Apakah kejang pada orang dewasa Berbahaya?

Apakah kejang pada orang dewasa Berbahaya?
ilustrasi kejang. ©medicalddx.com

Merdeka.com - Penyebab kejang salah satunya bisa dipicu karena adanya masalah di otak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gerakan tubuh yang tidak terkendali dan disertai hilangnya kesadaran. Namun, di beberapa kondisi seseorang yang mengalami kejang bisa juga memunculkan gejala hanya berupa tatapan mata yang kosong.

Kejang adalah gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari penyakit sistem saraf pusat (SSP) atau disfungsi otak. Disfungsi otak tersebut dapat disertai dengan motorik, sensorik dan gangguan otonom tergantung pada daerah otak yang terlibat baik organ itu sendiri atau penyebaran ke organ yang lain.

Seperti yang sudah disebutkan, kejang disebabkan oleh gangguan yang dipicu oleh penyakit di otak. Lantas, apa saja faktor risiko seseorang bisa mengalami kejang? Simak ulasannya dilansir dari laman mayoclinic dan berbagai sumber, Rabu (19/1/2022):

2 dari 7 halaman

Tentang Kejang

Kejang merupakan salah satu gangguan medis di mana adanya aktivitas listrik yang tak terkendali di otak. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku, gerakan, atau perasaan. Kejang sendiri memiliki beberapa jenis yang bervariasi tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya.

Kejang umumnya terjadi dalam jangka waktu antara 30 detik sampai dua menit. Jika kejag terjadi selama lebih dari lima menit, hal tersebut merupakan keadaan darurat medis yang harus segera mendapat pertolongan.

Meski sering kali membuat panik, kejang sebenarnya merupakan hal yang umum terjadi. Kejang dapat terjadi setelah stroke, cedera kepala tertutup, infeksi seperti meningitis atau penyakit lain. [khu]

Baca juga:
Momen Istri Panglima TNI Lihat Gadis Disabilitas Menari, Nangis Haru Langsung Dipeluk
Potret Moeldoko Gendong Cucu Ketiga yang Baru Lahir, Wajah Bayi Cantik & Lucu
Momen Heroik Wanita Ini Cekatan Padamkan Api, 'Bapak-bapak Auto Malu'

3 dari 7 halaman

Gejala Kejang

Kejang sering ditandai dengan kontraksi otot yang disertai gerakan menyentak pada seluruh tubuh. Namun, sebenarnya kejang yang terjadi tidak selalu seperti itu.

Penderita kejang bisa saja hanya menunjukkan tatapan mata yang kosong tanpa gerakan tubuh menyentak.

Gejala yang muncul tergantung kepada area otak yang terdampak dan tingkat keparahannya. Adapun tanda dan gejala kejang yang mungkin terjadi, seperti:

1. Gejala Kejang yang Melibatkan Satu Area Otak

  • Gangguan sensasi pada penglihatan, pendengaran, atau penciuman
  • Gerakan berulang, seperti jalan berputar-putar
  • Gerak menyentak pada salah satu lengan atau tungkai
  • Perubahan suasana hati
  • Pusing
  • Kesemutan

2. Gejala Kejang yang Memengaruhi Seluruh Bagian Otak

  • Tubuh kaku lalu dilanjutkan dengan gerakan menyentak di seluruh tubuh
  • Gerak menyentak di wajah, leher dan tangan
  • Otot hilang kontrol, sehingga dapat membuat penderita tiba-tiba jatuh
  • Kaku otot, terutama pada punggung dan tungkai
  • Pandangan kosong ke satu arah
  • Mata berkedip cepat
  • Penurunan kesadaran sesaat, lalu bingung saat sadar karena tidak ingat apa yang terjadi
  • Perubahan perilaku
  • Mulut berbusa
  • Napas berhenti sementara

4 dari 7 halaman

Penyebab Kejang

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa kejang disebabkan karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak. Gangguan tersebut dapat dipicu oleh penyakit di otak, atau kondisi lain yang secara tidak langsung memengaruhi fungsi otak, seperti:

Gangguan pada otak

  • Epilepsi
  • Tumor otak
  • Stroke
  • Meningitis
  • Ensefalitis (infeksi otak)
  • Cedera otak pada bayi sewaktu melewati jalan lahir
  • Cedera kepala yang menyebabkan perdarahan di otak
  • Lumpuh otak atau cerebral palsy

Kondisi yang memengaruhi otak

  • Penyakit jantung
  • Preeklamsia
  • Demam tinggi
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Gangguan elektrolit, seperti hiponatremia
  • Gejala putus zat
  • Kadar gula darah tidak normal
  • Penumpukan racun dalam tubuh akibat gagal hati atau gagal ginjal
  • Sengatan atau gigitan hewan berbisa
  • Tersengat listrik

Baca juga:
Momen Istri Panglima TNI Lihat Gadis Disabilitas Menari, Nangis Haru Langsung Dipeluk
Potret Moeldoko Gendong Cucu Ketiga yang Baru Lahir, Wajah Bayi Cantik & Lucu
Momen Heroik Wanita Ini Cekatan Padamkan Api, 'Bapak-bapak Auto Malu'

5 dari 7 halaman

Jenis Kejang

1. Kejang Fokal

Kejang fokal dihasilkan dari aktivitas listrik abnormal di satu area otak. Kejang fokal bisa terjadi dengan atau tanpa kehilangan kesadaran. Kejang fokal dengan gangguan kesadaran, akan membuat penderitanya merasa seperti berada dalam mimpi.

Mereka yang mengalami kejang fokal mungkin terlihat sadar dan tetap membuka mata. Namun, ia tidak bisa merespon lingkungan sekitar secara normal dan cenderung melakukan gerakan berulang. Ini mungkin termasuk menggosok tangan, gerakan mulut, mengulangi kata-kata tertentu atau berjalan berputar-putar.

Sedang kejang fokal tanpa kehilangan kesadaran, membuat penderitanya mungkin tiba-tiba merasa marah, gembira atau sedih. Beberapa orang mengalami mual atau perasaan tidak biasa yang sulit untuk dijelaskan.

Kejang ini juga dapat mengakibatkan kesulitan berbicara, menyentak bagian tubuh yang tidak disengaja, seperti lengan atau kaki, dan gejala sensorik spontan seperti kesemutan, pusing, dan melihat lampu berkedip.

Gejala kejang fokal juga dapat dikacaukan dengan gangguan neurologis lainnya, seperti migrain, narkolepsi, atau penyakit mental.

Baca juga:
Momen Istri Panglima TNI Lihat Gadis Disabilitas Menari, Nangis Haru Langsung Dipeluk
Potret Moeldoko Gendong Cucu Ketiga yang Baru Lahir, Wajah Bayi Cantik & Lucu
Momen Heroik Wanita Ini Cekatan Padamkan Api, 'Bapak-bapak Auto Malu'

6 dari 7 halaman

2. Kejang Umum

Kejang umum terjadi karena adanya masalah di area seluruh otak. Berbagai jenis kejang umum meliputi:

  • Absen kejang

Kejang absen, sebelumnya dikenal sebagai kejang petit mal. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan menatap ke luar angkasa atau dengan gerakan tubuh yang halus, seperti mengedipkan mata atau menampar bibir.  Kondisi ini biasanya berlangsung selama lima sampai 10 detik tetapi dapat terjadi hingga ratusan kali per hari. Kejang ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran singkat.

  • Kejang Tonik

Kejang tonik akan menyebabkan kekakuan pada otot. Kejang ini biasanya mempengaruhi otot-otot di punggung, lengan dan kaki Anda dan dapat menyebabkan Anda kehilangan kesadaran hingga terjatuh.

  • Kejang Atonik

Kejang atonik juga dikenal sebagai kejang jatuh. Yang menyebabkan hilangnya kontrol otot dan dapat menyebabkan pingsan.

  • Kejang Klonik

Kejang klonik berhubungan dengan gerakan otot yang menyentak berulang atau berirama. Kejang ini biasanya mempengaruhi leher, wajah dan lengan di kedua sisi tubuh.

  • Kejang Mioklonik

Kejang mioklonik biasanya muncul sebagai sentakan singkat yang tiba-tiba atau kedutan pada lengan dan kaki Anda. Seringkali tidak ada kehilangan kesadaran.

  • Kejang Tonik-Klonik

Jenis kejang ini dikenal sebagai kejang grand mal. Merupakan jenis kejang epilepsi yang paling dramatis dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Kondisi ini juga bisa membuat tubuh penderitanya menjadi kaku dan gemetar, serta terkadang kehilangan kontrol hingga menggigit lidah sendiri. Kejang ini bisa berlangsung selama beberapa menit.

7 dari 7 halaman

Cara Mengatasi Kejang

Untuk mengatasi kejang, dokter akan terlebih dahulu memberikan obat antikejang, agar kondisi pasien kembali stabil.  Jenis dan dosis obat antikejang yang diberikan dapat berbeda pada tiap pasien. Setelah itu, dokter baru akan mencari tahu penyebab kejang dan mencari penanganan yang tepat.

Jika orang di sekitar Anda mengalami kejang dan berada jauh dari petugas medis, lakukan sejumlah langkah berikut untuk menghindari cedera:

  1. Baringkan penderita di tempat aman dan jauhkan dari benda berbahaya atau benda tajam.
  2. Jangan memakai cara kekerasan untuk menahan gerakan penderita.
  3. Gunakan bantal atau alas lain untuk menyangga kepala penderita.
  4. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut penderita selama kejang.
  5. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher penderita.
  6. Miringkan kepala penderita. Bila penderita muntah, posisi miring akan mencegah muntahan masuk ke dalam paru-paru.
  7. Segera panggil bantuan medis atau bantuan dari orang lain di sekitar.
  8. Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang.

Baca juga:
Momen Istri Panglima TNI Lihat Gadis Disabilitas Menari, Nangis Haru Langsung Dipeluk
Potret Moeldoko Gendong Cucu Ketiga yang Baru Lahir, Wajah Bayi Cantik & Lucu
Momen Heroik Wanita Ini Cekatan Padamkan Api, 'Bapak-bapak Auto Malu'

Kenapa orang dewasa Bisa kejang?

Berbagai penyebab kejang pada orang tua, meliputi penggunaan alkohol, infeksi otak, epilepsi, penyakit serebrovaskular, kejang terkait obat, cedera otak, dan gangguan elektrolit. Tingkat keparahan kejang bisa bervariasi tergantung pada jenis dan gejala yang ditimbulkan.

Apakah penyakit kejang berbahaya?

Kejang demam umumnya tidak berbahaya, prognosis baik, tidak mengganggu kecerdasan, tidak mengganggu perkembangan, tidak menimbulkan kejadian cerebral palsy. Kejang yang berbahaya pada anak adalah kejang yang > 30 menit, kejang yang disertai penurunan kesadaran setelahnya, kejang yang disebabkan infeksi otak.

Apakah kejang dapat menimbulkan kematian?

Dari banyak kasus, penderita dengan gejala berkali-kali kejang pendek dapat membuatnya tidak sadarkan diri sampai meninggal dunia. Penyebabnya adalah kerusakan pada otak secara permanen.

Kejang kejang gejala penyakit apa?

Adanya gangguan pada sel saraf otak yang digunakan sebagai jalur komunikasi ini menyebabkan kondisi kejang. Adanya kelainan genetik juga disebut menjadi salah satu penyebab kejang. Selain itu, penyakit epilepsi menjadi penyebab kejang paling umum. Namun, tidak semua orang yang mengalami kejang mengidap epilepsi.