Yang tidak termasuk butir-butir tes dan pengukuran jasmani siswa SMA atau SMK adalah

deskripsi tentang kesehatan minimal 200 kata​

2. Gerakan menekuk lengan dilakukan selama ......... hitungan​

4+2/3(p+1)=33/2(p+2)​

Jelaskan tentang organisasi olahraga pada tingkatan sosiental?

selain tangan kamu dapat melakukan gerak menarik dengan menggunakan....a.bola b.tembok c. punggung teman​

Siapa orang pertama yang menemukan permainan bola kaki

3. Perhatikan gambar berikut. Anak pada gambar melempar bola ke ring basket dengan ... satu tangan.plisss bantuin ​

orang C. berpasangan d. berkelompok bergantian a. jalan b. tidur ilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar! Jika melakukan olahraga lari, mak … a otot kaki akan menja Dalam melakukan gerakan olahraga, perlu berlatih secar Ketika berjalan, langkah kaki seirama dengan ayunan Langkah kaki ketika berlari lebih Berolahraga dapat membuat tubuh sehat dan hati menja wablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar Apa yang kalian ketahui tentang berjalan? Jawab: ....... Bagaimana posisi tangan ketika berlari? HOTS Jawab: ...... rerinci gorak borlaril​

apakah bisa senam tongkat mengunakan toya pencak silat​

apakah senam tongkat bisa mengunakan tongkat lebih dari 1M​

Tes Kebugaran Jasmani untuk SD,SMP dan SMA

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu bagian dari olahraga pendidikan,hal ini sesuai dengan UU No 3 tahun 2005 tentang SKN yang menjelaskan bahwa ruang lingkup olahraga dibagi dalam tiga bagian yaitu salah satunya adalah Olahraga Pendidikan.

Pengertian serta tujuan olahraga pendidikan tentu berbeda dengan pengertian dan tujuan olahraga rekreasi ataupun olahraga prestasi. Pengertian olahraga pendidikan menurut UU No 3 tahun 2005 tentang SKN menyatakan bahwa “olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani”. Sebelumnya  olahraga pendidikan menurut Moeslim (1970: 2) Menjelaskan bahwa “Olahraga pendidikan adalah segala kegiatan/usaha yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan untuk mendorong, membangkitkan dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah bagi setiap anak didik”.

            Dari kedua pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya olahraga pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendidik,mengembangkan,dan meningkatkan kepribadian,keterampilan, kesehatan serta kebugaran jasmani siswa-siswi di sekolah. Salah satu tujuan terpenting adalah mendidik, mengembangkan  dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa,yaitu dengan melakukan olah fisik pada siswa yang tidak terlepas dari pedoman pendidikan jasmani di sekolah.Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa, diperlukan pembelajaran yang sesuai dan mengarah pada peningkatan kebugaran jasmani itu sendiri, baik itu permainan ataupun pendidikan fisik.

Pemantauan pada siswa harus terus dilakukan supaya dapat terlihat perkembangannya baik dari segi kesehatan ataupun kebugaran jasmaninya.Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani pada siswa, diperlukan alat dan norma penilaian berupa tes-tes yang diberikan pada siswa.

Di Indonesia sendiri, tes-tes kebugaran jasmani untuk tingkat SD sampai SMA itu pada dasarnya hampir sama hanya saja ada beberapa komponen yang dibedakan. Maka dari itu, penulis akan mencoba untuk menguraikan jenis-jenis tes kebugaran jasmani yang harus diberikan pada siswa mulai dari tingakat sekolah dasar, sampai tingkat menengah atas. 

1.    Tes Kebugaran Jasmani Untuk Sekolah Dasar

1.1 Tes Kesegaran Jasmani  untuk Sekolah Dasar kelas 1,2 dan 3

Butir-butir tesnya, yaitu :

a.    Lari cepat 30 meter

b.    Angkat tubuh (pull-up) 30 detik

c.    Baring duduk (sit-up)  30 detik

d.    Loncat tegak (Vertical jump)

e.    Lari 600 meter

1.2 Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Dasar kelas 4,5 dan 6

a.    Lari cepat 40 meter

b.    Angkat tubuh (pull-up) 30 detik

c.    Baring duduk (sit-up) 30 detik

d.    Loncat tegak (vertical jump)

e.    Lari 600 meter

2.    Tes Kebugaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Pertama

Butir-butir  tesnya adalah :

a.    Lari cepat 50 meter

b.    Angkat tubuh (pull-up) ( 30 detik untuk puteri, 60 detik untuk putra)

c.    Baring duduk (sit-up) 60 detik

d.    Loncat tegak (vertical jump)

e.    Lari 800 meter untuk putrid dan 1000 meter untuk putra

3.    Tes Kebugaran Jasmani untuk tingkat Sekolah Menengah Atas

Butir-butir tesnya, terdiri dari :

a.    Lari cepat 60 meter

b.    Angkat tubuh (pull-up) ( 30 detik untuk puteri, 60 detik untuk putra)

c.    Baring duduk (sit-up) 60 detik

d.    Loncat tegak (vertical jump)

e.    Lari  800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra

Tes kebugaran jasmani diatas penulis kutip dari bukunya Nurhasan,dkk (2007)  yang berjudul Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Untuk lebih lengkapnya mengenai cara pelaksanaan tes dan norma-norma tesnya akan penulis kemukakan pada bagian selanjutnya

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

 Norma TKJI

TABEL: 1

Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Umur 10 s.d 12 tahun putra

Nilai

Lari 40 meter

Gantung Siku tekuk

( dedik )

Baring Duduk

( 30” )

Loncat Tegak

Cm

Lari 600 meter

5

Sd- 6.3”

51” keatas

23 keatas

46 keatas

Sd  2’.09”

4

6.4”- 6.9”

31”- 50”

18- 22

38- 45

2’.10”- 2’.30”

3

7.0”- 7.7”

15”- 30”

12- 17

31- 37

2’.31”- 2’.45”

2

7.8”- 8.8”

5”- 14”

4- 11

24- 30

2’.46”- 3’.44”

1

8.9”- dst

4”- dst

0-      3

23 dst

3’.45” dst

(Sumber Depdikbud, 1995:28 )

TABEL: 2

Tabel Norma Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

No

Jumlah Nilai

Klasifikasi

Katagori

1

22- 25

Baik Sekali

BS

2

18- 21

Baik

B

3

14- 17

Sedang

S

4

10- 13

Kurang

K

5

6- 9

Kurang Sekali

KS

(Sumber Depdikbud, 1995:28 )

TABEL: 3

Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Item Tes Kesegaran Jasmani

Jumlah Nilai

Identifikasi

Lari 40m

Gantung siku tekuk

Baring duduk

Lompat tegak

Lari 600m

22-25

Baik sekali         (BS)

18-21

Baik                    (B)

14-17

Sedang                (S)

10-13

Kurang                (K)

6-9

Kurang sekali     (KS)

(Sumber: Depdiknas, 2003: 25)


Page 2