Tuliskan contoh bentuk ujian yang disebabkan oleh mukmin yang saling mendengki

Tuliskan contoh bentuk ujian yang disebabkan oleh mukmin yang saling mendengki

ahmadaldiannor123 ahmadaldiannor123

Jawaban:

Menurut Abu Bakr bin Laal, berdasarkan hadis tersebut setidaknya ada

lima ujian keimanan yang dihadapi oleh orang-orang mukmin saat ini yaitu:

1) Mukmin yang saling mendengki

2) Kaum munaik yang membenci kaum mukmin

3) Orang kair yang memerangi kaum mukmin

4) Tipu muslihat setan yang selalu menyesatkan

5) Godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin.

Penjelasan:

karena pada jaman nabi iman adalah yang paling terkuat berbeda dengan jaman sekarang yang mulai melemah dikarenakan adanya orang yg zhalim.

Solusi yang dilakukan mengenai masalah tersebut ialah kita harus berusaha untuk menjauhi perbuatan tersebut dan kita senantiasa berbuat baik dan berada dijalan yang benar.

Semoga membantu

  • Tuliskan contoh bentuk ujian yang disebabkan oleh mukmin yang saling mendengki

UMAT Islam diminta mewaspadai lima musuh yang mengintai. Salah satunya, orang mukmin yang hasad dengan mukmin lainnya.

Tuliskan contoh bentuk ujian yang disebabkan oleh mukmin yang saling mendengki
Ustad Umar thalib saat memberikan tausiah, usai shalat Subuh di Masjid Alhag Banua Anyar. (foto:istimewa/klikkalsel)

Misalnya, penyakit iri hati yang melihat muslim berbuat baik. Belum lagi ujian yang datang dari kaum kafir yang pada akhirnya memusuhi islam.

Pesan tersebut disampaikan ustad Umar thalib saat memberikan tausiah, usai shalat Subuh di Masjid Alhag Banua Anyar.

Tausiah itu kebetulan dihadiri penggiat olahraga, serta organisasi kemasyarakatan dan profesi H Sukrowardi, dan diikuti sekitar 500 muslimin dan muslimah.

Sesuai dengan Hadis Anas bin Malik RA yang diriwayatkan Abu Bakr bin Laal dalam kitab Makaarim al-Akhlaq, Rasulullah SAW bersabda;

“Setiap mukmin dihadapkan pada lima ujian; mukmin yang menghasudnya, munafik yang membencinya, kafir yang memeranginya, nafsu yang menentangnya, dan setan yang selalu menyesatkannya.” (HR ad-Dailami).

Al Quran juga menegaskan bahwa setiap orang yang beriman (mukmin) senantiasa akan mendapat ujian dari Allah SWT. (QS al-Ankabut [29]: 2-3).

Berdasarkan hadis di atas, setidaknya ada lima ujian yang dihadapi seorang mukmin.

Pertama, mukmin yang mendengkinya. Perasaan iri hati ini muncul karena mengetahui orang mendapat kenikmatan. Dari itu pasti akan ada orang lain yang tidak menyukainya (dengki), dan timbul sikap hasud.

Biasanya hasud terjadi disebabkan rasa permusuhan dan kebencian, dengan mengharapkan agar kenikmatan musuh hilang, dan berpindah atau didapatkan si penghasud.

Akhirnya berwatak sombong, dan akhirnya senantiasa khawatir ada orang lain yang lebih hebat dari dirinya dan meremehkannya.

Menghadapi ujian ini dengan menjauhi tukang hasud yang suka menggunjing dan mengadu domba. Tentunya, mukmin sejati harus selalu husnuzhan atau berprasangka baik dan menghindari su`uzhan atau berprasangka buruk

Ujian kedua adalah kaum munafik yang selalu membencinya. Sifat ini jauh berbahaya dari kufur. Sebab, munafik pandai berperan muka dua. Bisa saja menampakkan wajah keislaman (seakan-akan baik), padahal menyimpan permusuhan dalam hatinya.

Salah satu contohnya adalah berita dusta seperti hadits Al Ifki. Peristiwa ini merupakan contoh makar kaum munafik di Madinah terhadap keluarga Nabi Muhammad SAW. (QS an-Nur [24]: 11).

Untuk melindungi diri dari kaum munafik ini, kita wajib bersandar kepada Allah dan berusaha menyingkap tipu daya dan rencana busuk mereka. Orang-orang munafik itu sangat pandai bersilat lidah dan membolak-balikkan kata-kata dengan maksud mempertahankan maksud dan tujuannya. (QS al-Munafiqun [63]: 1-11).

Ketiga, orang kafir yang memerangi. Kaum kafir adalah pendukung kebatilan, setan dan berusaha mencelakakan orang Islam. (QS al-Anfal [8]: 36). Mereka saling tolong untuk memerangi umat Islam. (Lihat QS adz-Dzariyat [51]: 53).

Menghadapi kejahatan kaum kafir, Mukmin harus meyakini bahwa sunnatul ibtila atas mukmin adalah suatu keniscayaan. Di samping itu membekali diri dengan tsiqah billah, husnudzdzan billah, bertawakal kepada-Nya, berdoa dan selalu mengikuti manhaj para ulama yang saleh.

Keempat, setan yang selalu berusaha menyesatkan. (QS Fathir [35]: 6). Setiap mukmin wajib mewaspadai dan menutup rapat semua pintu masuk yang dilalui setan, seperti marah, syahwat, ketergesa-gesaan, kikir, takabur.

Kelima, nafsu yang selalu menentang. (QS Yusuf [12]: 53). Musuh mukmin yang paling bahaya adalah nafsu yang ada dalam dirinya. Untuk itu, wajib membersihkan hati dari semua akhlak tercela dan mengisinya dengan kekuatan iman dan kasih sayang. Di samping harus senantiasa berpegang teguh pada ajaran Ilahi. Wallah a’lam. (bbs)

Oleh : H Sukrowardi

harianmerapi.com - Sebagai ‘abdi Allah (hamba Allah) yang selalu mendapatkan ujian dari-Nya, manusia harus pandai menempatkan dirinya sebagai pengabdi dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka , maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta”. (QS. Al-Ankabut, 29:2-3).

Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam bersabda : “Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap mukmin dihadapkan pada lima ujian; mukmin yang mendengkinya, munafik yang membencinya, kafir yang memeranginya, nafsu yang menentangnya, dan syaitan yang selalu menyesatkannya.” (HR. Ad-Dailami).

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 17: Inikah Karma Akibat Pergaulan Bebas di Masa Lalu?

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam di atas, setidaknya ada lima ujian yang dihadapi seorang mukmin di dalam kehidupannya;

Yaitu: Pertama, mukmin yang mendengkinya. Sudah menjadi rahasia umum setiap orang yang mendapatkan kenikmatan, pasti akan ada orang lain yang tidak menyukai (mendengkinya).

Dari sini timbullah sikap hasad yang diakibatkan oleh rasa permusuhan dan kebencian yang mengharapkan agar kenikmatan musuh menjadi hilang dan berpindah ke pihaknya.

Baca Juga: Cerita Horor Bongkar Petilasan Keramat, Tangan Tak Bisa Digerakkan

Hasad juga merupakan salah satu penyakit tertua dalam sejarah kehidupan dan peradaban manusia. Karena faktor hasad pula Qabil tega membunuh saudaranya yang bernama Habil.

Karena itu, wajar jika dalam banyak Hadits dijelaskan tentang bahaya penyakit hasad ini.
Dalam sebuah Hadits yang cukup populer disebutkan; “Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda: “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).


Page 2

Kedua, kaum munafik yang selalu membencinya. Sifat munafik lebih berbahaya dari kufur, sebab orang yang munafik itu sering menampakkan wajah keislaman (seakan-akan baik), padahal dirinya menyimpan permusuhan dalam hatinya.

Baca Juga: Ibu Tak Sengaja Makan Ikan Hidup dan Kiat Jitu Menghilangkan Binatang Tengu di Kemaluan Anak

Salah satu contohnya adalah peristiwa munculnya hadits al ifki (berita dusta) yang ditujukan kepada keluarga Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu”. (QS. An-Nur, 24:11).

Untuk melindungi diri dari kaum munafik ini, seorang muslim wajib bersandar kepada Allah dan berusaha menyingkap tipu daya dan rencana busuk mereka. Orang-orang munafik itu sangat pandai bersilat lidah dan membolak-balikkan kata-kata dengan maksud mempertahankan maksud dan tujuannya. (QS Al-Munafiqun, 63:1-11).

Ketiga, orang kafir yang memerangi. Kaum kafir adalah pendukung kebatilan, setan dan berusaha mencelakakan orang Islam, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkankan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah”. (QS. Al-Anfal, 8:36).

Baca Juga: Daging Rendang Bekas Gigitan Dikasihkan Pak Sopir dan Dompet Hilang Dikembalikan Lewat Pos

Mereka saling tolong untuk memerangi umat Islam, sebagaimana firman-Nya: “Apakah mereka yang berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas”. (QS. Adz-Dzariyat, 51:53).

Untuk menghadapi kejahatan kaum kafir, seorang muslim harus meyakini bahwa sunnatul ibtila atas mukmin adalah suatu keniscayaan. Di samping itu kita wajib membekali diri dengan tsiqah billah, husnudzdzan billah, bertawakal kepada-Nya, berdoa dan selalu mengikuti manhaj para ulama yang saleh.

Keempat, syaitan yang selalu berusaha menyesatkan, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Fathir, 35:6).

Baca Juga: Ritual Tepung Alam Eling Purwa 3: Gunung Merapi Usai Meletus Memberikan Kesuburan dan Rezeki


Page 3

Setiap mukmin wajib mewaspadai dan menutup rapat semua pintu masuk yang dilalui syaitan, seperti marah, syahwat, ketergesa-gesaan, kikir, dan takabur. Meningkatkan keikhlasan dalam setiap perbuatan dan tingkah laku juga merupakan salah satu upaya menghindari godaan syaitan dalam hidup ini. Ingat, bahwa syaitan hanya menggoda orang-orang yang lalai dan yang banyak berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kelima, nafsu yang selalu menentang. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lai Maha Penyayang”. (QS. Yusuf, 12:53).

Musuh mukmin yang paling bahaya dan harus selalu diwaspadai adalah nafsu yang ada dalam dirinya. Untuk itu, seorang muslim wajib membersihkan hati dari semua akhlak tercela dan mengisinya dengan kekuatan iman dan kasih sayang. Di samping harus senantiasa berpegang teguh pada ajaran Ilahi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Selama Dua Tahun, Rindu ke Tanah Suci Dialami Semua Umat Islam

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita dan kita senantiasa berusaha menjadi orang yang beruntung dan mendapat kemenangan dalam menghadapai ujian dan cobaan baik itu berupa nikmat maupun musibah. Hanya Allah satu-satunya Zat Yang Maha Pemberi Petunjuk dan tiada sekutu bagi-Nya. *