Apakah sering buang air kecil bisa menurunkan berat badan

VIVAlife - Bagi wanita yang ingin memiliki tubuh langsing, diet memang selalu jadi jalan keluar. Apalagi, jenis diet kini semakin beragam. Ada yang mengonsumsi obat-obatan hingga hanya mengonsumsi daging atau satu jenis buah saja.

Uniknya, semakin aneh, semakin banyak orang yang tertarik untuk mencobanya terutama para wanita. Hal ini memang wajar karena bagi wanita penampilan merupakan hal utama. Tapi jika Anda sedang menjalani diet, pastikan kalau tak menimbulkan masalah kesehatan.

Terutama, bagi yang mengonsumsi obat diet. Itu karena, obat atau suplemen diet bukan tanpa efek samping berbahaya. Sering buang air kecil saat berdiet dianggap hal lazim, padahal ini juga bisa jadi tanda bahaya dan harus diwaspadai

"Jika Anda terus-terusan merasa haus dan sering buang air kecil atau buang air besar saat melakukan diet, tentu saja berat badan Anda turun. Namun bukan lemak yang menghilang dari tubuh Anda tapi air. Dan hal tersebut akan berbahaya jika diteruskan," ujar dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK dalam acara Health Seminar: Eat Well, Live Well During Ramadan.

Hal ini akan membuat tubuh mengalami dehidrasi. Efeknya akan membuat kulit Anda kering, sakit kepala hingga kehilangan konsentrasi. Jika dibiarkan dalam waktu lama bukan tak mungkin menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Penurunan berat badan yang baik adalah jika turun sedikit demi sedikit yaitu sekitar setengah hingga satu kilo per minggu atau 2 hingga 4 kilogram per bulan. Penurunan berat badan secara normal sebesar 5 hingga 10 persen dari berat badan awal saja, sudah berefek positif pada tubuh.

Mulai dari memperbaiki kontrol gula darah, tekanan darah, kolesterol, mengurangi risiko sulit tidur hingga mencegah osteoarthritis. Faktanya, semakin drastis berat badan yang hilang, maka semakin cepat bertambah lagi, jika Anda lengah sedikit saja terhadap diet Anda. Itulah sebabnya mengapa banyak orang yang mengalami efek yoyo saat melakukan diet.

"Diet yang sehat adalah dengan makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur yaitu olahraga seperti lari, jalan cepat, aerobik, atau menari. Olahraga tersebut dilakukan selama 45 menit dan sebanyak empat kali dalam seminggu," ujar dr Fiastuti.

Ia juga memberikan trik agar diet Anda efektif, berhasil dan tentunya menyehatkan. Dokter Fiastuti sangat mengajurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah terlebih dahulu sebelum makan makanan lain. Hal ini agar kebutuhan serat dari sayur dan buah sudah terpenuhi.

Anda pun lebih cepat merasa kenyang. Saat dihadapkan dengan banyak makanan dan perut sudah terisi, pasti mengonsumsi dengan tidak berlebihan. Hal ini sama dengan minum air putih segelas sebelum makan. (sj)

KOMPAS.com - Buang air besar atau BAB adalah proses yang diperlukan untuk membuang kotoran dari dalam tubuh, dan membuat longgar ruang di sistem pencernaan.

Proses BAB juga merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Dibutuhkan waktu rata-rata 33 jam bagi makanan diproses menjadi kotoran, dan keluar dari tubuh Anda.

Normalnya, seseorang buang air besar sebanyak satu kali dalam sehari. Ada pula orang yang bisa BAB sebanyak dua hingga tiga kali dalam satu hari.

Sebagian besar orang mungkin pernah berpikir bahwa buang air besar bisa menurunkan berat badan. Sebab, sisa-sisa makanan yang ada di tubuh keluar melalui mekanisme ini.

Baca juga: 5 Cara Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan

Namun, benarkah buang air besar bisa menurunkan berat badan?

Seperti dilansir dari Healthline, Jumat (16/4/2019) buang air besar rupanya bisa membantu Anda membuang lemak sehingga berat badan turun.

Anda memang menurunkan sedikit berat badan saat buang air besar, namun ini bukanlah cara yang efektif. Setelah buang air besar, perut sering kali terasa lebih ramping dari sebelumnya. Kondisi tesebut disebabkan karena hilangnya gas dari dalam melalui buang air besar. 

Untuk diketahui, feses atau kotoran sebagian besar terdiri dari air, yang juga mengandung bakteri hidup dan mati, protein, makanan yang tidak tercerna (serat), limbah, garam, hingga lemak. Semakin lama kotoran berada di usus, maka semakin kering dan berat feses seseorang.

Berat feses manusia bergantung pada beberapa hal di antaranya ukuran tubuh, kebiasaan makan berapa banyak air yang diminum, hingga intensitasnya.

Orang bertubuh gemuk, makan ataupun minum lebih banyak, memiliki gerakan usus yang kurang teratur, akan memiliki feses yang lebih berat.

Para ahli sepakat bahwa cara menurunkan berat badan ialah dengan mengurangi lemak di tubuh. Salah satu lemak paling berbahaya adalah yang menumpuk di sekitar pinggang, disebut dengan lemak visceral.

Lemak visceral tersimpan di dalam rongga perut di sekitar organ dalam. Lemak ini juga telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari gangguan metabolisme hingga peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Baca juga: 6 Alasan Minum Air Putih Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan

Selain itu, penumpukan lemak visceral dikaitkan dengan risiko kanker payudara serta penyakit kandung empedu pada perempuan.

Artinya, menghilangkan lemak itu dapat membantu Anda untuk mendapatkan berat badan ideal.

Di sisi lain, diare yang membuat feses mencair pun bisa menurunkan berat badan seseorang.

Akan tetapi, kondisi yang disebabkan infeksi bakteri ini justru berbahaya jika berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih, karena menurunkan kadar air dalam tubuh. Sehingga, seseorang yang mengalami diare bisa dehidrasi.

Baca juga: Selain Pola Makan dan Olahraga, Ilmuwan Ungkap Kunci Penting Menurunkan Berat Badan

Cara menurunkan berat badan yang sehat

Untuk menghilangkan lemak tubuh, Anda perlu membakar lebih banyak kalori dibandingkan yang dikonsumsi.

Alih-alih mengandalkan buang air besar, diet sehat dan olahraga dapat membantu menurunkan berat badan.

Bila kelebihan berat badan atau obesitas dan perlu menurunkan berat badan, mulailah dengan rutin berolahraga intensitas sedang selama 30 menit sehari. Upaya ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki, berenang, bersepeda, jogging, dan mengangkat beban.

Berolahraga juga merupakan faktor penting dalam menjaga kebiasaan buang air besar secara teratur. Anda mungkin akan merasakan lebih sering buang air besar saat memulai rutinitas olahraga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah lemak bisa keluar melalui air kencing?

Lemak keluar dari tubuh Anda melalui banyak jalur. Sebanyak 84% persen molekul lemak keluar lewat pernapasan dalam bentuk karbon dioksida. Sekitar 16% sisanya keluar melalui keringat, air, urine, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

Apakah buang air bisa menurunkan berat badan?

BAB memang akan mengurangi berat badan, tetapi hanya beberapa ratus gram. Selain itu, manfaat penurunan berat badan biasanya muncul jika sering buang air besar terjadi secara alami, yaitu karena proses metabolisme yang sehat, konsumsi makanan berserat, serta rutin melakukan aktivitas fisik.

Kenapa pas diet sering buang air kecil?

Karena aspek yang tidak boleh terlewatkan saat diet adalah hidrasi dan buang air kecil. Sehingga sering buang air kecil saat diet adalah hal yang wajar terjadi. Mengonsumsi makanan sehat saat diet juga memengaruhi intensitas buang air kecil yang lebih sering dari biasanya.

Apa efek kalau sering buang air kecil?

Jika Anda terus-menerus kencing tanpa minum air yang cukup, Anda dapat kehilangan banyak cairan tubuh dan rentan terkena dehidrasi. Dehidrasi bisa ringan, sedang, atau berat, tergantung banyaknya cairan yang hilang dari tubuh Anda.