Unsur seni rupa yang paling dasar dalam membuat sebuah karya seni rupa dua dimensi adalah

Seni rupa adalah seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, secara lahir maupun batin. Dalam membuat karya seni, perlu diperhatikan prinsip-prinsip seni, yaitu proporsi, keseimbangan, irama, komposisi, pusat perhatian, keselarasan, dan kesatuan. Dalam pembuatan karya seni rupa, ada berbagai jenis yang dapat dilihat dari fungsi, dimensi, dan sebagainya.

Kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu jenis seni rupa berdasarkan dimensinya, yaitu seni rupa dua dimensi. Seni rupa dua dimensi adalah salah satu seni rupa yang memiliki dua ukuran atau sisi, yaitu panjang dan lebar. Seni dua dimensi ini dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti gambar, lukisan, seni grafis, ilustrasi, dan masih banyak lainnya. Karya seni rupa dua dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk kesatuan yang diolah sedemikian rupa oleh perupa atau desainer yang menciptakan. Informasi lebih lanjut mengenai unsur-unsur fisik seni rupa dua dimensi dapat digolongkan sebagai berikut.

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Dari titik, dapat muncul berbagai ide atau gagasan yang dapat melahirkan berbagai hal, seperti garis, bentuk, dan bidang. Salah satu contoh bentuk dari penggunaan titik yaitu teknik lukisan pointilisme.

Garis adalah penggabungan dari unsur titik. Unsur ini juga termasuk ke dalam unsur fisik yang mendasar dan harus diwujudkan dalam sebuah karya seni rupa. Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis pendek, panjang, vertikal, horizontal, diagonal, lurus, melengkung, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral, dan sebagainya. Kesan yang ditimbulkan beraneka rasa. Pada garis lurus memberikan kesan tegak dan keras, garis lengkung memberikan kesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Kamu dapat menggunakan berbagai garis untuk membentuk karya senimu.

  1. Raut (bidang atau form dan bentuk atau shape)

Raut merupakan tampak, potongan, atau wujud dari suatu obyek. Istilah bidang umumnya digunakan untuk menunjukkan wujud benda yang cenderung pipih atau datar. Sedangkan bangun atau bentuk untuk menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume. Bentuk dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan nongeometris.

Unsur ruang dalam karya seni rupa dua dimensi bersifat semu, dimana unsur ini dimunculkan untuk memberikan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya seni tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan, seperti perbedaan intensitas warna, terang-gelap, penggunaan teknik menggambar perspektif dalam menciptakan ruang semu, penggambaran gempal, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pelengkungan atau pembelokan bidang, dan penambahan bayang-bayang.

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian karena memberikan kesan hidup dan lebih ekspresif. Warna terdiri dari 5 jenis warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, analog, dan komplementer.

(a) Warna primer berasal dari tiga warna, yaitu merah, biru, dan kuning.

(b) Warna sekunder adalah campuran dari 2 warna primer dengan takaran tertentu, seperti ungu, jingga, dan hijau.

Sumber: KKB dan KKSB, Kompas


Page 2

(c) Warna tersier merupakan campuran dari warna sekunder.

(d) Warna analog merupakan deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Misalnya, pada deretan antara warna ungu sampai merah.

(e) Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, seperti kuning dan ungu.

Dalam karya seni rupa ada beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik, dan polikromatik.

Sifat unsur karya seni tekstur pada karya seni rupa dua dimensi bersifat semu seperti unsur sebelumnya. Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu obyek pada karya seni rupa. Tekstur pada dua dimensi adalah kesan permukaan obyek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang-gelap, dan sebagainya.

  1. Terang-gelap (light intensity)

Unsur terang-gelap pada karya seni rupa dua dimensi timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap.

Sumber: KKB dan KKSB, Kompas


Page 3

Seni rupa adalah seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, secara lahir maupun batin. Dalam membuat karya seni, perlu diperhatikan prinsip-prinsip seni, yaitu proporsi, keseimbangan, irama, komposisi, pusat perhatian, keselarasan, dan kesatuan. Dalam pembuatan karya seni rupa, ada berbagai jenis yang dapat dilihat dari fungsi, dimensi, dan sebagainya.

Kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu jenis seni rupa berdasarkan dimensinya, yaitu seni rupa dua dimensi. Seni rupa dua dimensi adalah salah satu seni rupa yang memiliki dua ukuran atau sisi, yaitu panjang dan lebar. Seni dua dimensi ini dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti gambar, lukisan, seni grafis, ilustrasi, dan masih banyak lainnya. Karya seni rupa dua dimensi berasal dari berbagai unsur-unsur pembentuk kesatuan yang diolah sedemikian rupa oleh perupa atau desainer yang menciptakan. Informasi lebih lanjut mengenai unsur-unsur fisik seni rupa dua dimensi dapat digolongkan sebagai berikut.

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Dari titik, dapat muncul berbagai ide atau gagasan yang dapat melahirkan berbagai hal, seperti garis, bentuk, dan bidang. Salah satu contoh bentuk dari penggunaan titik yaitu teknik lukisan pointilisme.

Garis adalah penggabungan dari unsur titik. Unsur ini juga termasuk ke dalam unsur fisik yang mendasar dan harus diwujudkan dalam sebuah karya seni rupa. Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis pendek, panjang, vertikal, horizontal, diagonal, lurus, melengkung, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral, dan sebagainya. Kesan yang ditimbulkan beraneka rasa. Pada garis lurus memberikan kesan tegak dan keras, garis lengkung memberikan kesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Kamu dapat menggunakan berbagai garis untuk membentuk karya senimu.

  1. Raut (bidang atau form dan bentuk atau shape)

Raut merupakan tampak, potongan, atau wujud dari suatu obyek. Istilah bidang umumnya digunakan untuk menunjukkan wujud benda yang cenderung pipih atau datar. Sedangkan bangun atau bentuk untuk menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume. Bentuk dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan nongeometris.

Unsur ruang dalam karya seni rupa dua dimensi bersifat semu, dimana unsur ini dimunculkan untuk memberikan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya seni tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan, seperti perbedaan intensitas warna, terang-gelap, penggunaan teknik menggambar perspektif dalam menciptakan ruang semu, penggambaran gempal, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pelengkungan atau pembelokan bidang, dan penambahan bayang-bayang.

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian karena memberikan kesan hidup dan lebih ekspresif. Warna terdiri dari 5 jenis warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, analog, dan komplementer.

(a) Warna primer berasal dari tiga warna, yaitu merah, biru, dan kuning.

(b) Warna sekunder adalah campuran dari 2 warna primer dengan takaran tertentu, seperti ungu, jingga, dan hijau.

Sumber: KKB dan KKSB, Kompas

Ilustrasi: lukisan abstrak Mark Rothko di The Phillips Collection. Dok: The Phillips Collection

Liputan6.com, Jakarta Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang hasil karyanya dapat dinikmati secara visual serta dapat diraba. Hasil dari seni rupa biasanya memiliki wujud nyata dari unsur-unsur seni rupa hingga membentuk estetika tertentu yang indah dipandang mata.

Dalam seni rupa, terbagi menjadi dua cabang yakni seni rupa dua dimensi atau yang berbentuk panjang dan lebar saja, dan juga seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang, lebar, serta ruang. Namun, kedua cabang tersebut tentu saja harus memenuhi unsur-unsur seni rupa. 

Dalam membuat karya seni rupa, harus memperhatikan dan mengolah konsep unsur-unsur seni rupa yang berupa garis, bidang, titik, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan yang didasarkan pada estetika. 

Sebelum membuat karya, maka untuk memahami unsur-unsur seni rupa, Anda bisa menyimak artikel berikut ini, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Selasa (3/10/2020).

Ilustrasi seni. Sumber foto: unsplash.com/Anna Kolosyuk.

1. Titik

Unsur-unsur seni rupa yang paling mendasar adalah titik. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto, penulis buku Nirmana; Dasar-dasar Seni dan Desain (2009) berpendapat bahwa,

“Secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang kecil, dikatidakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan manakala dengan obyek yang sama dapat dikatidakan besar apabila diletidakan pada area yang sempit”.

Dalam sebuah karya seni rupa, elemen titik digunakan untuk melengkapi bagian-bagian terkecil. Hal ini biasanya nampak pada lukisan. Bahkan, ada pula teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis

Kemudian, unsur-unsur seni rupa yang kedua yakni garis atau goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis merupakan bentuk yang lebih panjang dari titik dan bisa dibedakan menjadi beberapa bentuk, yakni garis lurus, garis melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertikal, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain. 

Dari beragam jenis garis tersebut, biasanya memberikan kesan dan simbol masing-masing sehingga dapat merepresentasikan ide, gagasan, dan lain sebagainya. Berdasarkan wujudnya, garis dibedakan menjadi dua yakni garis nyata dan garis semu. Garis termasuk dalam unsur dasar seni rupa yang juga penting.

Ilustrasi Pameran Lukisan (Liputan6.com/Johan Tallo)

3. Bidang

Unsur-unsur seni rupa yang ketiga yakni bidang. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang akan terbentuk karena adanya pertautan antara garis yang membatasi suatu bentuk. Bidang sendiri juga memiliki dimensi panjang dan lebar atau biasa disebut dengan pipih. Jika dilihat dari bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan serta bidang bersudut.

Dalam unsur dasar seni rupa, terdapat bidang dasar yakni bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapezium dan sebagainya. 

4. Bentuk

Unsur-unsur seni rupa selanjutnya adalah bentuk. Seperti halnya namanya, bentuk merupakan wujud atau ejawantah dari karya seni tersebut ketika berada di alam dan nampak nyata. 

Bentuk bisa disebut juga sebuah unsur yang komplek karena mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk sebuah volume atau isi. Pada umumnya, bentuk dibedakan menjadi dua yakni bentuk beraturan dan bentuk tidak beraturan. Contohnya kotak, bundar, ornamental, kubistik atau silindris.

Ilustrasi seni. Sumber foto: unsplash.com/russn_fckr.

5. Tekstur

Dalam sebuah karya seni, salah satu unsur-unsur seni rupa yang paling penting adalah tekstur. Tekstur merupakan sebuah unsur yang di mana unsur tersebut adalah sifat dari sebuah benda. Sifat-sifat tersebut bisa terkesan kasar, halur, mengkilap, licin, dan sebagainya.

Pada umumnya, tekstur dapat di bagi menjadi dua macam, yakni tekstur semu yang dimana tidak nyata atau kesan saat melihat dan menyentuhnya berbeda. Serta tekstur nyata kesannya sama dari permukaan benda saat dilihat dan diraba.

Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.

6. Warna

Salah satu hal yang paling mencuri perhatian dari unsur-unsur seni rupa adalah warna. Warna merupakan pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tersier, analogus dan komplementer. Warna menjadi salah satu unsur dasar seni rupa yang penting.

Gabungan bayangan sebuah objek membentuk ilustrasi yang unik.

7. Ruang atau Kedalaman

Unsur-unsur seni rupa yang telah disebutkan di atas biasanya terdapat di seni rupa dua dimensi. Sedangkan ruang dan kedalaman merupakan bagian dari unsur-unsur seni rupa tiga dimensi. Ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Setiap bentuk pasti memiliki ruang, oleh karena itu ruang merupakan unsur dasar seni rupa yang harus ada.

Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto, ruang dibedakan menjadi dua jenis yakni ruang dua dimensi/dwimatra dan tiga dimensi/trimatra.

8. Gelap Terang

Unsur-unsur seni rupa yang terakhir adalah Gelap Terang. Setiap objek tentunya memiliki intensitas cahaya yang berbeda di setiap sudutnya. Hal ini juga berlaku pada sebuah karya seni rupa. 

Gelap dan terang memberikan kesan yang mendalam atau kontras dalam sebuah karya seni rupa. Teknik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi.