Surat al-ikhlas ayat 2 menjelaskan bahwa allah memiliki asmaul husna

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Arab viewed by 6507 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Arab viewed by 5143 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Arab viewed by 4225 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 4196 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 3757 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in B. Arab viewed by 3673 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 3594 persons

Asked by wiki @ 29/08/2021 in B. Arab viewed by 3298 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in B. Arab viewed by 3217 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Arab viewed by 2978 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2771 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 2702 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2642 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2624 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Arab viewed by 2595 persons

Jakarta -

Allah SWT mempunyai 99 Asmaul Husna atau 99 nama baik yang menjelaskan tentang kebesaran-Nya sebagai pemilik alam semesta. Salah satu nama baik Allah tersebut adalah Al Ahad.

Berikut tulisan Arab beserta artinya:

اَلاَحَدُ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bacaan latin: Al Ahad

Artinya: Yang Maha Esa

Melansir dari buku yang bertajuk Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, Al Ahad artinya Yang Maha Esa. Hal ini mengandung makna bahwa Allah SWT itu tunggal, tidak beranak, juga tidak diperanakkan. Allah SWT tidak serupa dengan siapa pun.

Keesaan Allah SWT demikian murni sehingga Al Ahad yang menunjukkan sifat Allah hanya disebut satu kali dalam Al Quran dan hanya ditujukan kepada-Nya semata. Ayat Al Quran yang dimaksud adalah ayat pertama surat Al-Ikhlas.

Bukti keesaan Allah diterangkan secara jelas dalam surat Al Ikhlas yang berbunyi:

(1) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(2) اللَّهُ الصَّمَدُ(3) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

(4) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas: 1-4).

Pemaknaan Asmaul Husna Al Ahad ini tercermin dalam suatu kisah teladan dari Bilal bin Rabbah. Dilansir dari buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya karya Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj, Bilal bin Rabah adalah hamba sahaya dari Umayyah bin Khalaf, ketua dari Bani Zum'ah di kota Makkah.

Bilal masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW dengan sembunyi-sembunyi. Namun, pada akhirnya keislaman Bilal diketahui juga oleh Umayyah. Mengetahui hal tersebut Umayyah pun marah.

Kemudian, Umayyah menyiksa Bilal setiap hari dengan tujuan agar Bilal meninggalkan Islam. Selama disiksa pun dijawab dengan teguh oleh Bilal dengan meneriakkan Asmaul Husna Al Ahad,

"Ahad, Ahad! Hanya Allah yang Esa yang berhak disembah!"

Umayyah semakin marah mendengar itu. Hal tersebut yang membuat cambukan Bilal bertambah berpuluh-puluh kali, lalu diseret, dan dijemur di bawah teriknya matahari yang sangat panas.

Siksaan tersebut tidak lantas menggentarkan Bilal. Sebaliknya, dengan sabar Bilal terus menjawab,

"Ahad! Ahad!"

Hingga akhirnya Bilal berhasil dibebaskan oleh Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq RA. Kisah tersebut membuktikan bahwa Bilal benar-benar memaknai Asmaul Husna Al Ahad dalam dirinya bahwa Al Ahad artinya adalah Yang Maha Esa.

Tidak harus mencontoh kisah Bilal seperti di atas, meneladani makna Asmaul Husna Al Ahad ini dapat kita lakukan dengan cara mengamalkan kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (la-illaaha-illallaah) sebanyak 33 kali setiap selesai shalat fardhu. Semoga kita semua selalu mendapat perlindungan dari-Nya. Aamiin.

(rah/erd)

Jakarta -

Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sering dilafalkan saat menjalankan sholat fardhu. Surat Al-Ikhlas tergolong dalam surat Makiyyah karena diturunkan di kota Makkah.

Terdiri dari 4 ayat, dikutip dalam buku 'Samudera Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas: Tafsir Ibnu Katsir' oleh Imam Ibnu Katsir, Imam Jalaluddin Al-Mahally & As-Suyuthi, Allah SWT menurukan firman-Nya kepada Rasul-Nya agar umatnya mengetahui hanya Dialah Allah Yang Maha Esa.

Yakni Dialah Tuhan yang Satu, Yang Esa, Yang tiada tandingan-Nya, tiada pembantu-Nya dan tiada yang setara dengan-Nya. Lafaz ini tidak boleh dikatakan secara i'sbat terhadap sesorang kecuali hanya Allah SWT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut bacaan surat Al-Ikhlas lengkap dengan Arab, latin dan artinya:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚqul huwallāhu aḥadArtinya:

Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚallāhuṣ-ṣamadArtinya:

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙlam yalid wa lam yụladArtinya:

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌwa lam yakul lahụ kufuwan aḥadArtinya:

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata, "Aku pernah bersama Nabi SAW dan di saat itu beliau mendengar seseorang membaca surat Al-Ikhlas, lalu beliau bersabda, "ia telah mendapatkan", Abu Hurairah bertanya, "Mendapatkan apa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Al-Jannah (Surga)." (HR. At-Tirmidzi).

Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Kecintaanmu terhadap surat Al-Ikhlas memasukkanmu ke dalam al-jannah." (HR. Bukhari).

Selain itu dalam buku 'Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna' oleh Syaifurrahman El-Fati, Dari Aisyah ra, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutus seorang sahabat dalam sebuah pertempuran. Lalu dia mengimami shalat dan selalu membaca surat Al-Ikhlas. Tatkala mereka kembali dari pertempuran mereka adukan hal tersebut kepada Nabi SAW. Beliau bersabda, "Tanyakan kepadanya apa yang melatarbelakangi dia berbuat seperi itu, mereka pun menanyakannya. Lalu Dia pun menjawab, "Karena sesungguhnya surat Al-Ikhlas itu mengandung sifat yang dimiliki oleh Ar-Rahman (Allah) dan aku suka untuk membacanya." Maka Nabi SAW bersabda,"Kabarkan kepadanya bahwa Allah SWT mencintainya." (HR. Bukhari).

(lus/erd)

Daftar Isi > Al-Ikhlas > Al-Ikhlas 2

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

Arab-Latin: Allāhuṣ-ṣamad

Artinya: Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

« Al-Ikhlas 1 ✵ Al-Ikhlas 3 »

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Tafsir Surat Al-Ikhlas Ayat 2 (Terjemah Arti)

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ikhlas Ayat 2 dengan text arab, latin dan artinya. Ditemukan sekumpulan penjelasan dari para mufassir terkait makna surat Al-Ikhlas ayat 2, antara lain sebagaimana tercantum:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Allah yang sempurna dalam sifat-sifat kemuliaan dan keutamaan serta keagungan, yang dituju oleh makhluk-makhluk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

2. Dia lah Tuhan yang berada di puncak dalam hal kesempurnaan dan keindahan, Żat Yang menjadi tumpuan semua makhluk.

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah2. اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌ ۚ‏ (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu) Makna (الصمد) adalah Dzat yang diserahi untuk mengabulkan segala kebutuhan, karena hanya Dia yang mampu mengabulkannya.

Ibnu Abbas mengatakan: (الصمد) yakni Tuhan yang Maha Sempurna sifat ketuhanan-Nya, Mulia yang Maha Sempurna Keagungan-Nya, Maha Pengasih yang Maha Sempurna kasih-Nya, Maha Kaya yang Maha Sempurna kekayaan-Nya, Perkasa yang Maha Sempurna keperkasaan-Nya, Mengetahui yang Maha Sempurna pengetahuan-Nya, Dialah Allah yang memiliki sifat-sifat ini yang tidak layak kecuali bagi-Nya.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1-2 1 ). Mungkin sebagian dari mereka ada yang menyangka bahwa dua ayat ini pada hakikatnya bersambung : قُلْ هُوَ اللَّهُ الأَحَدٌ الصَّمَدُ , tetapi nyatanya kedua ayat ini saling terpisah, karena kalimat dari ayat ini disesuaikan agar menjadi tetap dalam diri-diri siapa yang yang membacanya dan untuk pengagungan untuknya, maka lebih sesuai jika setiap kalimat tidak terikat dengan yang lainnya. 2 ). { اللَّهُ الصَّمَدُ } Dzat yang digantungkan kepada-Nya segala urusan, dan tidak kepada selain-Nya perkara dan urusan itu digantungkan : { وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ }.

Maka apakah Allah yang menjadi tempat pertama kita melaporkan segala sesuatu yang kita butuhkan, dalam susah ataupun senang, dalam keadaan sempit ataupun lapang ?

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2. Allah adalah Dzat yang menguasai tujuan dari semua kebutuhan selama-lamanya.

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Allah tempat meminta segala sesuatu} penguasa yang sempurna dalam kekuasaanNya dan menjadi tujuan agar ditunaikan segala keperluan

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

2. “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu,” yakni yang dituju dalam seluruh kebutuhan. kepadaNya mereka meminta apa yang mereka perlukan dan keadaNya mereka bergantung pada apa yang mereka inginkan, karena Dia Maha Sempurna dalam sifat-sifatNya, Maha Mengetahui Yang sempurna ilmuNya, Maha Penyantun yang sempurna SantunNya, Maha Penyayang yang sempurna rahmatNya, yang meliputi segala sesuatu dan seperti itulah seluruh sifat-sifatNya.

Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA){ اللَّهُ الصَّمَدُ } "Allah" adalah nama Allah yang paling tinggi dan paling agung ﷻ , berarti : yang hanya kepada-Nya segala sembahan dan peribadatan oleh makhluk-Nya. Dialah ﷻ yang berhak disembah, dan barangsiapa yang menyembah dan beribadah kepada selain-Nya adalah suatu kebathilan yang besar, { الصَّمَدُ } Dialah penguasa tunggal tempat menyandarkan segala kesulitan dan kebutuhan.

{ الصَّمَدُ } Imam Ibnu Jarir ath-Thabari dalam tafsir beliau meriwayatkan ucapan shahabat yang mulia Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang berkata: “Ash-Shamad adalah penguasa yang maha sempurna kekuasaan-Nya, maha mulia yang sempurna kemuliaan-Nya, maha agung yang sempurna keagungan-Nya, maha penyantun yang sempurna sifat penyantun-Nya, maha kaya yang sempurna kekayaan-Nya, maha perkasa yang sempurna keperkasaan-Nya, maha mengetahui yang sempurna pengetahuan-Nya, dan maha bijaksana yang sempurna hikmah/kebijaksanaan-Nya, Dialah yang maha sempurna dalam semua bentuk kemuliaan dan kekuasaan, Dialah Allah yang maha suci dan sifat-sifat ini hanyalah pantas (diperuntukkan) bagi-Nya.

Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hاللَّهُ الصَّمَدُ “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” Kalimat tersendiri. اللَّهُ أَحَدٌ “Allah, Yang Maha Esa,” Maknanya: Dialah Allah yang sedang kalian perbincangkan dan kalian tanyakan أَحَد [ahad] maknya: Dia Maha Esa dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, tidak ada penyerupa-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Maha Esa dengan kemuliaan dan keagungan ‘Azza Wa Jalla. اللَّهُ الصَّمَدُ “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” Kalimat tersendiri. الصَّمَدُ [ash-shamad] Makna yang paling mencakup dengan isi kandungan nama ini adalah bahwa Dia maha sempurna dalam sifat-sifat-Nya, yang mana Dia dibutuhkan oleh semua makhluk-Nya. Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas: ash-shamad adalah yang sempurna ilmunya, yang sempurna kelembutannya, yang maha semprna kemuliaan-Nya dan yang sempurna kuasa-Nya… hingga akhir yang disebutkan dalam atsar ini. Ini berarti bahwa Allah tidak membutuhkna semua makhluk-makhluknya, Karena Dia sempurna.

Telah datang juga penjelasan bahwa ash-shomad adalah tempat bergantung makhluk-makhluk dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Ini berarti semua makhluk membutuhkan Allah. Dengan ini disimpulkan bahwa definisi yang paling merangkum makna shamad adalah: Yang sempurna dalam sifat-sifat-Nya yang mana semua makhluk-makhluk membutuhkan kepada-Nya.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ikhlas ayat 2: Allah memerintahkan agara Nabi ﷺ berkata kepada manusia : Sesungguhnya Allah Maha Esa, yang wajib bagi diri-Nya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan makluknya karena Ia Al Qadir (Yang Maha Mampu) atas segala kondisi manusia.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni yang dituju dalam semua kebutuhan. Oleh karena itu, makhluk yang berada di bawah maupun di atas semuanya membutuhkan-Nya, meminta dan berharap kepada-Nya untuk dipenuhi kebutuhan mereka, karena Dia sempurna dalam sifat-sifat-Nya; Dia Maha Mengetahui yang sempurna ilmunya, Dia Mahasantun yang sempurna santunnya, Dia Maha Penyayang yang sempurna sayangnya dimana rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, demikian pula sifat-sifat-Nya yang lain.

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ikhlas Ayat 2

Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia maha pencipta, mahakaya, dan mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung kepada-Nya. 3. Dia tidak beranak; tidak ada yang sejenis dengan Allah sehingga bisa menikah dengan-Nya dan melahirkan anak; dan dia tidak pula diperanakkan karena dia kekal dan tidak bermula. Sesatlah orang yahudi yang meyakini 'uzair sebagai putra Allah, orang nasrani yang meyakini nabi isa sebagai putra Allah, dan orang musyrik arab yang meyakini malaikat sebagai putri Allah.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari berbagai ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ikhlas ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Dapatkan pahala jariyah dengan mengajak membaca al-Qur'an dan tafsirnya. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Alhamdulillaah, kini semakin mudah membaca Al-Quran dengan tafsirnya. Tinggal klik link yang berwarna biru, pilih surat dan ayat yg mau dibaca, maka akan keluar tafsir lengkapnya.

*Klik » tafsirweb.com/start*

Dapatkan pahala jariyah dengan share info berharga ini

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA