Apakah ibu hamil tidak boleh mengejan?

Apakah ibu hamil tidak boleh mengejan?
Apa Mengejan BAB saat Hamil Menyebabkan Keguguran? Ini Faktanya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jakarta -

Mengejan saat hamil umumnya dilakukan saat proses persalinan. Namun, mengejan juga sudah pasti dilakukan saat ibu hamil atau bumil sedang buang air besar (BAB).

Ada anggapan bila mengejan BAB saat hamil bisa menyebabkan keguguran. Hal ini karena mengejan dianggap bisa memengaruhi kondisi janin. Lalu benarkah mengejan BAB saat hamil dapat menyebabkan keguguran?

Melansir dari UPMC Health Beat, mengejan BAB tidak akan menyebabkan keguguran. Menurut American Pregnancy Association (APA), sebagian besar keguguran terjadi karena masalah dengan kromosom bayi, masalah pada hormon ibu, organ reproduksi, infeksi, paparan racun, faktor gaya hidup, dan masalah medis.


Dampak dan efek mengejan terlalu keras saat hamil

Mengejan BAB saat hamil memang tak berbahaya, tapi bisa menyebabkan wasir. Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah yang berkembang di sekitar anus.

Melansir dari Today's Parents, gejala wasir pada hemorrhoids internal akan muncul darah saat BAB karena feses keras melewati pembuluh darah yang bengkak. Sedangkan, pada hemorrhoids eksternal akan muncul benjolan berwarna biru di luar anus yang menyakitkan, namun tak berdarah.

Wasir pada saat hamil rentan terjadi saat Bunda mengalami sembelit dalam waktu lama. Saat sembelit, kebanyakan orang cenderung suka mengejan keras.

"Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, wanita cenderung menjadi sembelit karena perubahan hormon. Mereka menjadi tegang dan mengejan, akhirnya menjadi wasir," kata Arthur Zaltz, kepala kebidanan dan ginekologi di Sunnybrook Health Sciences Centre di Toronto.

Secara umum, keluarnya darah di anus tidak akan memengaruhi rahim atau janin. Seringkali bercak darah seperti ini tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, bila darah yang keluar banyak atau Bunda tidak yakin dari mana asalnya, segera hubungi dokter untuk memeriksakannya ya.

Tips dan kondisi BAB yang aman untuk ibu hamil

Mengejan BAB adalah hal yang wajar untuk mengeluarkan feses dari tubuh. Namun, Bunda perlu memerhatikan frekuensi BAB dan feses yang keluar untuk mencegah sembelit hingga wasir.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sembelit terjadi ketika BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu. Feses pada kondisi sembelit mungkin akan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.

"Saat mengalami sembelit, perut bisa terasa penuh dan kembung," demikian tulis ACOG di laman resminya.

Cara mengatasi sembelit saat hamil

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi sembelit selama hamil. Berikut 6 tips mengatasi masalah pencernaan ini agar mengejan tidak keras, seperti dilansir laman Cleveland Clinic:

1. Konsumsi makanan kaya serat

Bunda dapat mengatasi sembelit saat hamil dengan konsumsi 25 sampai 30 gram makanan kaya serat setiap hari. Serat dapat melembutkan feses sehingga mudah dikeluarkan. Beberapa sumber makanan kaya serat adalah sayur, yogurt, buah-buahan.

2. Minum 8 sampai 12 gelas per hari

Delapan gelas air adalah jumlah minimum yang dibutuhkan saat hamil. Bunda setidaknya membutuhkan banyak cairan untuk mencegah dan mengatasi sembelit. Selain air mineral, Bunda bisa mendapatkan asupan cairan dari susu rendah lemak, smoothie, atau jus tanpa gula.

3. Olahraga teratur

Selama hamil, Bunda juga tetap perlu rutin bergerak. Lakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang untuk mengatasi sembelit.

Bunda juga dapat melakukan latihan Kegel setiap hari. Latihan ini dapat memperkuat otot-otot panggul sehingga mendukung rektum dan dapat meningkatkan sirkulasi di daerah anus.

4. Obat-obatan medis

Penggunaan obat-obatan medis mungkin diperlukan bila sembelit sulit ditangani dengan cara alami. Konsultasikan ke dokter untuk penggunaan suplemen atau obat-obatan ya, Bunda.

Cara mencegah ibu hamil mengejan berlebihan saat BAB

Sebenarnya, cara mencegah bumil mengejan keras sama seperti cara mengatasi sembelit. Namun, ada beberapa hal lain yang perlu Bunda lakukan agar mengejan tidak berlebihan saat hamil, yakni:

  1. Hindari mengejan berlebihan saat BAB. Sebagai gantinya, Bunda dapat duduk di toilet dalam waktu lama bila sulit mengeluarkan feses.
  2. Jangan menahan atau menunda buang air besar.
  3. Berbaring miring ke kiri di pagi hari. Di posisi ini, usus akan membantu feses keluar dengan mudah saat akan BAB.
  4. Gunakan bangku kecil sebagai penyangga kedua kaki saat duduk di toilet. Posisi ini bisa membuat Bunda lebih rileks dan mencegah mengejan berlebihan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 3 pencahar alami untuk atasi sembelit usai melahirkan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

Mengejan apakah membahayakan janin?

Jangan Mengejan Terlalu Kuat Memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, sebaiknya menghindari mengejan dalam buang air besar. Tidak hanya membahayakan untuk kesehatan bayi saja, jika ibu mengejan terlalu keras ditakutkan ibu akan mengidap penyakit lain seperti wasir atau ambeien.

Mengapa ibu hamil tidak boleh mengejan saat BAB?

Hamil atau tidak, mengejan berlebihan saat BAB bisa memicu wasir alias ambeien (hemoroid). Namun, ibu hamil punya risiko lebih besar mengalami kondisi ini. Pembengkakan pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) hingga dan anus bagian bawah akibat wasir dapat menyebabkan rasa sakit, terbakar, dan gatal.

Apa akibat sering mengejan?

Kebiasaan mengejan dapat membuat otot-otot yang mengatur pengeluaran urine dan feses menjadi lemah. Otot-otot tersebut tidak lagi bekerja dengan efektif sehingga Anda lebih berisiko mengalami kebocoran urine dan feses.

Bahayakah ibu hamil BAB keras?

Susah buang air besar saat hamil umumnya tidak berbahaya. Namun, jika mengalami sembelit parah disertai dengan nyeri perut, diare, keluarnya lendir atau darah saat BAB, hingga menyebabkan wasir, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.