Apa yang dapat disimpulkan dari Yohanes 8 2 11?

Sikap Yesus terhadap perempuan yang berdosa adalah memberi pengampunan tanpa memandang status perempuan itu dan mengasihi setiap manusia. Kita diajarkan untuk tidak menghakimi kesalahan sesama, memberi kesempatan orang bertobat, mengampuni dan mengasihi sesama tanpa memandang status.

Table of Contents

  • Bagaimana sikap Yesus yang mengampuni Menurut Yohanes 8 1 11?
  • Apa yang disampaikan kutipan Kitab Suci Yohanes bab 8 ayat 1 sampai 11?
  • Apa yang dapat disimpulkan dari Yohanes 8 2 11?
  • Bagaimana tanggapan Yesus terhadap orang

Pembahasan

YESUS MENGAMPUNI PEREMPUAN BERZINA

Injil Yohanes 8 ayat 1 sampai 11 menceritakan Yesus sedang mengajar di bait Allah tiba-tiba datanglah kaum Farisi membawa seorang wanita yang tertangkap berzina dan meminta Yesus menghukum sesuai hukum Taurat. Kaum Farisi mengharapkan Yesus menyelamatkan wanita itu dan mereka dapat menjebak Yesus yang melanggar hukum Taurat.

Yesus mengabaikan mereka, tetapi mereka terus mendesak. Akhirnya Yesus memberikan ijin pada siapa saja yang tidak memiliki dosa untuk mengukum wanita itu dengan merajam wanita dengan batu. Setiap orang malu lalu pergi satu persatu. Setelah semua orang pergi, Yesus tidak menghukumnya, lalu meminta wanita itu untuk bertobat dan tidak melakukan dosa lagi.

Disini kita diajarkan:

  • Tidak menghakimi kesalahan orang lain karena kita pun makhluk yang berdosa yang telah memohon pengampunanNya.
  • Membantu orang yang berdosa untuk bertobat.
    Dengan memberikan pengampunan, orang yang berdosa akan mendapatkan kelegaan dan melakukan pertobatan.
  • Memberi pengampunan tanpa memandang latar belakang orang.
    Yesus tidak memiliki dosa dan bisa merajam wanita itu, tapi dia mengampuni wanita yang dipandang najis.
  • Mengasihi setiap orang.
    Mengasihi setiap orang terutama mereka yang membutuhkan belas kasih.

Pelajari lebih lanjut

  • Yesus Mengampuni Perempuan brainly.co.id/tugas/30835942
  • Perumpamaan Anak yang Hilang brainly.co.id/tugas/14462477
  • Pertobatan brainly.co.id/tugas/1399092

Detail Jawaban

Kelas : VIII

Mapel : Sosiologi

Bab : -

Kode : -

#TingkatkanPrestasimu

#SPJ3

Pertanyaan

Jawaban

Sebuah upaya mempelajari Alkitab dengan jujur tentunya akan mengakui bahwa manusia, sebagai ciptaan istimewa Allah, telah diberkati dengan "hak asasi" tertentu. Pelajar Alkitab yang sejati selalu cenderung terhadap konsep kesetaraan, keadilan, dan kebajikan. Alkitab mengajar bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Oleh karena itu, manusia mempunyai kekuasaan dan kehormatan di atas ciptaan lainnya (Kejadian 1:26).

Gambaran Allah di dalam manusia mengandung pengertian bahwa pembunuhan adalah pelanggaran yang keji. "Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri" (Kejadian 9:6). Beratnya hukuman ini menekankan beratnya pelanggaran tersebut. Hukum Musa penuh dengan berbagai contoh bagaimana Allah menuntut perlakuan manusiawi terhadap semua orang. Sepuluh Perintah Allah mengandung larangan terhadap pembunuhan, pencurian, pendambaan kepemilikan orang lain, perzinahan, dan saksi palsu. Kelima hukum itu menjunjung tinggi perlakuan etis terhadap sesama manusia. Adapun contoh lain di dalam Hukum yang memerintah supaya pendatang diperlakukan dengan baik (Keluaran 22:21; Imamat 19:33-34), pemeliharaan orang miskin (Imamat 19:10; Ulangan 15:7-8), pemberian pinjaman tanpa bunga kepada orang miskin (Keluaran 22:25), dan pembebasan orang yang bekerja melunasi hutangnya setiap lima puluh tahun (Imamat 25:39-41).

Alkitab mengajar bahwa Allah tidak membeda-bedakan atau pilih-kasih (Kisah 10:34). Setiap orang adalah ciptaan-Nya yang unik, dan Ia mengasihi setiap orang (Yohanes 3:16; 2 Petrus 3:9). "Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN" (Amsal 22:2). Oleh karena itu, Alkitab juga mengajar supaya orang Kristen tidak membeda-bedakan menurut ras, jenis kelamin, latar belakang kebudayaan, atau kedudukannya dalam masyarakat (Galatia 3:28; Kolose 3:11; Yakobus 2:1-4). Kita harus baik kepada semua orang (Lukas 6:35-36). Alkitab memberi himbauan keras terhadap mereka yang memanfaatkan orang yang miskin dan yang tertindas. "Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia" (Amsal 14:31).

Sebaliknya, umat Allah harus membantu siapapun yang butuh pertolongan (Amsal 14:21; Matius 5:42; Lukas 10:30-37). Di sepanjang sejarah, sebagian besar orang Kristen mengerti dan melaksanakan tanggung-jawab mereka untuk membantu sesama. Berbagai rumah sakit dan panti asuhan di dunia ini didirikan oleh umat Kristen yang peduli. Tidak sedikit reformasi dalam sejarah, termasuk penumpasan praktik perbudakan, dipelopori oleh pria dan wanita Kristen yang mencari keadilan.

Sampai hari ini, umat Kristen masih berusaha melawan pelanggaran hak asasi manusia dan mengusahakan kebaikan semua orang. Dimanapun mereka membagikan Injil, mereka sedang menggali sumur, menanam tanaman, memberi pakaian, obat-obatan, serta pendidikan bagi mereka yang melarat. Hal ini sudah sewajarnya.

Ada pengertian dimana orang Kristen sudah tidak mempunyai "hak" atas dirinya, karena ia telah menyerahkan hidupnya pada Kristus. Kristus "memiliki" orang percaya itu. "...Kamu bukan milik kamu sendiri..." (1 Korintus 6:19-20). Namun otoritas Allah tidak melanggar gambar dan rupa Allah di dalam diri kita. Ketundukan kita terhadap kehendak Allah tidak membatalkan perintah-Nya yang berbunyi "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39). Sebaliknya, kita melayani Allah ketika kita melayani sesama kita (Matius 25:40).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang diajarkan Alkitab tentang hak asasi manusia?

Bagaimana sikap Yesus yang mengampuni Menurut Yohanes 8 1 11?

Sikap Yesus terhadap perempuan yang berdosa adalah memberi pengampunan tanpa memandang status perempuan itu dan mengasihi setiap manusia. Kita diajarkan untuk tidak menghakimi kesalahan sesama, memberi kesempatan orang bertobat, mengampuni dan mengasihi sesama tanpa memandang status.

Apa yang disampaikan kutipan Kitab Suci Yohanes bab 8 ayat 1 sampai 11?

“Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan baru kepada perempuan itu”.

Apa yang dapat disimpulkan dari Yohanes 8 2 11?

Tuhan mengasihi orang berdosa. Dia rela mati di atas kayu salib menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Jadi Jangan sia-siakan anugerah keselamatan itu, hiduplah dalam pertobatan dan jangan menghakimi orang lain!

Bagaimana tanggapan Yesus terhadap orang

Jawaban. menegurnya karena orang-orang itu menghakimi perempuan yang berzina itu. Yesus berkata, "barangsiapa yang tak merasa berdosa, hendaklah dia melempar batu pertama kali." orang2 itu kemudian terdiam dan pergi meninggalkan perwmpuan itu..

Peristiwa apa yang terjadi pada Yohanes 8 1 11?

Pengalaman Yesus memperlakukan perempuan yang berzinah yang dihadapkan kepada-Nya oleh para ahli Taurat dan orang Farisi dalam Injil Yohanes 8:1-11 sejatinya menjadi refleksi biblis bagi Gereja dalam perjuangannya mengangkat martabat perempuan.

Apa pesan Injil Yohanes 8 2 11?

Tuhan mengasihi orang berdosa. Dia rela mati di atas kayu salib menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Jadi Jangan sia-siakan anugerah keselamatan itu, hiduplah dalam pertobatan dan jangan menghakimi orang lain!

Siapa yang tidak berdosa boleh melempar batu?

8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Yohanes menceritakan tentang apa?

Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M.