Faktanya, meskipun sama-sama menyerang lambung dan mempunyai gejala mual, muntah, dan nyeri pada lambung, kedua penyakit ini ternyata berbeda. Show
Dilansir dari Kompas.com, maag atau gastritis adalah kondisi ketika lapisan pelindung yang ada di lambung meradang atau membengkak. Baca Juga: Mengenal Asam Lambung yang Diderita Armand Maulana hingga Sempat Membuatnya Jatuh saat Salat Penyebab peradangan ini biasanya karena adanya infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung. Namun seperti yang diwartakan oleh Bobo.id, makanan yang tidak tepat serta konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat melukai lambung Sedangkan asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi ketika asam lambung keluar dari perut dan naik ke kerongkongan. Hal ini disebabkan akibat katup di sistem pencernaan yang tidak berfungsi optimal. Baca Juga: Sampai Harus Berbohong Sakit Asam Lambung saat Terpapar Covid-19, Melaney Ricardo Senang Bukan Main Bisa Bertemu Anak Lagi Menurut yang diberitakan Bobo.id, mengonsumsi makanan berlebihan, terutama mengandung gas, serta berbaring setelah makan juga bisa menjadi pemicu asam lambung naik. Kenaikan asam lambung ini akan membuat seseorang merasakan sensasi panas atau terbakar di dada dan bagian belakang mulut. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak perbedaan maag dan asam lambung seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com: Baca Juga: Mengenal Gangguan Asam Lambung yang Membuat Armand Maulana sampai 7 Kali Masuk UGD Anatomi Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi pada dinding lambung sedangkan GERD dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus. Sfingter esofagus adalah otot katup yang memungkinkan makanan masuk ke lambung dan membantu menjaga agar makanan tidak kembali ke kerongkongan. Iritasi pada stingfer dapat menyebabkan katup ototnya melemah atau bahkan rusak. Akibatnya, cairan pencernaan asam lambung yang harusnya tertahan naik kembali ke kerongkongan dan GERD pun terjadi. Baca Juga: 9 Alasan Infused Water Jadi Minuman Paling Sehat untuk Semua Orang Penyebab Penyebab maag bisa bermacam-macam, di antaranya lapisan lambung yang tipis dan infeksi bakteri Helicobacter pylori. Sedangkan pada GERD, satu penyebabnya adalah karena seseorang memiliki hiatus hernia, yaitu ketika bagian lambung yang menonjol masuk ke esofagus. Selain itu beberapa jenis makanan berlemak dan asam, minuman soda dan kopi, rokok, alkohol, obat-obatan tertentu, serta hormone juga menjadi faktor lain penyebab GERD. Baca Juga: Jangan Menghadap Kanan, Begini Posisi Tidur yang Dianjurkan Untuk Mencegah Asam Lambung Naik Gejala Gejala maag dan GERD sering dikira sama, padahal sebenarnya berbeda. Berikut adalah gejala maag: - Mual Muntah - Perasaan begah di perut bagian atas, terutama setelah makan - Gangguan pencernaan - Sakit perut dan perut kembung - Kehilangan selera makan - Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti biji kopi - Tinja berwarna hitam Baca Juga: Bisa Sembuhkan Asam Lambung, Tidak Semua Penderitanya Boleh Konsumsi Kunyit dan Madu, Mengapa? Sedangkan gejala GERD adalah: - Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan yang mungkin memburuk di malam hari - Sakit dada - Kesulitan menelan - Makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi) - Sensasi seperti ada benjolan atau yang mengganjal di tenggorokan Baca Juga: Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit mengenai Viral Sogok Rp15 Juta Agar Pasien Meninggal Jadi Pasien Covid-19 padahal Sakit Asam Lambung Jika kamu memiliki refluks asam malam hari, kamu mungkin juga mengalami: - Batuk kronis - Radang tenggorokan - Sesak napas seperti asma - Tidur terganggu Baca Juga: Hentikan Sekarang Juga! Minum Kopi Saat Sahur Bisa Menyebabkan Dehidrasi Hingga Sekresi Asam Lambung Meskipun berbeda, baik maag maupun GERD dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat serta menghindari beberapa hal ini: Sering disamakan, maag dan asam lambung ternyata dua kondisi yang berbeda, lho! Sudah tahu perbedaan maag dan asam lambung? Maag dan asam lambung memang sama-sama menyerang sistem pencernaan. Asam lambung, atau sering juga disebut refluks gastroesofageal (GERD), sering dianggap sama dengan maag karena keduanya kerap membuat perut terasa tidak nyaman. Gejalanya pun serupa hingga membuat banyak orang bingung. Untuk mengetahui perbedaan maag dan asam lambung, yuk cari tahu selengkapnya berikut ini! Baca Juga: Asam Lambung Naik saat Hamil, Ini 7 Cara Mengatasinya! Foto: Perbedaan Maag dan Asam Lambung (Freepik.com/user14636459) Maag dan asam lambung sebenarnya merupakan dua kondisi yang berbeda. Secara garis besar, gangguan asam lambung jauh lebih umum ketimbang maag. Namun, keduanya sering menyerang secara bersamaan. Selain itu, ada juga kondisi GERD yang memiliki penyebab dan komplikasi yang berbeda. Jika Moms dan Dads sering mengalami heartburn, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebab masalah tersebut. Berikut ini perbedaan maag dan asam lambung yang perlu diketahui: 1. MaagPerbedaan maag dan asam lambung yang utama dapat dilihat dari kondisi yang dialami. Maag adalah kondisi yang dapat terjadi akibat luka pada lapisan perut atau bagian pertama dari usus kecil (disebut duodenum). Seperti GERD, kondisi ini dapat terjadi karena paparan asam dalam jumlah tinggi. Sakit maag biasanya dapat dirasakan di area perut bagian atas, bukan di dada. Moms dan Dads mungkin kerap merasakannya saat perut kosong atau beberapa jam setelah makan. Nah, kondisi tersebut lebih kecil kemungkinannya pada masalah asam lambung, karena cenderung terjadi dengan cepat setelah makan. Bahkan, terkadang orang menyadari bahwa rasa sakit akibat maag dapat segera diatasi saat mengonsumsi makanan Maag umumnya ditandai dengan perasaan tidak nyaman di area perut bagian atas dan rasa sakitnya bisa muncul sewaktu-waktu. Baca Juga: 13+ Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi 2. Asam Lambung Naik atau GERDKetika menderita asam lambung, itu berarti asam dari perut naik ke kerongkongan. Biasanya, otot yang bentuknya seperti karet gelang bertugas untuk menjaga isi perut agar tidak mengalir ke belakang. Tetapi jika pita otot tersebut mengendur atau tekanan di perut terlalu tinggi, isi perut bisa masuk kembali ke kerongkongan. Nah, kondisi ini dapat merusak kerongkongan karena tidak dapat menangani asam sebaik lambung. Akibatnya, timbullah gejala tidak nyaman seperti heartburn dan batuk. Asam lambung memengaruhi kerongkongan, sedangkan maag atau ulkus biasanya terjadi di lambung atau usus. Selain itu, asam lambung cenderung mengiritasi lapisan jaringan, sementara maag mengikis lapisan jaringan. Jika diibaratkan seperti kondisi pantai, asam lambung ibarat ombak laut yang mengubah pasir kering menjadi pasir basah. Sementara maag seperti erosi pantai yang terjadi seiring waktu. Baca Juga: Apa Itu Tukak Lambung? Simak Pengertian, Gejala, hingga Cara Mengatasinya Gejala Asam Lambung dan MaagFoto: Sakit Perut (Freepik.com/jcomp) Perbedaan maag dan asam lambung bisa Moms ketahui melalui gejalanya. Gejala asam lambung naik biasanya lebih berat daripada maag. 1. Gejala Asam LambungSalah satu gejalanya adalah sensasi terbakar pada dada, atau yang disebut dengan dengan heartburn. Selain itu, ada juga beberapa gejala asam lambung lainnya, yaitu:
Baca Juga: 10 Makanan Prebiotik yang Bisa Bantu Sehatkan Pencernaan Selain itu, gejala asam lambung juga bisa memburuk saat mengonsumsi jenis makanan tertentu, seperti makanan pedas atau asam, cokelat, dan peppermint. Bahkan, kondisinya bisa memburuk saat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Masalah asam lambung umumnya dapat membaik dengan konsumsi antasida atau obat penghambat asam. 2. Gejala MaagLalu melansir dari Everyday Health, untuk gejala maag, biasanya akan tampak seperti:
Baca Juga: Mengenal Dispepsia, Penyakit yang Sering Disebut Sakit Maag Ciri Khas Asam Lambung dan MaagFoto: Perempuan Sakit Maag (Freepik.com/benzoix) Perbedaan maag dan asam lambung dapat dilihat dari cirinya yang khas. Ada kemungkinan beberapa orang mengalami maag dan asam lambung secara bersamaan. Karena itulah, banyak orang menduga bahwa maag dan asam lambung adalah penyakit yang sama. Cara mudah melihat perbedaan maag dan asam lambung, adalah di mana gejala umum asam lambung ditandai dengan nyeri yang naik ke dada hingga. Biasanya, kondisi ini sering digambarkan sebagai sensasi yang terasa seperti terbakar. Gejala tersebut dapat memburuk setelah makan besar atau jika Moms dan Dads berbaring tepat setelah makan. Nah, kondisi tersebut ternyata tidak terjadi jika Moms atau Dads mengalami maag saja. Perbedaan lainnya, asam lambung juga dapat menyebabkan kesulitan menelan dan batuk, namun tidak khas pada kasus tukak lambung. Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Bisa Karena GERD, Moms! Cek Cara Mengatasinya Juga di sini Diagnosis Asam Lambung dan MaagFoto: Ilustrasi Diagnosis Penyakit (Freepik.com/yanalya) Perbedaan maag dan asam lambung dapat juga dilihat dan diketahui ketika mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter. Dalam tahap awal diagnosis, dokter yang menangani biasanya akan menanyakan rasa sakit yang dialami pasien. “Umumnya, ketika ada kecurigaan maag, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan endoskopi. Lalu jika kecurigaannya adanya GERD, maka pasien disarankan melakukan perawatan terapeutik," James McGuigan, MD, seorang professor of medicine, divisi gastroenterologi, hepatologi, dan nutrisi di University of Florida College of Medicine in Gainesville, melansir dari Everyday Health. Perawatan terapeutik melibatkan penggunaan obat penurun asam lambung yang diresepkan untuk sementara waktu guna melihat apakah dengan mengonsumsi obat tersebut dapat mengendalikan gejala yang dialami oleh pasien. Selain itu, berdasarkan gejala yang dialami, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan lainnya, seperti:
Baca Juga: Lambung Bocor, Masalah Pencernaan yang Bisa Mengancam Jiwa Pengobatan Maag dan Asam LambungFoto: Minum Obat-obatan (Freepik.com/stefamerpik) Setelah mengetahui perbedaan maag dan asam lambung saat didiagnosis, selanjutnya Moms harus tahu perbedaan maag dan asam lambung dalam hal pengobatannya. Untuk mengatasi kedua kondisi tersebut, dokter biasanya akan memberikan resep obat untuk dikonsumsi. 1. Pengobatan Asam Lambung NaikUntuk menangani asam lambung, dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang bebas dijual dan obat dari resep dokter. Beberapa contoh obat yang umumnya dikonsumsi oleh penderita kondisi ini, yaitu:
Baca Juga: Kenali 8 Gangguan Sistem Pencernaan serta Penanganannya 2. Pengobatan Sakit MaagLalu untuk pengobatan maag, biasanya dokter akan memberi kombinasi obat-obatan untuk mengurangi asam lambung, melapisi dan melindungi luka pada lapisan perut selama penyembuhan dan membunuh infeksi bakteri bila ada. Obat-obatan yang biasanya diberikan, yaitu:
Baca Juga: 10 Makanan untuk Asam Lambung Anak yang Baik Dikonsumsi Itu dia seputar informasi mengenai perbedaan maag dan asam lambung yang bisa Moms dan Dads ketahui. Apakah Moms sudah memahami perbedaan maag dan asam lambung dari penjelasan di atas? Jika mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya Moms dan Dads berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab gangguan pencernaan yang dialami. Apakah asam lambung lebih parah dari maag?GERD lebih parah dari penyakit maag. Keduanya memang sama-sama disebabkan asam lambung tinggi, namun pada GERD, asam lambung bisa naik hingga ke kerongkongan dan menimbulkan berbagai gejala. Gejala GERD umum terjadi seperti dada terasa terbakar, mulut pahit, nyeri pada perut, dan mual.
Asam lambung yang parah seperti apa?Gejala asam lambung kronis yang paling umum adalah perasaan mulas yang menimbulkan rasa sakit atau terbakar yang dapat naik dari perut hingga ke dada. Perasaan sakit juga dapat berpindah ke tenggorokan. Meski begitu, gangguan ini tidak dapat memengaruhi jantung, tetapi harus segera diobati.
Apakah GERD dan maag itu sama?Perbedaan maag dan GERD
Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan.
Sakit maag itu seperti apa?Sakit maag atau dispepsia adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti perut terasa penuh, rasa panas pada perut bagian atas, serta kembung. Gejala ini paling sering terjadi selama atau beberapa saat setelah makan. Sakit maag merupakan penyakit yang sangat umum terjadi dan biasanya bersifat ringan.
|