Tahun berapa gunung rinjani meletus

sumber youtube INDOFLASHLIGHT Perwakilan Pejabat Fungsional Utama Bappeda Provinsi NTB, Taufiqurrahman, M. Pd, menghadiri Rapat Persiapan Virtual Tour serta peresmian fasilitas pendidikan dan Kesehatan bantuan […]

Tahun berapa gunung rinjani meletus

Tiga Trending Topik Rakor DRD: Skema Penanggulangan Kemiskinan, Akselerasi Percepatan Pencapaian 12 Indikator RPJMD 2013-2018, dan Profil Dewan Riset Daerah Provinsi NTB. […]

Tahun berapa gunung rinjani meletus

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., bersama Kepala Bidang Perekonomian, serta Sekdis DLHK Provinsi NTB dan Tim melakukan diskusi […]

Tahun berapa gunung rinjani meletus

Kamis, 8 April 2021, kantor Bappeda Provinsi NTB mengadakan kegiatan rapat Musrenbang Provinsi NTB Tahun 2021 Sebagai Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah […]

SEJUMLAH pakar gunung api Indonesia dan Prancis berencana melakukan penelitian Gunung Rinjani Purba atau dikenal dengan Gunung Samalas pada tahun 1257 Masehi, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah peristiwa vulkanologi dunia.

"Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah tentang NTB khususnya Lombok dalam mewarnai peristiwa geologi dan vulkanologi dunia, termasuk menjadi daya tarik wisata," kata Pakar Geologi Nasional Heryadi Rachmat seperti dikutip kantor berita Antara, Kamis (3/3).

Ia menjelaskan sejumlah pakar gunung ikut serta terlibat dalam penelitian tersebut. Mereka diantaranya berasal dari Badan Arkeologi Nasional, Tim Geologi Kementerian ESDM, Universitas Gajah Madha (UGM), dan Universitas Mataram (Unram).

Selain itu, peneliti gunung berapi asal Prancis Frank Lavigne dari Universitas Paris, Pantheon Sorbone juga akan terlibat. Frank, kata Heryadi, sebelumnya pernah mengungkap tentang sejarah letusan Gunung Rinjani.

"Penelitian ini dimulai dari rekonstruksi sebelum dan sesudah meletusnya Gunung Rinjani Purba atau dikenal dengan Gunung Samalas yang meletus pada tahun 1257 Masehi," kata Heryadi

Menurut Heryadi, Frank telah meneliti sebaran sulfur letusan Gunung Samalas atau kini Gunung Rinjani. Diketahui letusan gunung Rinjani ini melebihi dahsyatnya letusan Gunung Tambora. Bahkan, iklim global terpengaruh kala itu akibat letusan yang terjadi pada tahun 1257 Masehi tersebut.

Tiga gunung Api di Indonesia, kata Heryadi, masuk dalam catatan dunia, karena letusanya yang maha dahsyat. Dua di antaranya berada di NTB yakni Gunung Rinjani di Pulau Lombok dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Sementara, satu Gunung Api lain yaitu Gunung Krakatau di Selat Sunda.

"Bila banyak hal terungkap dalam penelitian ini, tentu akan jadi aset sejarah vulkanologi dan geologi yang tak ternilai harganya," ucapnya.

Ia mengatakan, penelitian dan mengumpulkan bukti-bukti tentang letusan Gunung Rinjani masih membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, catatan sejarah tentang gunung tersebut masih sedikit.

"Inilah yang kita akan coba gali, sehingga diperoleh secara jelas tentang sejarah Samalas. Karena berdasarkan Babat (Tulisan Lontar) Lombok terjadi letusan dahsyat yang pernah terjadi di Lombok," ungkapnya.

Penelitian ini pun mendapat dukungan penuh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. Penelitian ini diyakini dapat bagi pembangunan dan masyarakat NTB kini dan masa mendatang.

"Kalau orang Lombok atau NTB paham hal besar tentang daerahnya, hal ini akan menciptakan apresiasi yang lebih baik tentang daerah. Dengan kata lain penelitian ini dapat memperkuat karakter masyarakat NTB," tutur Gubernur.(OL-4)

Kapan terakhir kali Gunung Rinjani meletus?

Gunung kecil ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015, setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004. Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) ...

Gunung Samalas meletus pada tahun berapa?

Gunung Samalas meletus pada tahun 1257. Berdasarkan skala Volcano Explositivy Index (VEI), besarnya letusan Samalas 8 kali lebih dahsyat dibanding Gunung Krakatau dan 2 kali lebih besar ketimbang letusan Gunung Tambora. Material letusan menutupi atmosfer dan diduga sebagai bencana yang menyebabkan kematian warga Eropa.

Apakah benar Gunung Rinjani meletus?

Menurut catatan sejarah, Gunung Rinjani telah meletus sebanyak 9 kali. Yaitu di tahun 1884, 1901, 1906, 1909, 1915, 1944, 1966, 1988, dan terakhir 1994. Pada letusan terakhir itu, tepatnya di Gunung Barujari di Juni 1994, menghasilkan hujan abu, penurunan muka air dalam kurang lebih sebanyak 4 meter.

Kapan terakhir kali Gunung Semeru meletus?

JAKARTA, iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur meletus 479 kali dalam sepekan terakhir pada 28 Juni – 4 Juli 2022. Gunung Semeru saat ini berada pada tingkat aktivitas level III atau siaga sejak 16 Desember 2021 lalu.