Apa saja kebijakan-kebijakan pada masa usman bin affan? sebutkan!

KOMPAS.com - Khalifah Usman memerintah selama 13 tahun yakni dari 644-655 M atau 23-35 H.

Dikutip dari Khulafaur Rasyidin (2019), Usman merupakan sahabat karib Abu Bakar. Lewat Abu Bakar, ia bertemu Muhammad dan masuk Islam.

Usman bin Affan punya julukan Zunnuarain Walhijratain. Artinya memiliki dua cahaya dan dua kali hijrah.

Ia menikahi dua putri Nabi, Rukayah dan Umi Kulsum. Usman juga dua kali hijrah yakni ke Hasby dan Madinah.

Ia disegani karena berasal dari keturunan bangsa saudagar yang kaya raya.

Baca juga: Nama dan Gelar Khulafaur Rasyidin

Naiknya Usman menjadi khalifah

Usman menggantikan Umar bin Khattab menjadi khalifah yang ketiga.

Sebelum Umar wafat, Umar telah mengangkat enam orang yang bertugas menentukan khalifah selanjutnya.

Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqas.

Keenamnya bermusyawarah untuk menentukan pengganti. Usman bin Affan dipilih karena paling senior.

Ia pun dibaiat sebagai khalifah di Masjid Nabawi pada 23 H atau 644 M di usia 70 tahun.

Baca juga: Masa Kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq

Di masa pemerintahan Usman, ekspansi terus dilakukan. Atas usul Muawiyah, Usman juga membentuk armada angkatan laut.

Wilayah yang dikuasai yakni

  • Afrika: Barqah, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah
  • Asia: Armenia, Tabaristan, Amu Daria, negeri-negeri Balkha, Harah, Kabul, dan Haznah di Turkistan
  • Eropa: Cyprus

Ia membagi kekuasaan Islam menjadi 10 provinsi dengan masing-masing amir atau gubernur.

Di bawah Usman, umat Islam mengalami era paling makmur dan sejahtera.

Konon, rakyatnya mampu naik haji berkali-kali. Bahkan budak dijual berdasarkan berat timbangannya.

Ia membangun polisi keamanan dan pengadilan. Sebelumnya, pengadilan digelar di masjid.

Di masa Usman, khitbah Idul Fitri dan Idul Adha didahulukan sebelum shalat. Begitu juga azan pertama pada shalat Jumat.

Ia memerintahkan tanah yang kosong untuk digarap sebagai sawah.

Baca juga: Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab

Ia berjasa membangun bendungan untuk mencegah banjir dan mengairi sawah. Banyak juga jalan dan jembatan yang dibangun.

Usman juga dikenang sebagai khalifah pertama yang memperbaiki dan memperluas Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Ini seiring banyaknya umat Islam yang melaksanakan ibadah haji sebagai rukun Islam kelima.

Prestasi Usman yang paling gemilang yakni membukukan Al-Quran. Pembukuan dilakukan karena Islam semakin luas.

Ada perbedaan bacaan dan dialek dalam melafalkan Qur'an.

Orang yang pertama memperhatikan ini adalah Huzaifah bin Yaman. Huzaifah menyampaikannya kepada Usman.

Menanggapi ini, Usman membentuk panitia pembukuan Al-Quran. Al-Quran kemudian digandakan dan dikirim ke Mekkah, Suriah, Basrah, Kufah, dan Madinah.

Baca juga: Petunjuk tentang Alien yang Tersembunyi dalam Surat-surat Al Quran

Akhir pemerintahan Usman bin Affan

Pemerintahan Usman berlangsung selama dua periode, masing-masing enam tahun. Kejayaannya di periode pertama membuatnya dipilih lagi memimpin di periode kedua.

Namun di periode kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan.

Usman diprotes karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan kepada keluarganya dari Bani Umayyah.

Ini menyebabkan Usman lemah di pemerintahan. Ia tak dapat berbuat banyak terhadap keluarganya.

Pada tahun 35 H atau 655 M, sekitar 1.500 orang datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Usman ini.

Karena tak ditanggapi, protes berubah menjadi pemberontakan. Sebagian juga dihasut oleh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang disebut pura-pura masuk Islam dan kerap menyebar fitnah.

Akibatnya, rumah Usman dikepung dan ia didesak mundur sebagai khalifah. Seorang pemberontak bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap dan membunuh Usman.

Usman wafat di usia 82 tahun pada 20 Mei 656 M.

Baca juga: Mengapa Aceh Dijuluki Kota Serambi Mekkah?

Apa saja kebijakan-kebijakan pada masa usman bin affan? sebutkan!

Apa saja kebijakan-kebijakan pada masa usman bin affan? sebutkan!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Daftar Isi:

  • Skripsi ini berjudul:“Dampak Kebijakan Pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan Terhadap Pemerintahan Khalifah Ali Bin Abi Thalib” Disusun oleh Ridho Septiawan. BP 1313040520. Mahasiswa Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh Terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan membuka lembaran hitam dalam sejarah perpolitikan umat Islam. Sejak saat itu, benih-benih permusuhan di dalam tubuh umat Islam terus tumbuh, persoalan yang sudah lama terkubur, muncul kembali, terutama persoalan Bani Hasyim dan Bani Umayyah. Peristiwa pembunuhan khalifah Utsman tersebut juga membuat cacat perjalanan sejarah umat Islam, karena konflik perselisihan terus berlangsung dan pemerintahan dilanjutkan oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib. Ketika Ali Bin Abi Thalib pun menjadi khalifah, pemeritahan yang ditinggalkan khalifah Utsman Bin Affan membawa dampak akibat khalifah Utsman Bin Affan mengeluarkan kebijakan-kebijakan menuai pro kontra. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah:1)Bagaimana kondisi pemerintahan khalifah Utman Bin Affan? 2)Apa kebijakan-kebijakan yang ada pada pemerintahan khalifah Utsman Bin Affan? 3.)Apa dampak dari kebijakan- kebijakan yang ada pada pemerintahan khalifah Utsman Bin Affan terhadap pemerintahan khalifah Ali Bin Abi Thalib? Metode yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan sejarah (history approach) dengan mencari tahu dampak kebijakan-kebijakan pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan terhadap khalifah Ali Bin Abi Thalib. Untuk memperoleh gambaran yang tepat dari masalah yang berhubungan dengan judul maka sumber data yang dicari sebagai berikut. penulis menggunakan dua sumber data yaitu, sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer penelitian ini adalah kitab sejarah karena penelitian ini menjadikan sejarah sebagai sasaran utama penelitian seperti kitab Tarikh Khulafa yang ditulis oleh Imam As- Suyuthi, kitab Bidayah Wannihayah yang ditulis oleh Ibnu Katsir. dll. Sedangkan sumber lainnya adalah buku-buku seperti Politik & kekuasaan dalam sejarah Islam yang ditulis oleh Ibn Qutaibah, meneladani kepemimpinan khalifah yang ditulis oleh Abdullah Munib El-Basyiri, dll. Hasil yang diperoleh, Pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan menggunakan lembaga-lembaga untuk menjalankan roda pemerintahannya seperti : wazir/Muawwin, gubernur, hakim, baitul mal, dan militer sahingga menjadikan pemerintahan yang membuat nyaman. Namun ketika pemerintahan enam tahun terakhir pemerintahan menjadi kacau akibat khalifah Utsman Bin Affan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menuai pro-kontra. Salah satu contoh kebijakan khalifah Utsman Bin Affan adalah kebijakan nepotisme dimana kursi pemeritahan lebih dominan diisi oleh kerabat-kerabatnya. Pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan pun berdampak kepada pemerintahan khalifah Ali Bin Abi Thalib, yakni : timbulnya pemberontakan anti Utsman, perebutan mahkota kepemimpinan, konflik internal umat Islam, dan timbulnya peristiwa tahkim

Apa saja kebijakan-kebijakan pada masa usman bin affan? sebutkan!

Setelah penikaman, Umar masih bertahan selama beberapa hari . Dalam keadaan sakit, ia membentuk sebuah dewan yang beranggotakan enam orang yaitu antara lain Abdurrahman bin Auf , Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan. Dewan inilah yang dikenal dengan sebutan Dewan Syura. Keenam anggota Dewan Syura adalah para sahabat Nabi paling terkemuka yang masih hidup hingga saat itu. Mereka semua harus bersidang untuk menentukan siapa di antara mereka yang menggantikan kedudukan Umar sebagai khalifah. Sepeninggalan Umar bin Khatab, Dewan Syura mulai bersidang untuk menentukan pengganti Umar. Abdurrahman bin auf ditunjuk sebagai ketua sidang. sidang berjalan alot sehingga selama tiga hari lamanya. Pada hari terakhir, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaidillah mengundurkan diri dari pencalonan. Maka calon khalifah yang tersisa hanyalah Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan sebagai khalifah. Ketika dibaiat, usia Usman bin Affan hampir 70 tahun.

Adapun Kebijakan dan Strategi Khalifah Usman bin Affan.


a. Perluasan Wilayah.
Pada masa khalifah Usman terdapat juga beberapa upaya perluasan daerah kekuasaan Islam di antaranya adalah melanjutkan usaha penaklukan Persia. Kemudian Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia. Usaha perluasan daerah kekuasaan Islam tersebut lebih lancar lagi setelah dibangunnya armada laut. Satu persatu daerah di seberang laut ditaklukanya, antara lain wilayah Asia Kecil, pesisir Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia.

Dalam upaya pemantapan dan stabilitas daerah kekuasaan Islam di luar kota Madinah, khalifah Usman bin Affan telah melakukan pengamanan terhadap para pemberontak yang melakukan maka di daerah Azerbaijan dan Rai, karena mereka enggan membayar pajak, begitu juga di Iskandariyah dan di Persia.

b. Standarisasi Al-Qur’an.


Pada masa Usman, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal secara baca Al-Qur’an (qiraat). Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan beragam cara baca. Karena perselisihan ini, hampir saja terjadi perang saudara. Kondisi ini dilporkan oleh Hudzaifah al Yamani kepada Khalifah Usman. Menanggapai laporan tersebut, Khalifah Usman memutuskan untuk melakukan penyeragaman cara baca Al-Qur’an. Cara baca inilah yang akhirnya secara resmi dipakai oleh kaum muslimin. Dengan demikian, perselisihan dapat diselesaikan dan perpecahan dapat dihindari.

Dalam menyusun cara baca Al-Qur’an resmi ini, Khalifah Usman melakukannya berdasarkan cara baca yang dipakai dalam Al-Qur’an yang disusun leh Abu Bakar. Setelah pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya untuk dikirim ke Mesir, Syam, Yaman, Kufah, Basrah dan Mekkah. Satu mushaf disimpan di Madinah.Mushaf-mushaf inilah yang kemudian dikenal dengan nama Mushaf Usmani. Khalifah Usman mengharuskan umat Islam menggunakan Al-Qur’an hasil salinan yang telah disebarkan tersebut. Sementara mushaf Al-Qur’an dengan cara baca yang lainnya dibakar.

c. Pengangkatan Pejabat Negara.

Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun. Pada paruh terakhir masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin karena umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H/655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdir dari orang-orang yang kecewa itu. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting di antaranya adalah Marwan ibnu Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting. Usman laksana boneka dihadapan kerabatnya tersebut. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Usman sendiri.

d. Pembangunan Fisik.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masa Usman tidak ada kegiatan-kegiatan yang penting. Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas mesjid Nabi di Madinah.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kebijakan dan strategi khalifah Usman bin Affan semasa menjadi khalifah. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.