Apa peristiwa penting yang terjadi setelah dibacakannya teks proklamasi

Apa peristiwa penting yang terjadi setelah dibacakannya teks proklamasi

Ilustrasi mencari kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD MI halaman 93 subtema 2 pembelajaran 2 tentang peristiwa-peristiwa setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. //Prfm

PortalJember.com - Salam giat belajar adik-adik, kita akan mempelajari Kunci Jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 5 SD MI Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Edisi Revisi 2017 terbitan Kemendikbud.

Di artikel ini akan dibahas subtema 2 tentang Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan. Kunci jawaban untuk yang dibagikan dalam artikel ini yaitu dari pertanyaan di halaman 93.

Alangkah baiknya, adik-adik terlebih dahulu mencoba untuk mengerjakan soal yang ada semampunya, kemudian setelah selesai mintalah koreksi dari orang tua masing-masing.

Baca Juga: Mengapa Bangsa Barat Melakukan Penjelajahan Samudra? Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD MI Halaman 6 Subtema 1

Berikut kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD MI halaman 93 subtema 2 pembelajaran 2 tentang peristiwa-peristiwa setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, seperti dilansir PortalJember.com dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Anisa Maharani, S.Pd.

>

Pembelajaran 2

Ayo Berlatih

Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

Jawaban:



KONTAN.CO.ID - Banyak peristiwa penting yang dilalui bangsa Indonesia sebelum meraih kemerdekaan, termasuk saat menyusun Teks Proklamasi Kemerdekaan. Teks proklamasi merupakan bagian penting dari kemerdekaan Indonesia. Teks yang dibacakan oleh Ir. Soekarno ini menjadi bukti Indonesia telah merdeka dari penjajahan.  Pembacaan teks Proklamasi yang berlangsung di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta menjadi peristiwa yang sakral dan bersejarah. Selain momen pembacaannya, peristiwa sebelum dan saat proses perumusan teks Proklamasi juga penting Anda ketahui.  Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta terwujud begitu saja. Ada banyak peristiwa penting sebelum teks Proklamasi berhasil dibacakan oleh Presiden Pertama RI.  Baca Juga: Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda

Jepang menyerah pada sekutu dan peristiwa Rengasdengklok

Kemerdekaan Indonesia bisa terwujud berawal dari jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, sehingga memaksa Jepang menyerah pada sekutu. Bersumber dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Peristiwa penting ini diketahui oleh golongan muda Indonesia melalui siaran radio BBC Inggris. Melihat ada kesempatan untuk merdeka, golongan muda kemudian mendesak golongan tua untuk segera menyatakan kemerdekaan.  Belum ada pernyataan resmi dari Jepang membuat golongan tua menolak usulan dari golongan muda. Mereka memilih menunggu hingga 24 Agustus 1945, yaitu tanggal yang ditetapkan Jepang sebagai hari kemerdekaan Indonesia.  Tidak ingin kemerdekaan Indonesia diberikan oleh Jepang, pada 15 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta "diculik" oleh golongan muda. Sukarni, Wikana, dan Chairul Saleh merupakan tokoh golongan muda yang membawa dwitunggal ke Rengasdengklok. Mereka berharap, dengan memisahkan Soekarno dan Hatta dari anggota golongan tua lainnya, mereka bisa berubah pikiran dan segera menyatakan kemerdekaan. Baca Juga: Jelang HUT ke-76 RI, 335 tokoh dianugerahi tanda kehormatan dan bintang jasa

Apa peristiwa penting yang terjadi setelah dibacakannya teks proklamasi

Apa peristiwa penting yang terjadi setelah dibacakannya teks proklamasi

Apa peristiwa penting yang terjadi setelah dibacakannya teks proklamasi
Lihat Foto

Dok TRIBUNNEWSWIKI.COM

Peristiwa terjadinya Bandung Lautan Api (BLA).

KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Tujuan dilaksanakannya proklamasi sendiri adalah untuk terlepas dari jerat penjajah dan mencapai cita-cita bangsa. Kendati demikian, setelah peristiwa bersejarah itu, bangsa Indonesia masih harus meladeni pertempuran di berbagai daerah.

Lantas, apa saja pertempuran yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Pertempuran Medan Area

Pada 9 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Medan dengan dipimpin oleh Ted Kelly. Hal itu diikuti oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration), yang menurunkan pasukannya di bawah pimpinan Westerling untuk mengambil alih pemerintahan.

Melihat kondisi ini, para pejuang Indonesia segera membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Akibatnya, pada 13 Oktober 1945, terjadilah perlawanan rakyat terhadap Sekutu di Medan, Sumatera Utara, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Pertempuran Medan Area.

Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak

Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 13 Oktober 1945, di mana pasukan Sekutu diboncengi NICA tiba di Bandung.

Alasan Sekutu menduduki kota Bandung karena hendak melucuti dan menawan tentara Jepang.

Sebulan setelahnya, yakni pada 27 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia segera pergi dari area Bandung Utara, tetapi ditolak.

Di sisi lain, pejuang Indonesia juga bingung untuk ikut perintah yang berbeda dari Jakarta dan Yogyakarta. Pasalnya, Pemerintah RI dari Jakarta menginstruksikan agar mereka tidak pergi dari Bandung.

Presiden Sukarno (tengah), Wapres Mohammad Hatta (keempat kanan), bersama para menteri kabinet pemerintahan RI pertama di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 4 September 1945. Foto: ANTARA FOTO/IPPHOS

Proklamasi yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 ternyata bukanlah akhir dari perjuangan Indonesia. Setelah proklamasi, masih ada banyak hal yang harus dilalui Indonesia sebagai negara baru.

Perjuangan para tokoh proklamasi kemerdekaan masih panjang, terlebih saat itu perang Pasifik baru saja berakhir. Hal itu membuat semua wilayah kekuasaan Jepang akhirnya jatuh ke tangan tentara sekutu bernama Allie Forces Netherland East Indies (AFNEI).

Pembacaan teks proklamasi. Foto: Wikipedia

Kedatangannya ke Indonesia yang diboncengi Netherland Indies Civil Administrasion (NICA) ternyata tidak disukai masyarakat Indonesia. Hal tersebut menyebabkan masyarakat harus melalui sejumlah pertempuran yang menjadi peristiwa penting setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berikut sejumlah peristiwa penting tersebut.

Dalam perjuangan di Surabaya, terdapat dua peristiwa penting, pertama saat insiden Bendera di Hotel Yamato. Pada tanggal 19 September 1945, Belanda mengibarkan bendera negaranya yang berwarna merah putih biru di Hotel Yamato, sehingga menimbulkan kemarahan para pemuda Indonesia. Akhirnya para pemuda tersebut merobek bagian biru dari bendera itu hingga tersisa warna merah dan putih.

Kemudian peristiwa penting kedua di Surabaya yakni saat Gubernur Jawa Timur menolak ultimatum yang diberikan AFNEI. Pada tanggal 10 November 1945 pecahlah perang antara masyarakat Surabaya dengan pasukan AFNEI. Untuk mengenang dan menghormati kejadian tersebut, dibuatlah Tugu Pahlawan di Surabaya dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan

Pada 20 Oktober 1945 tentara sekutu yang dibonceng NICA mendarat di Semarang. Di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel, tentara sekutu berniat untuk membebaskan tawanan perang Belanda di Magelang. Hal itu menimbulkan bentrokan senjata.

Para pejuang Indonesia di bawah kepemimpinan Letkol M. Sarbini mengejar pasukan sekutu yang mundur ke Ambarawa. Dalam pertempuran tersebut, Letkol Isdiman gugur.

Lalu, pasukan Indonesia pun melancarkan serangan ke Ambarawa pada 12 Desember 1945. Setelah itu, pasukan sekutu mundur hingga ke Semarang pada 15 Desember 1945. Hal itu membuat tanggal 15 Desember menjadi peringatan Hari Infantri dan dibangunnya Monumen Palagan Ambarawa.

Tentara sekutu mengeluarkan ultimatum pada 21 November 1945 agar kota Bandung bagian Utara dikosongkan paling lambat 29 November 1945. Namun, ultimatum tersebut tidak dihiraukan sehingga terjadi bentrokan senjata. Hasilnya, Bandung Utara dikusai sekutu, semetara Bandung Selatan dikuasai pejuang Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Ultimatum kedua pun diberikan sekutu agar masyarakat dan TKR segera mengosongkan Bandung Selatan pada 23 Maret 1946. Setelah mempertimbangkan keselamatan masyarakat dan politik, Pemerintah Indonesia memerintahkan TKR segara mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. TKR pun mengikut perintah tersebut, namun mereka tidak mau memberikan Bandung Selatan secara cuma-cuma, sehingga para pasukan membumihanguskan wilayah tersebut.

Setelah itu, para pejuang tetap melakukan perlawanan dengan melakukan perang gerilya dan gugurlah Mohammad Toha pada peristiwa tersebut. Saat ini peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Pertempuran Lima Hari di Semarang

15 Oktober 1945 di Semarang, terdapat isu bahwa cadangan air minum masyarakat di Candi telah diracuni oleh pihak Jepang. Hal itu menyebabkan bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara Jepang tak terhindarkan selama lima hari. Dalam peristiwa tersebut telah gugur Dr. Karyadi, hingga kini namanya diabadikan di Rumah Sakit Umum di Semarang.


Page 2