik sehingga kepentingan Bach di istana menurun. Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di Leipzig meninggal. Bach mendapatkan jabatan tersebut; calon yang selain Bach adalah Telemann dan Graupner, namun Bach berhasil tepilih. Pada masa ini Bach sangat rajin menggubah kantata-kantata namun juga penuh perselisihan dengan para pejabat Gereja. Bach menganggap mereka tidak mengerti keinginannya untuk memajukan musik gereja. Bach menggubah salah satu passion-nya yang paling terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244). Komposisinya ini mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah Mass in B minor yang dianggap karya teragung dari kantatanya. Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Suatu komposisi dengan bermacam variasi bentuk dari suatu tema fuga. Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di tempat tidur dan mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach meninggal dunia pada tahun 28 Juli1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan juga menciptakan lagu-lagu instrumental. Di akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig. Komponis lain yang lahir dari musik Barok dan Rokoko adalah George Fredrick Haendel, hasil ciptaannya yang terkenal adalah Messiah, Water Musik dan Fire Work musik. Water Musik dan FireWork Musik merupakan karya orkestranya yang paling terkenal. Fredrick Haendel kemudian meninggal di London. Adapaun karya-karya Johann Sebastian Bach yang cukup terkenal diantaranya adalah : a.Karya-karya instrumental Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-gubahannya merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir. Banyak karyanya dipersatukan oleh prinsip : -  struktur kunci yang over-arching, atau -  teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola tarian dan kanon atau variation cycles. Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat pendidikan atau aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis. 1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun gereja mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar, diselesaikan di Cothen). Walaupun karya ini dirancang untuk berisikan 164 prelude paduan suara, didalammnya terdapat jangkauannya dan juga terdapat tekstur-tekstur abstrak atau material, berhubungan dengan nada-nada paduan suara, yang diungkapkan melalui gambar. 2.  The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan merupakan sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya ini berhubungan dengan sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran dan juga gubahannya yang lebih duniawi. 3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur organ dengan adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six Schubler Chorales (yang ini merupakan transkrip bagian-bagian kantata). Bach juga membuat berbagai karya untuk koor empat suara dengan gaya kongregasional, termasuk sebuah koleksi yang terdiri dari 371 harmonisasi dan satu lagi yang terdiri dari 69 melodi dengan bass. 4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah berbagai prelude dan fugue organ, termasuk “the Great” dalam C mayor, E minor, B minor, G minor, dan Es mayor. Beberapa karya ini mengikuti prinsip-prinsip concerto, sementara prelude dari G mayor adalah sebuah fantasi, dari fuguenya diambil dari sebuah lagu rakyat abad ke-17, “Rolandston”. The Prelude and Fugue in A Major mempunyai ciri-ciri tiruan dan implikasi pastoral dalam tekstur dan ritmenya. 5.Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain adalah berbagai suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik yang solo maupun yang dengan iringan, serta partita dan suite untuk alat musik keyboard. J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F menggunakan paduan suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God” dalam “Kyrie”, sedangakan “Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan Mass yang lainnya dalam A mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan teknik yang sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara yang paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian besar juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang ditemukan di dalamnya termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan Gregorian juga ada. The Passions adalah jenis karya paduan suara berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya dengan Mass B minor tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions, karena hubungannya dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak dilakonkan dan kehadiran seorang narator (atau penginjil. Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731) hilang, kecuali tujuh bagian yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya aslinya (terutama Kantata 198). Koor dan orkestra ganda ada dalam St. Mathew Passion, dimana chorus “O Sacred Head” juga digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat dalam fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk agenda-agenda yang melibatkan kerumunan orang atau orang-orang Kristen pada umumnya. The Christmas Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing dengan format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau “Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan berbagai recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata yang berbeda dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan Epiphany. Bach menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya untuk dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran. Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah jam. Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan dalam karya-karya ini dan hubungan strukturnya dengan jenis-jenis musik lainnya seperti concerto atau soneta trio cukup jelas. Ciri-cirinya, antara lain: 1. bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur; 2. bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran; 3.daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal; 4. pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna tekstualnya; 5. aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling mengisi (obbligato). (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah sonata trio. Ini semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun lebih dari satu suara. Beberapa kantata disebut horal Cantatas, karena melodi sebuah chorale disatukan (bersamaan dengan teksnya) ke dalam tekstur semua – atau hampir semua bagian dari satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam material musik dan dijalankan secara imitatif. The Free Cantatas merupakan karya-karya yang tidak ada atau sedikit hubungannya dengan musik choral. Seringkali mereka ditulis dengan karya gaya concerto untuk alat musik. Terdapat paling sedikit 32 contoh untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara keseluruhan menunjukkan contoh-contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium. Walaupun sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu, kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke dalam berbagai struktur yang memiliki keahlian teknis dan imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang konsisten hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai. Lahir pada tahun 1685. Handel adalah seorang Jerman dan dibesarkan di lingkungan Lutheran. Dia hidup sezaman dengan Bach. Namun, Handel dan Bach tidak pernah bertemu. Walaupun banyak buku riwayat komponis-komponis besar menyebutkan Bach lebih awal, faktanya Handel lahir beberapa minggu lebih dulu, yaitu 23 Februari 1685. Ayah Handel adalah seorang "ahli pemangkas rambut" yang praktis dan polos. Dia memutuskan untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah hukum. Meskipun Handel muda sudah menunjukkan bakat musik yang istimewa, ayahnya tidak mengizinkannya untuk masuk sekolah musik. Saat Handel berusia sekitar 8 atau 9 tahun, seorang bangsawan Jerman mendengarkan dia memainkan organ saat mengiringi ibadah. Bangsawan itu meminta ayah Handel agar memberikan pelatihan musik secara formal untuk anaknya. Beberapa tahun kemudian, saat Handel berusia 12 tahun, ia sudah mengarang lagu dan memainkan organ dengan begitu mahir. Tidak jarang dia menggantikan gurunya untuk memainkan organ. Pada suatu hari Minggu, setelah menghadiri ibadah di sebuah gereja di luar kota, Handel bertanya kepada seorang organis di sana apakah dia boleh memainkan organ. Ketika jemaat-jemaat mulai meninggalkan gereja, Handel memainkan organ dengan begitu memukau, sehingga orang-orang yang akan pulang, kembali ke tempat duduknya dan tidak mau beranjak pergi. Petugas organis menghentikannya, dan memintanya untuk tidak memainkan organ jika seluruh jemaat belum pulang. Pada tahun 1706 -- 1710, dia pergi dan menetap di Itali. Di sana, dia bekerja sebagai anggota musik istana. Dia menjadi pemain biola, dan mengarang lagu untuk teater opera Hamburg. Setelah itu, dia hijrah ke Roma. Di Roma, dia menulis karya musik dan orkestra bertema religius yang pertama -- "The Resurrection". Di Itali, dia bertemu dengan beberapa musisi sezamannya, salah satunya Domenico Scarlatti. Pada tahun 1712, setelah beberapa waktu tinggal di istana Hanover, dia hijrah ke Inggris. Dia menghabiskan sisa hidupnya di sana. Di Inggris, dia mengubah namanya menjadi Georg Friedrich Hendel. Dia mengganti huruf "a" dengan huruf "e". Sejak itu, beberapa penerbit menggunakan ejaan yang berbeda-beda untuk menyebutnya. Di Inggris, Handel membuat karya terbesarnya, sekaligus mengalami kemunduran pribadi. Tidak adanya sponsor tetap dari pihak kerajaan, persaingan dengan komponis Inggris yang ternama, dan penonton yang tidak selalu mendukung dan sulit dipuaskan, membuatnya mengalami kerugian berkali-kali. Salah satu karya drama alkitabiahnya yang kontroversial, "Ether and Israel in Egypt", yang ditampilkan di teater-teater sekuler dikecam oleh gereja Inggris. Hasil penjualan tiket pertunjukannya juga kalah bersaing dengan industri-industri yang lain. Namun, dia tetap berusaha tanpa lelah untuk memulihkan kondisinya, hingga kesehatannya menurun. Menjelang tahun 1741, dia terjerat hutang besar. Tanggal 8 April 1741, dia mengadakan pertunjukan yang disebutnya sebagai konser perpisahan. Bahkan, dia merasa harus pensiun pada usia 56. Akan tetapi, dua peristiwa yang tidak dinyana-nyana terjadi, dan mengubah hidupnya. Salah seorang temannya yang kaya, Charles Jensen, memberinya sebuah buku yang berisi syair lagu opera bersumber pada kehidupan Kristus yang seluruhnya diambil dari Alkitab. Dia juga diminta Dublin, organisasi penggalang dana, untuk mengadakan pertunjukan amal. Dia pun mengerjakan karyanya di rumah kecilnya di Jalan Brook di London. Saking asyiknya, dia pun jarang keluar dari kamarnya. Dia beristirahat hanya untuk makan. Dalam waktu 6 hari, bagian satu sudah selesai. Dalam waktu 9 hari, dia sudah menyelesaikan bagian dua, dan 6 hari kemudian, bagian tiga. Sekumpulan lagu-lagu orkestra utuh pun diselesaikan 2 hari berikutnya. Semua karyanya (berjumlah 260 halaman) diselesaikan dalam jangka waktu 24 hari. Sir Newman Flower, salah satu dari penulis biografi Handel, mengatakan, "Lagu Handel ini akan bertahan, mungkin selamanya. Benar-benar suatu pencapaian terbesar di sepanjang sejarah karangan musik." Karyanya itu berjudul "Messiah" dan dipentaskan pertama kali tanggal 13 April 1742 untuk acara amal. Dari pertunjukan itu, mereka berhasil mengumpulkan uang 400 pound dan membebaskan 142 narapidana yang terbelit hutang. Setahun kemudian, Handel mementaskannya di London. Kontroversi pun muncul dari gereja Inggris yang terus berkelanjutan menghantam Handel. Akan tetapi, Raja Inggris menghadiri pertunjukan Handel. Saat syair lagu kemenangan "Haleluya" pertama kali diperdengarkan, sang raja berdiri, lalu protokol kerajaan dan seluruh penonton pun berdiri. Segera sesudah peristiwa ini, karier Handel mulai meroket. Popularitas yang diraihnya dengan susah payah mampu bertahan hingga kematiannya. Menjelang kematiannya, "Messiah" ditetapkan sebagai standar lagu drama. Pengaruhnya terhadap komponis-komponis lain sangat luar biasa. Ketika Haydn mendengar lagu "Haleluya", dia menangis seperti seorang anak kecil, kemudian berseru, "Dialah guru kita semua!" Handel memimpin lebih dari tiga puluh pertunjukan "Messiah". Konser-konsernya sangat menguntungkan bagi rumah sakit yang memelihara anak-anak terlantar. Banyak dermawan yang menyumbang dalam pertunjukan Handel. Mendengar ribuan pound yang diperoleh dari pertunjukan "Messiah" dikumpulkan untuk amal, seorang penulis biografi berkomentar, "'Messiah' benar-benar memberi makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang, memberi perlindungan bagi yatim piatu, lebih dari produksi musik tunggal yang lain." Penulis lain berkata, "Kemungkinan tidak ada karya dari komponis lain yang memberi kontribusi begitu besar dalam melegakan penderitaan manusia." Karya ini memiliki dampak rohani yang luar biasa bagi kehidupan para pendengarnya. Salah seorang penulis menyatakan, "Lagu ini cukup berhasil meyakinkan ribuan orang bahwa ada Tuhan di sekitar kita, bahkan lebih meyakinkan daripada semua karya teologis yang pernah ditulis." Seusai pertunjukan "Messiah" untuk kali pertama di London, Lord Kinnoul menyelamati Handel atas "hiburan" yang luar biasa tersebut. Handel menjawab, "Tuan, maafkan saya karena saya hanya menghibur mereka, saya berharap saya bisa membuat mereka menjadi lebih baik." Keyakinan religius Handel dalam menciptakan karya religius terpopuler di seluruh dunia, membingungkan banyak ahli di bidang musik. Meskipun komponis opera sekuler dan orkestra ini, tidak mengikuti pola pada umumnya, namun dia adalah seorang pengikut Kristus yang setia dan sangat terkenal karena kepeduliaannya terhadap sesama. Moralitas Handel benar-benar tidak bisa disepelekan. Di gereja, dia sering berlutut dan mengekspresikan semangat pengabdiannya yang menyala-nyala lewat penampilan dan gerakan-gerakan tubuhnya. Keteguhan hatinya membuatnya mampu melewati masa-masa terburuk. Dia tetap tegar dan semangat meskipun menghadapi berbagai tantangan. Sayangnya, sebagai sarjana konformis, Handel diketahui suka mengumpat dalam beberapa bahasa, setiap kali dia mulai marah. Namun, pada saat yang sama, dia bisa mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan cepat. Handel dikenal karena pendapatnya yang sederhana dan jujur tentang diri dan bakatnya. Temannya, Sir John Hawkins, menuliskan bahwa Handel mewujudkan nilai-nilai keagamaan yang mendalam melalui hidupnya. Dia senang memasukkan ayat-ayat dalam Kitab Suci ke dalam musiknya. Perenungannya tentang perikop-perikop yang agung dalam kitab Mazmur yang mengagumkan, telah memberikan kontribusi untuk pertumbuhan rohaninya. Secara fisik, Handel memiliki perawakan tinggi, bertulang besar, dan bersuara keras. Dia sering memakai wig warna putih yang indah, dengan model keriting yang terurai hingga ke bahunya. Gaya bicaranya pun mudah dikenali. Dia sering mencampur bahasa Inggris dengan berbagai kata dari bahasa Jerman, Prancis, dan Itali. Namun, lebih dari itu, Handel dikenal secara mendunia karena kemurahan hati dan kepeduliannya kepada orang-orang yang menderita. Handel bahkan memberikan amal meskipun dia mengalami kebangkrutan finansial. Dia orang yang sangat optimis dan tidak mengenal lelah. Imannya kepada Allah membuatnya bertahan melewati setiap kesulitan. Karena dibesarkan menjadi seorang Lutheran yang tulus, dia tidak memiliki kecenderungan untuk memihak satu sekte dan denominasi apa pun. Beberapa hari sebelum Handel meninggal, dia mengatakan keinginannya untuk mati pada hari Jumat Agung, dengan harapan bertemu dengan Allahnya yang baik, Tuhan dan Juru Selamatnya yang manis, pada hari Kebangkitan. Dia hidup hingga hari Sabtu Suci pagi, tanggal 14 April 1759. Kematian pun menjemput 8 hari kemudian, setelah dia memainkan karya besarnya, "Messiah", untuk terakhir kalinya. Sahabatnya, James Smyth, menulis, "Handel meninggal saat dia menjalani hidup Kristen yang saleh, baik kepada Allah dan kepada sesama. Amalnya bagi dunia sungguh sempurna." Handel disemayamkan di Westminster Abbey, dan dihadiri sekitar 3.000 orang yang melayat. Sebuah patung yang memperlihatkan dia yang sedang memegang naskah solonya yang terbuka di bagian ketiga lagu "Messiah", yang berbunyi, "Aku tahu bahwa Penebusku hidup", didirikan di atas makamnya. Semasa hidupnya, tidak jarang Handel mendapat cibiran. Bahkan, tokoh religius setenar John Newton (pengarang himne "Amazing Grace") pun menentang pertunjukannya yang dianggap "sekuler" itu. Namun demikian, Handel tidak menanggapi dengan menyerang balik saudara-saudara Anglikannya. "Salah satu kebahagiaan dalam hidupku adalah tinggal di sebuah negara yang penduduknya tidak ada yang menderita akibat pelecehan atau ketidaknyamanan yang terkait dengan prinsip-prinsip agamanya," katanya. Henry Purcell (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang Jerman-Inggris komposer Baroque, yang terkenal karena opera, oratorio, dan konser grossi. Hidupnya dan musik mungkin adil digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia dilahirkan di Jerman, dilatih di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris. Lahir di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada tahun 1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20 Februari 1727. Karya-karyanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal Fireworks. Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era Baroque Italia, serta komposer Inggris, Handel musik menjadi terkenal dengan banyak komponis, termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven. Antonio Lucio Vivaldi (lahir di Republik Venesia, 4 Maret1678 – meninggal di Wina, 28 Juli1741 pada umur 63 tahun) yang dijuluki il Prete Rosso (Pendeta Merah) adalah pendeta dan komponismusik barok dari Italia. Ia dikenal sebagai maestro alat musik biola. Saat masih berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan komposisi musik yang dianggap sempurna. Sekitar lima ratus komposisi konserto[1] telah dihasilkan sepanjang hidupnya. Karena kondisi keluarganya yang miskin, Vivaldi akhirnya mengikuti pelatihan kependetaan. Pada abad ke-17, cara ini biasa ditempuh untuk memperoleh pendidikan gratis. Ia mengikuti pelatihan kependetaan pada 1693 di gereja lokal, S. Geminiano dan S. Giovanni di Oleo. Ia diteguhkan pada 1703 dan sempat melayani sebagai pendeta sampai akhirnya memutuskan mundur pada akhir 1706. Ada kisah tersendiri di balik mundurnya Vivaldi dari posisinya sebagai seorang imam/pendeta. Vivaldi menyebutkan alasannya mundur dikarenakan penyakit asmanya. Meski demikian, ada juga yang mencurigai mundurnya Vivaldi dari posisi itu dikarenakan minat dan aspirasinya yang begitu besar akan musik. Setidaknya, ada empat tahap dalam karier Vivaldi, sebagaimana dikemukakan oleh Frederic Delamea[3]. Tahapan pertama ialah ketika ia diakui sebagai seorang yang brilian dalam musik istrumental. Pengakuan ini diperolehnya ketika salah satu penerbit di Italia, Sala, yang diikuti penerbit ternama asal Belanda, Roger, mencetak dua opus[4]sonata dan koleksi revolusioner konserto biola milik Vivaldi, Estro Armonico (1711) dan La Stravaganza (1714). Reputasinya yang mencapai Jerman ini membuat Johann Sebastian Bach memuji Vivaldi, bahkan Bach sendiri mendapatkan inspirasi dari karya Vivaldi. Tahap kedua dalam kariernya ialah ketika ia mulai mengajar di Ospedalle della Pieta[5]. Di sini Vivaldi bertugas sebagai guru musik, membeli instrumen-instrumen musik bagi murid-muridnya dan orkestra yang dipimpinnya ini. Dan Vivaldi berhasil membekali para penghuni Ospedalle della Pieta ini dengan kemampuan paduan suara dan kemampuan bermusik yang sangat baik. Di bawah arahannya, para penghuni Ospedalle della Pieta ini senantiasa menampilkan kualitas musik yang sangat tinggi. Lalu pada tahap ketiga, Vivaldi mulai merambah dunia teater dengan opera-operanya. Opera pertamanya ditampilkan pada bulan Mei 1713 di Vicenza, yaitu Ottone in Villa. Disebutkan pula bahwa setelah pertunjukan ini, Vivaldi seperti menaklukkan teater-teater di Venice, mengambil alih teater San Angelo dan San Moise. Ia juga menulis Teuzzone dan Tito Manlio pada 1719. Pada salah satu lembar partitur, tertulis "musik oleh Vivaldi, dibuat dalam lima hari". Lalu pada 1720, giliran La Conduce o siano Li veri amici yang ditampilkan. Tahap keempat dari kariernya ialah perkembangan kegiatan musiknya sebagai seorang komposer pribadi. Dalam masa-masa ini, Vivaldi menerima pesanan komposisi musik, biasanya dari kaum bangsawan. Bahkan Raja Louis XV dari Perancis pernah memintanya menulis komposisi. Serenade La Sena Festeggiante (Festival di Sungai Seine) yang ditulis setelah 1720 merupakan salah satunya. "Four Season" merupakan salah satu karya Vivaldi yang paling terkenal. Karya ini dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1725 dalam satu rangkaian dari dua belas konserto yang diberi judul Il cimento dell'armonia e dell'inventione (Ujian Harmoni dan Penemuan). "Musim Semi" merupakan konserto favorit Raja Louis XV. Beberapa karyanya yang lain: a.Opus 1, 12 Sonatas for 2 violins and basso continuo (1705) b.Opus 2, 12 Sonatas for violin and basso continuo (1709) c.Opus 3, L'estro armonico (Harmonic inspiration), 12 concertos for various combinations (4 violins, 4 violins and violoncello, etc.) (1711) d. Opus 4, La stravaganza (The extraordinary), 12 violin concertos (c. 1714) e. Opus 5, (2nd part of Opus 2), 4 sonatas for violin and 2 sonatas for 2 violins and basso continuo (1716) f. Opus 6, 6 violin concertos (1716-21) g.Opus 7, 2 oboe concertos and 10 violin concertos (1716-21) h.Opus 8, Il cimento dell'armonia e dell'inventione (The Contest between Harmony and Invention), 12 violin concertos, the first 4, in E, G minor, F, and F minor being known as The Four Seasons (Le quattro stagioni) (1725) (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); i. Opus 9, La cetra (The lyre), 2 violin concertos and 1 for 2 violins (1727) j. Opus 10, 6 flute concertos (c. 1728) k. Opus 11, 5 violin concertos, 1 oboe concerto (1729) l.  Opus 12, 5 violin concertos and 1 without solo (1729) m. Opus 13, Il pastor fido (The Faithful Sheperd), 6 sonatas for musette, viela, recorder, oboe or violin, and basso continuo (1737, spurious works by Nicolas Chédeville). a.Moyses Deus Pharaonis, RV 643 - 1714 b. Juditha triumphans devicta Holofernes barbarie, RV 644 -- 1716 c. L'adorazione delli tre re magi al bambino Gesù nella capanna di Betlemme, RV 645 -- 1722 d.La vittoria navale predetta dal S Pontefice Pio V Ghisilieri, RV 782 -- 1713 a. Bajazet (Tamerlano) (1735) b. Catone in Utica (1737) c.Dorilla in Tempe (1726) d. Ercole sul Termodonte (1723) i.   L'incoronazione di Dario (1716) k.  Orlando finto pazzo (1714) l.  Orlando furoiso (1727) m. Ottone in villa (1713) n. Rosilena ed Oronta (1728) p. Siroe, re di Persia, RV 735 -- 1727 s. La verità in cimento (1720) a.  Opus 3, Concerto in A minor b.  Concerto for Strings and Harsicord in G Major c.  Opus 3, Concerto in B minor f.   Concerto per archi e cembalo in C major i.   La Primavera, op. 8 no. 1, RV 269 -- E Mayor j.   Il favorito, op. 11 no. 2, RV 277 -- e minor k.  Il corneto da posta, RV 363 -- B flat Mayor l.    L'autunno, op. 8 no. 3, RV 293 -- F Mayor m.  Concerto for Two Trumpets in D Major Di dalam permainan musik pada masing-masing konserto ini terdapat perbedaan pada perubahan tempo cepat-lambat-cepat yang sangat indah. Melengkapi masing-masing irama, Vivaldi menulis rangkaian soneta untuk menyertai irama Four Season. Istimewanya, rangkaian soneta ini digambarkan dengan sangat luar biasa dalam komposisi musik tersebut. Aaron Green[6] menyebutkan bahwa mendengarkan komposisi The Four Seasons sembari membaca soneta-soneta tersebut akan memberikan pengalaman yang sangat unik. Sepanjang kariernya, Vivaldi telah menempati posisi yang terhormat. Di Ospedalle della Pieta ia merupakan maestro di violino. Pada 1716, ia dipromosikan sebagai maestro de'concerti. Lalu pada 1717, Vivaldi juga menjabat sebagai Chamber Capellmeister pada Landgrave Philips van Hessen-Darmstadt. Setelah kelesuan di bidang ekonomi pada tahun 1740, Vivaldi mengundurkan diri dari Ospedalle della Pieta. Ia berencana untuk menetap di Vienna di bawah pelindung yang dihormatinya, Charles VI. Namun, ia tidak menetap lebih lama di Vienna. Sebab pada 28 Juli1741, ia meninggal dunia. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh penyakit asmanya yang berkepanjangan, yang terus dideritanya sejak muda. Ia dimakamkan secara sangat sederhana, seperti halnya Mozart.


Page 2