Teknik yang menggunakan media drawing pen atau spidol merupakan teknik

Halo para siswa dan guru seni budaya, selamat beraktivitas. Untuk materi seni budaya kelas VIII cabang seni rupa sebelumnya sudah kita bahas tentang pengertian, unsur, prinsip dan jenis-jenis menggambar model. Pada kesempatan ini kita akan melanjutkan pembahasan masih terkait dengan gambar model yaitu media dan teknik apa saja yang digunakan dalam menggambar model/bentuk. Untuk memahami materi ini silahkan simak uraian berikut ini dengan seksama.

Teknik yang menggunakan media drawing pen atau spidol merupakan teknik

Kegiatan menggambar membutuhkan media. Yang dimaksud media dalam hal ini adala bahan dan alat-alat menggambar yang diperlukan dalam menggambar bentuk. Agar diperoleh gambar bentuk yang baik, peran alat dan bahan sangat menentukan hasil menggambar model Alat dan bahan untuk menggambar bentuk dapat dibedakan berdasarkan penggunaan medianya yaitu sebagai berikut. 

Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan kering. Praktik penggunaannya digoreskan langsung pada permukaan bidang gambar. Peralatan tersebut antara lain sebagai berikut. 

Pensil merupakan alat tulis yang sangat penting untuk membuat sketsa gambar (objek). Untuk merancang sebuah gambar bentuk dapat digunakan pensil keras (hard), misalnya, pensil HB. Coretan yang dihasilkan pensil HB tidak terlalu terang sehingga sangat cocok untuk merancang sket awal sebelum tahap penyempurnaan gambar (finishing). Tahap berikutnya menggunakan pensil lunak (2B, BB, 48,-53, dan 68). Pensil jenis B ini memiliki sifat lunak dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok untuk teknik blok, arsir atau dussel. 

Drawing pen adalah alat menggambar yang sering digunakan untuk teknik arsir dan blok.

Spidol, terdiri atas beragam pilihan warna. Sesuai untuk menggambar dengan teknik. arsir atau blok. 

Krayon memiliki sifat padat dan lunak sehingga cocok untuk membuat gambar blok dan gradasi (kesan semburan warna). 

Konte merupakan sejenis pensil dari bahan lunak berwarna hitam pekat, sering untuk membuat gambar gradasi atau benda-benda bertekstur halus.

Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan basah. Bahan warnanya tersimpan dalam bentuk tube, botol, atau kaleng. Peralatan tersebut antara lain sebagai berikut. 

  1. Cat air, dapat digunakan menggambar dengan campuran air atau tanpa menggunakan air. 
  2. Cat poster (cat piakat), memiliki kemiripan dengan cat air, tetapi lebih padat dan lebih pekat sehingga sangat cocok' untuk teknik blok. 
  3. Tinta bak, biasa juga dinamakan tinta Cina, terbuat dari bahan cair pekat. Sangat cocok untuk menggambar dengan teknik blok atau siluet. 
  4. Cat minyak (acrylic), untuk menggambar dengan menggunakan bidang gambar berupa kain. 
  5. Ecolin, terbuat dari bahan cair dengan berbagai warna. Sangat cocok untuk teknik blok, arsir, atau gradasi warna. 

Untuk menggambar bentuk. ada beberapa teknik yang bisa dlterapkan. yaitu teknik pointilis, dussel. siluet, arsir. aquarel. linier. dan plakat. 

Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek. Pointilisme adalah teknik lukisan yang tersusun/terbentuk dari titik-titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun 1886, bercabang dari impresionisme. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman dan sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya/mengejeknya. 

Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillis yaitu pencampuran dengan "mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur. 

Mayoritas pointilisme dilakukan menggunakan cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.

Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte. 

Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kita pun dapat'digunakan untuk teknik menggambar seperti ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dussel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( ZB ke atas) atau konte dan krayon. 

Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan blok. Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/di sekitarnya. Ada dua teknik siluet, yaitu sebagai berikut. 

Siluet positif adalah menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan. 

Siluet negatif adalah menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang diinginkan. 

Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi. Teknik menggambar arsir lebih menekankan pada kekuatan garis (stroke) yang dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Bisa pula dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. 

Selain itu. teknik arsir bisa juga dilakukan menggunakan tekanan yang ringan dan kuat yang dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil. spidol. krayon, konte, kapur. arang, dan lain-lain. 

Teknik aquarel bisa menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas, maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar bisa menghasilkan warna yang transparan. Sebelum digunakan dalam proses menggambar kertas gambar paling bagus dibasahi agar cat cepat menyebar atau kertas dibuat lembap. Alat yang cocok yaitu menggunakan kuas. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. 

Teknik menggambar aquarel memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylic, maka warna yang dihasilkan lebih tampak cemerlang jika dibandingkan krayon. 

Teknik linear ialah teknik menggambar bentuk dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan. Jadi, jika Anda menggunakan teknik gambar ini, maka hasil yang akan Anda dapatkan, yaitu berupa gambar yang belum ada arsirannya, jadi masih polos. 

Teknik menggambar plakat merupakah cara menggambar Gambar dengan teknik linear dengan bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna tebal. Perbedaannya dengan teknik aquarel adalah hasil lukisan yang dihasilkan. Jika menggambar dengan teknik aquarel hasil lukisan lebih halus dan jika diraba tidak terasa kasar Sedangkan jika menggunakan teknik plakat, hasil lukisan yang diperoleh lebih kasar dan jika diraba akan terasa kasar.

Anda telah mengenal gambar model atau bentuk, serta teknik dan alat yang digunakan untuk menggambar model, selanjutnya Anda bisa berlatih membuat gambar model/bentuk tersebut. Pada kesempatan ini Anda akan berlatih menggambar bentuk bendabenda kubistis. Benda kubistis adalah benda yang memiliki bentuk kubus atau balok Benda benda kubistis dibatasi oleh bidang-bidang datar yang bentuknya beraturan dan bersudut.

Jadi, untuk menggambar benda-benda kubistis Anda akan menggambar bidang-bidang datar yang saling berhubungan dan membentuk sebuah bangun. Coba Anda perhatikan benda-benda hasil seni terapan yang terdapat di daerah Anda. Adakah benda yang memiliki bentuk kubistis? Sebagai contoh Anda yang tinggal di Jepara dapat melihat benda-benda ukiran yang memiliki bentuk kubistis seperti lemari, meja dan kursi. 

Setelah Anda mengetahui jenis jenis benda kuhistis yang bisa digambar. Selanjutnya Anda bisa berkreasi membuat gambar bentuk. Sebagai awalan, buatlah gambar dari benda-benda berukuran kecil terlebih dahulu. Sebelum praktik menggambar, coba perhatikan beberapa hal berikut.

  1. Langkah pertama, tentukan benda yang'akan digambar, contohnya kotak mainan, kotak pensil. atau kotak kapur. ‘ 
  2. Taruhlah benda-benda tersebut di atas meja datar. Sesuaikan komposisi yang diinginkan berdasarkan bentuk dan ukurannya. 
  3. Amatilah benda tersebut dan bayangkan seolah-olah benda tersebut telah berada di atas kertas gambar. . ' 
  4. Gunakanlah komposisi simetris. Buatlah garis tengah dan pinggir sebagai patokan. 
  5. Gambar objek jangan terlalu kecil atau besar, tetapi disesuaikan dengan ukuran kertas. 
  6. Buatlah sketsa dengan tarikan garis sejajar tipis-tipis sebagai kerangka bentuk. Goresan diusahakan jangan terlalu sering, hindari penghapusan yang berulang-ulang supaya kertas tidak kotor dan rusak. 
  7. Gambarlah bentuk benda secara keseluruhan (garis besarnya) sesuai dengan bentuk aslinya, jangan sekali-kali membuat detail sebelum bentuk dasar selesai. 
  8. Amatilah kembali benda tersebut, kemudian perhatikan gambar yang telah dihasilkan, lakukan hal tersebut secara berulang-ulang agar bentuk di kertas gambar sesuai dengan objek. 
  9. Sesuaikan dengan kaidah perspektif (di mana titik hilangnya), dari mana arah cahaya untuk menentukan bagian mana yang terang danbagian mana yang gelap. 
  10. Setelah garis kontur benda selesai, arsirlah dengan menggunakan pensil 2B. Perhatikan bagian yang gelap maka bagian itu yang harus diberikan arsir Iebih hitam, adapun bagian yang terang bisa diarsir tipis atau dibiarkan putih.
  11. Berilah bayangan pada meja atau benda sebagai background. Supaya tampak alami dan sesuai dengan benda, arsir permukaan benda disesuaikan dengan karakteristik bahan benda. 

Nah itulah pembahasan kita semoga kalian dapat memahami materi tersebut dan bila ada yang kurang dalam pembahasan ini silahkan menyampaikan pertanyaan atau masukan pada kolom komentar.