Apa itu verbal dan non verbal

Di dunia ini, seluruh makhluk hidup membutuhkan komunikasi untuk menjaga kelangsungan hidup. Hewan dan tumbuhan memiliki cara uniknya tersendiri dalam berkomunikasi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan rangkaian komunikasi agar dapat hidup berkembang maupun dalam keseharian hidupnya. Tidak hanya terbatas pada berbicara saja, dalam ilmu komunikasi, terbagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik itu secara lisan maupun tulisan. Jenis komunikasi ini yang sering digunakan dalam berinteraksi antar manusia, mulai dari mengungkapkan perasaan, meluapkan emosi, menyampaikan ide atau gagasan dan fakta, presentasi dan lain sebagainya.

Secara umum, aktivitas komunikasi verbal dapat diamati dari 2 jenis yaitu berbicara-mendengarkan dan menulis-membaca. Berbicara dan mendengarkan adalah jenis komunikasi verbal vocal, mengandalkan medium suara untuk menyampaikan sesuatu ataupun ketika ingin memahami makna dari apa yang didengar. Sedangkan menulis dan membaca adalah jenis komunikasi verbal nonvocal, mengandalkan medium visual untuk menyampaikan sesuatu dalam bentuk tulisan atau gambar dan ketika belajar dari sebuah tulisan.

Alih-alih menggunakan kata-kata, komunikasi nonverbal menggunakan isyarat atau bahasa diam (silent languange). Jenis komunikasi ini cocok untuk mengetahui suasana emosional seseorang, apakah sedang marah, bahagia, sedih atau bingung. Seringkali digunakan sebagai penentu awal atau kesan awal ketika mengenal seseorang, yang mendorong kita untuk mengenal lebih jauh.

Uniknya, komunikasi nonverbal ini terbentuk secara naluriah sejak lahir. Ia bukanlah sesuatu yang perlu dipelajari terlebih dahulu, melainkan reaksi alamiah tubuh ketika merespon sesuatu. Bahasa tubuh seseorang bisa beragam, membuatnya sulit untuk bisa langsung ditafsirkan. Namun di sisi lain, reaksi tersebut lebih jujur dalam mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dari lawan bicara.

Dalam situasi tertentu, komunikasi non verbal lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Misalnya ketika dalam interograsi, bahasa tubuh akan diperhatikan secara seksama apakah sesuai dengan pernyataan yang diutarakan oleh lawan bicara. Ini juga berlaku ketika melakukan interview kerja. Pihak HRD ataupun User juga akan melihat gesture tubuh dari calon karyawan sebagai bahan penilaian mereka.

Terlebih di era modern saat ini komunikasi jarak jauh pun masih dapat menerapkan komunikasi nonverbal. Berkat fitur video call, kita dapat melihat ‘wujud’ lawan bicara walaupun terbatas dalam tampilan layar. Namun medium lain seperti chat, sms dan email adalah bentuk komunikasi verbal nonvocal, tak ada cara lain selain mengenal perilaku lawan bicara dan konteks yang sedang dibicarakan. Ini cukup penting agar tidak menimbulkan kesalapahaman yang tak perlu terjadi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi merupakan sarana penting agar dapat bersosialisasi di tengah masyarakat. Sosialisasi mampu membuka berbagai peluang maupun pengalaman baru yang tidak bisa didapatkan secara sendiri. Karena itu mempelajari ilmu komunikasi akan sangat berguna dikemudian hari, khususnya ketika memasuki dunia kerja.

Jenis komunikasi dalam dunia kerja tergolong dalam ilmu komunikasi bisnis yang mengacu pada cara bersosialisasi yang mampu memberikan pengaruh positif bagi diri sendiri maupun perusahaan tempat bekerja. Akrab dengan rekan kerja, menyampaikan presentasi dihadapan boss hingga ketika berhubungan dengan klien, itulah segelintir contoh aktivitas yang akan terbantu apabila mempelajari komunikasi bisnis.

Tertarik mempelajari lebih lanjut tentang komunikasi bisnis? Ma’soem University mengadakan mata kuliah Komunikasi Bisnis bagi mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Syariah S1. Ini bertujuan agar para lulusan mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah mampu mengembangkan sebuah bisnis yang tidak hanya kuat secara fundamental tetapi juga berprinsip Syariah demi mencapai Falah.

Dalam kehidupan sosial, nyaris mustahil bagi manusia untuk tidak berkomunikasi satu sama lain. Sebab, Secara umum, suatu komunikasi dilakukan untuk menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan untuk memengaruhi (to influence).

Di samping itu, komunikasi juga bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behavior change), dan perubahan sosial/ partisipasi sosial (social change), yang mana hal tersebut sangat diperlukan dalam banyak aspek kehidupan.

Dari manfaat tersebut, manusia melakukan komunikasi dengan berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal.

Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung, hampir selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan nonverbal secara bersama-sama. Sebab keduanya memiliki sifat holistik, bahwa masing-masing tidak dapat saling dipisahkan.

Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa nonverbal menjadi komplemen atau pelengkap bahasa verbal.

Namun, lambang-lambang nonverbal juga dapat berfungsi kontradiktif, pengulangan bahkan pengganti ungkapan-ungkapan verbal. Ketika kita menyatakan terima kasih (bahasa verbal), kita melengkapinya dengan tersenyum (bahasa nonverbal).

Setidaknya terdapat tiga ciri utama yang menandai wujud atau bentuk komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Pertama, lambang-lambang nonverbal digunakan paling awal sejak manusia lahir di dunia. Setelah tumbuh pengetahuan dan kedewasaan seseorang, barulah bahasa verbal dipelajari.

Kedua, komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding komunikasi nonverbal. Ketika pergi ke luar negeri dan tidak mengerti bahasa yang digunakan di negara tersebut, isyarat-isyarat nonverbal dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang asing.

Ketiga, komunikasi verbal adalah aktivitas yang lebih intelektual, sedangkan bahasa nonverbal lebih merupakan aktivitas emosional. Artinya, dengan bahasa verbal, manusia mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak. Sementara, melalui bahasa nonverbal manusia mengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian, perasaan, dan emosi.

Definisi Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi verbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah bahasa lisan, sedangkan yang tergolong dalam komunikasi non vokal adalah bahasa tertulis.

Sementara, komunikasi nonverbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah nada suara, desah, jeritan dan kualitas suara. Sedangkan, yang termasuk dalam komunikasi non vokal adalah isyarat, gerakan (tubuh), penampilan (fisik), ekspresi wajah dan sebagainya.

Beda Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Menurut profesor public relation, Don Stacks, ada tiga perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal, yaitu kesenjangan pesan, tingkat simbolisme, dan pemrosesan mekanisme.

1. Kesenjangan

Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.

Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.

Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal.

2. Perbedaan Simbolik

Komunikasi verbal dengan sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication). Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata.

Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.

Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan aturan sintaksis (kalimat), namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku nonverbal.

3. Mekanisme Pemrosesan

Semua informasi, termasuk komunikasi diproses melalui otak, yang selanjutnya ditafsirkan lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial).

Menurut Malandro dan Barker, secara tipikial, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan tipe informasinya lebih berkesinambungan dan alami.

Berdasarkan perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur.

Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif.

Secara historis, kode nonverbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui enam fungsi: pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substitution), pengaturan (regulation), penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation).

Apa pengertian verbal dan non verbal?

Komunikasi secara verbal bisa dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan, sementara komunikasi non-verbal pada umumnya menggunakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, geleng kepala, tanda, tindakan dan lain sebagainya.

Apa itu komunikasi non verbal dan contohnya?

Komunikasi nonverbal adalah metode berkomunikasi dengan orang lain tanpa menggunakan kata-kata, melainkan tindakan. Misalnya, menggunakan gerakan tangan untuk menunjuk dan meminta sesuatu, melakukan kontak mata, sentuhan, intonasi suara, mikro ekspresi, dan bahasa tubuh.

Apa saja contoh komunikasi verbal?

Contoh Komunikasi Verbal.
Melakukan chatting dengan media sosial..
Pidato..
Rapat dan diskusi..
Berinteraksi tertulis melalui media sosial..
Guru yang mengajar di kelas..
Membaca novel..
Menulis surat..

Apa yang dimaksud dengan kata non verbal?

Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara.