Sebutkan tiga cara menjaga kesehatan alat reproduksi pada remaja laki-laki

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas – Sistem reproduksi manusia harus mulai dijaga sendiri ketika memasuki masa pubertas. Untuk melihat apakah sistem reproduksi manusia sudah siap atau matang, bisa terlihat cukup mudah. Contohnya pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan pada remaja perempuan adalah keluarnya haid pertama kali.

Kesehatan reproduksi pada masa pubertas bisa dilihat dari fungsi, proses, dan juga sistem reproduksinya. Tentunya sehat di sini tidak hanya bebas dari ancaman penyakit semata. Sehat juga bisa berarti matang secara fisik dan juga mental.

Pentingnya Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

Pada usia pubertas atau remaja, masalah kesehatan reproduksi terkadang jarang dibicarakan. Padahal, pada saat remaja mengalami pengalaman pertama seperti haid dan mimpi basah, mereka bingung harus bersikap seperti apa. Apalagi pada masa pubertas, akan ada perubahan lainnya seperti emosi, psikis, dan juga fisik.

Oleh sebab itu, untuk kamu yang masuk ke dalam pubertas, harus membaca atau mencari informasi tentang kesehatan reproduksi. Dengan begitu, kamu sudah membiasakan diri untuk menjaga alat reproduksi hingga dewasa.

Untuk bisa menjaga kesehatan reproduksi ini, kamu harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Selalu bersihkan alat reproduksi

Hal ini merupakan dasar saat menjaga kesehatan reproduksi. Kebersihan alat reproduksi ini memiliki jangka panjang karena tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, tetapi juga berpengaruh pada saat dia berkeluarga. Contohnya seperti mengeringkan area kelamin dengan handuk lembut dan bersih, ganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari, membersihkan alat kelamin ketika buang air kecil, hingga khitan atau sunat untuk laki-laki.

2. Tidak melakukan aktivitas seksual yang resikonya tinggi

Pada masa pubertas, pendidikan seks memang membuatnya penasaran. Di sinilah harus diperkenalkan bahaya yang ditimbulkan jika melakukan aktivitas seksual sebelum waktunya. Contohnya menjelaskan penyakit seksual seperti HIV/AIDS dan berbagai jenis penyakit lainnya. Jika sudah dijelaskan risiko yang akan ditimbulkan, maka timbul kesadaran untuk tidak melakukan aktivitas seksual secara sembarangan.

3. Selalu jaga berat badan

Berat badan juga dapat berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi. Cobalah untuk menjaga berat badan yang termasuk ideal. Maksud dari ideal ini adalah berat badan proporsional yang artinya tidak kurang maupun berlebihan. Kondisi berat badan yang ideal erat kaitannya dengan masa kesuburan sistem reproduksi. Oleh sebab itu, bagian ini juga penting untuk kesehatan reproduksi.

Ingin membeli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan reproduksi? Kamu bisa membelinya di Official Store Pyfa Health. Yuk, cek produknya sekarang dan dapatkan diskon menarik setiap pembelian melalui Shopee. Klik banner di bawah ini, ya!

4. Mengonsumsi makanan bergizi

Hal ini juga berhubungan dengan berat badan sebelumnya. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, maka dapat berpengaruh besar pada kesehatan reproduksi, khususnya bagian kesuburan. Namun, tetap tidak boleh konsumsi berlebihan agar tidak menjadi penyakit di dalam tubuh.

5. Tidak merokok maupun konsumsi alkohol

Kedua produk satu ini sebaiknya kamu hindari. Baik rokok maupun alkohol dapat memberikan masalah besar pada kesehatan. Hal ini juga berlaku untuk sistem reproduksi manusia. Pada wanita yang sering konsumsi rokok maupun minuman beralkohol dapat mempengaruhi ovulasi. Sedangkan pada laki-laki dapat mempengaruhi kualitas spermanya. Oleh sebab itu, jangan coba-coba mengonsumsinya meskipun dalam takaran sedikit.

6. Lakukan istirahat yang cukup

Tubuh juga perlu istirahat dari keseharian. Dengan adanya relaksasi pada tubuh, maka dapat memberikan keseimbangan pada hormon tubuh. Namun bukan berarti harus istirahat berlama-lama atau malas-malasan. Kamu ambil waktu istirahat jika diperlukan.

7. Menggunakan produk khusus secara berkala

Untuk poin ini lebih fokus pada bagian perempuan. Sebab perempuan yang memasuki masa pubertas akan lebih sering mengalami haid. Nah, untuk bisa mengatasi itu, dibutuhkan alat khusus seperti pembalut. Tentunya pemilihan pembalut tidak bisa sembarangan karena berhubungan dengan kenyamanan dan kebersihannya. Jika tidak maka bisa jadi adanya infeksi seperti bakteri maupun jamur di sekitar organ reproduksi.

Baca Juga   Ciri-Ciri Growth Spurt Pada Bayi dan Cara Mengatasinya 

Itulah cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan selalu jagalah kesehatan.

Beberapa orang mungkin baru memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ketika sedang merencanakan kehamilan.

Padahal, meski Anda sedang tidak berencana hamil, sistem reproduksi tetap harus diperiksa secara rutin guna mencegah berbagai penyakit di kemudian hari yang bisa muncul tanpa gejala.

Salah satu contohnya adalah penyakit endometriosis yang menyerang wanita. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa membuat wanita sulit hamil.

Selain itu, penyakit infeksi yang menyerang testis atau penis juga berisiko membuat pria sulit menghamili pasangannya.

Atas dasar inilah, baik pria maupun wanita sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kesehatan mereka di klinik, rumah sakit, atau laboratorium kesehatan.

Biasanya, pemeriksaan organ reproduksi berfokus pada risiko infeksi, penyakit menular seksual, dan penyakit bawaan yang mungkin diturunkan dari orangtua.

Berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang paling umum dilakukan:

5. Terapkan gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat adalah kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh yang akan ikut memengaruhi kesehatan sistem reproduksi Anda.

Itu sebabnya, jika Anda seorang perokok dan peminum alkohol, sebaiknya usahakan untuk menghentikan kedua kebiasaan buruk ini.

Memang tidak mudah memang, tetapi tidak mustahil juga bila upaya tersebut diiringi dengan niat dan tekad yang kuat.

Cobalah pelan-pelan dengan mengurangi satu gelas miras atau sebatang rokok per hari untuk berhenti merokok.

Jika sudah terbiasa, barulah kurangi beberapa batang rokok dan gelas lagi hingga Anda mampu berhenti sama sekali.

Bila perlu, Anda bisa meminta dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, pasangan, atau sahabat.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga secara teratur agar tubuh Anda tetap bugar setiap hari.

Olahraga bisa membantu Anda dalam mencapai berat badan ideal dan memperbesar peluang untuk hamil.

Begitu pula dengan membiasakan cukup tidur. Tidur adalah cara alami tubuh untuk menjaga kesehatannya sendiri.

Jika Anda kurang tidur, dampaknya akan terasa langsung pada kesehatan Anda, termasuk pada kesehatan reproduksi dalam jangka panjang.

Mempraktikkan cara menjaga kesehatan reproduksi perlu dilakukan dengan serius. Anda disarankan untuk beristirahat setidaknya 7-9 jam setiap malamnya, menggunakan alat pelindung saat sedang berolahraga, hingga mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi.

28 Jan 2021|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Cara menjaga kesehatan reproduksi bagi pria dan wanita penting dilakukan

Baik pria maupun wanita sama-sama perlu menjaga kesehatan sistem reproduksi. Selain untuk mengantisipasi kemungkinan memiliki momongan, mempraktikkan cara menjaga kesehatan reproduksi juga penting agar bisa terhindar dari penyakit, termasuk infeksi menular seksual.Perlu diingat bahwa organ reproduksi bukan hanya penis dan vagina. Organ lain seperti testis serta indung telur maupun rahim juga merupakan bagian dari sistem ini. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatannya, Anda sebaiknya melakukannya dari berbagai sisi.Cara menjaga kesehatan reproduksi untuk pria maupun wanita antara lain dengan:

  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Selalu menjaga kebersihan alat vital
  • Rutin berolahraga
  • Beristirahat yang cukup
  • Mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi
  • Menggunakan alat pelindung saat sedang berolahraga
  • Menghindari kebiasaan buruk

Ini cara menjaga kesehatan reproduksi selengkapnya

Berikut ini penjelasan lengkap tentang beberapa cara yang perlu dilakukan agar kesehatan organ reproduksi senantiasa terjaga.

Mengonsumsi sumber omega-3 bisa jadi cara menjaga kesehatan reproduksi

Ada beberapa makanan yang dianggap baik untuk kesehatan sistem reproduksi. Pada perempuan, makanan seperti salmon ataupun ikan berlemak lain yang banyak mengandung asam lemak Omega-3, sangat disarankan untuk dikonsumsi.Omega-3 akan mengurangi terjadinya inflamasi atau peradangan di tubuh, termasuk pada organ-organ pencernaan.
Bagi perempuan yang berencana memiliki momongan, mengonsumsi suplemen asam folat juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko janin mengalami cacat tabung saraf dan gangguan perkembangan otak.
Sementara itu untuk pria, makanan yang dianggap baik untuk kesehatan sistem reproduksi adalah yang kaya akan mineral zinc.Sebab, mineral yang satu ini dinilai dapat mengurangi risiko terjadinya kanker prostat, menambah jumlah sperma yang diproduksi, dan meningatkan fungsi seksual.Contoh makanan yang mengandung zinc antara lain tiram, kerang, daging tanpa lemak, dan biji-bijian.Baik untuk laki-laki maupun perempuan, menjaga kebersihan alat vital adalah wajib hukumnya. Dengan mempraktikkan cara membersihkan yang benar, maka Anda sudah mengurangi risiko infeksi di alat reproduksi.Menurut Kementerian Kesehatan RI, beberapa langkah di bawah ini dapat Anda lakukan untuk senantiasa menjaga kebersihan alat reproduksi.
  • Saat mengeringkan alat kelamin yang basah, gunakan handuk yang lembut, kering, dan tidak berbau ataupun lembap.
  • Memilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik
  • Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air, basuh alat kelamin dari arah depan ke belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke organ reproduksi.
  • Laki-laki untuk menjalani khitan atau sunat untuk menurunkan risiko terjadinya penularan penyakit menular seksual dan risiko terjadinya kanker penis.
Berolahraga baik bagi organ-organ reproduksi. Selain bisa meningkatkan stamina, kegiatan ini dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit yang kerap berhubungan dengan gangguan organ reproduksi seperti diabetes.Indeks glikemik adalah nilai yang menggambarkan kemampuan sebuah makanan maupun minuman dalam meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Semakin tinggi indeks glikemiknya, maka semakin mudah pula asupan tersebut memicu kenaikan gula darah.Dengan menghindari makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, maka risiko Anda mengalami gangguan kadar gula darah, bisa berkurang.Hal ini terutama perlu dilakukan bagi perempuan yang memiliki penyakit organ reproduksi seperti polycystic ovary syndrome (PCOS).PCOS akan membuat tubuh mengalami resistensi insulin, sehingga kadarnya tidak seimbang dan memicu penumpukan gula dalam darah. Penyakit ini juga akan berpengaruh pada kesuburan dan gangguan siklus menstruasi.

Istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi

Istirahat yang cukup seringkali tidak dianggap penting. Padahal, ini perlu dilakukan untuk membantu meredakan stres, dan mengistirahatkan sementara sebagian organ di tubuh agar fungsinya terjaga dengan baik. Anda disarankan untuk beristirahat setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.Selain menjaga kesehatannya dari dalam, Anda juga perlu menjaga kesehatan organ reproduksi dari luar, terutama saat sedang melakukan kegiatan yang berisiko terjadi benturan, termasuk olahraga.Gunakanlah pelindung di bagian organ vital untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan parah saat terjadi benturan keras.Kebiasaan buruk seperti merokok dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga perlu dihindari untuk menjaga organ reproduksi tetap sehat. Keduanya telah terbukti sama-sama bisa meningkatkan risiko gangguan pada sistem reproduksi baik pada pria maupun wanita.

Baca Juga

Sperma Encer? Hindari Konsumsi Makanan-Makanan Ini!Testis Bengkak dan 10 PenyebabnyaCara Menjaga Kesehatan Vagina Sesuai dengan Usia

Catatan dari SehatQ

Mempraktikkan cara menjaga kesehatan reproduksi perlu dilakukan dengan serius. Anda juga disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi secara rutin ke dokter sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan sistem reproduksi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

kesehatan organ intimorgan intim wanitakesehatan vaginareproduksi pria

Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi
Diakses pada 18 Januari 2021
Washington University Physicians. https://fertility.wustl.edu/5-ways-to-improve-your-reproductive-health/
Diakses pada 18 Januari 2021
CK12. https://www.ck12.org/biology/reproductive-system-health/lesson/Reproductive-System-Health-MS-LS/?referrer=concept_details
Diakses pada 18 Januari 2021
Medicine Net. https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=81714
Diakses pada 18 Januari 2021

Menjaga vagina tetap sehat dan normal sudah menjadi kewajiban bagi setiap wanita. Apa saja ciri vagina sehat dan bagaimana cara perawatannya? Simak artikel berikut ini!

01 Mei 2021|Yanita Nur Indah Sari

Ratus vagina adalah jenis perawatan tradisional yang dilakukan dengan mengasapi vagina menggunakan uap yang dihasilkan dari rebusan rempah-rempah. Perawatan ini dipercaya bisa membuat vagina lebih bersih dan bebas keputihan. Namun, banyak risiko yang perlu diwaspadai.

18 Sep 2019|Azelia Trifiana

Keputihan berwarna coklat bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi normal hingga penyakit tertentu. Keputihan ini bisa muncul sebagai tanda ovulasi, keguguran, hingga perimenopause.

04 Agu 2020|Nina Hertiwi Putri

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah

Dijawab Oleh dr. Sri Wulantini

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq