Apa kekurangan penyajian data dalam bentuk tabel?

Penyajian Data Statistik  adalah metode–metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu kumpulan data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik iferensia atau kesimpulan apapun tentang data tersebut.

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud apa adanya atau sebagaimana data itu diperoleh.

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

Tujuan Penyajian Data : 1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, 2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti, 3. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan

4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan tersusun dengan rapi.

Fungsi Penyajian Data : 1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan

2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu : 1. Narasi, yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk narasi atau kalimat. 2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dan lain lain.

3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.

  1. Penyajian Data dengan Narasi,  Penyajian secara narasi atau teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman atau misalnya penerapan sistem online dikampus saudara tahun ini lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya atau penjualan hp didaerah parmakan lebih besar dibandingkan desa makece.
  2. Penyajian Data degan Tabel ,Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud.

Secara visual dapat dilihat pada gambar berikut :

Tabel satu arah [one way table] Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal, golongan, kelompok atau satu karakteristik saja. Karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah, frekuensi, ukuran, kadar/persentasi, dan lain sebagainya.Misalnya data indeks prestasi dari 10 mahasiswa, dengan nama-nama A, B, C, D, E, F, G, H, dan I, dimana secara berurutan memperoh IP 2,5, 2,8 2,9, 3, 3,1, 3,5, 3,2, 3,4, 3,2, 3,3. Dalam hal ini, obyek penelitian yaitu mahasiswa [diwakili dengan nama masing-masing siswa], diterangkan dengan hanya menggunakan satu kareteristik data saja yaitu indeks prestasinya.

Tabel dua arah [two way table] Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan   hubungan antara dua hal atau karakteristik. Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama, jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.

Tabel Tiga Arah [Three Way Table] Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda. Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan daerah panen.

Tabel Baris Kolom Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan statistik.

3. Penyajian Data degan Grafik atu Diagram.

Grafik Histogram / Batang Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.

Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel.

Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.

Diagram Lingkaran Cara lain Penyajian data dapat dilakukan dengan cara menyajikan data dalam bentuk diagaram. Diagram tersebut dapat berupa lingkaran, batang, atau garis. Tujuan dari penyajian data adalah untuk mempermudah pembaca dalam melihat data. Misalkan diperoleh sejumlah data berat badan Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Statistik 1 sebagai berikut : 43, 40, 42, 42, 43, 44, 41, 44, 43, 42, 42, 43, 41, 40, 40, 44, 41, 40, 42, 42, 44, 43, 40, 40, 43, 44, 44, 41, 41, 41, 41, 42, 43, 44, 43, 43, 41, 43, 41, 42, 43, 41, 43, 42, 43, 41, 43, 44, 41, 43, 42, 42, 42, 42, 44, 43, 42, 42, 43, 43. Data di atas akan disajikan dalam bentuk diagram lingkaran, batang, dan garis. Sebelumnya, untuk mempermudah prosesnya, kita buat data di atas ke dalam tabel distribusi frekuensi seperti terlihat pada tabel di bawah.

Diagram Lingkaran dalam Derajat [o] Cari derajat masing-masing data tersebut. Berat 40 kg = 660𝑥 36 = 36o Berat 41 kg = 1260𝑥 36 = 72o Berat 42 kg = 1560𝑥 36 = 90o Berat 43 kg = 1860𝑥 36 = 108o

Berat 42 kg = 960𝑥 36 = 54o Setelah mendapatkan data dalam bentuk derajat seperti data di atas, buatlah diagarm lingkaran yang sesuai seperti terlihat pada gambar di bawah.

Diagram Batang Penyajian data ke dalam bentuk diagram batang cukup mudah dilakukan dibanding diagaram lingkaran. hanya perlu menyesuaikan keterangan data dan banyak data pada masing-masing sumbu x dan y.

Penyajian data dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar di bawah.

Diagram Garis Cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis hampir sama dengan diagram batang. Bedanya terletak pada langkah akhirnya.Pada diagram batang hasil akhinya adalah menggambar batangnya. Pada diagram garis, hanya perlu menarik garis dari titik-titik yang telah disesuaikan dengan data yang diketahui.

Video yang berhubungan

Banyak jenis cara menyajikan data, salah satunya adalah dengan diagram batang. Masing-masing teknik penyajian data memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. 

Jadi, kelebihan menggunakan diagram batang adalah paling sederhana dalam penyusunannya. Data mudah dibaca karena langsung dapat dilihat melalui keterangan sumbunya.

Sementara kekurangan menggunakan diagram batang adalah diagram ini langsung disajikan dalam bentuk kelompok atau atribut, sehingga tidak dapat melihat datum dari tiap hasil observasinya.

Data dapat kita sajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu tabel dan diagram atau grafik. Adapun diagram yang sering digunakan, yaitu diagram garis, batang, dan lingkaran.

Menyajikan data dalam bentuk tabel berarti data-data tersebut kita susun dalam urutan baris dan kolom. Sedangkan menyajikan data dalam bentuk diagram atau grafik berarti data-data tersebut kita susun dan buat dalam bentuk gambar atau lambang.

Dengan demikian, data dalam bentuk grafik dapat dilihat secara visual sehingga perbedaan antara setiap data dapat dilihat lebih jelas dan lebih mudah dipahami dengan cepat. 

Data dapat kita sajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu tabel dan diagram atau grafik. Adapun diagram yang sering digunakan, yaitu diagram garis, batang, dan lingkaran.

Menyajikan data dalam bentuk tabel berarti data-data tersebut kita susun dalam urutan baris dan kolom. Sedangkan menyajikan data dalam bentuk diagram atau grafik berarti data-data tersebut kita susun dan buat dalam bentuk gambar atau lambang.

Dengan demikian, data dalam bentuk grafik dapat dilihat secara visual sehingga perbedaan antara setiap data dapat dilihat lebih jelas dan lebih mudah dipahami dengan cepat. 

Banyak jenis cara menyajikan data, salah satunya adalah dengan diagram batang. Masing-masing teknik penyajian data memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. 

Jadi, kelebihan menggunakan diagram batang adalah paling sederhana dalam penyusunannya. Data mudah dibaca karena langsung dapat dilihat melalui keterangan sumbunya.

Sementara kekurangan menggunakan diagram batang adalah diagram ini langsung disajikan dalam bentuk kelompok atau atribut, sehingga tidak dapat melihat datum dari tiap hasil observasinya.


      Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang penyajian data kesehatan berdasarkan jenis data.

    Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.


    
    Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah  ini.
    
    Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang penyajian data kesehatan  ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    
                                                                                                                                   

Jakarta,  20 September 2019
    
                                            Singgih Susilo

v  A. BENTUK DAN CONTOH PENYAJIAN DATA KESEHATAN

v  B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PENYAJIAN DATA KESEHATAN

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan,data yang disajikan harus sederhana. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang disajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.
Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.

Kelemahan dan kelebihan dalam bentuk dari setiap contoh penyajian data.

Ø  Agar mengetahui macam macam bentuk dan contoh penyajian data kesehatan berdasarkan jenis data.

Ø  Agar mengetahui kelemahan dan kelebihan setiap penyajian data.

Ø  Dapat mengetahui bentuk dan contoh penyajian data kesehatan.

Ø  Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan setiap data yang disajikan.

A.    Bentuk dan Contoh Penyajian Data

Secara umum, pada proses penyajian data yang dilakukan untuk penelitian mengandung 3 jenis karaktristik yang berbeda, diantaranya macam penyajian data yang diperlakukan adalah sebagai berikut;

       1]. Tabel satu jalan : table yang hanya memiliki satu variable klasifikasi. 

2].  Tabel dua jalan / tabulasi silang / cross tab: table yang memiliki dua variable klasifikasi [1 kolom, 1 baris].


3]. Tabel tiga jalan: tabel yang memiliki tiga variabel klasifikasi[2 kolom, 1 baris]. 

Diagram batang atau disebut juga diagram balok adalah visual data yang berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran

Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang menggambarkan perkembangan dan perubahan suatu keadaan.

Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi yang disajikan.

Bentuk penyajian data selanjutanya yang kerap kali dilakukan oleh para penelitian, bisanya dalam peta atau garis. Beberapa bentuk simbol ini bahkan bisa digunakan untuk menggambankan kondisi suatu keadaan. Misalnya simbol piktorial atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitatif serta gradasi warna. Pemilihan simbol yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian data dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan.

B.     KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PENYAJIAN DATA KESEHATAN

A.     Kelebihan Diagram Lingkaran

Ø  Menghemat space, karena diagram lingkaran tidak memerlukan banyak tempat.

Ø  Secara langsung dapat memperlihatkan perbandingan masing masing ukuran data melalui besar sektornya.

B.     Kekurangan Diagram Lingkaran

Ø  Diagram lingkaran tidak memperlihatkan ukuran data atau frekuensi masing masing data.

A.     Kelebihan Diagram Batang

Ø  Bentuknya memudahkan orang memahaminya secara langsung.

Ø  Mudah dalam membandingkan statistik.

Ø  Ketika di perlukan, mudah juga untuk mengetahui nilai statistik pada suatu kurun waktu.

B.     Kekurangan Diagram Batang

Ø  Diagram batang biasanya hanya menampilkan nilai total atau rata rata, tidak menampilkan datum.

A.     Kelebihan Diagram Garis

Ø  Kita bisa mengetahui secara langsung perkembangan dari pola yang tergambar.

Ø  Kita bisa membandingkan dua atau lebih diagram garis untuk menentukan perbedaan perkembangan dari beberapa data.

B.     Kekurangan Diaram Garis

Ø  Hanya digunakan untuk data yang bersifat kontinu.

Ø  Perlu ketelitian dalam membaca diagram ini.

A.     Kelebihan Diagram Peta

Ø  Informasi yang bersifat demografi akan lebih menarik dan mudah dimengerti, diagram ini dilengkapi skala, sehingga pembaca diagram ini apa yang dimaksud tersebut.

B.     Kekurangan Diagram Peta

Ø  Data yang banyak, rumit, dan saling terhubung satu sama lain seringkali menimbulkan kebingungan dan kesulitan dalam proses analisnya.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penyajian data dengan tabel bisa memberikan angka-angka yang lebih rinci, tetapi tidak bisa cepat diambil kesimpulan. Sedangkan dengan grafik, kesimpulan bisa dengan cepat diambil tetapi angka-angkanya kurang rinci.

Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.

Penyajian data dalam bentuk grafik bertujuan untuk menggambarkan data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah dibaca dan lebih menarik.

Statistik dasar @2015, oleh Kadek Rai Suwena, S.Pd., M.Pd; Dra. Lulup Endah Tripalupi, M.Pd. Graha Ilmu.

Statistik Deskriptif dan Meilia Nur Indah S. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Statistika@2009, oleh Hotman Simbolon. Graha Ilmu.


Video yang berhubungan