Siapa yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa?

Cilacap -Indonesia mendapat pujian negara lain karena rakyatnya senantiasa hidup rukun dan menjaga persatuan meskipun terdiri dari beragam agama, suku, dan ras. Agar kondisi tersebut terus terjaga, semua rakyat, termasuk muslim di berbagai pelosok nusantara harus menjunjung tinggi kedamaian.

“Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim, muslim yang penuh kasih sayang, menjunjung tinggi gotong royong serta cinta damai,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi saat memberi sambutan pada Haul Syekh Muhammad Busthomil Karim ke-39 di Masjid Raudlatul Jannah Sawangan, Mekarsari, Kecamatan Cipari, Cilacap, Senin (4/9) malam.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto, Ketua DPRD Cilacap Taswam, tokoh ulama dari berbagai daerah seperti Cilacap, Semarang, dan Lampung, serta forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopinda) setempat. Selain para pejabat, kegiatan tahunan tersebut juga dihadiri ribuan Jamiah Thoreqoh Naqsyabandiyah yang memadati jalan antara Desa Mekarsari dengan Cisuru.

Menurut Heru, keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan bangsa. Ribuan pulau, bermacam budaya, perbedaan ras, suku, maupun agama yang tersebar di bumi Indonesia adalah karunia Tuhan yang harus dirawat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai permusuhan apalagi pemecah belah persatuan.

“Kita harus bersyukur atas karunia ini, karena di negara lain yang tidak banyak keberagaman justru terjadi perang,” katanya.

Mantan bupati Purbalingga itu meminta, semua komponen masyarakat selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah harus bersatu dengan masyarakat, karena pemerintahan tidak akan bisa berjalan tanpa keterlibatan rakyat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada rakyat, demikian pula sebaliknya. Maka kita bareng-bareng ndandani jalan supaya jalan ke sawah enak, warga mengaji juga enak,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Heru juga berpesan agar semua pejabat dan masyarakat bekerja dengan baik. Jika ada yang salah maka kewajiban semua insan untuk saling mengingatkan agar kemudian melangkah di jalan yang benar.

“Saat ini semakin banyak pejabat yang terjerat kasus hukum, baik akibat korupsi maupun tindak pidana lainnya. Mugi-mugi di Cipari bebas dari korupsi, ora ana sing doyan korupsi, ora pingin korupsi blas,” pintanya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan. Namun, bangsa ini tetap bersatu karena selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Persatuan dan kesatuan bangsa mengandung makna bahwa meskipun terdiri atas bermacam-macam suku, agama, budaya, bahasa daerah, dan adat istiadat, namun merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah yaitu sebagai Bangsa Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Hingga diterapkan di masyarakat dan secara luas bagi lingkungan bangsa dan negara.

Baca juga: Siswa Asal Kota Ini Terbanyak Diterima di SNMPTN 2020

Melansir laman emodul.kemdikbud.go.id, berikut penerapan dan contoh perilaku persatuan dan kesatuan. Informasi bagi siswa sekolah yang sedang ikut pembelajaran jarak jauh (PJJ).

1. Persatuan dan Kesatuan dalam Keluarga

Manusia diciptakan sesuai kodratnya sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai makhluk individu manusia memiliki ciri khas, watak, dan kepribadian
yang berbeda satu sama lain.

Kita tentu akan merasa nyaman tinggal di rumah yang anggota keluarganya rukun. Menjalani kehidupan dengan tenang, damai, dan nyaman merupakan manfaat persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga yaitu rumah.

Ada banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah contohnya:

  • Bekerja sama membersihkan lingkungan rumah
  • Menghormati anggota keluarga
  • Menolong adik mengerjakan PR
  • Berbakti pada orangtua
  • Gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan

2. Persatuan dan Kesatuan di Sekolah

Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah juga berdampak positif seperti contoh berikut ini.

  • Mengerjakan tugas-tugas dari Tutor bersama teman-teman tanpa membedakan suku, budaya maupun agama.
  • Saling menghargai dan menghormati.
  • Menghargai pendapat teman.
  • Gotong royong membersihkan tempat belajar bersama.
  • Semangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok orang yang hidup di sekitar kita. Masyarakat memiliki perbedaan yang lebih banyak. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan.

Persatuan dan kesatuan di masyarakat dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti saat gotong royong, saat ada musibah maka tetangga akan segera menolong.

Persatuan dan kesatuan juga tergambar dalam perbedaan agama, namun tetap bisa menjaga satu sama lain.

Baca juga: 4 Tips Cegah Obesitas pada Anak

4. Persatuan dan Kesatuan dalam Bernegara

Persatuan dapat membuat Bangsa Indonesia menjadi kuat sehingga tidak mudah mendapat gangguan.

Beberapa contoh sikap persatuan yang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebagai berikut:

  • Saling menghormati dan menghargai antarwarga masyarakat
  • Memiliki rasa persatuan meski berbeda agama, suku dan budaya
  • Melestarikan budaya dari daerah lain
  • Memiliki rasa toleransi antarwarga
  • Menghargai dan mendukung pemimpin negara yang terpilih secara demokratis sesuai aturan yang berlaku
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sabtu, 16 Maret 2019

Medan – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan dan memberikan sambutan pada acara Apel Siaga Bela Negara Pemuda Pancasila Se-Sumatera Utara, sekaligus menyematkan Brivet kepada Ketua MPW Sumatera Utara sebagai Kader Bela Negara. Sabtu (16/3), di Hall Regale Convention Center Medan, Sumatera Utara.

Dalam Apel Siaga Bela Negara yang diikuti ribuan kader Pemuda Pancasila Se-Sumatera Utara. Menhan mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI. Persatuan tanpa membedakan asal, suku maupun agama, yang dapat menangkal penyebaran paham radikalisme yang terus berupaya merongrong falsafah Pancasila. 

“Kita ingat sejarah kebelakang, mulai sumpah pemuda, kesepakatan waktu proklamasi, bahwa kita dalam beragam agama. Itu yang saya sampaikan, ingat bangsa Indonesia itu dari Aceh sampai Papua, Agama itu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, KOnghuco dan lainnya. Itu Indonesia”, ungkap Menhan.

Lebih lanjut Menhan menegaskan kepada ribuan kader bela negara Pemuda Pancasila. Tugas kita sebagai anak bangsa adalah menjaga NKRI dan keutuhan berbangsa dan beragama. Agar negara kita tetap kondusif jangan mudah terpancing dan terprovokasi dengan paham-paham yang menyesatkan. “Kita bangsa yang besar tidak perlu takut dengan bangsa lain, yang kita takuti musuh dalam negerisendiri”, pesan Menhan.

Pada kesempatan itu, Menhan sangat berterima kasih kepada Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, yang begitu hebatnya membina kadernya di Sumatera Utara, semoga kedepannya kader Pemuda Pancasila tetap bersatu dan tidak gampang dipecah belah oleh siapapun.

Diakhir sambutannya, Menhan berharap melalui kegiatan tersebut dapat menghasilkan sumbangan pemikiran maupun konsep mendasar untuk meningkatkan kiprah organisasi dalam memberikan kontribusi yang positif terhadap negara dan bangsa serta masyarakat luas. Inisiatif tersebut merupakan wujud tanggung jawab bersama sehingga menghasilkan suatu kesepakatan bahwa pembinaan kesadaran bela negara sangatlah penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hadir pada acara tersebut yaitu, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Pengurus Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Sumatera Utara Pemuda Pancasila, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan, Kapuskom Publik Kemhan, Kepala Bito Tata Usaha Setjen Kemhan, Perwakilan dari Kodam I/Bukit Barisan, Perwakilan dari Polda Sumut, serta Kakorwil Kemhan di Sumatera Utara.

Pixabay

Pembahasan mengenai peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

GrirKids.id - Kids, apakah kamu tahu bentuk dan peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa?

Artikel ini akan membahas materi PKn Kelas 10 semester genap dalam buku modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bab 5.

Di dalam Bab 5 tersebut, berisi materi integrasi nasional dalam bingkai "Bhinneka Tunggal Ika" tentang peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini perlu diketahui agar setiap masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap keadaan suatu negara.

Lalu, apa saja manfaat peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa?

Berikut ini ulasannya, simak langsung, yuk!

1. Kesadaran warga negara

Peran serta warga negara akan muncul jika memiliki kesadaran dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Kesadaran ini merupakan sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk, dalam berperilaku yang tentu berpengaruh terhadap keadaan suatu negara.

Baca Juga: Kunci Jawaban Rotasi Bumi dan Mewajibkan Warga Negara Menjaga Kebersihan Lingkungan, Kelas 6 SD

2. Bela Negara

Pixabay

Pembahasan mengenai peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Peran serta warga negara terkandung dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berisi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.

UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa upaya bela negara wajib dilaksanakan.

Ini menjadi sikap dan perilaku warga negara yang harus dijiwai untuk NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Bela negara fisik dan non fisik

Bela negara dapat berupa fisik dan non fisik.

Bela negara fisik adalah pembelaan terhadap setiap hambatan, gangguan dan tantangan yang dilakukan warga negara untuk melindungi bangsa dan negara.

Sedangkan bela negara non fisik adalah pembelaan berdasarkan hak, kewajiban, dan kehormatan melalui profesi dan kemampuan untuk meningkatkan ketahanan nasional.

Peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembelaan fisik dan non fisik dapat dilakukan dalam berbagai macam cara.

Baca Juga: Materi PKn Kelas 9 SMP: Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Bela Negara

Menurut UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya:

1. Pendidikan kewarganegaraan (non fisik)

2. Pelatihan dasar kemiliteran (fisik)

3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia (fisik)

4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi (non fisik).

Nah, itu dia, Kids, pembahasan mengenai peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Yuk, ikut serta bela negara untuk menjaga keutuhan bangsa!

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA