Transfer pricing merupakan kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer atas transaksi barang, jasa, harta tidak berwujud maupun transaksi finansial yang menjadi aktivitas perusahaan. Dapat juga diartikan sebagai besaran harga yang dibebankan satuan usaha individual pada perseroan multi satuan usaha atas transaksi yang terjadi di antara mereka. Show
Setiap satuan usaha menggunakan konsep ini jika usaha tersebut dijadikan sebagai pusat laba, serta memiliki tanggung jawab atas laba yang berasal dari penanaman modal. Melalui penerapan transfer pricing, perusahaan dapat melakukan pelaporan rugi sehingga tidak harus membayar pajak. Perusahaan diwajibkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan transaksi afiliasi di dalam dan luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menyusun dan menyerahkan Dokumen Penetapan Harga Transfer sesuai dengan kebijakan pelaporan yang ditetapkan. Kemungkinan transfer pricing dapat terjadi antar perusahaan, baik dalam anggota perusahaan tersebut maupun dengan pihak-pihak yang mempunyai keterikatan istimewa di dalam dan luar negeri.
Transaksi transfer pricing diartikan sebagai strategi, taktik serta motif pengurangan beban pajak. Jadi transfer pricing adalah penetuan harga atau imbalan berkaitan dengan penyerahan barang, jasa, maupun pengalihan teknologi antar perusahaan yang memiliki relasi istimewa.
Dimensi pejoratif memberikan penjelasan bahwa transaksi transfer pricing merupakan salah satu usaha mengurangi beban pajak melalui penggeseran laba ke perusahaan yang memperoleh besaran laba lebih kecil. Sehingga jumlah pajak yang dibebankan lebih rendah. 7 Tujuan Transaksi Transfer Pricing
Adanya transaksi transfer pricing yang dilakukan antar perusahaan biasanya terjadi dimulai dengan suatu hubungan istimewa antara perusahaan tersebut. Sehingga, hubungan istimewa dalam memperoleh penghasilan menjadi indikasi terpenting untuk menghitung laba kena pajak. Dalam pemaparan yang lebih lanjut mengenai tujuan transfer pricing sebagai berikut. HukumDari sisi hukum perseroan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan sinergi antara perusahaan dengan pemegang sahamnya (Wolfgang Schon, 2014). AkuntansiSementara dari sisi akuntansi manajerial, kegunaan transfer pricing adalah untuk memaksimalkan laba pada perusahaan lewat penetapan harga barang atau jasa yang dilakukan oleh unit organisasi dari suatu perusahaan kepada unit organisasi lainnya dalam perusahaan yang sama. PerpajakanDari perspektif perpajakan, transfer pricing merupakan kebijakan harga dalam transaksi yang dilakukan oleh pihak- pihak yang memiliki hubungan istimewa. Harga transfer dijelaskan sebagai harga yang ditentukan Wajib Pajak pada saat menjual, membeli dan membagi sumber daya dengan afiliasinya. PejoratifAnggapan terhadap transfer pricing lebih dikonotasikan sebagai sesuatu yang tidak baik dan memiliki makna pejoratif, yaitu pengalihan atas penghasilan kena pajak dari satu perusahan dalam suatu grup perusahaan multinasional kepada perusahaan lain dalam satu grup perusahaan yang sama di negara dengan tarif pajak lebih rendah. Pengalihan tersebut dilakukan untuk mengurangi total beban pajak dari grup suatu perusahaan multinasional. Penjelasan pejoratif yang dipaparkan berlandaskan pada manipulasi transfer pricing, abuse of transfer pricing, transfer mispricing, dan lain sebagainya. Dalam hal ini manipulasi transfer pricing dimaknai sebagai aktivitas menentukan harga transfer pada ketetapan yang terlalu besar atau terlalu kecil dengan tujuan membuat pajak yang terutang menjadi lebih rendah. Harga Transfer Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen:
Konsep, Manfaat dan Rekayasa” adalah sebagai berikut: Diferensiasi dapat dilaksanakan sebagai pelaksanaan strategi diversifikasi. Diversifikasi merupakan proses pembentukan unit-unit organisasi untuk menghadapi berbagai lingkungan industri. Semakin berkembang usaha perusahaan, semakin kompleks lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen.
Perkembangan usaha perusahaan seringkali didorong oleh perluasan pasar, baik perluasan dari sudut customer yang harus dilayani maupun perluasan daerah pemasaran yang harus dijangkau oleh perusahaan. Diversifikasi biasanya ditempuh melalui proses divisionalisasi, yang merupakan pembentukan divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba. Semakin luas
tingkat diversifikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, semakin besar kebutuhan manajemen puncak akan alat untuk mengintegrasikan berbagai divisi yang telah dibentuk. Pada dasarnya divisi-divisi yang telah dibentuk dalam proses divisionalisasi bukan merupakan bagian dari perusahaan yang diberi wewenang besar untuk memperoleh laba dibawah pengelolaan manajemen puncak, maka agar divisi dibentuk tidak bercerai berai, manajemen puncak memerlukan mekanisme integrasi berbagai divisi yang telah
dibentuk. Salahsatunya adalah dengan mekanisme harga transfer. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga transfer memberikan solusi yang baik bagi para manajer divisi untuk memanfaatkan kesempatan dan potensi internal yang mereka miliki sebagai otonomi divisi untuk meningkatkan laba masing-masing divisi, karena besar kecilnya laba tiap divisi atau unit usaha akan dapat memperlihatkan kinerja masing-masing divisi atau unit produksi tersebut. Selain itu juga harga transfer merupakan salahsatu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi, dimana harga transfer memberikan cara untuk menyatukan beberapa divisi atau unit usaha untuk bekerjasama didalam satu perusahaan. Pengertian,
Karakteristik dan Tujuan Harga Transfer Sedangkan menurut Bambang Hariadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang” mendefinisikan sebagai berikut: Kemudian menurut Abdul Halim dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” mengungkapkan pengertian harga transfer sebagai berikut: Dari beberapa definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penetapan harga transfer merupakan mekanisme yang mengatur pembagian pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh dua pusat laba atau lebih secara bersama-sama didalam suatu perusahaan. Apabila pusat laba dari sebuah perusahaan saling membeli dan menjual, ada dua keputusan yang harus dibuat secara periodik
untuk tiap produk yang sedang diproduksi oleh satu unit usaha dan dijual ke unit usaha lain: Dalam penentuan harga transfer, ada dua divisi yang terlibat, yaitu divisi penjual yang mentransfer barang atau jasa, dan divisi pembeli yang menerima transfer barang atau jasa dari divisi penjual. Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa harga transfer pada hakekatnya memiliki tiga karakteristik berikut ini: Dari uraian diatas terlihat jelas karakteristik-karakteristik yang ada pada harga transfer. Oleh karena itu ada dua hal yang selalu rundingkan oleh divisi penjual dan divisi pembeli didalam menentukan harga transfer,
diantaranya sebagai berikut: Tujuan harga transfer sebisa mungkin harus dicapai, karena dengan tercapainya tujuan harga transfer tersebut akan mengurangi masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, harga transfer harus memotivasi para manajer divisi untuk bertindak sebagaimana berrfungsi sebagai manajer perusahaan yang terpisah. Namun di lain pihak, manajer divisi harus bertindak untuk kebaikan perusahaan secara keseluruhan. Pencapaian tujuan yang satu biasanya mengakibatkan distorsi pencapaian tujuan lainnya. Metode Penetapan Harga Transfer Banyak metode penentuan harga transfer yang digunakan, namun tidak ada harga transfer yang sempurna. Setiap metode mempunyai keunggulan sekaligus memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan metode harga ttransfer lainnya. Menurut Supriyono dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” terdapat beberapa pendekatan umum dalam penetapan harga transfer, yaitu: Kedua metode tersebut mempunyai
perbedaan yang masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan, untuk lebih jelasnya akan diterangkan sebagai berikut: Apakah penentuan harga transfer itu sangat penting?Penentuan harga transfer antar pusat laba sangat penting jika: (1) transaksi transfer barang atau jasa antar pusat laba cukup signitikan, (2) biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir, (3) profitabilitas merupakan pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi divisi.
Apa peran penetapan harga transfer pada perusahaan multinasional?Harga transfer terutama digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar melalui rekayasa harga transfer antar divisi.
Mengapa metode harga pasar dianggap sebagai penentu harga transfer yang paling baik untuk diterapkan oleh manajemen?Harga transfer berdasarkan harga pasar dianggap paling baik karena mencerminkan kepentingan kedua pihak yang independent dan harga transfer ini similar dengan harga yang dibebankan dengan pihak luar.
Apa keuntungan dari harga transfer?5) Harga Transfer Arbitrer
Keuntungan dari metode ini adalah bahwa suatu harga dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga akan mencapai tujuan yang dianggap paling penting oleh manajemen pusat.
|