Kamis, 5 Desember 2019 | 13:00 WIB
Bobo.id - Ketika berolahraga, kita akan menggunakan sepatu khusus, yang dirancang untuk olahraga tertentu. Misalnya, sepatu yang digunakan untuk bermain sepak bola dilengkapi dengan paku-paku kecil di bagian bawahnya. Tujuan paku kecil ini adalah agar sepatu bisa mencengkram tanah dengan baik, sehingga tidak terjatuh saat bermain bola. Selain itu, ada juga sepatu khusus untuk digunakan saat berlari, yang biasanya sangat ringan. Baca Juga: Kamu Suka Olahraga Lari? Simak Dulu Tips Memilih Sepatu Lari Ini Tidak hanya ringan, sepatu lari dengan desain khusus juga dipercaya bisa meningkatkan kemampuan lari orang yang menggunakannya. Namun, apakah sepatu lari dengan desain dan berat tertentu dapat memengaruhi kecepatan lari orang yang memakainya? Apa yang memengaruhi kecepatan seseorang saat berlari, ya? Page 2
Page 3
Bobo.id - Ketika berolahraga, kita akan menggunakan sepatu khusus, yang dirancang untuk olahraga tertentu. Misalnya, sepatu yang digunakan untuk bermain sepak bola dilengkapi dengan paku-paku kecil di bagian bawahnya. Tujuan paku kecil ini adalah agar sepatu bisa mencengkram tanah dengan baik, sehingga tidak terjatuh saat bermain bola. Selain itu, ada juga sepatu khusus untuk digunakan saat berlari, yang biasanya sangat ringan. Baca Juga: Kamu Suka Olahraga Lari? Simak Dulu Tips Memilih Sepatu Lari Ini Tidak hanya ringan, sepatu lari dengan desain khusus juga dipercaya bisa meningkatkan kemampuan lari orang yang menggunakannya. Namun, apakah sepatu lari dengan desain dan berat tertentu dapat memengaruhi kecepatan lari orang yang memakainya? Apa yang memengaruhi kecepatan seseorang saat berlari, ya? Memilih sepatu olahraga yang tepat adalah persiapan yang penting sebelum berolahraga. Selain harus sesuai dengan ukuran kaki, sepatu olahraga juga perlu disesuaikan dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Dengan begitu, Anda dapat bergerak dengan nyaman dan tidak malah mengalami cedera. Kesalahan memilih sepatu olahraga dapat menyebabkan beragam keluhan, mulai daritaji tumit, nyeri tulang kering, Morton's neuroma, nyeri pergelangan kaki, nyeri punggung, nyeri lutut, jari kaki lecet, hingga nyeri pinggul. Memilih Sepatu Olahraga Sesuai KebutuhanUntuk setiap jenis olahraga, terdapat sepatu yang desain, bahan, dan beratnya dirancang secara khusus. Selain bisa berfungsi lebih baik untuk olahraga tersebut, sepatu khusus ini biasanya dan mampu melindungi kaki selama berolahraga. Berikut adalah beberapa jenis sepatu olahraga yang paling umum digunakan: 1. Sepatu untuk lariSepatu untuk lari dibuat sangat fleksibel agar kaki dapat menekuk bebas setiap kali penggunanya melangkah. Agar tidak mudah rusak dan tidak menyebabkan cedera, sepatu lari atau jogging sebaiknya tidak digunakan untuk olahraga jenis lain, misalnya tenis yang memerlukan gerakan menyamping. 2. Sepatu aerobikSama seperti sepatu lari, sepatu arobik juga sebaiknya fleksibel. Olahraga aerobik sering kali melibatkan lompatan-lompatan. Jadi, sebaiknya sepatu memiliki penyangga yang kuat dan bantalan yang empuk untuk melindungi kaki saat melandas. 3. Sepatu untuk berjalanJalan kaki merupakan salah satu bentuk olahraga yang sangat baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama kesehatan jantung dan paru-paru. Olahraga ini memerlukan sepatu yang bisa mengurangi rasa nyeri pada tumit dan mata kaki. Oleh karena itu, pilihlah sepatu olahraga yang ringan, dapat menyangga lengkungan telapak kaki dengan pas, dan empuk, dengan sol belakang yang sedikit lebih tinggi. Selain itu, sepatu untuk berjalan juga sebaiknya lebih kaku di bagian depan agar jari kaki lebih nyaman. 4. Sepatu tenisPada aktivitas olahraga yang menggunakan raket, seperti tenis dan badminton, Anda membutuhkan sepatu yang bisa mendukung gerakan badan yang cepat dan berulang dari sisi ke sisi dan dari belakang ke depan atau sebaliknya. Biasanya, sepatu untuk olahraga jenis ini mampu memberikan fleksibilitas dan keseimbangan di bagian dalam dan luar kaki. 5. Sepatu basketJika Anda gemar bermain basket, pilihlah sepatu dengan sol yang tebal dan kaku agar lebih seimbang saat berlari di lapangan. Untuk mendapatkan keseimbangan yang ekstra, Anda bisa memilih sepatu basket yang menutupi pergelangan kaki hingga mata kaki. 6. Sepatu sepak bolaSepatu untuk sepak bola harus mampu meredam banyaknya tekanan pada kaki, terutama ketika permainan dilakukan pada lapangan rumput buatan. Jika sepatu yang digunakan tidak sesuai, pemain bola berisiko mengalami kapalan pada permukaan kulit atau gangguan pertumbuhan kuku kaki. 7. Sepatu cross trainersSepatu olahraga jenis ini biasanya terdiri dari beberapa fungsi gabungan agar bisa dimanfaatkan dalam lebih dari satu aktivitas olahraga. Sepatu cross trainers setidaknya harus memiliki fleksibilitas pada bagian depan kaki dan memiliki keseimbangan yang baik. Tips Membeli Sepatu OlahragaSebelum memutuskan membeli sepatu olahraga, pertimbangkan beberapa hal berikut:
Perlu diketahui bahwa sepatu olahraga memiliki masa pakai. Biasanya sepatu olahraga perlu diganti setelah pemakaian selama kurang lebih 6 bulan atau 300 jam untuk olahraga aerobik atau sekitar 480–800 kilometer untuk olahraga lari. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti sepatu ketika sol bagian belakangnya sudah rusak atau ketika sepatu sudah terasa tidak nyaman untuk dipakai berolahraga. Dalam memilih sepatu olaharaga, merek dan harga bukan menjadi patokan utama. Lihatlah kesesuaian sepatu dengan bentuk kaki Anda dan jenis olahraga yang Anda lakukan, tingkat ketahanan, serta keseimbangan sepatu. Jika Anda memiliki masalah pada kaki atau pergelangan kaki, seperti radang sendi, sebaiknya mintalah rekomendasi dari dokter untuk memilih sepatu olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
KOMPAS.TV - Lari menjadi salah satu olahraga yang digemari karena mudah dilakukan dan punya banyak manfaat bagi tubuh. karena tidak membutuhkan alat khusus selain sepatu. Bahkan ada yang berlari tanpa alas kaki. Berlari dengan atau tanpa alas kaki, mana yang lebih baik? Melansir WebMD, pelari yang memakai sepatu cenderung menginjak tanah dengan tumit terlebih dahulu. Hal ini menghasilkan tekanan hingga 3 kali berat tubuh dan dapat memicu cedera seperti peradangan pada tendon Achilles. Sebaliknya, Peter Francis dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam artikel di The Conversation menjelaskan, lari tanpa alas kaki dapat meningkatkan kelincahan gerak kaki karena tekanan berkurang. Hal ini menyebabkan otak mampu memberikan informasi lebih baik terhadap kontrol otot dan pergerakan sendi, sehingga dapat dipusatkan pada posisi yang minim risiko. Baca Juga: 9 Vitamin dan Mineral Terbaik untuk Kesehatan Tubuh Selain itu, berlari tanpa alas kaki juga memiliki manfaat lain seperti memperkuat otot, tendon, dan ligamen, melancarkan aliran darah, hingga mengoptimalkan fungsi sel darah putih dan merah. Di sisi lain, terbiasa lari tanpa alas kaki dapat menyebabkan telapak kaki menjadi cenderung lebih datar. Padahal struktur alami telapak kaki sedikit melengkung, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh saat bergerak. Berlari dengan sepatu bisa menjaga lengkungan pada telapak kaki agar tetap berfungsi dengan normal, sekaligus melindungi kaki dari kondisi cuaca ekstrem atau benda-benda yang dapat melukai permukaan kaki. Berlari dengan atau tanpa alas kaki sama-sama memiliki manfaat dan kerugiannya masing-masing. Namun yang terpenting adalah untuk selalu memperhatikan keselamatan diri sendiri saat berlari. Oleh karena itu, pastikan untuk menyesuaikan kondisi tubuh, memperhatikan persiapan sebelum lari, serta medan yang dijadikan lintasan. (*) Video Editor & Grafis: Joshua Victor Penulis : Gempita-Surya Sumber : diolah dari berbagai sumber |