Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sulaman

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan
"Sulaman"
Menghias kain adalah seni untuk membuat suatu kain atau busana menjadi lebih indah. Cara menghias kain dengan jahitan biasa disebut menyulam atau membordir, yang berasal dari bahasa Belanda “Borduur”. Menghias dengan menyulam sudah digemari dan dilakukan orang sejak ribuan tahun yang lalu dan hingga saat ini berkembang menjadi barang komoditi yang trend di masyarakat. Menyulam digunakan untuk menghias pakaian, lenan rumah tangga maupun benda lain yang dibuat dari bahan tekstil seperti tas, selop (sejenis alas kaki ber-hak) dan lain-lain. Sebutan untuk beberapa jenis sulaman masih menggunakan nama asing atau sebutan negara dimana sulaman tersebut lebih dahulu dipraktekan, seperti : sulaman Perancis, Inggris, Richelieu, Holbei dan  Quilt. Pada mulanya, sulaman Perancis, Inggris dan Richelieu hanya dikerjakan pada kain lenan atau katun putih dengan menggunakan benang berwarna putih. Oleh karena itu disebut sulaman putih, akan tetapi pada masa kini hal tersebut tidak berlaku lagi, sulaman tersebut dapat dibuat pada kain berwarna warni dengan benang yang berwarna warni pula sehingga banyak disukai orang dan pekerjaan menyulam pun berkembang menjadi industri.Teknik menghias kain yang didasarkan atas penggunaan warna kain dan benang hiasnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : Sulaman Putih Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih muda. Pada zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang hias putih. Keindahan dari sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam hias. Yang termasuk dalam kelompok sulaman putih adalah sulaman Perancis, Richelieu dan sulaman bayangan. Sulaman Inggris Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang dibuat dengan menggunakan gunting kecil. Teknik sulaman Inggris dikerjakan pada kain polos misalnya tetoron, oxpord, berkolin, poplin, mori dan lain-lain. Benang yang digunakan benang katun sewarna dengan kain, atau boleh berbeda, hanya tingkatan warnanya saja misalnya hijau dengan hijau muda. Benda yang dapat dihias yaitu blus, kerah, saku, alas vas, serbet, saputangan dan sebagainya. Sulaman Perancis Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogrem ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak. Sulaman Richeulieu Sulaman ini disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka (seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar. Sulaman Richeulieu ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau lenan rumah tangga. Kain yang dihias haruslah rapat tenunannya dan polos. Sulaman Bayangan Sulaman ini dikenal pada hiasan yang membayang dari bagian dalam. Untuk mengisi bentuk hias digunakan tusuk flanel. Menyulamnya muai dari bagian dalam sehingga pada bagian luar bentuk itu hanya membayang dengan tepi garis berupa tusuk tikam jejak. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang tembus terang seperti voile, paris, ciffon dan sebagainya. Benda-benda yang dapat dihiasi dengan teknik ini antara lain blus, kebaya, alas kaki, kerudung, selendang, rok anak dan sebagainya. Sulaman Matelase Sulaman matelase termasuk sulaman putih, karena menggunakan benang yang sama/senada dengan warna kain. Motif hias sulaman matelase dapat berbentuk renggaan bunga, binatang dll. Sebaiknya dalam pemilihan motif tidak menggunakan motif yang terlalu besar/lebar. Motif hias sulaman matelase akan membentuk relief dari bahan pengisi yaitu kapas, dacron atau busa tipis yang diberi jahitan pada tepi motif. Kain yang digunakan dipilih yang mempunyai tenunan rapat, bermotif ataupun polos. Sulaman matelase dapat diterapkan pada lenan rumah tangga ataupun hiasan busana. Sulaman Inkrustasi
Menghias kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada bahan yang lain, pada tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila pada aplikasi bahan pelekap diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan pelekap diletakan dibawah.

Jahit aplikasi merupakan salah satu teknik menghias permukaan bahan kain dengan cara menempelkan potongan kain pada bahan kain lain yang lebih lebar, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan atau teknik sulam. Bahan yang dipilih dapat berupa bahan polos atau bercorak tergantung dari desain, bahan yang agak kaku, bahan yang tidak mudah bertiras dan tidak mudah luntur.  

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://www.madetosew.com/

Proses pembuatan aplikasi pada kain secara keseluruhan dapat dikerjakan dengan tusuk feston, tusuk jelujur, tusuk kelim dan lain sebagainya. Sementara untuk membuat bentuk garis, titik dan lain-lain dapat digunakan tusuk-tusuk hias, seperti tusuk tangkai, tusuk tikam jejak, tusuk rantai, maupun tusuk pipih.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://bengkelsimulakrum.blogspot.co.id/

Teknik jahit aplikasi yang dapat diterapkan untuk menghias bahan kain sendiri terbagi atas berbagai macam variasi, mulai dari jahit aplikasi standart, potong sisip, potong motif, lipat potong, dan pengisian. 

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://www.allpeoplequilt.com/

Jahit Aplikasi Standart

Jahit aplikasi standard (onlay) merupakan teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat gambar pada kain, kemudian digunting. Potongan kain tersebut kemudian ditempel pada lembaran kain lainnya dan dijahit dengan teknik sulam.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://sewlikemymom.com/

Potong Sisip

Jahit aplikasi potong sisip (inlay) merupakan teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melubangi bagian dasar kain yang telah digambar dengan motif tertentu. Kain yang sudah berlubang tersebut kemudian diberi tempelan kain yang berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias feston atau dijahit menggunakan mesin bordir.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://judys-journal.blogspot.co.id/

Potong Motif

Jahit aplikasi potong motif merupakan teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain, kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://www.diaryofaquilter.com/

Lipat Potong

Jahit aplikasi lipat potong termasuk kedalam salah satu teknik menghias permukaan kain yang dapat dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya pembuatannya yaitu mula-mula lembaran kain dilipat dan dipotong sesuai bentuk yang diinginkan kemudian ditempel pada dasar kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam datar.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://bunnyhillblog.com/

Pengisian

Jahit aplikasi dengan pengisian merupakan  teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Cara pembuatanya hampir sama seperti pada jahit tindas, bedanya terdapat penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Sumber : http://aurifilthreadaustralia.com.au/

Semoga bermanfaat.

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan

Teknik menghias kain dengan berbagai tusuk jahit disebut dengan kerajinan
Lihat Foto

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra

suasana workshop menyulam bersama The Little Things She Needs di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

KOMPAS.com - Menyulam merupakan salah satu proses produksi dalam kerajinan tekstil.

Menyulam biasa disebut juga membordir. Menyulam merupakan kegiatan membuat gambar pada kain dengan menggunakam teknik menjahit.

Menyulam adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kreativitas yang tertuang dalam berbagai bentuk pola dan gambar pada kain sebagai hiasan.

Dikutip dari buku Teknik dasar menyulam untuk pemula (2005) karya A. J. Boesra, menyulam adalah suatu media untuk menghasilkan sebuah gambar. Layaknya seorang pelukis menggunakan kuas dan cat, seorang penyulam menggunakan jarum dan benang.

Menyulam berati memperindah penampilan permukaan kain. Sehingga wajar jika banyak orang yang menyenangi barang berbahan kain yang sudah dihiasi sulaman.

Baca juga: Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil

Barang tersebut lebih berharga dan mahal jika dibandingkan dengan barang sejenis namun tanpa sulaman.

Penting untuk memastikan benang yang akan digunakan menyulam tidak terbuang percuma pada saat menusuk dari awal sampai akhir sulaman.

Pada umumnya sulaman menggunakan benang dengan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang.

Sejarah menyulam

Kegiatan menyulam sudah ada sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia.

Dikutip dari buku Berkreasi Aneka Bentuk Sulaman Sederhana (2018) karya Derosya, konon
seni menghias atau menyulam pertama kali ditemukan di Mesir.

Baca juga: Syarat-Syarat Perancangan Benda Kerajinan