Membaca intensif (Inggris: intensive reading) adalah studi saksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilakukan pembaca terhadap suatu bacaan yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman. Yang termasuk dalam kelompok membaca intensif ini ialah:
membaca telaah isi (content study reading)
membaca telaah bahasa (linguistic study reading).[1] Membaca intensif dapat kita bagi atas:[1] Membaca telaah bahasa merupakan kegiatan membaca yang dilakukan untuk mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan suatu gagasan. Bahasa yang digunakan penulis dapat bervariasi, bisa melalui sarana-sarana sastra dan simbol tertentu.[1] Membaca teliti adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara teliti untuk dapat memahami, menilai, serta mengevaluasi suatu informasi tertentu dalam media tulisan. Kegiatan membaca ini memerlukan proses yang bertahap, dan dilakukan dalam waktu yang lumayan lama.[1] Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami:[1] Membaca kritis atau critical reading adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis dan bukan hanya mencari kesalahan.[1]Aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
Membaca ide adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk menemukan ide atau gagasan utama yang hendak disampaikan penulis. Kegiatan ini dilakukan dengan proses resepsi dan pemahaman yang mendalam.[1]
Seperti namanya, membaca intensif adalah membaca teks pendek secara menyeluruh dan dengan tujuan yang jelas, seperti untuk menjawab pertanyaan pemahaman bacaan atau untuk mengidentifikasi bagaimana kalimat dihubungkan. Tidak seperti membaca yang luas, tujuan membaca intensif bukan untuk membaca banyak teks untuk kelancaran, tetapi untuk membaca sepotong teks yang lebih pendek untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam tentang teks itu. Meskipun pemahaman membaca dapat menjadi salah satu tujuan membaca intensif, tujuannya dapat mencakup mempelajari materi pelajaran, belajar kosa kata dan mempelajari niat penulis. Dengan kata lain, tujuan membaca intensif tidak terbatas pada pemahaman membaca. Pandangan holistikDalam membaca intensif, peserta didik biasanya membaca teks yang lebih sulit, dalam hal konten dan bahasa, daripada yang digunakan untuk membaca ekstensif. Untuk membantu siswa memahami teks yang dapat menghadirkan tantangan signifikan dalam hal kosa kata, tata bahasa dan / atau konsep, guru harus fokus pada keterampilan membaca, seperti mengidentifikasi ide-ide utama dan menebak makna kata-kata asing dari konteks (Macalister, 2011). Empat tujuan pembelajaran untuk membaca intensif adalah (Macalister, 2011):
Teori dan praktikInstruksi membaca pemahaman dapat fokus pada memahami konten / topik atau strategi membaca (Liang & Dole, 2006). Guru dapat menggunakan gambar atau video sebagai sarana untuk memperkenalkan peserta didik ke topik teks bacaan. Kegiatan pra-membaca alternatif adalah meminta siswa menyelesaikan kegiatan pernyataan benar / salah dan kemudian meminta mereka mendiskusikan tanggapan mereka dalam kelompok. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong peserta didik untuk memikirkan dan mengeksplorasi topik, menggambar pada latar belakang pengetahuan mereka. Ketika berfokus pada strategi membaca, guru dapat memperkenalkan ide membaca sekilas (membaca cepat untuk keseluruhan ide) dan memindai (membaca dengan cepat untuk menemukan informasi spesifik). Sebelum membaca teks untuk melatih keterampilan ini, guru dapat meminta siswa untuk berspekulasi tentang konten dan mengkonfirmasi spekulasi mereka setelah membaca teks. Kegiatan spekulasi memberikan arah dan tujuan untuk latihan membaca. Pengertian membaca intensifMembaca intensif ialah proses membaca yang dilakukan secara teliti dan juga cermat terhadap teks yang dibaca. Membaca intensif ini diterapkan dalam upaya untuk mencari informasi secara detail atau juga bisa diterapkan pada pencarian informasi sebagai bahan diskusi. Tujuan membaca intensifMembaca intensif, selain bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menentukan sebuah pokok persoalan atau perihal yang menarik dari suatu teks bacaan, untuk bisa atau layak dijadikan sebagai bahan diskusi. Membaca intensif juga bisa dipakai sebagai sarana untuk memilih salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling tepat untuk dijadikan sebagai bahan diskusi bersama teman. Selain dengan cara tersebut, kita juga bisa menentukan bahan diskusi dengan cara membuat kesimpulan dari pokok-pokok pikiran itu kemudian mengambil inti sari dari persoalannya. Yang perlu dierhatikan berkenaan dengan informasi yang layak untuk bisa menjadi bahan diskusi, antara lain adalah bisa menambah pengetahuan atau juga wawasan, bermanfaat, dan akan lebih baik jika sedang menjadi bahan pembicaraan oleh masyarakat. Ataupun perihal yang layak dibuat sebagai bahan diskusi dari suatu teks, kita perlu melakukan hal-hal di antaranya sebagai berikut; 1. Membaca dengan jeli sehingga bisa menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik jika kita menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih yang paling layak untuk dapat dijadikan sebagai bahan diskusi. 2. Dapat mempertimbangkan kemampuan diri dan juga kemampuan teman diskusi berkaitan dengan kemampuan diri menguasai atau juga memahami perihal yang akan kalian diskusikan. Jangan sampai kita menentukan bahan diskusi yang menarik, akan tetapi kita sendiri tidak memahami persoalan yang didiskusikan. 3. Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh para peserta diskusi terkait perihal yang ingin didiskusikan. Keutuhan informasi bisa terjaga jika informasi yang didapatkan benar-benar dipahami. Cermatilah informasi yang diterima secara teliti dan juga pahamilah pokok-pokok yang penting. Manfaat Membaca Intensif:
Karakteristik Membaca Intensif:
Cara Membaca IntensifSebagai bahan untuk diskusi dari suatu teks, kalian perlu melakukan hal-hal diantaranya sebagai berikut: Membaca dengan sangat jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan tetapi lebih baik jika kalian menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih yang paling layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi. Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan pada diri menguasai atau memahami perihal yang akan kalian diskusikan. Jangan sampai kalian menentukan diskusi yang menarik namun kalian sendiri tidak memahami persoalan tersebut. Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh para peserta diskusi terkait perihal yang akan didiskusikan. |