Apakah boleh puasa 3 hari berturut

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut. 

Puasa Ayyamul Bidh ditunaikan setiap bulan, tanggal 13 hingga 15 bulan Hijriah.

Lalu apakah boleh puasa Ayyamul Bidh tidak dilaksanakan secara berurutan.

Puasa Ayyamul Bidh biasa disebut juga Puasa Hari-hari Putih karena pada saat pelaksanaannya, bulan tengah bersinar dengan terang, nampak lebih putih dan bercahaya.

Jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 1443 Hijruah ini jatuh pada tanggal 14, 15 dan 16 Februari 2022. 

Pertanyaannya, bagaimana jika hanya sempat melaksanakan satu atau dua hari saja?

Baca juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Digabung dengan Puasa Senin Kamis, Mulai Senin 14 Februari

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Februari 2022, Dilengkapi Niat

Misalnya ada urusan lain, atau sedang datang bulan bagi wanita?

Ustadz Khalid Basalamah dalam satu ceramahnya menjelaskan,  puasa Ayyamul Bidh akan lebih utama apabila dikerjakan 3 hari secara berturut-turut.

"Yang afdol (tanggal_red)  13, 14, 15, lalu ulama mengatakan bisa berurutan tapi tidak harus 13, 14, 15. Misal 1, 2, 3, atau 7, 8, 9 boleh," ujarnya.

Namun jika di tengah pelaksanannya ada udzur atau halangan, maka boleh diganti di hari lain dalam bulan hijriah yang sama,

"Ayyamul Bidh tentu lebih afdol bila 3 hari berturut-turut, tapi kalau orang ada udzur maka ia boleh menggantinya dengan hari lain," jelasnya.

Pada intinya, ia mengatakan, puasa Ayyamul Bidh adalah berpuasa selama 3 hari dalam satu bulan.

"Intinya berpuasa 3 hari dalam satu bulan," tuturnya.

Hal senada dikatakan Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi dalam akun Youtube-nya menyatakan hal itu tidak masalah.

Pertama, puasa ayyamul bidh tidak harus tanggal 13,14,15 hijriah setiap bulannya. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

يصوم المؤمن الثلاثة في أي وقت من الشهر، الرسول -صلى الله عليه وسلم- أوصى بصيام ثلاثة أيام من كل شهر، سواء كان في أوله، أو في وسطه، أو آخره، الأمر واسع بحمد الله، وإن تيسر صيام البيض الثالث والرابع عشر والخامس عشر متوالية فهو أفضل، وإلا فالأمر واسع، يصوم الإنسان البيض في أي وقت من الشهر مفرقة، أو متوالية

“Seorang mukmin hendaknya puasa 3 hari dalam satu bulan di hari apa saja. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mewasiatkan untuk puasa 3 hari dalam setiap bulan, baik di awal, di tengah, maupun di akhir. Perkaranya longgar walhamdulillah. Jika bisa untuk puasa ayyamul bidh tanggal 13, 14, 15 secara berurutan, ini lebih utama. Jika tidak demikian, maka perkaranya longgar. Boleh seseorang puasa ayyamul bidh dalam hari yang terpisah-pisah dalam satu bulan, boleh juga berurutan.”

Kedua, hitungan bulan itu dilihat dengan rukyatul hilal di awal bulan. Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

فأيام البيض إذا هي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر من كل شهر هجري، وتعرف هذه الأيام بمعرفة بداية الشهر الهجري، ويثبت الشهر برؤية الهلال أو بإكمال الشهر السابق له ثلاثين يوما، وعن اختلاف البلدان في الرؤية

“Puasa ayyamul bidh itu pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya. Ini diketahui dengan menghitung dari awal bulan Hijriyah. Dan bulan Hijriyah itu ditetapkan dengan ru’yatul hilal atau dengan menggenapkan bulan sebelumnya menjadi 30 hari, dan setiap negeri memiliki perbedaan ru’yah.”

Ketiga, jika pemerintah tidak melakukan ru’yatul hilal maka boleh dengan melihat kalender, kecuali ramadhan dan dzulhijjah. Ditanyakan kepada Syaikh Khalid Al Musyaiqih, “Jika penduduk negeri tidak melihat hilal kecuali hanya bulan ramadhan lalu bulan yang lain mereka berpegang pada hisab falaki secara mutlak, apakah puasa Asyura, puasa ayyamul bidh mengikuti kalender yang ada di negeri kita?”

Beliau menjawab, “Ya, mereka berpuasa Asyura dan ayyamul bidh mengikuti penduduk negeri mereka. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah:

الصوم يوم يصوم الناس والفطر يوم يفطر الناس

‘Hari puasa itu ketika orang-orang berpuasa, dan berbuka itu ketika orang-orang berbuka‘”.

Silakan ikuti kalender yang digunakan mayoritas kaum muslimin, yaitu kalender yang ditetapkan pemerintah. Jika sulit, maka pilih salah satu penanggalan yang dianggap paling banyak digunakan di Indonesia.

Dan andaikan salah dalam mengira-ngira tanggal, pun ini tidak masalah karena puasa ayyamul bidh tidak harus tanggal 13,14,15 hijriah saja sebagaimana kami sudah jelaskan.

Wallahu a’lam

Penulis: Ustadz Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

🔍 Wanita Shalihah, Allah Azza Wa Jalla Maksud, Niat Shalat Wajib, Hadits Mengucapkan Salam, Kisah Mukjizat Nabi Muhammad Saw, Puasa Ayyamul Bidh Dan Senin Kamis, Kurma Palsu, Lamaran Dan Tunangan, Ikhlas Dan Sabar Dalam Islam, Pertanyaan Tentang Nabi Dan Rasul

Apakah boleh puasa 3 hari berturut turut?

Sama seperti bulan lainnya, puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram juga dikerjakan selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi).

Puasa 3 hari puasa apa?

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari tiap bulan itu sama seperti melaksanakan ibadah puasa sepanjang tahun.

Apa yang dimaksud puasa 3 hari setiap bulan?

Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan pada pertengahan bulan. Namun, waktunya berdasarkan kalender Islam atau qomariah dan tidak bisa ditentukan menggunakan kalender yang biasa ditemukan atau kalender masehi.

Apakah boleh melakukan puasa setiap hari?

Seseorang diharamkan untuk berpuasa terus setiap hari, meskipun dia sanggup mengerjakannya. Akan tetapi, secara syari puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Nabi Muhammad ﷺ menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.