Apa makna dari hari raya Idul Adha?

Selain Idul Fitri, umat Islam memiliki hari raya lainnya yang tak kalah penting, yakni Idul Adha. Di hari ini, umat Islam di segala penjuru dunia memperingati sebuah peristiwa spesial yang dipanggil kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma’il sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT. Lantas, apa makna kurban sendiri bagi umat Islam?

Ibadah kurban yang dilakukan umat Islam dengan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Seperti halnya ibadah haji, kurban juga bersifat simbolik. Kurban bagi umat Islam merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan. Caranya dengan berbagi makanan berharga kepada mereka yang tidak mampu.

Kurban sendiri sebenarnya telah dilakukan sejak zaman pra Islam. Tepatnya ketika orang-orang Arab kafir dan Yahudi mengorbankan darah dengan harapan memperoleh kekayaan dan perlindungan Allah.

Islam datang untuk mengubah tradisi tersebut. Penyembelihan kurban dilakukan bukan untuk mendamaikan Tuhan yang sedang marah atau untuk menebus dosa-dosa sebagaimana yang diyakini umat di luar Islam. Sebaliknya, dalam Islam kurban memiliki  makna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tentang keikhlasan merelakan apa yang kita miliki.

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang diceritakan secara turun temurun adalah buktinya. Kala itu, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putra kesayangannya. Perintah ini diterima melalui mimpi yang terus berulang. Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Allah dan dia pun memberi tahu putranya, Ismail.

Baca juga: Apa yang Kamu Tahu Tentang Puasa Arafah?

Selama masa persiapan, Nabi Ibrahim tak henti digoda oleh setan dengan mencoba menghalanginya untuk melaksanakan perintah Allah. Ibrahim kemudian mengusir setan dengan melemparkan kerikil ke arahnya. Untuk memperingati penolakan mereka terhadap setan, batu-batu dilemparkan dalam lontar jumrah dalam ibadah haji.

Ketika tiba pelaksanaan penyembelihan, pisau Ibrahim tidak dapat melukai Ismail. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan.

“Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Singkat cerita, berkurban merupakan perintah Allah SWT dan ini tercantum dalam Al Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1-3. dan hadis yang diriwayatkan dalam Hadits Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu sunnah bagi kamu.”

Selain menjadi bentuk ibadah yang menyiratkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, makna kurban juga bisa berupa upaya untuk melepaskan berbagai macam sifat buruk mirip binatang dalam diri seperti rakus, suka menindas, menyerang, dan tidak mengenal norma seperti halnya manusia.

Selain itu, kurban juga menjadi pengingat umat islam terhadap bentuk ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.

Umat Muslim sebentar lagi akan merayakan Idul Adha 1441 H. Pemerintah menetapkan Idul Adha 1441 H yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah ini jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020, Bunda.

Idul Adha ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi. Hari besar dalam Islam ini berdasarkan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail. Hal ini ada dalam Alquran, surat As Saffat ayat 102 yang berbunyi:

Baca Juga : Kisah Sedih Pilot Terpaksa Jadi Tukang Antar, Dulu Gaji Rp60 Juta Kini....

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


(Fa lamma balaga ma'ahus-sa'ya qala ya bunayya inni ara fil-manami anni azbahuka fanzur maza tara, qala ya abatif'al ma tu'maru satajiduni in sya`allahu minas-sabirin)

Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Kemudian, Allah SWT mengganti anak Nabi Ibrahim dengan seekor domba untuk disembelih. Hal ini ada dalam Alquran surat As Saffat ayat 107, berbunyi:

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

(Wa fadainahu bizib-ḥin 'azim)

Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Apa makna dari hari raya Idul Adha?
Ilustrasi berqurban/ Foto: AP/Fareed Khan

Kisah Nabi Ibrahim ini kemudian dimaknai dengan pengorbanan untuk yang dicintai. Sejak saat itu, umat Islam melakukan qurban, yaitu memberikan sebagian hartanya untuk dibelikan hewan qurban, menyembelih, memakan, dan membagikannya kepada orang-orang sekitar, termasuk orang miskin.

"Idul Adha, itu artinya pengorbanan kita memberikan apa yang kita cintai dari harta benda kepada orang lain dengan maksud ibadah kepada Allah," kata Ustaz KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, dilansir CNN Indonesia.

Berqurban seperti menyucikan diri dan harta kita. Tak cuma itu, rasa kasih sayang dan peduli terhadap sesama bisa kita tumbuhkan dan tunjukan di hari ini.

"Agar kita menjadi peka terhadap kehidupan di dunia bahwa apa yang dari Allah akan kembali kepada Allah," ujar Wahyul.

Hikmah yang bisa dipetik dari cerita Nabi Ibrahim bisa pengingat untuk seorang Muslim. Artinya, kita mesti siap untuk berqurban demi kebahagiaan orang lain karena kebaikan adalah ciri khas umat Muslim.

Keutamaan berqurban termasuk dalam amal saleh. Dilansir laman Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) keutamaan ini ada dalam hadist riwayat yang berbunyi:

"Aisyah radhiyallahu'anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam).

Apa makna dari hari raya Idul Adha?
Ilustrasi berdoa/ Foto: iStock

Idul Adha 10 Dzulhijjah

Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah atau 70 hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Menurut Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya, 10 awal Dzulhijjah adalah hari yang istimewa. Ini menjadi hari-hari terbaik untuk melakukan banyak ibadah.

"Kalau seandainya di Ramadhan tidak ada Lailatul Qadar, maka 10 awal Dzulhijjah bisa melebihi 10 akhir Ramadhan, karena ini mutlak. Nabi menyebut, 'Tidak ada hari-hari yang lebih bagus'," kata Buya Yahya, dalam YouTube Al-Bahjah TV.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon ini mengatakan, pada 10 akhir bulan Ramadhan yang jadi keutamaan adalah malamnya. Sementara untuk hari secara umum, yang terbagus adalah 10 awal Dzulhijjah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama (bulan Dzulhijjah).

Di bulan Dzulhijjah ini, Bunda bisa melakukan ibadah puasa sunnah, Tarwiyah, dan Arafah. Disunnahkan untuk berpuasa mulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah.

Pada hari puncak Idul Adha, umat Muslim akan menjalankan salat. Buya Yahya mengingatkan agar salat Hari Raya jangan sampai ditinggalkan. Namun, jika seseorang terlambat atau berhalangan, bisa mengerjakan sendiri di rumah.

"Salat hari raya adalah disunnahkan berjamaah, cuma jika anda ada halangan dan ketinggalan, Anda jangan ketinggalan keutamaan salat Hari Raya. Maka Anda bisa melakukan salat sendiri di rumah, tanpa khotbah enggak apa-apa, yang penting salat," tuturnya.

Di Hari Raya Idul Adha ini, sebaiknya dimaknai dengan mempererat jalinan silaturahmi, Bunda. Pandemi Corona atau COVID-19 yang terjadi saat ini jangan dijadikan kendala ya. Kita tetap bisa memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan teman dan kerabat.

Apa makna Hari Raya Idul Adha?

Peringatan peristiwa ketika Nabi Ibrahim A.S. bersedia untuk mengorbankan putranya untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan dombaIduladha / Tujuannull

Apa makna dari hari Idul qurban brainly?

Jawaban. idul adha bermakna berkorban . bukan haja ber kurban . berkorban yang dimaksud adalah seperti yang dicontohkan nabi ismail yang rela disembelih demi menjalankan perintah Allah , dan nabi ibrahim yang rela menyembelih anak nya .

Apa makna Idul Adha dan bagaimana sejarahnya jelaskan secara singkat?

Sejarah Idul Adha Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim dan Putranya. Sejarah Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Hal ini bersandar pada suatu kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an.