Wiyanto 2002:25 mengungkapkan bahwa plot adalah rangkaian peristiwa atau jalan cerita. Plot drama berkembang secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana, konflik yang kompleks, sampai ada penyelesaian konflik. Perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu 1 eksposisi, adalah tahap perkenalan; 2 konflik, adalah tahap dimulainya insiden kejadian yang menjadi dasar sebuah drama; 3 komplikasi, adalah tahap insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan
ruwet; 4 krisis, adalah tahap di mana berbagai konflik sampai pada puncaknya klimaks; 5 resolusi, adalah tahap penyelesaian konflik; dan 6 keputusan, adalah tahap semua konflik berakhir dan selesainya cerita. Berdasarkan beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa plot adalah rangkaiannya jalannya suatu peristiwa atau kejadian dalam cerita yang berkembang secara bertahap dan runtut dalam enam tahap, yaitu eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan. Show 2.2.1.3.3 Penokohan dan PerwatakanMenurut Suharianto 1982:31 penokohan atau perwatakan ialah penulisan mengenai tokoh cerita; baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidup, sikap, keyakinan, adat-istiadat dan sebagainya. Ada dua macam cara yang sering digunakan pengarang untuk melukiskan tokoh ceritanya, yaitu dengan cara langsung dan cara tidak langsung. Disebut dengan cara langsung apabila pengarang langsung menguraikan atau menggambarkan keadaan tokoh, sedangkan cara tidak langsung apabila pengarang secara tersamar dalam memberitahukan wujud atau keadaan tokoh ceritanya. Menurut Wellek dan Austin Warren 1989:288 penokohan ada dua yaitu, penokohan statis dan penokohan dinamis. Penokohan statis menampilkan satu kecenderungan yang dianggap dominan atau kecenderungan yang paling jelas secara sosial, sedangkan penokohan dinamis membutuhkan ruang dan penekanan dalam perkembangannya. Waluyo 2001:16-18 mengklasifikasikan tokoh-tokoh dalam drama sebagai berikut. 1. Berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita, terdapat tokoh-tokoh seperti di bawah ini: a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu oleh tokoh-tokoh lainnya yang ikut terlibat sebagai pendukung cerita. b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada seorang tokoh utama yang menentang cerita dan beberapa figur pembantu yang ikut menentang cerita. c. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun tokoh antagonis. 2. Berdasarkan peranannya dalam lakon serta fungsinya, terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut. a. Tokoh sentral, yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Mereka merupakan proses perputaran lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis. b. Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga menjadi medium atau perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis. c. Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Tidak semua lakon menampilkan kehadiran tokoh pembantu. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi watak dimensional. Penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik, psikis, dan sosial. Yang termasuk keadaan fisik tokoh adalah umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmaniah, ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, postur tubuh, dan sebagainya. Keadaan psikis tokoh meliputi watak, kegemaran, mentalitas, standar moral, temperamen, ambisi, kompleks psikologis yang dialami, keadaan emosi, dan sebagainya. Untuk keadaan sosial meliputi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi, dan sebagainya. Menurut Kosasih 2012:135 tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut. a. Tokoh gagal atau tokoh badut the foil. Tokoh ini mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh lain. b. Tokoh idaman the type character. Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah, adil, dan terpuji. c. Tokoh statis the static character. Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. d. Tokoh yang berkembang. Tokoh ini mengalami perkembangan selama cerita berlangsung. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa penokohan atau perwatakan adalah ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam suatu cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidup, sikap, keyakinan, adat-istiadat dan sebagainya. 2.2.1.3.4 DialogLearniseasy.com – Mari belajar tentang unsur unsur drama dan pengertiannya. Apa itu unsur unsur drama estetika, unsur unsur intrisik drama, unsur unsur estetika drama. Secara umum pengertian drama adalah suatu karya dialog yang dipertontonkan. Berdasarkan pengertian tersebut, drama memiliki unsur unsur drama dalam teks drama. Apa saja unsur unsur tersebut. Mari kita bahas lebih jauh
Terdapat beberapa macam unsur drama. Mulai dari penokohan (characterization) , perlengkapan (equitment) , latar , bahasa (language) dan alur ataupun plot. Berikut penjelasan tentang unsur unsur drama diatas a. Unsur Drama : Alur / PlotPengertian plot atau alur dalam unsur drama adalah perpindahan adegan atau cerita yang terjadi dalam drama tersebut. Setiap drama pastilah memiliki awal, tengah dan juga akhir atau ujung dari drama tersebut. Para ahli sendiri, membagi drama menjadi tiga bagian alur drama yaitu eksposisi, komplikasi, dan resolusi atau denoiement. 1. EksposisiPengertian eksposisi dalam alur drama dapat kita anggap sebagai pendahuluan atau intro dari drama. Pada bagian ini, diceritakan tentang karakter karakter yang ada dalam drama tersebut. Dalam drama musikal, bagian ini merupakan bagian yang memiliki sedikit musikalitas. Pada bagian ini pulalah, diajukan konflik atau permulaan berkembangnya konflik. Contoh pada drama musikal Romeo dan Juliet, dimulai dari pertemuan antara Romeo dan Juliet dan cerita adanya perselisihan diantara kedua keluarga besar mafia ini. Bagian tersebut adalah bagian eksposisi dari drama musikal Romeo dan Juliet. 2. KomplikasiBagian ini merupakan bagian yang dapat dijelaskan sebagai pertengahan cerita pada umumnya sebuah drama. Pada bagian ini di dominasi oleh clash atau pertentangan ataupun konflik yang terus terus hingga puncak. Berbagai rintangan bermunculan pada alur pada bagian komplikasi. Contoh pada drama musikal romeo dan juliet adalah terjadinya perkelahian dan pertempuran antara kedua kelompok mafia besar akibat Juliet yang ingin direbut oleh Romeo dan perebutan daerah kekuasaan orang tua masing masing. 3. ResolusiPengertian resolusi dalam alur drama adalah sebuah penyelesaian dari konflik itu sendiri. Jadi pada bagian komplikasi terdapat titik puncak dari konflik yang disebut klimaks. Klimaks atau turning point adalah titik dimana konflik paling besar terjadi dan muncul penyelesaian atau solusi besar di titik tersebut. Klimaks suatu drama contohnya drama musikal menentukan keberhasilan drama tersebut. Setelah klimaks terjadi, resolusi akan bermunculan. Biasanya pada drama musikal ini adalah dimana pahlawan atau tokoh utama seperti mendapatkan kekuatan yang besar untuk menolong sang putri. b. Unsur Drama : PenokohanPengertian penokohan dalam unsur drama adalah karakter dan jenis karakter yang dimiliki oleh aktor dan aktris dalam drama tersebut. Ada 4 macam jenis penokohan dalam drama yaitu (1) Tokoh gagal (2) Tokoh Idaman (3) Tokoh Statis (4) Tokoh yang berkembang.
c. Latar : Unsur Dramapengertian latar dalam unsur drama adalah unsur drama yang memberikan keterangan waktu dan tempat atau ruang pada sebuah drama. Latar drama dapat dimunculkan dalam bentuk set panggung atau benda lainnya, dapat juga melalui dialog pementas. d. Bahasa : Unsur DramaIni merupakan unsur drama yang menjadi media komunikasi dan juga menggambarkan tokoh karakter sekaligus latar ataupun peristiwa yang sedang di adegankan dalam drama tersebut. Bahasa dapat juga menjadi latar ataupun eksposisi bagi sebuah drama. Contoh, apabila aktor tersebut berbahasa bugis dan satu lagi berbahasa batak, maka kita sudah dapat menerka atau telah tergambarkan bahwa aktor pertama itu merupakan suku bugis dan aktor yang satunya lagi merupakan suku batak. e. Unsur Drama : PerlengkapanUnsur drama ini adalah pelengkap atau bumbu dari sebuah pementasan drama. Tanpa adanya perlengkapan, sebuah drama dapat berjalan, akan tetapi akan terasa hambar dan kurang menarik. Perlengkapan dapat berupa panggung itu sendiri, sistem audio atau sistem akustik, serta pencahayaan dan banyak lagi. Bahkan smoke atau asap buatan dapat menjadi perlengkapan. Kipas angin untuk adegan badai ataupun malam yang berangin. Itulah diatas artikel tentang unsur unsur drama dan pengertiannya, serta penjelasannya. Tetap belajar karena belajar itu mudah.
Apa yang dimaksud tokoh idaman brainly?Tokoh Idaman adalah tokoh yang memiliki karakter pahlawan atau penyelamat. Dia selalu dituliskan sebagai tokoh yang gagah dan terpuji.
Apa yang dimaksud dengan tokoh gagal?Salah satu jenis tokoh adalah tokoh gagal atau tokoh badut, yaitu tokoh yang memiliki pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Dalam drama, tokoh ini dapat berfungsi untuk mempertegas karakter tokoh lain.
Apakah perbedaan tokoh gagal atau tokoh badut dengan tokoh idaman?Tokoh idaman, yaitu tokoh terpuji dengan karakter yang adil, gagah dan cenderung mengusung kebenaran. Tokoh gagal / tokoh badut , merupakan tokoh yang memiliki pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain (tokoh idaman/protagonis).
Apa yang dimaksud dengan tokoh yang berkembang?Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan (dan perubahan) peristiwa dan plot yang dikisahkan /cerita.
|