Apa makna yang terkandung dalam kata Datanglah Kerajaan-Mu dalam doa Bapa kami berkaitan dengan pemahaman tentang Kerajaan Allah?

Kita memohon agar Kerajaan Allah dapat dinyatakan kepada kita, seperti kita juga memohon agar nama-Nya dimuliakan di dalam kita.

Pertama, kitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Kerajaan Allah telah ada, sebagaimana dinyatakan oleh Kristus sendiri, terutama dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Namun setelah Perjamuan Terakhir, Kerajaan Allah datang dalam Ekaristi. Maka Kristus sendiri adalah Kerajaan Allah itu.[1]

Ke-dua, kedatangan Kerajaan Allah juga dapat diartikan sebagai kejayaan Allah melalui kedatangan Kristus kembali di akhir zaman. Kita memohon datangnya kerajaan kita yang dijanjikan Allah, yang telah diperoleh dari darah dan sengsara Kristus. Sebab Kristus sendiri berjanji, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” (Mat 25:34).[2] Namun, pengharapan akan kedatangan Kerajaan Allah di akhir zaman tidak melemahkan namun meneguhkan dan bahkan mendorong partisipasi Gereja untuk mengusahakan perkembangan budaya, masyarakat, dan dunia ke arah keadilan dan kedamaian.[3]

Ke-tiga, permohonan akan datangnya Kerajaan Allah harus diikuti oleh keteguhan jiwa untuk menolak dosa dan kedagingan, agar jiwa kita dapat dimurnikan oleh Allah.[4] Juga diperlukan doa yang terus menerus agar kita setia, tidak menyimpang dari kerajaan Surga itu, supaya jangan kita seperti orang-orang Yahudi yang telah terlebih dulu menerima janji tersebut, namun mereka meninggalkannya (lih. Mat 8:11).[5]

[1]Lih. KGK 2816, 2821.

[2]Lih. St. Cyprian, Treatise 4, On the Lord’s Prayer,  13. Ref:
http://www.newadvent.org/fathers/050704.htm

[3]Lih. KGK 2818.

[4]Lih. KGK 2819.

[5]Lih. St. Cyprian, Treatise 4, On the Lord’s Prayer,  13. Ref:
http://www.newadvent.org/fathers/050704.htm

Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Amin. Rangkaian kata tersebut adalah cara umat Katolik membuka doa.

Doa Bapa Kami dikenal dengan doa The Lord's Prayer dalam bahasa Inggris atau Pater Noster dalam bahasa latin.

Doa Bapa Kami adalah doa pedoman yang diajarkan Yesus Kristus kepada murid-muridnya dalam khotbah di sebuah bukit, berdasarkan injil Matius 6:5-13.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai doa pertama yang diajarkan Tuhan Yesus, tak banyak umat Katolik yang tahu sejarah panjang Doa Bapa Kami. Pemahaman Doa Bapa Kami selama ini hanya ditelaah maknanya saja tanpa mengetahui sejarahnya.

Sejarah Doa Bapa Kami

Apa makna yang terkandung dalam kata Datanglah Kerajaan-Mu dalam doa Bapa kami berkaitan dengan pemahaman tentang Kerajaan Allah?
Foto: iStockphoto/kavram
Gereja Sabda Bahagia atau Church of the Beatitudes di Yerusalem, bukit tempat Yesus mengajarkan doa Bapa Kami menurut Injil Matius 

Dalam doa Bapa Kami, terdapat enam permohonan yang tersusun secara paralel. Tiga permohonan ini ditujukan bagi kepentingan Allah, meliputi pengkudusan nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya.

Sementara tiga sisanya untuk kepentingan manusia, meliputi permohonan rezeki, pengampunan, dan pertobatan.

Penelitian menyebut ada tiga elemen umum dari Doa Bapa Kami, yaitu Pujian, Permohonan, dan Kerinduan akan datangnya kerajaan Allah.

Tiga elemen ini, menyerupai doa lain dari matriks Yahudi di zaman Yesus Kristus. Disebutkan juga kemungkinan besar, Yesus menggunakan bahasa Aramic (Ibrani kuno) saat mengajarkan doa ini kepada murid-muridnya.

Perbedaan Konteks Doa Bapa Kami dalam Injil Lukas dan Matius

Apa makna yang terkandung dalam kata Datanglah Kerajaan-Mu dalam doa Bapa kami berkaitan dengan pemahaman tentang Kerajaan Allah?
Foto: iStockphoto/trabantos
Gereja Pater Noster, tempat murid Yesus meminta diajarkan Doa Bapa Kami menurut Injil Lukas

Doa Bapa Kami umum ditemui dalam Injil Matius dan Lukas (11: 2-4) dari Alkitab Deuterokanonika.

Walaupun tidak diketahui waktu dan tempat pasti saat Yesus mengajarkan dan menyebarkan Doa Bapa Kami, Alkitab mencatat ada perbedaan kalimat Doa Bapa Kami di Injil Matius dan Lukas.

Perbedaan ini menimbulkan perdebatan panjang bagi umat Kristiani dalam menentukan kalimat doa yang harus digunakan.

Konteks doa Bapa Kami dalam Injil Matius disampaikan Yesus saat memberikan khotbah 8 sabda bahagia bagi ke-12 muridnya di atas bukit (Yerusalem).

Doa Bapa Kami pada Injil Matius ditujukan Yesus sebagai doa perkumpulan umat atau berjemaat. Ini terlihat pada kalimat di akhir kutipan ayat [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya].

Sedangkan pada Injil Lukas, kalimat yang diucapkan Yesus lebih ringkas, sehingga dinilai lebih mengarah kepada pola doa pribadi.

Meski berbeda konteks, namun sebenarnya tidak menghilangkan makna sesungguhnya dari Doa Bapa Kami.

Makna Doa Bapa Kami

Berdoa sejatinya komunikasi secara khusus hati ke hati dengan Yesus. Doa juga bisa dikatakan, sebagai napas iman setiap insan manusia. Ini yang mendorong para murid Yesus meminta untuk diajarkan satu doa yang dapat menjadi pedoman dasar.

Merunut dari kedua injil, kata Bapa pada awal doa merujuk pada makna manusia yang sudah menjadi anak-anak Allah.

Dalam doa ini, Yesus mengajarkan dua nasihat kepada para murid, janganlah berdoa untuk dinilai orang atau agar dikatakan hebat dalam ibadah dan kedua ungkapkan secara langsung apa yang menjadi kegelisahanmu kepada Allah Bapa.

Tanpa disadari Doa Bapa Kami hanya terbatas diucapkan tanpa merenungkan maknanya.

Lalu, apa makna dari setiap kalimatnya? Mari kita telaah isi dan penjelasan Doa Bapa Kami yang telah diajarkan Tuhan Yesus Kristus, merujuk berbagai sumber.

Bapa kami yang ada di Surga

Dalam kalimat pertama ini, umat Kristiani memanggil Tuhan dengan Bapa. Kata Bapa, menggambarkan hubungan pribadi erat antara anak dan Bapanya. Sedangkan, kata kami diartikan sebagai satu saudara/saudari dalam Kristus.

Dimuliakanlah Nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu

Rumusan kalimat ini bermaksud memuliakan Tuhan Yesus, sebagai pencipta bumi dan seisinya. Kata dikuduskanlah Nama-mu, juga bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan segala kekudusan-Nya.

Oleh karena itu sebagai umat dan anak Allah, tidak boleh mengucapkan nama Tuhan dengan sembarangan.

Jadilah Kehendak-Mu di atas Bumi seperti di Dalam Surga

Kata ini bermakna penyerahan diri, dengan segala kerendahan hati manusia pada Tuhan.
Seringkali, saat berdoa manusia memaksakan keinginan dan harapannya pada Tuhan. Dari kata ini, Yesus ingin mengajarkan anak-anak-Nya untuk selalu berserah diri pada Bapa. Sebab, Bapa mengetahui apa yang terbaik, apa yang kita butuhkan di bumi dan di surga.

Berilah Kami Rezeki pada Hari Ini

Kata ini menjadi pengingat rejeki dan kesehatan merupakan berkat yang Tuhan berikan pada kita. Sekaligus mengajarkan manusia untuk berbagi rezeki kepada yang kekurangan. Tuhan juga ingin manusia ingat bahwa semua hanya titipan Tuhan semata.

Dan Ampunilah Kesalahan Kami seperti Kami pun Mengampuni yang Bersalah pada Kami

Makna kalimat berikut adalah Tuhan ingin mengajak setiap manusia untuk berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu, sebelum mengampuni kesalahan yang orang perbuat pada kita.

Dan Janganlah Masukkan Kami ke Dalam Pencobaan, tetapi Bebaskanlah Kami dari yang Jahat

Adam dan Hawa adalah contoh betapa rapuhnya manusia jatuh ke dalam dosa. Doa adalah salah satu cara Tuhan membimbing manusia untuk jauh dari kejahatan dan cobaan.


Doa Bapa Kami, sebenarnya sebuah perjanjian manusia dengan Allah. Dari doa, Tuhan memberkati manusia dengan Kehendak-Nya, Pengampunan-Nya, dan Berkat-Nya. Manusia cukup menggantinya dengan perbuatan dan tindakan baik bagi sesama.

Perubahan dalam Doa Bapa Kami

Apa makna yang terkandung dalam kata Datanglah Kerajaan-Mu dalam doa Bapa kami berkaitan dengan pemahaman tentang Kerajaan Allah?
Foto: AP/Andrew Medichini
Ilustrasi. Paus Fransiskus mengizinkan perubahan dalam kalimat Doa Bapa Kami pada Juni 2019.

Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus pada pertengahan tahun 2019 dilaporkan mengizinkan perubahan dalam kalimat Doa Bapa Kami.

Kalimat yang diubah dalam Doa Bapa Kami adalah "dan jangan masukkan kami ke dalam pencobaan" menjadi "dan jangan biarkan kami jatuh ke dalam pencobaan".

Paus Fransiskus menyebut perubahan itu didasarkan pada terjemahan Bapa Kami dalam bahasa Inggris yang tidak tepat.

"Itu bukan terjemahan yang baik, sebab itu seperti Tuhan yang membawa ke pencobaan."

"Seorang Bapa (Tuhan) tidak akan pernah melakukan hal itu. Bapa akan membantu untuk bangkit (dari percobaan). Setanlah yang menuntun kita ke dalam pencobaan," ujar Paus dikutip dari The Guardian. 

Perubahan pada kalimat ini telah disepakati saat pertemuan umum Episcopal Conference Italia pada tahun lalu.

Isu perubahan kalimat Doa Bapa Kami muncul setelah 16 tahun penelitian menemukan kesalahan secara teologi, pastoral, maupun gaya bahasa.

Perubahan kalimat pada Doa Bapa Kami awalnya sulit diterima kaum tradisionalis, namun kini hal tersebut lebih bisa diterima.

(imb/fef)

[Gambas:Video CNN]