Lihat Foto KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus 1945. Tahukah kamu apa penyebab peristiwa Rengasdengklok? Penyebab peristiwa RengasdengklokDikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, penyebab peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pandangan waktu tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan tua dan golongan muda. Perbedaan paham tentang waktu pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyebabkan ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Ketegangan bermula dari berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat pada Sekutu 15 Agustus 1945. Adanya perbedaan sikap di antara kedua golongan tersebut wajar sebab pengalaman sejarah yang berbeda dan kurangnya informasi terkait situasi yang sedang dihadapi. Informasi perkembangan Perang Dunia II, khususnya Perang Asia Timur Raya, sedikit yang masuk ke Indonesia. Karena ketatnya sensor pemerintah militer Jepang. Pemerintah Jepang dengan tegas melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio luar negeri. Baca juga: Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok Berkat para pemuda terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, akhirnya dapat diketahui informasi pidato Kaisar Hirohito tentang penyerahan tanpa syarat pada Sekutu. Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui radio gelap, segera mendesak Soekarno dan Hatta segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu izin Jepang. Ketika Soekarno, Moh Hatta dan Rajdiman Widyodiningrat kembali dari pertemuan dengan Jenderal Besar Terauchi di Dalat (Saigon) Vietnam Selatan, Sutan Syahrir meyakinkan Hatta bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sutan Syahrir sebab pengumuman Proklamasi Kemerdekaan RI harus melalui persetujuan PPKI terlebih dahulu. Hatta mengajak Sutan Syahrir ke rumah Soekarno untuk menyampaikan berita kekalahan Jepang. Sama dengan Hatta, Soekarno belum bisa menerima maksud Sutan Syahrir karena Proklamasi Kemerdekaan RI tidak mungkin dilaksanakan tanpa PPKI. Terlebih Soekarno belum yakin soal berita kekalahan Jepang karena baru saja bertemu dengan Jenderal Besar Terauchi. Baca juga: PPKI: Pembentukan, Tokoh, Sidang, dan Tugasnya
Lihat Foto KOMPAS.com - Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua terkait pelaksanaan proklamasi. Peristiwa Rengasdengklok berkaitan dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II setelah dibom atom Sekutu. Berawal dari kekalahan JepangMenurut Sutan Remy Sjahdeini dalam buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum (2021), peristiwa Rengasdengklok dimulai dari 14 Agustus 1945. Tepatnya ketika Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom. Berita kekalahan Jepang tersebut didengar cepat oleh bangsa Indonesia, khususnya para pemuda yang bekerja di kantor Berita Jepang, Domei. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-nilai (2020) karya Ardhamo Prakoso dkk, golongan muda yang tergabung dalam Angkatan Muda Indonesia, dipimpin oleh Chaerul Saleh, telah mengetahui berita kekalahan Jepang tersebut. Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan dan Hasil Kesepakatan Kemudian mereka mengadakan pertemuan. Hasilnya, Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaannya. Golongan muda berpendapat bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa, termasuk Indonesia. Pada hari yang sama, ketika Soekarno dan Moh. Hatta kembali dari Dalat, seusai memenuhi undangan Marsekal Muda Terauchi, belum mengetahui perihal kekalahan Jepang. Kemudian para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, tanpa bentukan Jepang.
Januari 3, 2020 | Soal OSN IPS | |
Peristiwa Rengasdengklok diwamai adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda. Pendapat golongan muda adalah… . A. Menunggu berita resmi dari Pemerintah pendudukan Jepang B. Menghendaki Soekarno – Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan C. Perumusan teks Proklamasi diadakan di rumah Lakamana Maeda D, Proklamsi Kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI Pembahasan: Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Kekalahan Jepang tersebut didengar oleh para pemuda melalui radio gelap. Salah satu tokoh yang mendengar berita kekalahan Jepang adalah Sutan Syahrir. Adanya berita kekalahan Jepang atas Sekutu kemudian menimbulkan pro kontra antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan muda menginginkan Soekarno Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya. Sedangkan golongan tua menuggu kepastian dari pemerintah Jepang. Golongan tua ingin melakukan rapat dengan anggota PPKI untuk mempersiapkan proklamasi. Sedangkan golongan muda menolak hal tersebut, karena PPKI bentukan Jepang. Kalau kemerdekaan melalui Jepang, pemuda menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia hanya sebatas hadiah dari Jepang. Puncak dari perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua kemudian terjadi Peristiwa Rengasdengklok. Kunci jawaban: Peristiwa Rengasdengklok diwamai adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda. Pendapat golongan muda adalah… . B. Menghendaki Soekarno – Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Lantas Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Berikut Latar Belakang, Sejarah, dan Tokohnya
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Rengasdengklok merupakan perstiwa yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini menjadi saksi bisu perjuangan menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada 16 Agustus 1945 itu merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang dipicu oleh adanya perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda. Latar Belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok Baca juga: Liputan Khusus Rumah Rengasdengklok (1): Tempat Bersejarah Berusia 100 Tahun Baca juga: Baca Teks Proklamasi, Puan Maharani Renungi Perjuangan Sang Kakek 76 Tahun Lalu Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII semester 2 kurikulum 2013, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat menjatuhkan bom. Akibat dari kedua bom tersebut, banyak korban jiwa yang berjatuhan dan berbagai fasilitas hancur. Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. Ketiga tokoh Indonesia yakni Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat, yang dipanggil Jepang telah kembali ke tanah air. Terjadi perubahan yang sangat drastis pada keadaan politik Indonesia. Para tokoh tanpa menunggu keputusan Jepang, mempunyai ide untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. |