Yang menemani kita di alam kubur

Tiga yang menemani kita sampai ke kubur, dua akan pulang, satu akan tetap menemani kita di alam kubur.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960)

‘Ali bin Muhammad Abul Hasan Nuruddin Al-Mala Al-Harawi Al-Qari (meninggal dunia tahun: 1014 H) menyatakan bahwa seseorang ketika mati ada tiga yang mengikutinya hingga ke kubur. Pertama adalah keluarganya, yaitu anak dan kerabatnya, begitu pula sahabat dan kenalannya. Kedua adalah hartanya, seperti budak laki-laki atau perempuannya, juga hewan tunggangannya. Ketiga adalah amalannya, yaitu amal baik atau buruk yang pernah ia lakukan. Keluarga dan harta tadi akan kembali. Yang tersisa hanyalah amalnya yang menemani ia di kubur. (Mirqah Al-Mafatih Syarh Misykah Al-Mashabih, 8: 3235. Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 199542)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

قَوْلُهُ ( يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ) هَذَا يَقَعُ فِي الْأَغْلَبِ ، وَرُبَّ مَيِّتٍ لَا يَتْبَعُهُ إِلَّا عَمَلُهُ فَقَطْ

“Mayit akan diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah umumnya. Bisa jadi ada mayit yang hanya diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke kuburan.” (Fath Al-Bari, 11: 365)

Disebutkan dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib yang panjang tentang pertanyaan di alam kubur. Ada ketika itu datang seseorang yang berwajah tampan dan berpakaian bagus, baunya pun wangi. Ia adalah wujud dari amalan shalih seorang hamba. Sedangkan orang kafir didatangi oleh orang yang berwajah jelek. Itu adalah wujud dari amalan jeleknya. (HR. Ahmad, 4: 287. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perawinya adalah perawi yang shahih)

Lantas amal kita bagaimana? Sudahkah amal kita siap untuk menemani kita kelak di alam kubur?

@ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, malam 24 Dzulhijjah 1437 H

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam

Biar membuka Rumaysho.Com mudah, downloadlah aplikasi Rumaysho.Com lewat Play Store di sini.

Jakarta -

Ada 10 nama malaikat yang diutus Allah SWT untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Dua di antaranya bertugas untuk menanyai manusia di alam kubur. Siapakah mereka?

Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang paling taat pada-Nya. Mereka tidak memiliki rasa angkuh. Bahkan, malaikat bertasbih setiap waktu untuk mengagungkan nama Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Anbiya ayat 19-20 berikut ini:

وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ - ١٩ يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ - ٢٠

Artinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang." (QS. Al Anbiya: 19-20).

Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT itu banyak sekali. Sebagai umat Islam, kita wajib mengetahui 10 nama malaikat dengan tugasnya masing-masing. Kesepuluh malaikat tersebut adalah malaikat Jibril, Mikail, Izrail, Israfil, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Ridwan, dan Malik.

Malaikat yang menanyai manusia di alam kubur adalah malaikat Munkar dan Nakir. Keduanya akan menanyakan tentang keimanan manusia.

Dikutip dari Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas X: Iman Kepada Malaikat oleh Ahmad Sandi dan Moh. Rizki Abdulloh, malaikat Munkar dan Nakir adalah dua malaikat yang bertugas menanyakan dan menguji iman orang yang meninggal dunia di alam kubur. Pemeriksaan ini dimulai ketika pemakaman selesai dan orang terakhir dari jamaah pemakaman telah meninggalkan kuburan sejauh 40 langkah.

Malaikat Munkar dan Nakir akan menanyakan beberapa hal di antaranya "Siapa Tuhanmu? Siapa nabimu? Apa agamamu? Apa kitabmu? Di mana kiblatmu? Siapa saudaramu?". Apabila orang tersebut dapat menjawab dengan benar, maka waktu yang dihabiskan untuk menunggu hari kebangkitan akan menyenangkan.

Orang mukmin yang saleh akan menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dengan benar. Mereka akan menjawab bahwa Tuhan mereka adalah Allah SWT, Muhammad adalah nabi mereka, Islam adalah agama mereka, Al Quran adalah kitab mereka, Ka'bah adalah kiblat mereka, dan muslimin dan muslimat adalah saudara mereka.

(kri/nwy)

Siapa yang akan menemani kita di alam kubur?

"Sebab yang menemani manusia di alam kubur bukan anak, istri, suami, saudara, keluarga, teman, sahabat, harta, namun amal kebaikan kita," jelas Habib Rifky Alaydrus. Sebab kata Habib Rifky Alaydrus, hanyalah amal kebaikan yang akan di perhitungkan, apabila kita selalu taat kepada-Nya.

Apa yg terjadi di malam pertama di alam kubur?

Malam Pertama di Alam Kubur Diinterogasi Malaikat Kedua malaikat itu akan mendudukkan sosok mayat dan mulai melontarkan pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah mengenai Tuhan. Jasad akan ditanyai, siapa Tuhan-nya. Kalau tak bisa menjawab, jasad akan disiksa dengan perih.

Apakah Al Quran akan menemani di alam kubur?

Itulah fadilah atau keutamaan membaca dan mempelajari Al-qur'an. Sebagai umat Islam, tentu mukjizat Al-qur'an ini harus diamalkan kita semua agar selamat di dunia dan akhirat. Al-qur'an lah yang akan menemani dan menolong kita di alam kubur kelak.

Amalan apa yg bisa meringankan siksa kubur?

Membaca Surah Al Mulk Artinya: "Barangsiapa yang membaca Tabaarakalladzii biyadihil mulku (surah Al Mulk) tiap malam, Allah SWT akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami (para sahabat) di masa Rasulullah SAW menamakannya (surat) Al Maani'ah (yang mencegah dari azab kubur)," (HR An Nasa'i).