Apa pahala istri yang sabar atas keburukan suami?

GOWAPOS - Saat mengetahui ikatan suci dikhianati dengan perselingkuhan, mungkin akan menjadi suatu mimpi buruk yang terasa sangat nyata.

Setiap istri tidak menginginkan hal itu terjadi dalam ikatan suci sebuah pernikahan.

Berselingkuh artinya suami sudah melakukan kebohongan besar dan mengkhianati janji yang diucapkan saat pernikahan.

Kadang setiap pasangan yang merasa dikhianati sering mengambil jalan pintas dengan bercerai.

Memang dalam islam perceraian tidak dilarang, apalagi di antara kedua pasangan ada yang berkhianat atau suami tidak memberikan nafkah.

Baca Juga: HUKUM ISTRI yang Melawan Suami, PAHAMI dan AMALKAN dalam Kehidupan Berumah Tangga

Tapi, jika wanita menerima telah diselingkuhi oleh suami dan masih mau untuk menerimanya kembali, Allah subhanahu wa ta'ala telah menjanjikan pahala yang besar bagi istri yang bersikap sabar saat menghadapinya.

1. Mendapatkan pahala lebih besar dari pahala amalan sunnah
Bagi istri yang sabar telah diselingkuhi oleh suami, Allah menjanjikan pahala yang lebih besar dari segala amalan sunnah yang pernah dilakukannya.

Islam juga menyebut bahwa kesabaran seorang istri adalah ciri-ciri perempuan mulia yang hidupnya bakal diridhai oleh Allah SWT.

Dalam kitab Fathul Baari juga disebutkan, “Hak suami merupakan kewajiban bagi istri. Melaksanakan kewajiban harus didahulukan daripada melaksanakan amalan sunnah.

Pertanyaan:

Ustadz, kami sudah membaca keterangan jawaban Ustadz tentang sampai kapan suami harus bersabar? Lalu bagaimana dengan hal sebaliknya? Sampai kapan istri harus bersabar? Apakah yang harus dilakukan oleh istri bila banyak mendapati hal yang tidak ia sukai dari suaminya?

Jawaban:

Ukhti, hidup ini pasti ada ujian, belum berkeluarga ataupun sudah. Yang suda berkeluarga tentu ujiannya lebih banyak, karena itu apabila berhasil pahalanya pun lebih banyak. Lihat surat at-Taghabun: 15.

Bagaimana kalau istri banyak mendapati hal yang tidak disukai dari suaminya? Memang tidak ada dalil bahwa semua tindakan suami harus disenangi istri, karena boleh jadi istri salah atau mengikuti hawa nafsunya. Satu contoh; suami yang kaya, bijak, dan adil, bila dia hendak menikah lagi tentu istri kurang suka, kecuali istri yang dirahmati oleh Allah. Karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“…Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Qs. An-Nisa’: 19).

وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 216).

Apabila yang tidak disukai oleh istri karena suami sering menyakitinya dengan lisan atau perbuatan, nasihati dengan lisan atau perbuatan, nasihati dia dengan kata-kata yang lembut, bila perlu tunjukkan dalilnya, dan bersabarlah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

اَلْمُسْلِمُ إِذَا كَانَ مُخُالِطا النَّاسَ وَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ خَيْرٌ مِنَ المُسْلِمِ الَّذِي لاَ يُخُالِطُ النَّاسَ وَلاَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ

“Orang muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik daripada orang muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya.” (HR. Tirmidzi: 2431, dishahihkan oleh Al-Albani; lihat Shahihul Jami’: 6651).

Jika suami melakukan berulang kali, beristighfarlah dan keraskan pengaduan ukhti kepada Allah: “Ya Allah, berilah aku kesabaran dan ampunilah dosaku dan dosa suamiku, berilah dia petunjuk ke jalan-Mu yang benar”; sebagaimana tersebut di dalam surat at-Taghabun: 14. Insya Allah dia akan paham kebaikan istri.

Jika dengan jalan ini suami masih menganiaya istri, datangkan hakam dari pihak suami dan istri (lihat surat An-Nisa: 35). Jika belum berhasil, mintalah cerai atau melapor kepada hakim; insya Allah urusan akan selesai.

Sumber: Dijawab oleh Ust. Aunur Rofiq dalam Majalah al-Mawaddah, Edisi 7 Tahun I ,Shofar 1429 H – Februari 2008
Dipublikasikan oleh: KonsultasiSyariah.com

🔍 Arti Sekufu, Hukum Istri Menolak Berhubungan, Agama Syiah Di Iran, Belajar Islam Dari Nol, Bulan Baik Menikah, Doa Lengkap Setelah Sholat

Apa pahala istri yang sabar atas keburukan suami?

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28

Apa pahala bagi istri yang sabar menghadapi suami?

seorang istri yang sabar dalam menghadapinya suaminya akan mendapatkan pahala seperti Asiyah yakni memiliki derajat yang mulia di mata Allah. Keutamaan Asiyah istri Fir'aun wajib dipelajari. “Dan seorang istri yang taat pada suami nya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya”.

Apakah istri harus sabar menghadapi suami?

Sikap sabar hendaknya dimiliki oleh siapa saja, termasuk seorang istri. Dalam membina rumah tangga, seorang istri harus menahan dirinya dari keluh kesah terhadap sikap suami, perlakuan suami, serta ujian yang datang menghampiri.

Pahala apa saja untuk seorang istri?

Berikut dibawah ini penjelasan mengenai pahala yang didapat bersama istri..
Memenuhi hak suami istri. ... .
Menuju jalan ke surga bersama istri. ... .
Membuat hidup lebih baik. ... .
Kasih Sayang. ... .
Bercanda Suami dan Istri. ... .
Membahagiakan Hati. ... .
Memandang Mendapat Pahala. ... .
Berusaha menjadi yang terbaik..